Anda di halaman 1dari 3

Bawang Merah dan Bawang Putih

Ditulis oleh : Asma ul Khusnah (Kelas V)

Pada jaman dahulu ada sebuah keluarga yang sangat mencintai


sesama anggota keluarga. Keluarga itu memiliki anak perempuan yang
bernama Bawang Putih. Bawang Putih adalah anak yang sangat rajin,
sehari-hari ia membantu ibunya bekerja di rumah, sedangkan sang ayah
bekerja di sawah. Keluarga itu sangat menyayangi Bawang Putih.
Hingga pada akhirnya sang ibu sakit keras dan akhirnya meninggalkan
Bawang Putih yang waktu itu masih kecil dan sang ayah pun menikah
kembali dengan seorang perempuan. Si ibu tiri Bawang Putih akhirnya
hamil dan melahirkan anak perempuan yang diberi nama Bawang
Merah. Bawang Putih dan Bawang Merah kini tumbuh menjadi 2 gadis
yang sangat cantik, keduanya tampak hampir sama kecantikannya. Yang
membedakan antara keduanya adalah, bawang merah gadis yang selalu
bersolek, kerjanya setiap hari hanya menatap kaca dan berhias sepanjang
hari, berbeda dengan Bawang Putih yang selalu bekerja untuk keperluan
keluarganya.
Pada suatu hari Sang Ayah mengalami kecelakaan, kini tinggal
Bawang Putih bersama Ibu Tiri dan Bawang Merah yang malas dan
jahat. Ibu tiri dan Bawang Merah ingin sekali mengusir Bawang Putih
agar bisa menguasai harta peninggalan ayah Bawang Putih. Berbagai
cara mereka usahakan agar Bawang Putih bisa pergi dari rumah mereka.
Pada suatu malam, Bawang Putih sedang tertidur pulas, kedua
orang jahat itu kemudian diam-diam memindahkan Bawang Putih
kedalam sebuah perahu dan menghanyutkan bawang putih ke sungai.
Bawang Putih hanyut hingga jauh, pada akhirnya perahunya
tersangkut di sebuah pohon dan seorang nenek tua menolong Bawang
Putih dan membawanya ke rumahnya. Nenek tua itu sangat kasihan
dengan cerita Bawang Putih yang diusir dari rumahnya oleh ibu tiri dan
saudara tirinya Bawang Merah.

Bawang Putih akhirnya boleh tinggal sementara di rumah nenek


tua itu, dan Bawang Putih sangat senang sekali. Akhirnya Bawang Putih
bekerja seperti biasanya, membantu nenek tua itu mengurus ladang labu
yang ada di belakang rumah nenek itu.
Hingga pada suatu ketika, sang nenek bertanya kepad Bawang
Putih, "Apakah kau tidak rindu dengan saudara dan ibu tirimu,
Bawang Putih ?" tanya si nenek. Bawang Putih terdiam dan berkata
"Ya, aku rindu mereka Nek, walau mereka jahat kepadaku, tapi aku
tetap menyayangi mereka" Bawang Putih sedih.
"Baiklah, kau anak yang sangat baik hati, pekerja keras dan
tidak malas, besok engkau boleh pulang kerumah mu dan ambillah
labu-labu ini untuk oleh-oleh buat ibu dan saudara tirimu".
Bawang Putih sangat senang, dan ia memilih labu yang berukuran
kecil. Sang nenek sangat senang melihat perilaku Bawang Putih yang
tidak rakus untuk membawa semua labu yang ada.
Akhirnya singkat cerita Bawang Putih menemukan rumahnya dan
bertemu dengan ibu tiri dan Bawang Merah. Melihat Bawang Putih
pulang dan kembali membawa sebuah labu kecil, si Bawang Merah
segera merampas labu yang dipegang Bawang Putih .
"Hai beraninya kau pulang kesini, dan membawa labu kecil
untuk kami berdua" hardik bawang merah, lalu dibantingnya labu kecil
tadi ke lantai, dan betapa terkejutnya bawang merah melihat isi labu
tersebut adalah perhiasan emas yang sangat bagus dan cantik.
Niat jahat bawang merah kembali timbul, ia ingin ke rumah nenek
tua yang memberikan labu kepada Bawang Putih. Setelah sampai di
rumah nenek tua itu, Bawang Merah merampas labu besar dari nenek tua
itu dan membawa pulang.

Karena takut diketahui banyak orang, Bawang Merah dan ibunya


menutup rapat rumahnya dan apa yang terjadi, setelah dibuka ternyata isi
labu itu adalah binatang-binatang yang berbisa dan berbahaya, akhirnya
mereka tewas mengenaskan dimakan binatang tadi.
Hikmah dari dongen kisah Bawang Merah dan Bawang Putih
ini, janganlah kita menjadi rakus akan harta kekayaan dunia, karena
harta tidak akan kita bawa kalau kita mati. Bawang Putih
mencontohkan perilaku yang sangat baik, jujur dan berhati mulia.

Anda mungkin juga menyukai