Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini, kami susun untuk
menambah pengetahuan, menambah wawasan, serta memperdalam pemahaman kami
dan teman teman akan makalah ini.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan kemampuan dasar yang kami miliki dan
disajikan secara sistematis, ringkas, dan mudah dipahami.Penyajian makalah ini
memiliki materi yang di tunjang setelah sebelumnya melakukan penelitan perubahan
entalpi standar. Dengan demikan, diharapkan makalah ini tidak hanya sebagai tugas
bagi kami, namun akan tetapi lebih bersifat aplikatif yang dilandasi sikap kritis dan
analitis.
Dengan tugas ini, kami berharap dapat menjadi lebih mengerti tentang materi ini dan
kami juga menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini tidak begitu bagus atau
masih jauh dari kesempurnaan ini karena kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan yang
maha esa

DAFTAR ISI

Halaman juduli
Kata Pengantar..ii
Daftar Isi.iii

BAB I

LATAR BELAKANG

TUJUAN PENELITIAN

LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN

HASIL PERCOBAAN

BAB II
2.1 PEMBAHASAN
2.2 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB III
3.1 PENUTUP
3.2 DAFTAR PUSAKA

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Proses berlangsungnya suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Suatu
reaksi akan berlangsung secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel dari
zat-zat yang bereaksi sering terjadi. Sebaliknya reaksi akan berlangsung secara lambat
apabila hanya sedikit partikel zat-zat yang bereaksi mengalami tumbukan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan
sentuhan, suhu, dan katalis.
Menurut tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel
pereaksi.Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya
tumbukan antar partikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang
tepat.Dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh
pada laju suatu reaksi.Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter
larutan dinamakan konsetrasi molar.
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pereaksi terhadan laju reaksi.

Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi.

Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

LANDASAN TEORI
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per
satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.
Faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu :

Konsentrasi pereaksi

Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat,
jika dibandingkan dengan larutan encer.Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin
banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar
molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat.

Luas

lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk
halus permukaan sentuhan
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran
reaktan yang terdiri dari dua fasa atau memiliki luas permukaan bidang sentuh yang
lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas
permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi
sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

Suhu

Setiap partikel selalu bergerak.Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut
meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga
energi aktivasi (Ea), sehingga reaksi dapat berlangsung semakin cepat.

Katalisator

Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan
energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dilampaui agar
reaksi dapat berlangsung.
1.4 METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
1. Vitamin C
2. Air (air panas dan air biasa)
3. Cuka
4. Betadine
5. Tepung Kanji
6. Air liur
7. Cangkang Telur
8. Gelas
9. Sendok
10. Pisau
11. Gelas Ukur
12. Spatula
Cara Kerja
Percobaan 1
1. Siapkan 3 buah gelas ukur
2. Tuangkan air panas ke gelas 1, lalu tuangkan hangat ke gelas ke 2, dan
tuangkan air biasa ke gelas ke 3

3. Masukkan vitamin c ke dalam gelas ukur ( masing masing gelas berisi 1 tablet
vitamin c)
4. Tunggu selama 5 menit
5. Amati reaksinya
Percobaan 2
1. Siapkan 2 buah gelas ukur
2. Haluskan vitamin c
3. Tuangkan air ke gelas
4. Masukkan vitamin c yang telah dihaluskan ke gelas yang pertama, kemudian
masukkan juga vitamin c yang utuh ke dalam gelas yang kedua
5. Tunggu selama 5 menit
6. Amati reaksinya
Percobaan 3
1. Siapkan 3 buah gelas ukur
2. Tuangkan cuka yang berkonsentrasi 20% ke gelas yang pertama, lalu tuangkan
cuka yang berkonsentrasi 15% ke gelas yang kedua, dan tuangkan juga asam
cuka yang berkonsentrasi 10% ke gelas yang ketiga
3. Remukkan cangkang telur menjadi bagian yang terkecil
4. Lalu masukkan cangkang telur yang tadi diremukkan ke masing masing gelas
5. Tunggu selama 5 menit
6. Amati reaksinya
Percobaan 4
1. Siapkan 2 buah gelas ukur
2. Masukkan tepung kanji ke gelas ukur menggunakan spatula
3. Tuangkan air liur ke gelas pertama diiikuti dengan betadine
4. Tuangkan betadine ke gelas yang kedua
5. Tunggu selama 5 menit
6. Amati reaksinya
1.5 HASIL PERCOBAAN
Percobaan pertama
1. Yang paling cepat berekasi/larut adalah gelas ukur yang pertama yang berisi air
panas
2. Setelah itu dilanjutkan dengan air hangat dan air biasa

Percobaan kedua
1. Yang paling cepat bereaksi/larut adalah gelas yang pertama yang berisi vitamin
c yang telah dihaluskan
2. Dilanjutkan dengan gelas ukur yang kedua yang berisi vitamin c yang utuh
Percobaan ketiga
1. Yang paling cepat berekasi adalah pada gelas yang pertama yaitu gelas tingkat
konsentrasinya tinggi
2. Dilanjutkan dengan gelas yang kedua yaitu gelas yang tingkat konsentrasinya
sebesar 15%
3. Setelah itu dilanjutkan dengan gelas yang ketiga yaitu gelas yang memiliki
tingkat konsentrasi sebesar 10%
Percobaan keempat

Gelas pertama yang berisi air liur tidak menghasilkan reaksi. Air cenderung ke
permukaan yang paling atas sedangkan tepung kanjinya mengendap dibawah

Sedangkan gelas yang kedua, menghasilkan reaksi yang berupa perubahan


warna menjadi biru dan tidak ada pengendapan
BAB II
PEMBAHASAN

A. KECEPATAN REAKSI/LAJU REAKSI

Percobaan pertama pengaruh susu terhadap laju reaksi

Kenapa panas lebih cepat mengalami laju reaksi?


Karena peningkatan suhu meningkatkan energi potensial suatu zat, dengan demikian
semakin besarnya energi potensial zat, maka semakin besar besar terjadinya tumukan
yang efektif, sehingga laju reaksi semakin cepat.

Percobaan kedua luas berpengaruh terhadap konsentrasi permukaan

Reaksi kimia dapat terjadi antara reaksi satu fasa maupun beda fasa. Pada reaksi yang
berlangsung lebih dari satu fasa, tumbukan antarpartikel atau reaksi terjadi pada
permukaan bidang sentuh.Jika luas permukaan ini diperbanyak, dengan jalan
memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi menjadi lebih cepat.

Percobaan ketiga pengaruh konsentrasi terhadap laju

Reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar/


diperbanyak. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih
banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang
konsentrasinya rendah. Partikel yang susunanya lebih rapat, akan lebih sering
bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga
kemungkinan terjadi reaksi makin besar/cepat.

Percobaan keempat pengaruh katasilator terhadap laju

Pada percobaan yang diberi air liur mengandung katalis yaitu pada air liur, air liur
adalah cairan bening yang bersifat basa dan mengandung murin serta enzim
ptialin.Enzim ptialin berguna untuk mengubah tepung (amilum) menjadi glukosa.Maka
percobaan yang diberi air liur lebih cepat memudar warnanya.
B. HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN KONSENTRASI
Laju REAKSI
Laju Reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk tiap
satuan waktu.Kata Laju mempunyai hubungan dengan selang waktu.Apabila waktu
yang diperlukan singkat, berarti lajunya besar.Jadi, laju berbanding terbalik dengan
waktu.
Saat melakukan reaksi, kadang-kadang kita ingin mempercepat atau memperlambat
reaksi. Besarnya laju reaksi dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu seperti Pengaruh Konsentrasi, Pengaruh Suhu, Pengaruh Katalis. Jika kita
hendak mengubah laju reaksi, maka faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dapat
diubah.Namun, untuk data sebuah percobaan denga variasi beberapa faktor, tidak
semua faktor selalu berpengaruh.
Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi
Proses berlangsungnya reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini
akan memengaruhi jumlah tumbukan antarmolekul dari zat-zat yang bereaksi. Suatu
reaksi akan berlangsung lebih cepat jika tumbukan antarpartikel dari zat-zat pereaksi
lebih sering terjadi dan lebih banyak.
1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat atau laju reaksi semakin besar jika
konsentrasi zat yang bereaksi semakin besar. Hal ini disebabkan semakin besar
konsentrasi pereaksi, maka semakin banyak partikel-partikel zat yang
bereaksi.Akibatnya, kemungkinan tumbukan yang berhasil maka semakin banyak zat
baru yang terbentuk.Dengan demikian, reaksi semakin cepat berlangsung.Persamaan
laju reaksi merupakan persamaan aljabar yang menyatakan hubungan laju reaksi

dengan konsentrasi pereaksi.


Persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi dapat diperoleh dari serangkaian
eksperimen atau percobaan. Dalam setiap percobaan, konsentrasi salah satu pereaksi
diubah-ubah, sedangkan konsentrasi pereaksi lain dibuat tetap.
Secara umum ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut.
a A + b B -----> c C + d D
dan persamaan laju reaksinya:
r = k [A]m [B]n
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
m, n = orde (tingkat) reaksi pada pereaksi A dan B
Orde reaksi hanya dapat ditentukan secara eksperimen. Orde reaksi pada reaksi
keseluruhan disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua
orde reaksi pereaksi. Jadi, orde reaksi total (orde reaksi) pada reaksi tersebut adalah m
+ n.
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat
berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut
dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar
dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak
kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi.

2.2 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pratikum yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa :


Konsentrasi, luas permukaan sentuhan, suhu, katalis mempengaruhi besar laju reaksi.
~Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat.
~ Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya.
~ Makin tinggi suhu pereaksi, makin cepat laju reaksinya.
~ Yang mempercepat laju reaksi adalah katalis. Dan air liur sbagai katalisator.

Saran

Jika ingin pratikum berhasil, maka harus melaksanakan aturan cara kerja dengan baik
dan benar dan harus teliti serta berhati-hati agar tidak terjadi segala sesuatu yang tidak
di inginkan.

BAB III
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada
penulis.

Anda mungkin juga menyukai