Anda di halaman 1dari 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Fluida dari sumur produksi dialirkan ke stasion pengumpul (Gathering
station/Block station) yang terletak di lapangan Cpp Matindok. Di lapangan
Cpp Matindok hanya memiliki fasilitas Manifold station (MS). Di dalam
Block station (BS) terdapat Unit Separasi, Unis Kompresi, Tangki
penampung, Unit utilitas dan Unit pengolah limbah (Flaring system dan
IPAL).
Seluruh Block station atau stasiun pengumpul Fluida di Cpp Matindok
terdiri dari sistem pengumpul (Gathering System) dan sistem separasi gas
bumi yang terdiri dari Separator, Tangki Kondensat, dan Tangki unit
pengolah air limbah.
Kapasitas produksi gas di Blok Matindok berdasarkan perhitungan
cadangan gas yang ada diperkirakan akan sebesar 100 MMSCFD
(gross), dengan kandungan kondensat 850 bopd dan air terproduksi
maksimum sebesar 2500 bwpd. Umur produksi 20 tahun dengan
kemampuan produksi plateau sebesar 100 MMSCFD selama 13 tahun
yang didasarkan atas besarnya cadangan gas dan hasil kajian ekonomi.
Gas yang diproduksi mengandung CO2 2,5%, kandungan Total Sulfur
3.000 ppm dan kemungkinan adanya unsur lainnya.

IV-1

Sumber : ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok

Gambar 4.1 Diagram Block Station

A. Spesifikasi Separator Horizontal


Spesifikasi separator horizontal di lapangan Matindok

Type

: Horizontal

Tag. No

: 320-D-1002

Opr. Pressure

: 1046 psig

Design pressure

: 1250 psig

Opr. Temperature

: 98 oF

Design Temperature

: -20 oF 300 oF

IV-2

B. Kondisi Operasi
1. Tekanan Operasi
Tekanan operasi harus dimonitor dan dijaga agar tidak melebihi
setting yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan tekanan
operasi dilakukan dengan pressure

controller. Pengoperasian

pressure controller di lakukan secara manual dimana apabila tekanan


pada separator naik karena kemungkinan pressure controller rusak
maka by pass valve akan dibuka untuk menjaga agar tekanan tetap
dalam batas rentang yang diijinkan.
Dalam

pengoperasian

menunjukan

kondisi

separator
operasi

ada

separator

setting
baik

tekanan
dalam

yang

keadaan

pressureswitch high high (PSHH), pressure switch high (PSH),


pressure switch low low (PSLL), dan pressure switch low (PSL),
dimana biasanya tekanan operasi separator dijaga dalam rentang
PSH dan PSL.

Tekanan operasi pada separator 320-D-1002 adalah:


Opr. Pressure
: 1046 Psig
Design pressure
: 1250 Psig

2. Temperature Operasi
Sebelum fluida dari inlet header masuk ke separator terlebih dahulu di
turunkan temperaturnya di fin-fan cooler agar proses pemisahan
dalam separator dapat berjalan maksimal.

Temperatur operasi pada separator 320-D-1002 adalah :


Operating Temp.
: 98 oF
Design Temp.
: 300 oF

3. Level Liquid
Level liquid sangat penting dalam pengoperasian separator. Selain
didapatkan pemisahan yang baik, penentuan level fluida dimaksudkan
agar tidak terjadi permasalahan seperti terikutnya cairan ke outlet gas

IV-3

(liquid carry over) atau adanya gas yang menerobos masuk ke outlet
kondensat (gas blowby). Untuk itu level fluida harus dijaga dalam
batas rentang aman.
Pengontrolan cairan menggunakan level indicator transmitter(LIT)
dengan memodulasi level control valve apabila terjadi low liquid level
atau high liquid level.

Tabel 4.1 Komposisi Gas

Komposisi Gas
1. Dari sumur s/d Block
Hydrogen
H2S
Alkyl
Mercaptan
RSH
Sulphide
Carbonyl Sulphide COS
Nitrogen
N2
Carbon Dioxide
CO2
Methane
CH4
Ethane
C2H6
Propane
C3H8
Iso-Butane
i-C4H10
Normal-Butane
nIso-Pentane
i-C
5H12
C4H10
Normal-Pentane
nHexane
C
4
C65HH112
Heptane plus
C7H16
Mercury
Hg
Total

Unit
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole
% mole

Sumber : ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok

IV-4

Matind
ok
0.38400
0.00200
0.00020
2.23043
3.03000
80.97919
6.49778
3.06306
0.72750
0.94917
0.65306
0.39829
0.34852
0.73681
100.000

Spesifikasi

Tabel 4.2 Koordinat Sumur di CPP. Matindok

Sumur

KOORDINAT

Keterangan

MTD-1S/3

X
439.984

Y
9.855.135

MTD-AA/4

439.616

9.854645

1
Development

MTD-BB/2

439.328

9.853.988

Development

MTD-CC/5

439.991

9.853.929

Development

Subtitute MTD-

Sumber : ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok

4.1 Pembahasan
Pada

lapangan

Cpp

Matindok

Hidrokarbon

dari

sumur

produksi

mengandung kondensat, air dan gas dimana jumlah terbesar adalah gas.
Langkah awal untuk memisahkan kondensat, air dan gas adalah dengan
menggunakan separator gas. Di dalam alat tersebut kondensat dan air
terpisah dari gas. Kondensat dan air akan mengalir dari bagian bawah
separator sedangkan gas akan mengalir dari bagian atasnya. Proses
pemisahaan di dalam alat tersebut hanya merupakan proses fisika dan
tanpa penambahan bahan kimia.
Kondensat dan air dipisahkan dengan prinsip ketidak-saling-larutan dan
perbedaan berat jenis. Kondensat ditampung di tangki penampung,
sedangkan air diproses lebih lanjut dalam sistem pengolah air (waste
water treatment). Apabila tekanan gas dari sumur berkurang akibat
penurunan tekanan reservoir secara alami, maka akan dilakukan
pemasangan kompresor di Gathering Station/ Block Station guna menjaga
stabilitas tekanan gas yang masuk ke System CO2/ H2S Removal
maupun ke konsumen agar gas tetap stabil.
Cpp Matindok menggunakan alat separasi bumi (Separator) jenis
horizontal. Mengapa demikian, karena Cpp Matindok hanya memproduksi

IV-5

gas alam. Jenis separator horizontal sangat baik digunakan untuk


pemisahan gas dan cairan, karena didalamnya memiliki ukuran luas
permukaan gas dan cairan yang lebih besar, maka dari itu jenis separartor
horizontal sangat baik digunakan untuk pemisahan 2 fasa yaitu Gas dan
Cairan.

A. Proses Pemisahan Air, Gas, dan Kondensat Yang Terjadi Dalam


Separator
Fluida produksi yang akan dijual harus memenuhi spesifikasi produk,
sehingga fluida mengalami beberapa proses. Pada tahap proses produksi,
fluida masih berupa campuran antara gas, condensate, water dan solid.
Mengingat pentingnya pemisahan agar dapat memenuhi spesifikasi
produk maka fluida harus dipisahakan masing-masing fasa (gas,
condensate, dan water). Pemisahan awal ini dilakukan karena untuk
proses pemisahan masing-masing fasa untuk proses selanjutnya berbeda.
High pressure Separator adalah bejana horizontal yang memiliki pressure
dan temperature tinggi,berfungsi sebagai pemisah awal berdasarkan fasa
(gas, condensate, dan water) sehingga untuk proses selanjutnya lebih
fleksibel.
Fluida yang dihasilkan dari sumur produksi masih terdiri dari campura
gas,condensate,water dan solid. Fluida dapat mencapai permukaan
karena tekanan permukaan lebih rendah dibandingkan dengan tekanan
reservoir. Kemampuan cairan untuk melarutkan gas akan menurun
sehingga gas akan terpisah dari cairan. Agar terjadi proses pemisahan,
maka digunakan suatu alat pemisah yaitu high pressure separator.
Setelah fluida melewati high pressure separator, fluida akan terpisah
masing-masing fasa gas dan fasa cairan (kondensat dan air terproduksi),
gas mengalir menuju ke fasilitas selanjutnya untuk diproses lebih lanjut

IV-6

sehingga memenuhi spesifikasi penjualan. Sementara untuk kondensat


dialirkan menuju ke condensate tank dan air limbah dialirkan menuju ke
treatment berikutnya sebelum diinjeksikan kembali ke dalam sumur
injeksi.
1. Tangki Penampung
Tangki penampung dipakai untuk menampung kondensat yang berasal
dari separator, sebelum diangkut ke Batui. Jumlah tangki penampung
yang dipakai sebanyak 2 buah dengan kapasitas masing-masing sebesar
2267 m3. Kondensat akan diangkut dari CPP Matindok ke fasilitas JOB
di Desa Bajo dengan menggunakan road tank atau mobil tangki.

Gambar 4.2 Tangki Kondensat


2. Kompresor
Kompresor yang akan dipergunakan untuk menjaga tekanan keluar
dari Block station tetap sebesar 900 psig. Kompresor ini dipasang di
block station. Jumlah kompresor yang ditempatkan di Block Station
rata-rata 3 unit per lokasi. Hal ini dikarenakan pada umumnya tekanan
gas yang keluar dari sumur akan mengalami penurunan secara
alamiah selama proses produksi, sehingga diperlukan tambahan
kompresor baru di Gathering Station/ BlockStation.

IV-7

3. Unit Pengolah Air


Unit pengolah air atau Unit Effluent Treatment atau Instalasi Pengolah
Air Limbah (IPAL) dipakai untuk mengolah limbah cair yang berasal dari
separator dan lain-lain.

Gambar 4.3 Tangki Pengolah Air Limbah

IV-8

Proses pemisahan fluida yang terjadi didalam separator adalah sebagai


berikut :
1. Fluida dari sumur produksi masuk ke separator melalui centrifugal
device, fluida akan mengalami gaya centrifugal, fasa cair akan
terlempar ke dinding separator dan gas akan ada di tengah dan
mengalir ke atas. Atau aliran fluida yang masuk ke separator
menabrak deflector plate dan aliran fluida pecah sehingga gas akan
mudah terlepas dari cairan dan bergerak ke atas, cairan (air dan
kondensat) akan jatuh ke bawah pada bagian liquid accumulation
section.
2. Gas yang telah terpisah dari cairan akan naik ke atas dan melewati
mist extractor, sehingga butiran-butiran cairan yang masih terikut
aliran gas akan terperangkap pada mist extractor, menggumpal dan
jatuh bila ukuranya lebih besar dan berat. Kemudian gas mengalir ke
gas outlet yang dilengkapi dengan kontrol tekanan. Safety relief valve
akan bekerja secara otomatis sesuai dengan setting pada safety relief
valve tersebut. Apabila tekanan pada separator melebihi setting pada
safety relief valve maka valve akan bekerja secara otomatis dengan
membuang tekanan yang melebihi dari setting. Dan apabila tekanan
pada separator sudah normal sesuai dengan setting pada safety relief
valve maka akan menutup kembali secara otomatis.
3. Sedangkan untuk cairan akan mengalir melalui outlet liquid. Pada
bagian liquid accumulation section ini diberi peralatan level control
bila cairan pada separator naik atau turun maka akan bekerja secara
otomatis mengatur level cairan tersebut agar level cairan pada
separator tetap terjaga dan cairan yang keluar melalui outlet separator
stabil.

IV-9

Gambar 4.4 Pemisahan Air, Gas dan kondensat


B. Faktor Yang Mempengaruhi Pemisahan Dalam Separator
Dalam separator, Ada 4 faktor yang sangat mempengaruhi proses
pemisahan yaitu:
1. Gravitasi (gravity setteling)
Gaya gravitasi akan memisahkan masing-masing fasa, sehingga
antara gas dan cairan karena perbedaan densitas maka gas terpisah
dengan cair.
2. Gaya sentrifugal
Gaya sentrifugal akan memutar aliran fluida sehingga gas dan cairan
terpisah, cairan turun ke outlet cair dan gas naik ke outlet gas.
3. Efek baffle
Aliran fluida saat menumbuk baffle akan menyebar, terbaginya aliran
fluida akan memisahkan antara gas dan cairan.
4. Saringan (screen/mist extraction)
Cairan berupa condensate dan water akan terperangkap dan jatuh ke
outlet cair ketika melewati mist extraction. Cairan akan jatuh ke
pengumpul cair secara cepat. Pada proses pemisahan membutuhkan
waktu sekitar 30 sampai 60 detik untuk cairan dapat terpisah dengan
gas.

C. Masalah yang biasa terjadi pada separator dan solusi yang harus
di lakukan

IV-10

Selama pengoperasian separator biasa terjadi beberapa masalah


akibat apa yang di produksikan. Liquid, gas dan atau solid yang
terproduksikan dapat memberikan hambatan bagi kinerja separator.
Beberapa masalah antara :
a) Foamy Crude
Masalah terbentuknya foam dalam crude oil karena impurities
selain air dimana impurities tersebut tidak dapat dihilangkan,
beberapa masalah yang ditimbulkan dengan adanya foam antara
lain:
1. Kontrol dari level liquid menjadi lebih buruk, karena alat
control harus mendeteksi tiga fase liquid daripada yang
seharusnya.
2. Dalam jumlah foam yang sangat terkontrol, tidak mungkin
untuk mengilangkan separated gas atau oil yang sudah
dihilangkan gasnya dan vessel tanpa membawa foamy
material pada gas atau liquid.
Penggunaan foam depressant akan membuat kapasitas separator
lebih besar karena foamnya berkurang. Namun penggunaan
depressant akan menambah biaya lebih, dan lebih baik digunakan
separator ukuran lebih untuk upaya antisipasi.
b) Sand
Partikel pasir bisa menjadi masalah diseparator yaitu membuat
berhentinya aliran pada valve trim. Plugging pada bagian dalam
separator, dan akumulasi pada bagian bawah separator. Hard trim
khusus untuk dapat meminimalkan efek pasir di valve. Akumulasi
pasir

dapat

dihilangkan

dengan

secara

teratur

dengan

menginjeksikan air atau uap dari bagian bawah vessel sehingga


dapat ikut terangkat keluar selama draining process.
Dan kadang separator vertical dilengkapi dengan bagian bawah
berbentuk cone. Dimana bagian bawah cone tersebut adalah
antisipasi bila produksi pasir akan masalah utama. Plugging pada
internal separator adalah hal yang perlu dipertimbangkan saat
IV-11

mendesain separator. Desain harus mengutamakan separasi yang


baik serta meminimalkanpemerangkapan dalam separator.
c) Liquid Carrover
Liquid carrover terjadiketika free liquid keluar dengan fase gas yang
dapat mengidikasi liquid level. Kerusakan pada vessel utama,
adalah karena desain yang tidak tepat. Liquid outlet yang terplugged atau rate yang melebihi dari vessels rate. Hal ini bisa
dicegah dengan menginstal level safety high (LSH) sensor yang
akan menutup intel ke separator ketika level melebihi normalnya.
d) Gas Blowby
Terjadi ketika free gas keluar dengan fase liquid yang menjadi
indikasi low-level liquid atau control liquid yang gagal. Hal ini bisa
berbahaya ketika terjadi kegagalan dalam liquid level control dan
level dump valve terbuka dan gas yang masuk dari intel akan dapat
keluar lewat liquid outlet yang mana vesselnya selanjutnya akan
diproses. Apabila vessel selanjutnya tidak dipersiapkan untuk gas
blowby maka dapat terjadi over-pressured. Hal ini dapat dicegah
dengan memasang low safety low sensor yang akan menutup intel
atau outlet liquid ketika level liquid turun 10%-15% dari batas
minimumnya.

Dana

pada

proses

downstream

selanjutnya

seharusnya dipasang pressure safety high sensor dan pressure


safety valve untuk memproses gas blowby.
e) Liquid
Pada bagian pipa yang rendah akan cenderung terbentuk
akumulasi liquid pada aliran dua fase. Ketika level liquid pada
bagian tersebut naik cukup tinggi untuk menghambat gas flow.
Maka gas akan mendorong liquid sepanjang pipa sebagai slug. Hal
ini tergantung flow rate, property pipa, perubahan elevasi, flow
properties. Keberadaan slug harus diidentifikasi dengan desain
separator yang tepat. Normal operating level dan high-level

IV-12

shutdown harus dipisah cukup jauh untuk antisipasi volume


slug.slug akan menuju high level shutdown.

IV-13

Anda mungkin juga menyukai