Anda di halaman 1dari 2

Keimanan dan ketaqwaan serta kolerasinya

Iman menurut bahasa berarti at-tashdiiq (pembenaran). Sedangkan iman menurut istilah
berarti keyakinan bulat yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lisan dan diwujudkan dengan
amal/tindakan. Dengan demikian, iman merupakan suatu kesatuan atau keselarasan antara hati,
ucapan, dan perbuatan.
Dalam surah al-Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orangyang amat sangat
cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah).
Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jikaseandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa
Allahamat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan kesatuan utuh dalam diri seseorang yang
dibuktikan dalam perbuatannya.Oleh karena itu menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan
segalasesuatu yang diatur dalam ajaran Islam. Seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran Islam. Wujud iman
menurut Hasan Al-Bana antara lain ada Ilahiyah, Nubuwwah, Ruhaniyah dan samiyah. Ilahiyah
adalah hubungan dengan Allah. Nubuwwah adalah Kaitan dengan Nabi, Rasul, kitab dan
mukjizat. Ruhaniyah adalah kaitan dengan alam ghaib seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syetan dan
ruh. Dan Samiyah adalah segala sesuatu yang bisa diketahui melalui samI (dalil naqli).
Keimanan seseorang tidak dapat langsung terbetuk, butuh suatu proses untuk membentuk
keimanan seseorang. Proses terbentuknya iman diawali dengan proses perkenalan, Jika seseorang tidak
mengenal ajaran Allah, maka orangtersebut tidak mungkin beriman kepada Allah. Dari pengenalan akan timbul
rasa cinta kepada Allah SWT. Di samping proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan.
Seorang harus dibiasakan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi hal-hal yang dilarangNya, agar kelak setelah dewasa menjadi senang dan terampil dalam melaksanakan ajaran-ajaran Allah. Seseorang
mukmin juga harus memperdalam ajaran Islamnya sehingga seseorang tersebut dalam memperkuat keimanannya
ke tingkat yang lebih tinggi.
Orang beriman memiliki tanda-tanda. Tanda tanda orang beriman antara lain yaitu :
1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf
memorinya, serta jika dibacakan ayat al - Quran, maka bergejolak hatinya untuk segera
melaksanakannya (al-Anfal: 2). Dia akan memahami ayat yang tidak dia pahami.
2. Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras, diiringi dengan doa
3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al- Anfal: 3 dan alMuminun: 2, 7)
4. Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mukminun:4) di jalan Allah AWT
5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-Mukminun: 3,5).
6. Memelihara amanah dan menepati janji (al-Mukminun: 6). Seorang mumin tidakakan berkhianat dan
dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji.

7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal:74). Berjihad di jalan Allahadalah bersungguhsungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan
nyawa.
Ketaqwaan menurut bahasa berarti terjaga/terpelihara, takut kepada Allah SWT, serta
terjaga dari api neraka. Sedangkan menurut Istilah ketaqwaan berarti kepatuhan kepada Allah
SWT yang tumbuh karena rasa cinta kepadanya.
Dari ketaqwaan terdapat banyak hikmah. Antara lain seperti pembersih penyakit batin,
bekal untuk menghadapi kematian, menstabilkan batin, menumbuhkan kepekaan sosial serta
petunjuk hidayah.
Seseorang yang bertaqwa disebut mutaqin. Ciri cirri dari seorang mutaqin antara lain
beriman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, Al-Quran serta nabi dan Rasul-Nya,
Mendirikan shalat serta mengelurkan zakat, dan sabar saat mendapat cobaan serta pantang
menyerah.
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang yang bertakwa adalah
orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan bersikap hidupd engan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul
yakni orang yang melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Daftar pustaka
M. firman akbar dan M. ludvi rakhmawan. 2012. Pedidikan Agama Islam: Keimanan dan
Ketakwaan
Saepul Anwar, M. Ag. Keimanan dan Ketaqwaan

Anda mungkin juga menyukai