Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sistem ekonomi Islam merupakan system ekonomi yang bebas, tetapi kebebasannya
ditunjukkan lebih banyak dalam bentuk kerjasama daripada dalam bentuk
kompetisi (persaingan). Karena kerjasama meupakan tema umum dalam
organisasi sosial Islam. Individualisme dan kepedulian sosial begitu erat terjalin
sehingga bekerja demi kesejahteraan orang lain merupakan cara yang paling
memberikan harapan bagi pengembangan daya guna seseorang dan dalam rangka
mendapatkan ridha Allah SWT. Jadi Islam mengajarkan kepada para
pemeluknyaagar memperhatikan bahwa perbuatan baik (amal slih) bagi
masyarakat merupakan ibadah kepada Allah dan menghimbau mereka untuk berbuat sebaik-
baiknya demi kebaikan orang lain. Ajaran ini bisa ditemukan di semua bagian Al-
Quran dan ditunjukkan secara nyata dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW
sendiri.
Prinsip persaudaraan (ukhuwwah) sering sekali ditekankan dalam Al-
Quran maupun Sunnah, sehingga karena itu banyak sahabat menganggap harta
pribadi mereka sebagai hak milik bersama dengan saudara-saudara mereka dalam
Islam. Kesadaran dan rasa belas kasihan kepada sanak keluarga dalam keluarga
besar juga merupakan contoh orientasi sosial Islam yang lain, karena berbuat
baik (beramal salih) kepada sanak keluarga semacam itu tidak hanya dihimbau
tetapi juga diwajibkan dan diatur oleh hukum (Islam).

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :
1. Bagaiman prinsip dasar ekonomi Islam?
2. Bagaimana karakteristik ekonomi Islam ?
3. Apa perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvesiaonal?
4. Apa kelebihan dan kelemahan antar ekonomi Islam?

1
I.3 Tujuan :
1. Dapat membandingkan konsep ekonomi Islam dan ekonomi lainnya.
2. Mengetahui bagaimana ekonomi Islam berjalan di Indonesia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Landasan Al-Quran


Q.S. al-Araf (7): 128 yaitu: Musa berkata kepada kaumnya: Mohonlah
pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesunggunhnya bumi (ini) kepunyaan
Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-
Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. Pada
ayat ini, Allah mengamanatkan bumi serta isinya bagi manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya. Dan hendaknya manusia meningkatkan ilmu
pengetahuan guna menyimak berbagai fenomena yang ada di bumi.
Q.S. al-Nisa (4): 32 Allah berfirman: Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak
dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang
mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebahagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu. Ayat ini, mengisyaratkan
bahwa Allah memberi rizki kepada manusia dengan ukuran yang berbeda-beda
tergantung usahanya.
Q.S. al-Baqarah (2): 283 alloh berfirman : Jika kamu dalam perjalanan
(dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh orang yang
berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan. Ayat ini mengisyaratkan bahwa, pinjaman
dibolehkan asal digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi hidup manusia,
dan demi terselenggaranya optimalisasi produksi. Karena utang sangata rentan
terhadap masalah.

3
II.2 Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi
manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari
dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Islam
menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis (berusaha) guna
memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi mereka. Rasulullah SAW sendiri terlibat di
dalam kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah.Penggunaan
istilah ekonomi islam digunakan bergantian dan memiliki makna yang sama
dengan ekonomi syariah. Oleh karena itu, pengertian ekonomi islam juga semakna
dengan pengertian ekonomi syariah.
Menurut bahasa, ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari
perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama
Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan
rukun Islam. Sedangkan, menurut istilah ekonomi islam adalah segala aktivitas
perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok
ajaran Islam tentang ekonomi. Selanjutnya menurut para ahli antara lain :
1) Menurut Muhammad Abdul Manan, ekonomi islam adalah cabang ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat
yang diangkat dari nilai-nilai islam. Beliau mengatakan bahwa ekonomi
islammerupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap yang didasarkan
pada empat bagian nyata dari pengetahuan, yaitu Alquran, sunnah, ijma dan
qiyas.
2) Menurut M.M. Matewally, ekonomi islam ialah ilmu yang mempelajari
perilaku muslim dalam suatu masyarakat islam yang mengikuti Alquran,
Sunnah, Qiyas dan Ijma. Beliau memberikan alasan bahwa dalam ajaran islam
tersebut, perilaku seseorang dan masyarakat dikendalikan ke arah bagaimana
memenuhi kebutuhan dan menggunakan sumber daya yang ada.
3) Menururt Hasanuz Zaman, ekonomi islam yaitu pengetahuan, aplikasi dan
aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam permintaan dan
pembuangan sumber daya material untuk memberikan kepuasan kepada

4
manusia dan memungkinkan mereka untuk melakukan kewajiban mereka
kepada Allah dan masyarakat.
4) Dawam Rahardjo mengatakan ekonomi islam dapat dibagi kedalam tiga
arti. Pertama, yang dimaksud ekonomi islam adalah ilmu ekonomi yang
berdasarkan nilai atau ajaran islam. Kedua, yang dimaksud ekonomi
islam ialah sebagai suatu sistem. Sistem menyangkut pengaturan yaitu
pengaturan kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara
berdasarkan suatu cara atau metode tertentu. Ketiga, ekonomi
islam dalam pengertian perekonomian umat islam. Ketiga wilayah tersebut,
yaitu teori, kegiatan dan sistem ekonomi umat islam merupakan tiga pilar
yang harus membentuk sebuah sinergi.

II.3 Tujuan Ekonomi Islam


Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam sistem Islam mengarah pada
tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan,
kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal
ekonomi,tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia
dan di akhirat.
Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid dan
berdasarkan rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah :
a. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan kesehatan
dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
b. Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
c. Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana
distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
d. Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
e. Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi. (Espada,2016)

5
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Prinsip Dasar Ekonomi Islam


Hubungan antar manusia dalam masyarakat selalu berkembang dari waktu ke
waktu seiring dengan dinamika masyarakat. Begitu juga dengan praktek
muamalah atau ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu,
syariat Islam yang membahas muamalah tidak mengatur secara rinci jenis dan
bentuk muamalah, tetapi meletakkan prinsip-prinsip dasar yang dijadikan acuan
dasar peraturan. Secara umum, yang menjadi prinsip dasar dalam ekonomi Islam
terangkum dalam 4 prinsip pokok, yaitu :
1) Tauhid
Ketauhidan ini akan menyadarkan manusia untuk mengakui akan keberadaan
dan ke Esa an Allah SWT yang mengandung konsekwensi keyakinan bahwa
segala sesuatu bersumber dari Allah SWT dan berakhir pula kepada Allah SWT.
Ekonomi Islam disebut pula dengan ekonomi Rabbani yang menikuti aturan
Illahiyah. Dengan mengacu pada aturan-aturan ilahiyah, setiap perbuatan manusia
mempunyai nilai moral dan ibadah. Di samping ekonomi Rabbani, ekonomi islam
juga merupakan ekonomi Insani, karena dalam ekonomi Islam sumber daya insani
menjadi factor yang terpenting. Manusia menjadi pusat sirkulasi manfaat ekonomi
dari berbagai sumber daya yang ada.
2) Keseimbangan
Prinsip keseimbangan mengajarkan kepada kita tuntuk meyakini segala
sesuatu diciptakan oleh Allah dalam keadaan seimbang dan serasi. Prinsip ini
menuntut manusia bukan hanya hidup seimbang, serasi dan selaras dengan dirinya
sendiri, tetapi juga menuntunnya untuk menciptakan ketiga hal tersebut dalam
masyarakat, bahkan alam seluruhnya.
3) Kehendak Bebas
Prinsip kehendak bebas ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah SWT
memiliki kebebasn mutlak, namun Dia juga menganuggrahkan kepada manusia
kebebasan untuk memilih dua jalan yang ad di depannya, yaitu baik dan buruk.

6
Manusia yang baik di sisi Allah SWT adalah manusia yang mampu menggunakan
kebebasan itu dalam rangka penerapan tauhid dan keseimbangan sebagaimana
dijelaskan di atas. Dari sinilah, sehingga bisa dipahami bahwa yang dimaksud
kebebasan disini bukanlah kebebasan mutlak, tetapi kebebasan yang mengarahkan
manusia untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Dengan kata lain, kebebasan disini
adalah kebebaasan yang terkait dengan keadilan dan tanggung jawab.
4) Tanggung Jawab
Dalam ajaran Islam tanggung jawab ini terkait dengan konsep fardlu ain dan
fardlu kifayah.fardlu ain berarti kewajiban individual yang tidak dapat
dibebankan kepada orang lain, sedangkan fardlu kifayah berarti kewajiban yang
sudaholeh salah satu anggota masyarakat,maka terbebaslah anggota masyarakat
dari pertanggungjawaban (dosa). Prinsip tanggung jawab ini juga menunjukkan
nilai keadilan yang harus ada dalam ekonomi Islam, karena pilar kebebasan
ekonomi yang berdiri di atas penghargaan terhadap fitrah dan kemuliaan manusia
harus disempurnakan dengan pilar lain, yaitu pilar keadilan.(Khoiri,2017)

III.2 Karakterisitk Ekonomi Islam


Ada beberapa karakteristik ekonomi Islam sebagaimana disebutkan dalam
al-Mawsuah al-Ilmiyah wa al-Amaliyah al-Islamiyah dalam Ghufran, yang dapat
diringkas sebagai berikut:
Pertama, harta kepunyaan Allah dan manusia khalifah
harta. Karakteristik pertama ini terdiri dari dua bagian, yaitu semua harta, baik
benda maupun alat produksi adalah milik (kepunyaan Allah), dan manusia adalah
khalifah atas harta miliknya. Hak milik pada hakikatnya adalah milik Allah.
Manusia menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang telah
disyariatkan Allah.
Kedua, ekonomi islam terikat dengan akidah, syariat (hukum) dan moral.
Hubungan ekonomi Islam dengan akidah Islam tampak jelas dalam banyak hal,
seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yang disediakan untuk
kepentingan manusia. Di antara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam
adalah:

7
1) Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat
menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat.
2) Larangan melakukan penipuan dalam transaksi.
3) Larangan menimbun emas dan perak atau sarana-sarana moneter lainnya,
sehingga mencegah peredaran uang, karena uang sangat diperlukan buat
mewujudkan kemakmuran perekonomian dalam masyarakat. Menimbun uang
berarti menghambat fungsinya dalam memperluas lapangan produksi dan
penyiapan lapangan kerja buat para buruh.
4) Larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan individu
dalam masyarakat.
Ketiga, keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan. Islam adalah
agama yang menjaga diri, tetapi juga toleran (membuka diri). Selain itu, Islam
adalah agama yang memiliki unsur keagamaan (mementingkan segi akhirat) dan
sekularitas (segi dunia).
Keempat, keadilan dan keseimbangan dalam melindungi kepentingan
individu dan masyarakat. Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam adalah
tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-
batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik. Hanya keadilan yang dapat
melindungi keseimbangan antara batasan-batasan yang ditetapkan dalam sistem
islam untuk kepemilikan individu dan umum.
Kelima, bimbingan konsumsi. Dalam konsumsi Islam mempunyai
pedoman untuk tidak melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan tidak
melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
Keenam, petunjuk investasi. Kriteria atau standar dalam menilai proyek
investasi, memandang ada lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan
pedoman dalam menilai proyek investasi.
Ketujuh, zakat adalah sedekah yang diwajibkan atas harta seorang muslim
yang telah memenuhi syarat, bahkan ia merupakan rukun Islam yang ketiga. Zakat
merupakan sebuah sistem yang menjaga keseimbangan dan harmoni sosial di
antara muzzaki dan mustahik. Zakat juga bermakna komitmen yang kuat dan

8
langkah yang konkret dari negara dan masyarakat untuk menciptakan suatu sistem
distribusi kekayaan dan pendapatan secara sistematik dan permanen.
Kedelapan, larangan riba. Islam telah melarang segala bentuk riba
karenanya itu harus dihapuskan dalam ekonomi Islam. Pelarangan riba secara
tegas ini dapat dijumpai dalam al-Quran dan hadist. Arti riba secara bahasa adalah
ziyadah yang berarti tambahan, pertumbuhan, kenaikan, membengkak, dan
bertambah, akan tetapi tidak semua tambahan atau pertumbuhan dikategorikan
sebagai riba.
Kesembilan, pelarangan gharar. Ajaran islam melarang
aktivitas ekonomi yamg mengandung gharar. Gharar adalah sesuatu
dengan karakter tidak diketahui sehingga menjual hal ini adalah seperti perjudian.
Kesepuluh, pelarangan yang haram. Dalam ekonomi Islam segala sesuatu
yang dilakukan harus halalan toyyiban, yaitu benar secara hukum Islam dan baik
dari perspektif nilai dan sesuatu yang jika dilakukan akan menimbulkan dosa.
Haram dalam hal ini bisa dikaitkan dengan zat atau prosesnya dalam hal zat, Islam
melarang mengonsumsi, memproduksi, mendistribusikan, dan seluruh mata
rantainya terhadap beberapa komoditas dan aktivitasnya. (Anonim,2015)

III.3 Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvesional


Perbedaan umum antara ekonomi Islam dan Konvensional yang dapat
diterangkan dalam tabel berikut:
Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi Konvensional
Manusia sosial namun religius Manusia sosial
Menangani masalah dengan Menangani masalah sesuai dengan
menentukan prioritas keinginan individu
Pilihan alternative kebutuhan dituntun Pilihan alternative kebutuhan dituntun
dengan nilai Islam oleh kepentingan individu atau egois
Sistem pertukaran dituntun oleh etika Pertukaran dituntun oleh kekuatan
Islami pasar

9
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwasanya dalam ekonomi
Islam tidak hanya mempelajari individu sosial tetapi juga bakat religius mereka.
Perbedaan timbul berkenaan pilihan dimana ilmu ekonomi Islam dikendalikan
oleh nilai-nilai dasar Islam sedangkan ekonomi konvensional dikendalikan oleh
kepentingan individu.
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu
kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara
jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang
sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai
dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang menghapus
penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem
ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat
diterangkan dengan tabel dibawah ini :
Ekonomi Islam Ekonomi Kapitalis
Bersumber dari Al-quran, As-sunnah, Bersumber dari pikiran dan
dan ijtihad pengalaman manusia
Berpandangan dunia holistik Berpandangan dunia sekuler
Kepemilikan individu terhadap Kepemilikan individu terhadap
uang/modal bersifat nisbi modal/uang bersifat mutlak
Mekanisme pasar bekerja menurut Mekanisme pasar dibiarkan bekerja
maslahat sendiri
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat Kompetisi usaha bersifat bebas dan
melahirkan monopoli
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, Kesejahteraan bersifat jasadiah
dan akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat Motif mencari keuntungan diakui
cara-cara yang halal tanpa ada batasan yang berlaku
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah sebagai penonton pasif
pengontrol, dan wasit yang adil dalam yang netral dalam kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi

10
Pemberlakuan distribusi pendapatan Tidak dikenal distribusi pendapatan
secara merata

Sedangkan untuk perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi sosialis


antara lain :
Ekonomi Islam Ekonomi Sosialis
Bersumber dari Al-quran, As-sunnah, Bersumber dari hasil pikiran manusia
dan ijtihad filsafat dan pengalaman
Berpandangan dunia holistik Berpandangan dunia sekuler ekstrim
atau atheis
Kepemilikan individu terhadap Membatasi bahkan menghapuskan
uang/modal bersifat nisbi kepemilikan individu atas modal
Mekanisme pasar bekerja menurut Perekonomian dijalankan lewat
maslahat perencanaan pusat oleh negara
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat Tidak berlaku mekanisme harga
melainkan disesuaikan dengan
kegunaan barang bagi masyarakat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, Negara berperan sebagai pemilik,
dan akal pengawas, dan penguasa utama
perekonomian
Motif mencari keuntungan diakui lewat Tidak mengakui motif mencari
cara-cara yang halal keuntungan
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah mengambil alih semua
pengontrol, dan wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan Menyamakan penghasilan dan
pendapatan individu
(Espada,2016)

11
III.4 Kelebihan dan Kelemahan antar Ekonomi
Setiap sistem yang dibangun manusia pastinya bertujuan membuat penganut
sistem yang bersangkutan menjadi lebih baik meskipun tujuan dari setiap sistem
itu berbeda-beda. Tidak terkecuali sistem ekonomi, sistem ini dibuat untuk
memecahkan masalah ekonomi. Sistem ekonomi yang diakui dunia ada tiga,
sistem ekonomi kapitalisme, sosialisme, dan Islam. Sistem-sistem ekonomi
tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri dan dari
segi tertentu.
1) Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme atau disebut juga ekonomi liberal pada dasarnya
merupakan merupakan sistem ekonomi memprioritaskan kepentingan individu.
Sistem ekonomi yang dipelopori Adam Smith ini mengandalkan mekanisme pasar
sebagai instrumen yang paling tepat. Kepemilikan dalam sistem ini tentunya
adalah kepemilikan swasta.
Adapun kelebihan yang ada dalam sistem ekonomi kapitalisme yang akan
dipaparkan sebagai berikut:
a. Kebebasan Dalam Kepemilikan dan Pendapatan
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, masyarakat dijamin dapat mendapatkan
dan memiliki barang yang diinginkan sesuai tingkat kepuasannya, dengan kata
lain sebanyak yang mereka inginkan. Tidak ada batasan kepemilikan dan
pendapatan, karena sistem ekonomi ini tidak menginginkan interferensi
pemerintah dalam mengatur apa yang menjadi milik individu dan berapa besar
batasannya.
b. Kebebasan Dalam Penentuan Harga dalam Mekanisme Pasar
Sistem ekonomi kapitalisme juga membolehkan penentuan harga pasar oleh
individu itu sendiri, bahkan melebihi harga pasaran. Hal ini dikarenakan salah satu
motif dari sistem ini adalah keuntungan yang sebesar-besarnya, tidak peduli
apakah harga yang ditentukan tersebut dapat memeras kepentingan orang lain.
Selain itu, kebebasan ini juga disebabkan sistem ini menyerahkan mekanisme
pasar dalam mengontrol pertumbuhan ekonomi sehingga tidak menginginkan
interferensi pemerintah dalam menentukan harga pasar suatu barang.

12
Sedangkan, kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme antara lan :
a. Terjadi Kesenjangan Distribusi dan Alokasi Sumber Daya
Sistem ekonomi kapitalis memang memberikan kebebasan bagi setiap
individu mengelola dan menyalurkan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan
mereka masing masing. Akibat distribusi dan alokasi sumber daya tersebut secara
liberal, maka orang-orang di sekitar individu tersebut akan merasa kekurangan
dan kehilangan haknya dalam menikmati sumber daya tersebut.
b. Norma dan Etika Persaingan Terabaikan
Mengingat motif dan tujuan sistem ekonomi kapitalis adalah mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya, pelaku ekonomi ini bisa saja mengabaikan
norma dan etika yang berlaku. Hal ini sering terjadi pada pasar dalam bentuk
persaingan bebas, mereka menghalalkan segala cara demi keuntungan maksimal
yang diperoleh, termasuk menjatuhkan pesaingnya atau dengan menimbun barang
agar dapat menetapkan harga setinggi mungkin.
c. Minimnya Nilai Sosial
Sistem Kapitalisme juga berdampak negatif pada kehidupan sosial
dikarenakan kepentingan individu yang berlebihan. Para pelaku kapitalis
mengabaikan dampak apa yang akan terjadi pada orang lain atau lingkungan
sekitarnya. Bahkan mereka ingin menjadikan orang lain atau lingkungan
sekitarnya sebagai tumbal dalam mendapatkan keuntungan pribadi.
d. Terhalangnya Peran Pemerintah
Bagi pemerintah, sistem ekonomi kapitalisme merupakan hambatan dalam
memutuskan kebijakan fiskal. Hal ini dikarenakan sistem ekonomi ini
menyerahkan seluruhnya pada mekanisme pasar. Dengan kata lain, peran
pemerintah di sini tidak diperlukan bila dibandingkan dengan sosialisme dan
Islam.

2) Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialisme


Sistem ekonomi sosialisme pada dasarnya merupakan sistem yang lebih
kepada kepentingan orang lain atau bersama. Menurut Winarno dan Ismaya

13
sosialisme adalah Paham kenegaraan dan ekonomi untuk mengupayakan harta
benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara.
Sistem ekonomi yang juga disebut dengan sistem ekonomi komando atau
terpusat ini mengandalkan pemerintah sebagai instrumen utama dalam
pembangunan ekonomi. Terutama dalam membuat kebijakan-kebijakan ekonomi
seperti di antaranya mengatur harga pasar dan pajak.
Sistem ekonomi yang dipelopori Karl Marx ini mempunyai kelebihan yang
akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Distribusi Secara Adil dan Merata
Sistem ekonomi sosialisme menjanjikan kesejahteraan bagi semua orang, hak
seseorang untuk menikmati kekayaan dari orang lain akan terpenuhi. Pemerintah
dapat membagi-bagi penghasilan atau kepemilikan dari seseorang ke orang lain
seperti melalui pajak demi kepentingan bersama. Kesenjangan yang disebabkan
oleh sistem kapitalisme dapat diatasi dengan menerapkan sistem ekonomi ini.
b. Terkendalinya Harga Pasar
Sistem ekonomi sosialisme ini juga menjanjikan bagi konsumen karena
pemerintah membatasi harga pasar. Tidak seperti kapitalisme, biasanya batasan
harga pasar yang ditentukan adalah harga yang terjangkau dan produsen tidak
berhak menentukan harga yang lebih mahal dari itu.
Sedangkan , kelemahan Sistem Ekonomi Sosialisme antara lain :
a. Terbatasnya Kebebasan Individu
Kebebasan individu dibatasi oleh pemerintah, baik dalam kepemilikan
maupun pendapatan. Karena setiap apa yang mereka miliki dan peroleh harus
dibagikan secara merata kepada pihak lain yang membutuhkan. Tidak
mengherankan bahwa sistem ini merupakan mimpi buruk bagi penganut kapitalis.
b. Tindakan Pemerintah yang Egois
Pemerintah terkadang mengeluarkan kebijakan-kebijakan fiskal atas inisiatif
pemerintah sendiri. Hal ini dikarenakan pemerintah merupakan instrumen utama
dalam roda perekonomian negara sekaligus mengatur kebijakan melalui
perencanaan terpusat, sehingga tidak menutup kemungkinan peranan pemerintah
dalam sistem sosialisme tidak pada jalan yang seharusnya. Alasan lain dari

14
kemungkinan penyimpangan ini adalah pandangan sistem ekonomi sosialismenya
cenderung sekularisme, artinya agama tidak boleh melakukan interferensi dalam
hal ini. Dengan kata lain pemerintah terkadang cenderung kapitalistik dalam
sistem.
c. Hilangnya Etos Kerja
Penerapan sistem ekonomi sosialisme yang radikal akan berdampak pada etos
kerja individu. Hal ini biasanya terjadi dalam dunia bisnis. Batasan-batasan yang
ditetapkan pemerintah seperti harga barang, jumlah kekayaan serta keuntungan
yang diperoleh ditambah lagi pemerintah tidak mau peduli akan kualitas barang
serta jerih payah pengusaha dalam mendapatkan modal usahanya.
Akibat dari campur tangan pemerintah tersebut, kebebasan individu terkekang,
otomatis etos kerja akan berkurang terus-menerus, serta tingkat kepuasan juga
akan berkurang. Pada dasarnya etos kerja bermotifkan keuntungan maksimal yang
ingin diperoleh seseorang dalam menjalankan usahanya. Jadi wajarlah bahwa
sistem ekonomi ini berpengaruh negatif terhadap etos kerja seseorang.

3) Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam


Ekonomi Islam pada dasarnya merupakan suatu sistem ekonomi yang
regulasinya berasaskan etika dalam Al-Quran dan Sunnah. Sistem ekonomi yang
terbilang normatif ini dianggap sebagai penyeimbang dari kedua sistem ekonomi
kapitalis dan sosialisme, karena mampu menutupi kelemahan-kelemahan yang
terdapat dalam kedua sistem tersebut.
Sekilas sistem ekonomi Islam mirip dengan sistem ekonomi campuran, karena
sama-sama merupakan penengah dari kedua sistem kapitalis dan sosialisme.
Namun pada tujuan dan metode pencapaiannya Islam berbeda jauh dengan sistem
campuran. Islam sangat menekan nilai-nilai dan prinsip-prinsip islami bila
dibandingkan dengan sistem ekonomi campuran, sosialisme, dan kapitalisme.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi Islam adalah sebagai
berikut:

