sangat merugikan Inggris sebagai negara negara yang menguasai lautan dunia.
Rusia dan Austria Kedua negara ini mempunyai ambisi yang sama untuk menguasai
darah Balkan. Jerman, Inggris, Perancis dan Italia bersaing untuk menguasai
wilayah Afika. Persekutuan Antarnegara
Situasi pertentangan yang semakin runcing menyebabkan munculnya persekutuan
diantara negara-negara tersebut. Pada 1882, antara Jerman, Austria dan Italia
membentuk persatuan militer yang disebut Triple Alliance. Akibatnya timbul reaksi
dari Inggris dan Perancis dengan membentuk Entente Cordiale pada 1904 dan pada
1907 menjadi Triple Entente, setelah Rusia menjadi anggota baru. Maka, dunia pada
saat itu sudah terbagi menjadi dua blok militer yang siap menerkam satu sama lain.
Perlombaan Senjata
Persaingan diantara negara- negara persekutuan militer tadi saling mengancam
stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka mengembangkan industri
militernya untuk menghasilkan senjata-senjata perang. B. Sebab Khusus Perang
Dunia I Insiden yang menyebabkan perang antar negara-negara Eropa pada 1914
ialah kejadian di
daerah Balkan. Daerah Balkan meupakan wilayah yang strategis
karena daerah penghubung antara Eropa dan Asia. Kejadian di daerah Balkan
dimulai dengan perang antara Austria dan Serbia. Serbia bercita-cita ingin
mempersatukan bangsa- bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara besar yang
meliputi Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina, Montenegro, Macedonia, Serbia,
dengan dipimpin oleh Serbia. Pada 1878, Kongres Berlin memutuskan bahwa Serbia
diberikan kemerdekaan penuh, sedangkan Bosnia dan Herzegovina masih tetap
diduduki
oleh Austria. Perebutan daerah Balkan inilah yang menjadi penyebab timbulnya
pertentangan antara Austria dan Serbia. Hal yang mengkhawatirkan bagi Austria
ialah gerakan suku bangsa Slavia (Gerakan Pan- Slavianisme) di wilayahnya, yaitu
Bosnia dan Herzegovina. Gerakan ini didukung oleh Serbia yang juga musuh
Austria. Pada tanggal 28 Juni 1914, pemerintah Austria mengutus putra mahkota
Austria, Franz Ferdinand dengan tujuan untuk menenangkan rakyat Slavia di
Sarajevo, Bosnia. Akan tetapi, ia ditembak mati oleh seorang pemberontak Serbia,
bernama Gavrillo Princip. Dari hasil penyelidikan kasus tersebut, ternyata
pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya di Elgrado (Serbia). Adapun
yang terlibat dalam rencana pembunuhan tersebut ialah pihak militer dan pemerintah
Serbia. Pada 23 Juli 1914, Menteri Luar Negeri Austria Leopold von Berchtold
2. KRONOLOGI TERJADINYA PERANG DUNIA II
Berdasarkan wilayahnya Perang Dunia II terbagi dalam tiga medan tempur
yaitu medan Eropa, medan Afrika Utara, dan medan Asia pasifik dimana
pada tahap awal hampir di setiap medan tempur Jerman memperoleh
kemenangan. Adapun pihak-pihak yang berperang di beberapa medan
peperangan dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut
Medan Eropa
Pada awal perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan kilat
(Blitzkrieg) berhasil memenangkan pertempuran di semua medan tempur
eropa,medan tempur tersebut antara lain :
sebagai medan perang antara militer Jepang dan militer Sekutu. Secara
langsung maupun tak langsung Indonesia merasakan dampak dari
terjadinya Perang Dunia II. Dampak secara langsung yaitu terjadinya
kerusakan yang serius pada daerah yang dijadikan medan perang. Rakyat
Indonesia mengalami banyak kerugian jiwa dan harta benda, serta
mengalami
trauma
akibat
terjadinya
perang.
Dukungan
terhadap
Kalahnya Jepang
Indonesia sebagai
wilayah tak bertuan (Vacum Of Power atau kekosongan kekuasaan). Hal ini
karena militer Jepang yang ada di Indonesia tak mempunyai otoritas lagi,
sedangkan militer sekutu yang akan menggantikan militer Jepang belum
mengambil alih posisi Jepang. Kondisi Vacuum of Power dimanfaatkan
sebaik-baiknya
oleh
pendiri
negara
untuk
memproklamasikan
proklmasi
kemerdekaan
Indonesia.
Walaupun
kemerdekaan
kemrdekaan. Setelah Jepang menyerah terhadap sekutu, banyak tangsitangsi dan peralatan militer Jepang yang dikuasai oleh pejuang Indonesia.
Disamping dampak positif Perang Dunia II juga menimbulkan luka
yang
teramat
dalam
pada
rakyat
Indonesia.
Pertama,
Romusha
Bidang Politik
Akibat yang muncul di bidang Politik setelah Perang Dunia ke 2 berakhir seperti
berikut :
Point Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi negara-negara yang masih
Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi
dan kebudayaan.
3. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban dari Perang Dunia ke 2
PBB membentuk URRA ( United Nations Rehabilitation Administration ). Tugas
URRA di antaranya sebagai berikut :
o
Perjanjian ini menandai akhir dari perang antara Sekutu dengan Jerman. Perjanjian Postdam
ini sendiri dihadiri oleh Harry S. Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden
Uni Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana Menteri Inggris) pada tanggal 2 Agustus
1945. Keputusan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Jerman dibagi dalam 2 daerah pendudukan yakni bagian timur oleh Uni Soviet,
bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
2. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Uni Soviet, dibagi 2
bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat, Inggris, Perancis) Berlin Timur (Uni
Soviet).
3. Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diserahkan kepada
Polandia.
4. Jumlah tentara dan peralatan militer Jerman harus dikurangi.
5. Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan
internasional.
6. Jerman harus membayar ganti rugi perang kepada Sekutu.
2. Perjanjian Paris (Februari 1947)
Perjanjian Paris adalah perjanjian antara Sekutu dengan Italia yang ditandatangani pada
tanggal 10 Februari 1947. Keputusan yang dihasilkan dalam perjanjian tersebut adalah:
1. Seluruh jajahan Italia di Afrika Utara diambil alih oleh Inggris.
2. Wilayah Italia diperkecil.
3. Italia harus membayar kerugian perang.
4. Abessynia dan Albania mendapatkan kemerdekaannya.
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.
3. Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)
Pada tanggal 2 September 1945, di atas kapal Missouri diadakanlah pertemuan antara Jepang
dan Sekutu (Amerika Serikat) yang hasilnya menyatakan bahwa Jepang menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu. Perjanjian yang awalnya hanya bersifat sementara ini kemudian
disahkan pada Perjanjian San Fransisco tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut
menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya. Perjanjian San Fransisco berisi:
1. Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.
2. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni Soviet. Sedangkan
Manchuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.
3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah
pengawasan internasional.
4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.