Anda di halaman 1dari 11

Resensi adalah penilaian, ulasan atau pertimbangan baik buruknya sebuah

karya sastra, baik buku, film atau yang lain..

Manfaat menulis resensi

1. Menambah wawasan dan pengetahuan


2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan sebuah buku
3. Meningkatkan kemampuan tulis menulis
4. Melatih berpikir kritis
5. Mendapat imbalan dari penerbit maupun media massa

Prinsip-prinsip Penulisan resensi

1.

Memilih objek resensi

2.

Mengenal dan menguasai objek resensi

3.

Mengulas dan menimbang objek resensi

4.

Menulis hasil resensi

Struktur resensi

1.

Judul resensi

2.

Pendahuluan

3.

Isi

4.

Penutup

Unsur-unsur resensi buku nonfiksi

1.

Judul resensi

2.

Identitas buku

A. Judul buku
B. Penulis
C. Penerbit
D. Tahun terbit
E. Kota terbit
F. Tebal buku
G. Jenis buku

: Nonfiksi

3.

Kepengarangan

4.

Tujuan penulisan buku

5.

Ikhtisar

6.

Keunggulan dan kelemahan buku

7.

Kesimpulan

Unsur-unsur resensi buku fiksi (novel/kumpulan cerpen)/ film

1.

Judul resensi

2.

Identitas buku
A. judul buku
B. Penulis
C. Penerbit
D. Tahun terbit
E. Kota terbit
F. Tebal buku
G. Jenis buku : Buku fiksi

3.

Kepengarangan

4.

Sinopsis

5.
Unsur intrinsik (tema, tokoh/penokohan, alur, sudut pandang, setting, ama
nat)
6.

Keunggulan dan kelemahan buku

7.

Kesimpulan

Langkah-langkah menulis resensi

1.

Membaca buku yang akan diresensi.

2.

Menulis data/ identitas buku

3.

Membuat ikhtisar buku/sinopsis

4.

Memberi penilaian terhadap buku tersebut.

5.

Membuat judul resensi.

Cara Menulis Resensi Buku Fiksi


Written on May 8, 2012 by Chemist Rahmah in Articles, Blogging, Penulisan, Tutorial 3
Comments
Cara menulis resensi buku fiksi secara garis besar hampir sama dengan
postingan saya sebelumnya tentang cara menulis resensi buku ilmiah. Namun,
cara menulis resensi buku fiksi ini terdapat sedikit perbedaan mengenai isi dari
resensi untuk buku ilmiah tentunya. Terdapat beberapa poin yang harus menjadi
fokus untuk meresensi sebuah buku fiksi apalagi jika buku fiksi tersebut berupa
novel yang tebalnya seperti tumpukan batu bata (lebay.com).
Postingan kali ini saya bermaksud untuk menguraikan hal-hal penting yang harus
diketahui oleh pembaca tentang cara menulis resensi buku fiksi. Hal ini bertujuan
agar yang belum membaca buku fiksi yang diresensi memiliki ketertarikan dan
pengetahuan dasar sebelum memulai untuk terjun membaca buku tersebut.
Hal paling utama dalam cara menulis resensi buku fiksi khususnya bagi pembaca
buku-buku fiksi adalah data buku sudah selayaknya ditampilkan di awal sebelum
menuliskan hal-hal yang lebih jauh tentang buku fiksi tersebut. Adapaun isi dari
data buku yang harus dan sebaiknya ada sebagai pengetahuan mersensi buku
fiksi, yaitu:
1. Judul
Judul adalah hal paling pertama yang harus diketahui oleh pembaca. Bagaimana
mungkin seorang pembaca membaka buku tanpa tahu judul buku yang dibaca?
Aneh bukan???
2. Penulis

Secara umum, pembaca akan sangat senang menuliskan resensi sebuah buku
jika penulisnya adalah orang-orang ternama, seperti Buku Hafalan Sholat Delisa
yang ditulis Tere Liye.
3. Penerbit
Nama penerbit harus dicantumkan dalam cara menulis resensi yang baik sebagai
bentuk publikasi sebuah media publishing yang mempelopori buku tersebut.
4. Sampul
Sampul disini adalah berupa keterangan tentang jenis sampul yang digunakan.
Apakah buku tersebut menggunakan hard cover atau soft cover? Tergantung dari
keterangan buku yang diresensi.
5. Edisi Ke-/Cetakan KeEdisi atau cetakan perlu dicantumkan untuk mengetahui seberapa sering buku
tersebut diproduksi, hal ini juga sebagai bentuk promosi secara tidak langsung
akan buku tersebut.
6. Jenis kertas + Jumlah Halaman
Jenis kertas juga boleh dicantumkan sebagai pelengkap dan jumlah halaman juga
penting untuk dituliskan sebagai bentuk gambaran tebal tipisnya sebuah buku
yang diresensi.
7. Tahun Terbit
Tahun terbit sebaiknya dituliskan agar menunjukkan kapan buku tersebut dibuat
dan tahun terbit ini juga mengindikasikan seberapa baru informasi yang ada di
dalam buku tersebut.
8. ISBN/ISSN
Nomor ISSN atau ISBN buku juga penting dicantumkan sebagai informasi bahwa
buku tersebut telah terdaftar dan legal.
9. Harga
Biasanya harga diketahui pembaca sehingga boleh dicantumkan.
Setelah menuliskan beberapa poin di atas sebagai unsur-unsur cara menulis
resensi, maka penulis resensi kemudian memulai untuk meresensi lebih jauh
buku tersebut dengan menuliskan:
Isi: Isi buku fiksi yang diresensi harus digambarkan secara umum di awal. Apakah
buku fiksi itu berupa cerita romantisme, tragedi, kriminalitas, cinta ataukah yang
lainnya, sehingga sedikit membuka gambaran pembaca di awal resensi.
Tujuan : Tujuan penulis membuat buku fiksi tersebut, baik secara umum maupun
khusus.

Manfaat : Manfaat dari ditulisnya buku fiksi harus dicantumkan sehingga


pembaca tidak hanya sekedar membaca saja namun juga mendapatkan nilai
tambah.
Sasaran : Sasaran atau audiens dari penulisan buku fiksi ini harus jelas sehingga
tidak terjadi kesalahan pada pembaca dalam memilih buku bacaan yang baik.
Meskipun terkadang meskipun buku yang ada sasarannya usia remaja tetapi
banyak yang usia dewasa tetap ikut membaca buku tersebut.
Sistematika penulisan : Apakah buku tersebut tersusun dengan baik mulai dari
pendahuluan hingga penutup atau tidak.
Ejaan dan Gaya Bahasa : Ejaan dan gaya bahasa juga penting untuk dinilai.
Apakah bahasa dan ejaan yang digunakan mudah dimengerti atau menggunakan
kata atau kalimat-kalimat asing yang sulit dimengerti pembaca atau tidak.
Sinopsis : Biasanya ada persensi yang menuliskan sinopsis pada awal resensi
buku fiksi sebagai gambaran utama.
Hal yang menarik : Peresensi buku fiksi boleh mencantumkan hal-hal menarik
dari buku fiksi tersebut.
Unsur intrinsik buku : Unsur intrinsik buku seperti tema, alur, penokohan, setting
cerita, amanat serta sudut pandang penulis dalam bercerita di buku fiksi
tersebut
Unsur ekstrinsik buku : Unsur ekstrinsik buku fiksi seperti sosial agama, sosial
ekonomi, sosial budaya dan biografi penulis buku fiksi itu sendiri
Kelemahan buku : jenis huruf, isi, desain buku dan yang lainnya sesuai dengan
hasil pengamatan penulis resensi yang sudah membaca buku tersebut
Kelebihan buku : selain kelemahan tentu saja ada kelebihan yang dapat dilihat
dari sebuah buku yang dibaca.
Kesimpulan : diakhir resensi buku, penulis resensi sebaiknya menggunakan
kalimat yang mengajak pembaca lainnya untuk membaca buku ini dengan
menuliskan kalimat-kalimat positif tentang buku ini.

Secara umum meresensi buku fiksi dan nonfiksi tidak ada bedanya. Perbedaannya terletak pada :
1. Buku fiksi (cerpen, novel, dan drama) mengulas unsur-unsur dalam karya sastra yaitu unsur
intrinsik dan ekstrinsik cerita.
2. Buku nonfiksi (ilmu pengetahuan, sejarah, agama, dsbnya) mengulas unsur kelebihan dan
kekurangan buku dibandingkan dengan buku lain yang memiliki tema yang sama.
Buku nonfiksi biasanya membahas tema yang sama. Namun, penyajiannya beragam karena penerbit
yang berbeda. Berbeda dengan buku fiksi. Tema cerita yang disajikan hanya satu dan tidak mungkin
sama. Cobalah kita amati buku cerita satu dengan cerita yang lain memiliki cerita yang berbeda.

Tetapi, buku pengetahuan dengan tema pidato memiliki banyak ragam dan banyak penerbit. Oleh
sebab itu sebelum kita membeli sebuah buku ada baiknya kita membaca resensi buku.
Peresensi atau resensator hendaknya memiliki wawasan yang luas terhadap buku yang akan
diresensi selain itu bahasa yang dipakai hendaknya menarik dan menghindari kata-kata yang
berlebihan (baik dalam memuji maupun menulis kekurangan buku).
Kapan sebaiknya sebuah buku dapat diresensi? Sesuai dengan tujuan kita meresensi buku agar
pembaca tidak membeli kucing dalam karung, sebaiknya sebuah buku yang diresensi merupakan
buku baru yang pertama kali diterbitkan.
Buku ilmu pengetahuan (nonfisksi) tetap memiliki kaidah penulisan resensi yang sama dengan kaidah
penulisan resensi buku fiksi.
Mari kita amati sekali lagi bagan resensi di bawah ini!

Contoh 1:
Perhatikan halaman ii di bawah ini!
Reswara, Parahita
SENI MENULIS / Parahita Reswara, penyunting, Widayanti
- Cet. 1. - Surabaya : Murni Kawan, 2015
V+215 hlm; 25 cm
Bila kita akan menulis menjadi identitas sebuah buku, penulisan yang tepat ialah sebagai berikut.
a. Judul buku : Seni Menulis
b. Pengarang : Parahita Reswara
c. Penerbit : Murni Kawan
d. Tahun terbit (cetakan ) : 2015
e. Tebal buku : 220 Halaman
Contoh 2:
Berbagai macam olahan makanan dengan bahan dasar singkong dapat kita lihat di buku ini. Dengan
tampilan gambar makanan pada kertas glosy, pembaca dapat mengetahui bentuk makanannya
dengan sangat jelas. Sayangnya olahan makanan yang disajikan tidak mewakili seluruh nusantara
Indonesia. Meski begitu, buku ini tetap menarik karena harganya terjangkau.
Bagian yang dijelaskan pada kutipan resensi di atas merupakan bagian isi resensi yang berisi
kelebihan dan kekurangan sebuah buku.
Isi resensi terdiri atas: Sinopsis buku, keunggulan dan kekurangan buku, bahasa yang dipakai,
dan harga buku.

Poin Penting
1. Buku terbagi atas buku fiksi ( cerpen, novel, dan drama) dan nonfiksi ( ilmu pengetahuan,
sejarah, agama, dsbnya).
2. Buku nonfiksi biasanya membahas tema yang sama. Namun, penyajiannya beragam karena
penerbit yang berbeda.
3. Buku fiksi memiliki tema cerita hanya satu dan tidak mungkin sama.
4. Resensi sering disebut juga timbangan buku.

5. Bagian-bagian resensi buku baik fiksi maupun nonfiksi tetap terdiri atas: Judul Resensi,
Identitas buku, Pembukaan, Isi resensi, dan Penutup.
6. Perbedaan resensi buku fiksi dan nonfiksi hanya terletak pada penjelasan umum. Buku fiksi
menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita. Buku nonfiksi langsung menjelaskan
kelebihan dan kekurangan.
7. Orang yang meresensi buku hendaknya: Meresensi buku yang baru pertama kali terbit
(aktual) Menghindari pemakaian bahasa memuji dan mengungkapkan kekurangan buku
secara berlebihan. Memiliki wawasan yang luas terhadap buku yang akan diresensi.

Tujuan Penulisan Resensi

Dalam sebuah penulisan tentu terdapat tujuan mengapa tulisan tersebut dibuat,
begitu pula dengan resensi. Terdapat beberapa tujuan resensi yaitu, menimbang
agar suatu hasil karya memperoleh perhatian dari orang-orang yang belum
mengetahui atau membutuhkannya. Agar seseorang tidak akan merasa sia-sia
melihat hasil karya tersebut jika karya tersebut jauh dari kualitas dan makna
bacaan yang baik.
Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga
penilaian itu diketahui khalayak. Mengungkapkan sisi positif dan negatifnya agar
halayak umum mudah menarik garis besar dari karya tersebut.
Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan/penguasaan ilmu pengarang dan
kesesuaian karakteristik tokoh, penokohan, atau setting dengan bahan yang
disajikannya. Karena latar belakang seorang pengarang berpengaruh terhadap
sasaran pembaca, misalnya apakah dari kaum intelek, pebisnis, atau masyarakat
lain pada umumnya.
Mengungkapkan kelemahan suatu tulisan dan sistem penulisan atau alur suatu
hasil karya. Misalnya dengan cara memperhatikan sistematika penulisan yang
baik.
Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau
nilai sastra karya tulis seseorang. Sehingga bagi penulis atau siapapun orang
yang hendak menulis dengan karya sejenis dapat memperbaiki tulisan yang
dikritik dan mampu atau bahkan dapat menambah keunggulan yang ada.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat resensi, yaitu resensi
harus bersifatInformatif, artinya informasi yang disampaikan tidak berbelit-belit
melainkan diuaikan secarasingkat dan umum menyampaikan keseluruhan isi
buku.
Deskriptif, artinya tidak ada unsur penting yang terlewatkan meskipun
penyajiannya diungkap secara menyeluruh harus detail pada tiap bagian atau
bab.

Kritis, maksudnya dalam penulisan resensi baik menulis kelebihan maupun


kekurangannya harus disertai dengan pembahasan disiplin ilmu lain dengan kata
lain ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari sebuah
resensi biasanya kritis dan objektif dalam menulis buku.

Cara Membuat Resensi

Pada pembahasan ini akan dibahas bagaaimana cara membuat resensi yang
baik, yaitu menurut karya Myrna Friend, di kampus Erindale Campus Library,
University of Toronto. Cara ini sudah diterima secara internasional, yaitu dengan:

1)
Member informasi bibliografi buku, seperti nama penulis, judul
lengkap,editor, tempat penerbit, penerbit, waktu buku diterbitkan dan jumlah
halaman.
2)
Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang, deskripsikan
penulis pengarang, seperti latar belakang, pekerjaan, reputasi, dll.
3)
Apakah hal-hal atau keadaan yang penting ada hubungannya dengan
buku tersebut? Apa sumber materi penulis?
4)
Jenis buku (sejarah, biografi, kritik tulisan orang lain literasy cristim,
sastra, dll) apa yang kita resensi?
5)
Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang kita resensi dan
terangkan batasan tulisannya dengan tema. Apakah buku tersebut menyusun
tema popular? Apa hasil ssurvei? Untuk siapa buku tersebut ditulis?
6)
Apa tema buku tersebut? Cari tema dibagian pendahuluan dan
kesimpulan. Selama mencoba, coba elaborasi kaitkan dengan tema buku, apa
masih berhubungan?
7)
Apa asumsi penulis yang tersirat atau tersurat berhubungan dengan
materi yang dia tulis?
8)
Jelaskan struktur dari buku (daftar isi), apakah pembagian buku tersebut
valid? Apakah appendiks, bibliografi, catatan-catatan, indeks buku tersebut
berhubungan dengan isi buku?
9)

Cari point utama atau konsep kunci!

10)
Apa jenis data yang penulis gunakan dalam mendukung argumennya?
Bagaimana dia gunakan data tersebut dalam berargumen? Apakah argumennya
sesuai data?
11)

Beri bagian penting dari buku dengan kutipan!

12)
Apakah penulis suskses dalam mengkomunikasikan wacana atau
teorinya? Apakah dia sukses dengan tujuannya? Apakah malah bias?
13)
Jelaskan tujuan lain tulisan dari bukun yang kita resensi. Apakah
tulisannya dalam bahasa yang baku dan efektif?
14)

Apakah buku tersebut berkembang dari isu atau tema penelitian?

15)
Baca secara mendalam dan kritis. Alasan utama kemampuan membaca
buku, yaituagar dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat hubungan diantara
idenya, menghubungkan idenya, menghubungkan idenya dengan penglaman
kita, dan mengevaluasi dengan cerdas dan kritis. Cari bagian yang controversial
beserta kekuatan dan kelemahannya. Bandingkan dengan teori lain yang
diungkapkan oleh teori lain. Perhatikan kalimat yang tidak dimengerti, baca
bukunya sampai slesai sambil ikuti argumentnya jangan menjastivikasi sebelum
selesai membaca.
16)
Resensi di koran dengan jurnal ilmiah tentu berbeda. Resensi di Koran
biasanya berupa bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar
belakang penulis, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan serta kata atau
kalimat yang digunakan atau tidak baku atau popular yang diperuntukan untuk
halayak umum. Resensi di jurnal ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan
penulis lain dan bahasa yang digunakan bahasa buku serta untuk kalangan
terbatas.

Unsur Resensi

Unsure-unsur dalam pembuatan resensi menurut Samad dalam bukunya terdiri


dari, membuat judul resensi. Judul resensi harus selaras dengan keseluruhan
cerita yang ada pada buku tersebut, maksudnya sebuah judul resensi itu harus
dapat mewakili kandungan makna yang terdapat di dalmnya.
Menyusun data buku. Data buku dicantumkan sebelun kalimat pembuka atau
pendahuluan, data buku terdiri dari judul buku, pengarang jika ada berikut editor
maupun penyunting, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke
berapa), tebal buku, harga buku (jika diperlukan).
Membuat pembuka. Dalam pembuka kita dapat memperkenalkan sosok
pengarang atau penulis buku tersebut,memaparkan latar belakang pengarang,

memaparkan keunikan yang terdapat dalam buku, bahkan dapat


membandingkan dengan buku atau tulisan lain yang sejenis.
Tubuh/isi. Pada bagian ini merupakan inti dari penuulisan resensi, bagian ini
mencantumkan synopsis buku, sedikit rangkuman, mempaarkan kelebihan
maupun kekurangan buku, kesalahan sistematika penulisan dan hal lain yang
mungkin perlu diresensi.
Penutup. Dalam pembahasan ini yang meresensi biasannya mebuat tulisan yang
merupakan ajakan kepada halayak untuk membaca buku yang telah diresensi,
atau mengungkapkan tentang keadaan buku tersebut, hendaknya dibaca oleh
kalangan tertentu.

Alasan dibuatnya resensi buku

Ada beberapa alasan,mengapa kita harus membuat resensi buku ????


Dengan meresensi sebuah buku, kita akan teringat kembali dengan buku apa
saja yang telah kita baca karena tercatat dalam agenda resensi.
Dapat mengikat atau menarik sebuah makna. Dengan merensi sebuah buku,
berarti kita mengikatkan sebuah makna buku (seperti Mas Hernowo bilang dalam
bukunya "mengikat makna"). Dengan mengikat sebuah makna buku, kita dapat
mengetahui point-point penting dalam sebuah buku.
Dapat memperkaya pengetahuan. Meresensi sebuah buku tidak hanya sekedar
merangkum sebuah buku, tetapi lebih dari sekedar itu, kita dapat memberikan
kritikan sebuah buku selain sanjungan terhadap buku tersebut sehingga kita
dapat mengetahui suatu kualitas buku tersebut.
Dapat memperkaya pengalaman menulisDengan membuat resensi buku berarti
secara tidak langsung kita juga belajar menulis buku. Dengan begitu kita dapat
mengembangkan ide-ide dari buku tersebut.
Dapat memperkaya pendapatan. Dengan membuat resensi buku kita bisa
mendapatkan penghasilan dengan cara mengirimkan ke penerbit-penerbit buku
dan itu adalah salah satu pemasukan keuangan.

Keuntungan dibuatnya sebuah membuat resensi

Ada beberapa keuntungan yang kita dapat dari sebuah resensi, di antaranya,
membantu pembaca yang belum memiliki kesempatan membaca buku yang
dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu untuk
membaca. Dari sebuah resensi pembaca dapat mengetahui gambaran dan
penilaian umum terhadap buku yang dimaksud.
Meenambah pengetahuan, misalnya dengan, mengetahui kelemahan dan
kelebihan buku yang diresensi, mengetahui latar belakang dan alasan buku
tersebut diterbitkan, mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan
penulis yang sama atau buku karya penulis lain yang sejenis.
Bagi penulis yang diresensi, informasi yang diulas bias dijadikan masukan
berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya.

Seperti itulah ulasan singkat mengenai resensi sebuah buku ilmu


pengetahuan. Pada dasarnya setiap orang dapat meresensi sebuah buku apapun
itu jenisnya baik fiksi maupun nonfiksi (buku ilmiah), maka dari itu mari kita
coba menulis dengan dimulai dari yang terkecil.

Anda mungkin juga menyukai