PENDAHULUAN
Saluran transmisi adalah suatu perangkat yang dirancang untuk memandu energi
listrik dari suatu titik ke titik yang lain. Sebagai contoh untuk mentransfer output
sinyal RF dari sebuah pemancar ke antena. Energi ini tidak disalurkan
menggunakan kabel listrik biasa yang tentu saja akan menimbulkan rugi yang besar.
Walaupun antena dapat dihubungkan langsung ke pemancar, antena umumnya
berada pada lokasi dengan jarak tertentu dari pemancar. Pada suatu kapal,
pemancar ditempatkan pada ruang radio dan antenanya dipasang pada tiang.
Saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dan antena tersebut.
Bagi pemancar maupun antena, saluran transmisi berperan mentrasnfer energi dari
output pemancar ke antena dengan rugi yang serendah mungkin. Transfer energi
yang optimal bergantung kepada karakteristik fisik dan listrik (impedansi dan
resistansi) dari saluran transmisi.
Terminologi
Setiap saluran transmisi mempunyai dua ujung (lihat Gambar 1-1). Ujung pertama
saluran terhubung kepada suatu sumber yang biasa dinamakan sebagai ujung input
(input end) atau ujung generator (generator end). Nama lainnya yang biasa
digunakan adalah ujung pemancar (transmitter end), ujung kirim (sending end) dan
sumber (source). Ujung lainnya dari saluran ini dinamakan output atau ujung
penerima (receiver end). Istilah lain dari ujung output adalah ujung beban (load end)
dan sink.
Gambar 1-1
Dasar saluran transmisi
BAB 2
KLASIFIKASI SALURAN TRANSMISI
saluran. Dalam
Konstanta saluran terbagi atas konstanta primer saluran dan konstanta sekunder
saluran.
R
R
l
A
l.
A
= Resistansi / tahanan ()
= Tahanan jenis ( /m)
= Panjang saluran (m)
= Luas penampang saluran (m 2)
Rt R0 1 X.t Ohm
Rt
R0
X
t
Pada frekuensi tinggi, kerapatan arus pada saluran terdistribusi secara tidak merata
karena cenderung mengarah ke bagian tepi/luar dari penampang. Peristiwa ini
dinamakan Efek Kulit (Skin Effect), yang menyebabkan meningkatnya resistansi
dan terjadi induksi. Untuk mengatasi efek kulit adalah menggunakan kabel koaksial
dengan konstruksi seperti Gambar 2-1.
Gambar 2-1
Kabel koaksial
n
l
. n.
l
Henry
X L . L Ohm
C
Q
Q
Farad
V
= Muatan listrik salah satu kawat (Coulomb)
Besarnya kapasitansi juga ditentukan oleh jarak antara kawat dan juga dielektrik
yang digunakan
.A
A
d
Farad
XC
1
Ohm
C.
2.. f
1
Mho
R
Konstanta Propagasi ()
Impedansi Karakteristik (Zo)
1. Konstanta Propagasi ()
Konstanta propagasi merupakan konstanta sekunder saluran yang menyebabkan
terjadinya penurunan daya (redaman) dan pergeseran fasa pada suatu sinyal
yang merambat melalui saluran tersebut. Konstanta propagasi dapat ditentukan
dengan persamaan:
R jLG jC
j
= konstanta redaman (Neper/m) 1Np = 8,686dB
= konstanta pergeseran fasa (rad/m)
dimana:
cos
sin
R2 2 L2 G 2 2C 2
L
C
1
tan 1
tan 1
2
R jL
G jC
Z0
R jL
G jC
atau
Z0
Z
Y