Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah


yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti
cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang
tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air.
Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan
air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
KEUNGGULAN DAN MANFAATLubang resapan biopori adalah teknologi
tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara :(1)
meningkatkan daya resapan air,(2) mengubah sampah organik menjadi
kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan(3)
memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi
masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam
berdarah dan malaria. (Gambar 1)
Meningkatkan Daya Resapan AirKehadiran lubang resapan biopori secara
langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas
kolom/dinding lubang. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10
cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak
3140 cm2 atau hampir 1/3 m2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah
berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang
resapan 78.5 cm2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman
100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm2.
Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori
akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu
bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan
air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan
kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan
dalam meresapkan air.
Mengubah Sampah Organik Menjadi KomposLubang resapan biopori
diaktifkan dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini
akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan
kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini
dikenal sebagai kompos. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang
resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus
berfungsi sebagai pabrik pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada
setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada
berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman
lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran
organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan
sebagai pupuk sayurannya.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar TanamanSeperti disebutkan di
atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya
fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya
akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan
dijadikan saluran air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan
memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang
tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga

kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung


dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat
menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah
memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode
tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi
humus dan tumbuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir
sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan
memelihara biodiversitas dalam tanah.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya
genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti
mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis)
akan dapat dihindari.

Manfaat yang bisa didapat antara lain :


1.

Mencegah banjir
Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan
bagi warga Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat
menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila
setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta
memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke
tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya
banjir.

2.

Tempat pembuangan sampah organik

Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi


masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula
membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan
sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan
non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang
dlaam lubang biopori yang kita buat.
3.

Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori
merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam
tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah
menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di
sekitarnya.

4.

Meningkatkan kualitas air tanah

Organisme dalam tanah mampu membuat samapah


menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut
dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena
mengandung mineral.
Membuat sumur biopori (sumur resapan) memang tidak serta
merta mengatasi masalah krisis air tanah. Tetapi paling tidak,

pembuatannya dapat lebih cepat mengalirkan air permukaan


ke dalam tanah. Jadi, selain menambah pasokan air di dalam
tanah, sumur ini juga bisa mengurangi banjir.
Membuat sumur resapan tak perlu besar dan dalam. Cukup
membuatnya di sudut-sudut halaman. Membuatnya mudah
pun murah, cukup menggunakan bor biopori, yang dijual
dengan harga Rp 175.000 per buah.
Alat dan Bahan :
Bor biopori.
Langkah Pengerjaan :
CARA PEMBUATAN1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah
dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai
melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang
antara 50 100 cm2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2
3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.3. Isi lubang dengan
sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan,
atau pangkasan rumput4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke
dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses
pelapukan.5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap
akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
JUMLAH LRB YANG DISARANKAN
Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2)
/ Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)
Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan
lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada
100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.
BIla lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka
setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa
setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan
demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah organik yang
dihasilkan selama 56 84 hari. Dalam selang waktu tersebut lubang yang
pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya
telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali
dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.
ALAT DAN PEMESANAN ALATLubang resapan biopori dibuat dengan
menggunakan bor tanah. Tim Biopori IPB menyediakan bor tanah yang telah
disesuaikan untuk keperluan pembuatan LRB. Sementara ini kami
menyediakan satu tipe bor LRB seperti tertera pada Gambar 1. Berbagai
modifikasi bor sedang kami rancang dan akan kami beritahukan kemudian.
Bor Type L01 ini dibuat dari besi pilihan dengan dimensi: panjang 120 cm dan
diameter mata bor 10 cm. Panjang tangkai 40 cm. Bor Type L01 dijual dengan
harga Rp. 175.000,- per buah. Bor dapat dikirim ke seluruh tempat di
Indonesia yang dapat dijangkau dengan jasa pengiriman TIKI. Ongkos kirim

akan ditambahkan pada harga bor, disesuaikan dengan jarak dan pilihan
priotas pengiriman. Bagi anda yang ingin menggunakan jasa pengiriman lain
bisa memberitahukan kami.
Pemesanan (online) dapat dilakukan melalui email ke
sekretariat@biopori.com atau SMS ke: 0817225172 (Wahyu Purwakusuma).
Cara pembayaran secara online saat ini hanya bisa dilayani dengan
menggunakan transfer bank. Barang akan dikirim segera setelah transfer
kami terima.
Berbeda dengan sumur resapan, biopori mempunyai berbagai fungsi
antara lain :
5.

Membantu meresapkan air hujan ke dalam tanah. Air hujan tidak


harus dari talang atau saluran air yang masih bersih, akan tetapi air
yang bercampur tanahpun dapat di masukkan.

6.

Penyubur tanah. Sampah dedaunan, dari pada dibakar, akan lebih


bagus dimasukkan dalam lubang ini, sehingga sampah daun akan
busuk dan dapat menyuburkan tanah. Lubang akan lebih baik lagi
bila dibuat di sekitar pohon buah, pohon peneduh, akan membantu
menyuburkan tanaman.

7.

Mengurangi penumpukan sampah. Sampah rumah tangga (organik)


dapat dimasukkan ke dalam lubang ini, sehingga mengurangi
penumpukan sampah rumah tangga.

8.

Terhindar berbagai jenis penyakit. Tumpukan sampah yang dibuang


terbuka dan telah membusuk, akan mengundang berbagai penyakit
dan penyebarnya seperti lalat. Bila sampah rumah tangga seperti
sisa makan, sayuran atau dedaunan lain dimasukkan ke dalam
lubang yang tertutup, akan mengurangi atau mencegah penyakit.

9.

Penghasil kompos. Sampah organik yang telah dimasukkan ke


dalam lubang resapan ini, dapat diambil setelah 1-2 bulan, dapat
dijadikan pupuk hijau (kompos). Kemudian kompos yang telah
diambil, lubang dapat digunakan lagi untuk membuang sampah
organik.
Mengurangi genangan air. Biasanya di tanah lapang, seperti
halaman rumah, lapangan bola atau fasilitas olehraga yang masih
belum di semen, ada bebarapa tempat yang air sulit meresap.
Biopori dapat dibuat di tempat tersebut dan membantu meresapkan
air ke dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai