Anda di halaman 1dari 15

Resume Sistem Imun dan Hematologi

14 September 2015
Anatomi dan Fisiologi Sistem Imun dan hematologi (Theresia Anita Pramesti, S.Kep,Ns,M.Kep)

Darah (sanguis) terdiri dari 2 komponen :


a. Korpuskuler : eritrosit, leukosit, trombosit
b. Plasma darah : elektrolit, nutrien, protein, dan hormon
Fungsi darah :
1.
2.
3.
4.

Transportasi
Termoregulasi
Imunologi
Hemeostasis

Eritrosit bagian utama dari sel darah , eritrosit berbentuk bikonkaf, di dalam eritrosit terdapat
hemoglobin. Hemoglobin dibentuk oleh 2 rantai yaitu : Heme (oleh Fe) dan Globin (oleh
protein)
Oksihemoglobin (Hemoglobin yang berikatan dengan O2)
Hb Tereduksi (Hemoglobin yang berikatan dengan CO2)
Produksi sel darah merah :
1. Minggu pertama masa embrio -> yolk sac
2. Pertengahan kehamilan (TM I dan TM II) -> hati, limpa, linfonodus
3. TM III sesudah lahir -> sumsum tulang belakang
Leukosit ada 2 :
1. Granulosit (neutrofil, eusinofil, basofil) -> bertumbuh dalam 4-8 jam di dalam jaringan
darah dan 4-5 hari di jaringan
2. Agranulosit (monosit dan limfosit)
Limfosit ada 2 :
a. Limfosit T : membunuh bakteri
b. Limfosit B : membentuk antibodi

Trombosit masa hidupnya selama 8-12 hari

Resume Sistem Imun dan Hematologi


15 September 2015
Konsep Gangguan Sistem Imun dan Hematologi (Dr. Cok Darmayuda, Sp.PD)

Penyakit hematologi dapat dibagi menjadi 3 yaitu :


1. Sumsum tulang
2. Sel darah
3. Plasma
Kelainan sumsum tulang belakang ada :
1.
2.
3.
4.

Anemia aplastik
Mielo fibrosus
Mielo displastik
Penyakit mielo proliferatif

Patofisiologi kelainan di sumsum tulang belakang :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Stem sel rusak


Environment sumsum tulang
Gangguan imunologi
Pansitopenia di darah tepi
Kompensasi kardio vaskuler
Kegagalan kompensasi organ

Patofisiologi kelainan sel darah :


1. Eritrosit (anemia dan polisitemia)
2. Leukosit (leukemia dan leukositosis)
3. Trombosit (trombositopenia dan trombositosis)
Patofisiologi kelainan plasma darah :
1. Hyperviskositas
2. Hypoviskositas
Anemia terjadi jika kadar Hb tidak normal. Kadar Hb pada orang anemia adalah :
a. Hb < 13 g% pada laki-laki
b. Hb < 12 g% pada wanita
Anemia terbagi menjadi :
a. Anemia oleh karena kegagalan produksi eritrosit

b. Anemia oleh karena meningkatnya penghancuran eritrosit (anemia hemolitik)


c. Anemia oleh karena kehilangan darah
Jenis-jenis limfoma :
a. Hodgkin desease
b. Non hodgkin s lymphoma
Fungsi platelet atau trombosit :
1.
2.
3.
4.
5.

Adhesion
Release reaction
Platelet aggregation
Procoagulant function
Tissue repair

Resume Sistem Imun dan Hematologi


16 September 2015
Alergi dan Imunologi Klinik (Dr.Suardamana, Sp.PD)

Penyakit pada imun ada yaitu :


1. Hipersensitivitas imun : imun berlebih
2. Auto imun : menyimpang (lupus)
3. Imun defisiensi (imun menurun)

Reaksi hipersensitivitas adalah respon yg berlebih / patologik yg dpt menimbulkan kerusakan


jaringan (tissue injury).
Reaksi hipersensitivitas terhadap :
1. Antigen asing
2. Antigen tubuh sendiri
Ada 3 tipe reaksi hipersensitivitas :
1. Tipe 1 : reaksi dan alergi anafilaksis
2. Tipe 2 : reaksi hemolitik pada transfusi
3. Tipe 3 : reaksi imun kompleks
Sistem imun ada 2 yaitu :
1. Non spesifik (innate imun)
2. Spesifik (adaptive imun)
Anafilaksis adalah sebuah reaksi hipersensitivitas sistemik, dan sebuah reaksi alergi serius
dengan onset yang cepat dan dapat menyebabkan kematian.

Resume Sistem Imun dan Hematologi


21 September 2015
Penatalaksanaan untuk Kelainan Sistem Hematologi (Dr. Cok Darmayuda, Sp.PD)
Transplantasi Sumsum Tulang
1.
2.
3.
4.
5.

pada anemia aplastik


pada leukemia
pada limfoma
pada mds
pada myeloproliferatif

Strategi terapi pada kelainan trombosit


1. Mempertahankan platelet dalam jumlah dan fungsi yang normal
a. hemapharesis

b. imunosupresan
c. sitostatika
d. transfusi trombosit konsentrat
2. Mencegah kerusakan organ sistemik lainnya
Transplantasi Sel Stem ( Sct )
1. sct mengutamakan rekonstruksi hematopoesis dengan mentransfer phsc donor ke resipien
2. berdasarkan asal sc donor secara
3. alogenik ( ms atau mud) atau
4. autologus
Tujuan
1. rekonstruksi hematopoetik
2. terapi pengganti kondisi abnormal sumsum tulang atau fungsi imun kongenital atau aquired untuk
dapat bertahan hidup
Reaksi Transfusi
1. reaksi cepat
a. reaksi anafilaktik
b. over loud cairan
c. reaksi panas
d. reaksi alergi
2. reaksi lambat
a. reaksi alergi
Teknik Transfusi
1. Penentuan golongan darah: ABO dan Rh
2. Skrining darah
3. Major dan minor crossmatch
4. Pemeriksaan klerikal (identifikasi)
5. Prosedur pemberian darah

Splenektomi
Tindakan operasi pengangkatan limpa ( spleen ) atas indikasi tertentu
Indikasi Splenektomi
1. tujuan diagnostik atauterapi
2. limpa terlampau besar
3. hiperfungsi
4. aktifitas autoimun
5. mieloproliferatif
a. mielofibrosis
b. kadang kadang pada cml
6. limfoproliferatif
a. cll
b. mantle zone limfoma
c. hairy cell leukemi

Resume Sistem Imun dan Hematologi


22 September 2015
Konsep Imunisasi (Ns. Kompyang Sulisnadewi, S.Kep, M.Kep, SpKa)

Imunisasi adalah upaya memasukkan antigen ke dalam tubuh untuk membuat suatu pertahanan
di tubuh.
Sasaran imunisasi :
1. Bayi (0-11 bulan) : imunisasi dasar
2. Anak usia lanjut : imunisasi lanjutan
3. Wanita hamil

4. Kelompok beresiko tinggi


Tujuan imunisasi :
1. Mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
2. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit
tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit
tertentu dari dunia
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Difteri (imunisasi DPT terhadap bayi dan DT pada murid sd kelas 1)


Pertusis (imunisasi DPT)
Tetanus (imunisasi TT ibu hamil & WUS)
Polio (imunisasi polio)
Tuberkulosis (imunisasi BCG terhadap bayi)
Campak (imunisasi campak)
Hepatitis B (imunisasi Hepatitis B secara dini (07 hari))

Imunisasi dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Imunisasi aktif
Pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan
sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons
selluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi
infeksi maka tubuh secara tepat dapat merespon.
2. Imunisasi pasif
Pemberian zat (imunoglobubin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses
infeksi yang berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
Vaksin kombo adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen
untuk mencegah penyakit yang berbeda.
1.
2.
3.
4.
5.

Tata cara pemberian vaksinasi :


memberitahu risiko vaksinasi dan tdk imunisasi
persiapan bila terjadi reaksi ikutan
baca dgn teliti informasi produk
tinjau apakah ada kontraindikasi

6.
7.
8.
9.

periksa pasien dan beri antipiretik bila perlu


periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa)
pemberian sesuai jadwal
berikan vaksin dengan tehnik yang benar

Resume Sistem Imun dan Hematologi


23 September 2015
Diet pada Gangguan Imun dan Hematologi (Ni Putu Markusi,S.ST)

Jenis penyakit di sistem imun dan hematologi :


1. HIV/AIDS : Diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein)
Tujuan khusus :
a. Mengatasi mual, muntah, diare, intoleransi laktosa
b. Pasien dapat membedakan anorexia, perasaan kenyang, lapar, dll
c. Mempertahankan BB normal
d. Mencegah penurunan BB berlebih
e. Memberikan kebebasan untuk pasien dalam memilih makanan yang adekuat
Syarat diet :
a.
b.
c.
d.

Energi tinggi
Protein tinggi
Lemak yang cukup (jika px mual jangan diberi lemak yang banyak)
Vitamin dan mineral yang tinggi

e.
f.
g.
h.

Serat cukup dan mudah dicerna


Cairan cukup
Elektrolit
Makanan diberikan sedikit tapi sering

Makanan diberikan melalui 3 cara yaitu oral, enteral, parentral


2. Alergi
Diet disensitiasi dibagi menjadi :
a. Diet eliminasi (terdiri dari beberapa makanan yang dihindari yaitu yang menimbulkan
alergi)
b. Diet provokasi (bahan makanan diberikan 2-4 hari, bila ada alergi maka makanan
tersebut penyebabnya)
Bahan makanan yang menimbulkan alergi :
a. Sumber zat tenaga (beras, gandum, havermut)
b. Sumber zat pembangun (daging sapi, susu sapi)
c. Sumber zat pengatur (daun selada, bit, bawang merah)
3. Dermatitis (TKTP)
Makanan diet eliminasi ada 3 yaitu :

4.
5.
6.
7.
8.
9.

a. Diet bebas serella (menghindari semua susu, serelia telor, daging)


b. Diet bebas serella dan bebas buah (ditambah buah dan aroma buah)
c. Diet zat pewarna dan zat pengawet
SLE (TKTP)
Anemia (TKTP)
Leukemia (TKTP)
Pansitopenia (TKTP)
Limfoma Maligna (TKTP)
Kelainan Pendarahan (TKTP)
Syarat diet TKTP no 4-9 :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Energi tinggi
Protein tinggi
Lemak cukup
KH cukup
Vitamin dan mineral cukup
Diberikan makanan sedikit tapi sering

Jenis diet TKTP ada 2 :


a. TKTP 1 (energi 2600 kkal, protein 100 gram)
b. TKTP 2 (energi 3000 kkal, protein 125 gram)
Resume Sistem Imun dan Hematologi
02 Oktober 2015
Anemia dan Atritis Reumatoid ( Dr. Suardamana, Sp.PD )

Kompensasi orang Anemia adalah jantung berdebar cepat dan sering.


Anemia ada 3 tahap:
o Anemia ringan : Hb 8-10
o Anemia sedang : Hb 6-8
o Anemia Berat : Hb dibawah 6
Morfologi sel darah merah

Morfologi Hipomikro
Sel darah merah warna pucat dan kecil disebut anemia kekurangan zat besi
Anemia Normo-normo
Bentuk dan warna normal, penyebab kelainan pembentuk sel darah
Anemia Aplastik
Tidak bisa membentuk sel darah mera, sel darah putih pembekuan darah
Anemia makrositer
a. Megaloblastik, contoh pada penyakit hipertiroid
b. Non megaloblastik, contoh pada penyakit liver

Resume Sistem Imun dan Hematologi

05 oktober 2015
Farmakologi pada gangguan sistem imun hematologi (Puguh Santoso,S.SI.,Biomed,Apt)

Anti trombotic
Antitrombotika adalah zat-zat yang dipergunakan untuk terapi dan prevensi trombosis yang
berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni :
1.

Antikoagulansia

2.

Penghambat Penggumpalan Trombosit


3.

Trombolitika (Fibrinolitika)

Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang khusus digunakan untuk
merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah ( erythropoesis).Sel
darah merah dibentuk dalam sumsum tulang pipih, untuk itu dibutuhkan zat besi, vitamin
B12 dan asam folat. Zat besi untuk membentuk hemoglobin, vitamin B12 dan asam folat
untuk membentuk sel darah merah. Zat tersebut diperoleh dari makanan dan ditimbun dalam
jaringan, terutama hati dan sumsum tulang. Vitamin B12 dapat disintesa dalam usus besar
oleh bakteri, tapi tak dapat memenuhi kebutuhan tubuh, sebab vitamin ini terikat dalam
protein dan penyerapannya berlangsung dalam ileum.
ANEMIA
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan i bila
kadar Hb kurang dari 8 mmol/lt pada pria atau 7 mmol/lt pada wanita.
Ada dua jenis anemia yaitu :
Anemia Feriprive
Anemia Megaloblaster

Hemostatik adalah zat atau obat yang dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan.
Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembeku darah yang bersifat
herediter seperti defisiensi factor antihemofilik (faktor VIII) dan banyak lagi faktor yang
mungkin sulit untuk di diagnosis dan diobati. Perdarahan dapat pula dihentikan dengan
memberikan obat yang dapat peningkatkan pembentukan faktor-faktor pembekuan darah
misalnya vitamin K, atau menghambat faktor fibrinolitik seperti asam aminokaproat. Selain
hemostatik sistemik diatas terdapat hemostatik digunakan lokal (hemostatik lokal).
Mekanisme pembekuan darah :
1.

Aktivasi tromboplastin;

2.

Pembentukan trombin dari protombin dan

3.

Pembentukan fibrin dari fibrinogen.


Faktor-faktor yg berpengaruh pada Imunitas

Genetik

Umur

Metabolik

Lingkungan

Anatomi

Fisiologi

Mikrobial/ antigen

OBAT-OBAT IMUNOSUPRESAN
Cara kerja obat imunosupresan berdasarkan penghambatan/supresi reaksi imun secara
dini, untuk mengatasi manifestasi imunologik.
Penggunaan imunosupresan bertujuan untuk mendapatkan toleransi spesifik (terarah)
/bukan umum, yaitu toleransi terhadap suatu antigen saja.

Perhatian, jika antigen masih terdapat dlm tubuh, reaksi imunologik akan muncul
kembali dgn penghentian pemberian imunosupresan.

RESUME
SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI

Ni Ketut Tuti Puspa Yanti


14.321.2051
A8-B

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI


S1 Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai