Anda di halaman 1dari 2

TANTANGAN DALAM PEMANFAATAN EKONOMI SUMBER DAYA PERIKANAN

Tantangan dalam pemanfaatan ekonomi sumber daya perikanan yaitu melakukan


pembangunan secara berkelanjutan dengan menemukan cara untuk meningkatkan
kesejahteraan sambil menggunakan sumber daya alam secara bijaksana sehingga sumber
daya alam terbarukan dapat dilindungi dan penggunaan sumber daya yang dapat habis (tidak
terbarukan) pada tingkat dimana kebutuhan generasi mendatang tetap akan terpenuhi.
Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya merupakan suatu strategi pembangunan
yang memberikan semacam ambang batas (limit) pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah
serta sumber daya alam yang ada didalamnya. Ambang batas ini tidaklah bersifat mutlak
(absolute), melainkan merupakan batas yang luwes (fleksibel) yang bergantung pada kondisi
teknologi dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan sumber daya alam, serta kemampuan
biosfer untuk menerima dampak kegiatan manusia. Dengan kata lain, pembangunan
berkelanjutan sebagai suatu strategi pemanfaatan ekosistem alamiah sedemikian rupa,
kapasitas fungsionalnya untuk memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia tidak
rusak.
Kelompok masyarakat ini memiliki sifat unik berkaitan dengan usaha yang dilakukannya.
Tantangan yang ada pada masyarakat pesisir yaitu :
1. Kemiskinan
Pada tahun 2002 penduduk indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan
sudah mencapai 40% dan mungkin hampir sebagian besar berdomisili di wilayah
pesisir. Kemiskinan bagi penduduk miskin di wilayah pesisir harus menjadi program
prioritas dalam pembangunan masyarakat pesisir. Sebagai indikator bagaimana
mengurangi separuh dari penduduk miskin di wilayah pesisir yang berpenghasilan
1US$ per hari, proporsi jumlah penduduk yang menderita kelaparan, dan
meningkatkan tingkat pendidikan dan kesehatan.
2. Pembangunan tidak berkelanjutan
Kebijakan pembangunan perikanan pada masa yang akan datang hendaknya
didasarkan pada landasan pemahaman yang benar tentang peta permasalahan
pembangunan perikanan itu sendiri, yaitu mulai dari permasalahan mikro sampai pada
permasalahan ditingkat makro yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat
nelayan. Permasalahan mikro yang dimaksudkan adalah persoalan internal masyarkat
nelayan dan petani ikan menyangkut aspek sosial budaya seperti pendidikan,
mentalitas, dan sebagainya. Aspek ini yang mempengaruhi sifat dan karakteristik
masyarakat nelayan dan petani ikan. Sifat dan karakteristik tersebut dipengaruhi oleh
jenis kegiatan usaha seperti usaha perikanan tangkap, usaha perikanan tambak dan
usaha pengolahan hasil perikanan.
3. Kerusakan lingkungan
Pemanfaatan sumber daya perikanan yang berlebihan dapat mengakibatkan
timbulnya degradasi pada sumber daya tersebut. Selama ini, dampak degradasi
dianggap sebagai fenomena ekologi semata. Namun dampak degradasi yang lebih
luas mencakup berkurangnya kesejahteraan sosial yang seharusnya dinikmati oleh
masyarakat dari layanan barang dan jasa dari sumber daya perikanan. Salah satu hal

yang paling mendasar dan menjadi perhatian utama dari setiap pengembangan sumber
daya alam adalah besaran dampak kesejahteraan yang ditimbulkan dari ekstrasi dan
depresiasi sumber daya alam itu sendiri. Kesejahteraan diukur dari manfaat sosial
(social benefit) yang dihasilkan dari sumber daya alam. Pengukuran ini sifatnya
exante sehingga sulit digunakan untuk mengukur kesejahteraan dari kerusakan
lingkungan dan depresiasi sumber daya yang bersifat baik.
Perencanaan pengelolaan sumber daya perikanan yang mempertimbangkan
estimasi dampak relatif dan faktor manusia dan alam pada stok sumber daya yang
akan dikelola. Dengan memperhitungkan seluruh nilai riil yang ada, pada akhirnya
kita dapat mencari solusi yang tepat.
Hal ini disebabkan komoditas yang dihasilkan harus segera dijual untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau mebusuk sebelum laku dijual.
Karakteristik ini mempunyai implikasi yang sangat penting yaitu masyarakat nelayan
sangat peka terhadap fluktuasi harga. Perubahan harga sekecil apapun sangat
mempengaruhi kondisi sosial masyarakat nelayan. Namun demikian dibalik ketiga
persoalan tersebut sebenarnya ada persoalan yang lebih mendasar yaitu persoalan
sosial dalam konteks makro menyangkut ketergantungan sosial (patron client). Karena
faktor kelemahan yang dimiliki sebagian besar nelayan (nelayan kecil dan pendega),
mereka tidak bisa menghindari adanya sistem sosial yang tanpa atau disadari
menjeratnya kedalam lingkaran setan kemiskinan. Sistem sosial ini sudah begitu
melembaga pada masyarakat nelayan. Persoalan inilah yang seharusnya menjadi
fokus perhatian pemerintah dalam melakukan pemberdayaan nelayan dan
pembudidayaan ikan. Semestinya ada instrumen kebijakan yang ampuh secara efektif
mengurangi (kalau tidak dapat menghilangkan) sistem sosial yang tidak
memungkinkan nelayan kecil keluar dari lingkaran kemiskinan. Seperti menciptakan
skenario baru model-model pembiayaan untuk pemberdayaan nelayan dan
pembudidayaan ikan melalui penguatan kelembagaan dan kemampuan bisnis
masyarakat pesisir menjadi sangat mendesak untuk diimplementasikan.
Perikanan tangkap merupakan akivitas ekonomi yang unik bila dibandingkan
dengan aktivitas lain. Hal ini berkaitan dengan kondisi sumber daya ikan dan laut itu
sendiri, yang sering kali common pool resources. Karakteristik ini sering
menimbulakan masalah eksternalitas diantara nelayan sebagai akibat proses produksi
yang interpendent dari setiap individu nelayan, dimana hasil tangkapan dari satu
nelayan akan sangat bergantung dari kondisi sumber daya ikan yang merupakan
fungsi dari eksternalitas berbagai aktivitas non produksi, selain aktivitas produksi
nelayan, seperti kondisi kualitas perairan itu sendiri.
Sumber daya perikanan juga tergolong sumber daya yang dapat pulih tetapi
dibatasi oleh faktor pembatas alami dan faktor pembatas non alami. Faktor pembatas
alami adalah faktor-faktor penghambat ketersediaan ikan dari ekosistem itu sendiri,
seperti ketersediaan makanan, predator, persaingan ruang dan sebagainya. Sedangkan
faktor pembatas non alami adalah faktor-faktor penghambat ketersediaan ikan
disebabkan oleh kegiatan eksploitasi dan pencemaran. Oleh karena adanya faktorfaktor pembatas tersebut maka pengelolaan sumber daya perikanan harus dilakukan
untuk menjaga kelestariaannya.

Anda mungkin juga menyukai