Anda di halaman 1dari 5

DIAL GAUGE (DIAL INDIKATOR/CALIPER GAUGE/INSIDE DIAL

GAUGE)

Gambar 2
Gambar 3
Gambar 1
1. Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur :
Kerataan permukaan bidang datar.
Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.
Kerataan permukaan dinding silinder.
Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain
Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat
memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang permukaan yang
diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan
oleh penunjuk (ponter).
Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial. Klasifikasi
menunjukkan skala terkcil, dan tingkat pengukuran menunjukkan pembacaan maksimum.
Skala dan outer ring dapat diputar ke O agar lurus dengan penunjuk. Pada dial juga
terdapat penghitung putaran (revolution counter). Counter ini menunjukan beberapa kali
penunjuk telah berputar

DIALGAUGE
Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat
penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk mengukur
automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal
gauge.
Penting!

Posisikan spindle dial gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksan

Garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial gauge harus tegak lurus pada
permukaan dial ketika anda membaca pengukuran

Gambar 4

Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolnya

Putarlah outer ring dan setel pada titik nol. Gerakkan spindle ke atas danke bawah.
Periksa bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda tidak memegang spindle.

Didalam mekanisme dial auge terdapat presisi seperti jam, usahakan agar jangan
sampai terjatuh atau terkena benturan.

Jangan erikan oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, jika gerakkan spindle
tidak lancer karena oli atau kotoran, celupkan ke dalam bensin sambil gerakkan
sampai kotorannya keluaran atau lancer kembali.

2.

Fungsi masing-masing bagian


1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk
Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan oleh
benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari beberapa
nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum
panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai pergerakan jarum
panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.
Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka
nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau
disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses
mengukur benda kerja.
2. Jarum Pendek
Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak dari angka
nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini berarti pergerakan satu ruas
dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah
0,01 mm).Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran.
Maka nilai pergerakan jarum pendek adalah 1mmx10=10mm.
3. Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita,
untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat
proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara penggunaan dial gauge).
4. Bidang sentuh dengan benda kerja.
Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan permukaan
benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh tersebut.

Jarum

panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak ke atas. Jarum
panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh bergerak kea rah bawah.

3. CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT


Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi
memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat

pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan
diukur.

Gambar 4
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari
100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01
mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran
tersebut sejauh 1 mm.
Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang
pada skala yang besar.
Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan
jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06
mm.

Gambar 5
Pengukuran ini diperoleh dari :
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.
Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan
penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran
penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan
permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba)

tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang
digunakan.
Metode Pengukuran
1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.
2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock
sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan
paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

Sumber : http//danialmandala.blogspot.co.id/2014/01/dial-gauge-dial-indikatorcaliper.html?
m=1
Yuswono, Lilik Chaerul. 2012. PENGUKURAN TEKNIK. Yogyakarta : UNY

Anda mungkin juga menyukai