Laporan Farfis
Laporan Farfis
Kelompok
: V (Lima)
Anggota
: 1. Ayesha Zulkha
(21154645A)
(21154669A)
3. Hendri Evantrio
(21154664A)
TEGANGAN PERMUKAAN
I.
Tujuan
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami prinsip tegangan permukaan
2. Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat
3. Menggunakan alat-alat penentuan tegangan permukaan
4. Menentukan tegangan permukaan suatu zat
suatu garis di permukaan ini disebut tegangang permukaan dan dilambangkan dengan
huruf yunani (sigma). Untuk suatu zat cair tertentu, tegangan permukaannya tergantung
pada temperatur dan juga fluida lain yang bersentuhan di permukaan temu (Munson,
2004).
Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain
(Kosman dkk, 2005):
a.) Metode cincin Du-Noy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding
dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang dibutuhkan untuk
melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang dinyatakan dalam
dyne. Maka tegangan permukaan:
Tegangan permukaan=
Faktor koreksi diperlukan karena ada variabel-variabel tertentu yang tidak dapat
diabaikan yaitu:
1.
2.
3.
b.)
Jari-jari cincin
Jari-jari kawat yang membentuk cincin
Volume zat cair yang naik dari permukaan
Metode Kenaikan Kapiler
Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan
tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang
tidak bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat
tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya
gravitasi ke bawah akibat berat zat cair.
maka total
1 :
0 :
w:
dari minikus
g : gaya gravitasi
Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian
atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-menarik satu
dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang
berada di bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang terletak di permukaan
di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada
permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya
total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung
memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput
elastis yang tipis. (Anief, 1993).
Rumus tegangan permukaan:
s=
hs ms
p
h p mp
IV.
Aquadest
Tween 80
Na lauril sulfat
Minyak zaitun
Cara Kerja
A. Menentukan Massa Zat Cair
Timbal botol timbang dalam kondisi
bersih dan kering
B.
Sampel
(dyne /cm)
1.
2.
3.
56,58
91,30
60,99
Perhitungan:
Data aquadest dari kelompok VI,
x mp=10,5 gram , x hp=1,27 cmdan aquadest suhu 26 C=71,81 dyne /cm.
1. Na Lauril SO4 10%
a. Bobot botol timbang kosong
b. Bobot botol timbang + Na Laurul SO4 10%
= 15,2 gr
= 1.) 26,1 gr
2.) 25,9 gr
3.) 26,1 gr
= 1.) 1 cm
2.) 1 cm
3.) 0,9 cm
x hs=0,097 cm
Hasil:
s=
hs ms
p
hp mp
s=
0,97 cm 10,83 gr
71,81 dyne /cm
1,27 cm 10,5 gr
s=56,58 dyne/cm
= 15,2 gr
= 1.) 25,9 gr
2.) 26
gr
3.) 26,1 gr
c. (Bobot botol + Na Lauril SO4 15%) bobot botol kosong
1. 25, 9 gr 15,2 gr = 10,7 gr
2. 26
gr 15,2 gr = 10,8 gr
= 1.) 1,7 cm
2.) 1,3 cm
3.) 1,7 cm
x hs=1,57 cm
Hasil:
s=
hs ms
p
hp mp
s=
1,57 cm 10,8 gr
71,81 dyne /cm
1,27 cm 10,5 gr
= 15,2 gr
= 1.) 26
2.)
25,9 gr
3.)
26
x hs=1,13 cm
Hasil:
s=
hs ms
p
hp mp
gr
= 1.) 1,1 cm
2.) 1,1 cm
3.) 1,2 cm
gr
s=
1,13 cm 10,03 gr
71,81 dyne/cm
1,27 cm 10,5 gr
s=60,99 dyne/cm
VI.
PEMBAHASAN
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi
karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada
permukaan cairan. Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai tegangan
permukaan. Dimana metode yang dipakai adalah metode kenaikan kapiler. Metode ini
dipilih karena zat yang kita ukur hanyalah satu zat saja, bukan mengukur tegangan
permukaan dua zat cair yang tidak bercampur.
Kelompok kami memperoleh sampel untuk dianalisa adalah Na lauril sulfat
dengan berbagai konsentrasi, yaitu 10 %, 15 %, dan 20%. Menurut teori tegangan
permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh adanya suhu dan zat terlarut. Golongan garam
anorganik akan menaikkan tegangan, sedangkan golongan asam organic akan
menurunkan tegangan permukaan dari suatu zat cair. Kerapatan suatu zat berbeda beda
tergantung pada jenis zat serta konsentrasi dari solute pada cairan tersebut. Konsentrasi
zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat larutan
termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan.
Dari data hasil yang diperoleh, pertama kami akan membahas mengenai
konsentrasi yang bervariasi dari Na lauril sulfat. Na lauril sulfat dengan konsentrasi 10 %
memiliki tegangan permukaan () sebesar 56,58 dyne/cm, Na lauril sulfat dengan
konsentrasi 15 % memiliki tegangan permukaan sebesar 91,30 %, Na lauril sulfat dengan
konsentrasi 20 % memiliki tegangan permukaan sebesar 60,99 %. Berdasarkan teori
seharusnya semakin besar konsentrasi maka tegangan permukaan nya akan semakin besar
pula, sedangkan data kelompok kami nilai dari konsentrasi awal 10 %, 15 %, sampai 20
% hasilnya sangat tidak beraturan dari kenaikannya yang sangat besar (10 % - 15 %) lalu
mendadak turun mnjadi kecil lagi (15 % - 20 %).
Kedua, kami akan membahas mengnai Na lauril sulfat adalah garam anorganik
atau asam organic. Na lauril sulfat merupakan garam anorganik. Natrium lauril sulfat atau
sodium lauryl ether sulfate (SLES), adalah deterjen dan surfaktan yang biasa ditemui di
tempat-tempat yang menjual produk perawatan tubuh, seperti sabun, shampo, pasta gigi,
dan lai-lain. SLES mudah ditemukan di toko kimia dengan harga yang relatif murah.
SLES efektif sebagai unsur pembuat busa.
Stuktur kimia SLES atau Na lauril sulfat :
Seperti yang kita ketahui berdasar dengan teori, golongan garam anorganik akan
meningkatkan tegangan permukaan (). Maka sudah jelas nilai dari sampel Na lauril
sulfat besar. Na Lauryl Sulfat memiliki tegangan permukaan yang lebih besar dari air.
Adanya kesalahan dalam praktikum kelompok kami yang mengakibatkan
ketidaktepatan dari hasil yang diperoleh dengan teori berbeda. Dalam hal ini
kemungkinan kesalahan pada saat kami melakukan praktikum, yaitu :
1. Suhu yang tidak stabil pada saat praktikum berlangsung
2. Kesalahan praktikan dalam ketidaktelitian pengukuran kenaikan pipa kapiler
3. Penimbangan sampel
VII.
KESIMPULAN
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1993. Ilmu Meracik Obat. UGM Press: Jogyakarta.
Atkins, PW. 1993. Kimia Fisika Edisi Empat Jilid Satu. Erlangga: Jakarta.
Indarniati dan Frida U.E. 2008. Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan dengan Induksi
Elektromagnetik, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol.4, No.1, Hal.1.
Kosman, R. dkk. 2006. Bahan Ajar Farmasi Fisika. Universitas Muslim Indonesia: Makassar.
Munson B. R. etal. 2004. Mekanika-Fluida. Erlangga: Jakarta.
Suminar. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, terjemahan dari Principles of Modern
Chemistry oleh David Oxtoby. Erlangga: Jakarta.