15
a. Terpenuhinya hak Individu dan Sosial
Seperti dijelaskan sebelumnya, sistem ekonomi Islam merupakan
penyeimbang antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme. Sehingga hak
Individu, bersama, dan Negara seimbang, baik dalam kepemilikan, pemenuhan
kebutuhan, dan pendapatan terpenuhi.
b. Terjaminnya Keamanan dalam Transaksi
Ekonomi Islam juga menjamin keamanan transaksi dengan aturan-aturan
syariah. Hal ini bertujuan agar salah satu pihak yang bertransaksi tidak merasa
dirugikan mengingat Sistem Ekonomi Islam juga menganut prinsip keadilan.
Dibandingkan dengan sistem ekonomi sosialisme, sistem ini lebih menjamin
keamanan terutama pada kehalalan suatu barang.
c. Distribusi yang Adil
Distribusi yang adil dalam sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem
ekonomi sosialisme pada prinsip yang dijalankan. Keadilan menurut islam tidak
harus merata, namun disesuaikan pada kebutuhan masing-masing individu atau
masyarakat. Hal ini berdasarkan sistem ekonomi Islam mengakui kepemilikan
umum, individu, dan Negara.
Sedangkan, mengenai kelemahan yang ada pada sistem ekonomi islam,
berdasarkan kajian pustaka, tidak ada literatur-literatur (seperti buku, artikel, dsb.)
ekonomi Islam yang membahas kelemahan tersebut dari segi teorinya. Hal ini
dikarenakan sistem ekonom islam menurut literatur menganggap bahwa sistem
ekonomi Islam merupakan solusi alternatif masalah perekonomian yang
disebabkan oleh kapitalisme dan sosialisme. Bisa diartikan bahwa sistem ekonomi
Islam menurut para pakar, merupakan sistem ekonomi yang perfect dan relevan
dalam kehidupan umat. Kalaupun ada, yang disinggung dari sistem ini hanyalah
masalah implementasi dan tantangan sistem ekonomi ini dan itupun hanya
beberapa dari literatur yang menjelaskan demikian karena sistem ekonomi Islam
menuntut kesadaran pelakunya akan pentingnya nilai kejujuran dan keadilan,
sedangkan dewasa ini hal tersebut sulit diterapkan.(Zeinudien,2012)

16
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Sistem ekonomi Islam tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Ia
berbeda dengan sistem ekonomi yang lain. Ia bukan dari hasil ciptaan akal
manusia seperti sistem kapitalisisme dan sosialisme. Ia adalah berpandukan
wahyu dari Allah SWT.
Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-perkara
lahiriah semata-mata tanpa menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa manusia.
Hasilnya, matlamat lahiriah itu sendiri tidak tercapai dan manusia menderita dan
tersiksa kerananya. Berlaku penindasan, tekanan dan ketidakadilan. Yang kaya
bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Ekonomi Islam pula.sangat
berbeda.

IV.2 Saran
Sistem Ekonomi Islam merupakan perwujudan dari paradigma Islam.
Pengembangan Sistem Ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem ekonomi
kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu
sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi
kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke
muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan
ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai
ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh
umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat
memnuhi kebutuhan hidup secara limpah ruah di dunia,tetapi juga dapat
memenuhi kebutuhan sebagai bekal di akhirat nanti.jadi harus ada keseimbangan
dalam memenuhi kebutuhan di dunia maupun di akhirat nanti.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015. Karakterisik Ekonomi Islam. (http://www.suduthukum.com/


2015/11/karakteristik-ekonomi-islam.html). Diakses pada tanggal 23
November 2017 pukul 08.30 WIB.
Espada, Leo.2016. Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Perbedaannya dengan
Ekonomi Konvensional (http://tugasleoespadamenejemen13unsri.
blogspot.co.id/2016/04/ekonomi-islam-pengertian-tujuan-prinsip.html).
Diakses pada tanggal 23 November 2017 pukul 08.00 WIB.
Khoiru, Anwar. 2017. Sistem Ekonomi Islam. (https://www.academia.edu/
7157077/BAB_III_SISTEM_EKONOMI_ISLAM). Diakses pada tanggal
23 November 2017 pukul 08.15 WIB.
Zeinudien.2012.Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam.( https://
www.scribd.com/doc/88668509/Kelebihan-Dan-Kelemahan-Sistem-
Ekonomi ). Diakses pada tanggal 23 November 2017 pukul 09.00 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai