Anda di halaman 1dari 8

MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN

Naskah/Narasi :

Scene 1 : Penjelasan permasalahan pada system rem mobil

1. Ucapan pembukaan dari instruktur


2. Instruktur menjalaskan timbulnya gangguan pada system pengapian konvensional
(Toyota Kijang 5K). Gejala yang timbul adalah konsumsi bahan bakar meningkat serta
tenaga mesin dirasa menurun atau kurang maksimal.

Dialog :

Instruktur :

“Selamat pagi, pada kesempatan ini saya akan melakukan Perbaikan system pengapian
konvensional yaitu system pengapian dengan platina. Dibelakang saya ini ada Mobil Toyota
Kijang Super Tahun 1990 dengan mesin tipe 5K. Karena memang sudah cukup lama tidak
dilakukan perawatan pada system pengapiannya, maka timbul gejala mesin bergetar, putaran
tidak stabil dan juga tenaga mesin dirasa menurun. Sehingga kita perlu lakukan perbaikan pada
system pengapian khususnya ditributor. Mari kita lihat bersama-sama.”

Scene 2 ; Melakukan pemeriksaan awal

1. Instruktur memanggil siswa untuk membantu pekerjaanya


2. Instruktur menyampaikan gejala dan kemungkinan penyebab gejala tersebut.
3. Siswa memeriksa secara visual kondisi komponen system pengapian.
4. Siswa memeriksa fungsi vacum advancer dan governor advancer.
5. Siswa melepas distributor.
6. Siswa membongkar komponen distributor.

Dialog :

Instruktur : “Mobil ini sudah cukup lama tidak dilakukan perawatan pada system
pengapiannya, maka timbul gejala mesin bergetar, putaran tidak stabil dan juga tenaga mesin
dirasa menurun. Bisa jadi ada komponen distributor yang sudah aus atau tidak berfungsi baik.
Coba kita lakukan pemeriksaan kondisinya dahulu”

Siswa : “Baik Pak”

Instruktur : “ Siapkan alat dan bahan, gunakan perlengkapan K3, kemudian pasang fender
cover set yaa”

Siswa : “ Baik Pak” (menyiapkan peralatan, menggunakan perlengkapan K3, dan memasang
fender cover set)

Instruktur : “Oke silakan periksa kerja governor advancer dan vacuum advancer”.

Siswa : “Ya Pak, ini governor advancer dan vacuum advancernya masih bekerja dengan baik”

Instruktur : “OKE, Baik. Langsung kita lepas saja distributornya”

Siswa : “Siap Pak, laksanakan”

Scene 3 : Pemeriksaan unit distributor

1. Siswa melakukan pembongkaran komponen distributor.


2. Siswa melepas platina.
3. Siswa memeriksa kondisi platina secara visual.
4. Instruktur memberikan kesimpulan mengenai hasil pemeriksaan, bahwa ternyata
permukaan kontak point platina sudah aus dan tidak rata.

Dialog :

Narator :

1. Lepaskan baut pengikat platina kemudian ambil platinanya.


2. Lakukan pemeriksaan visual pada platina (terutama bagian kontak point).

3. Kondisi permukaan kontak point pada platina ini kotor, maka perlu dilakukan
pembersihan.
4. Setelah dibersihkan mari kita lihat kontak poin platina ini. Ternyata platina ini
sudah aus juga dan keausanya tidak merata sehingga mengakibatkan
persinggungan kontak poin tidak merata. Platina perlu diganti dengan yang baru.

Scene 4 : Penggantian dan pemasangan komponen platina

1. Siswa menyiapkan platina yang baru.


2. Siswa melakukan pemasangan platina baru.
3. Siswa menyetel celah platina menggunakan obeng (-).
4. Melakukan pengujian sederhana setelah dilakukan penggantian platina. (memutar poros
distributor).
Dialog :

Narator :

1. Kita sudah siapkan platina yang baru, mari kita pasang.


2. Pasang baut pengikat platinanya.
3. Lakukan penyetelan sudut dwell dengan cara menyetel celah platina (Spesifikasi :
……)

4. Putar poros distributor, pastikan putaranya lancar.

Scene 5 : Memasang distributor

1. Siswa membuka tutup kepala silinder.


2. Siswa menempatkan mesin pada posisi saat pengapian silinder 1 (5° Sebelum TMA)
dengan cara memutar pulley poros enggol menggunakan kunci ring.
3. Siswa menyesuaikan tanda dudukan poros distributor yang dapat pompa oli.
4. Siswa memasang distributor dengan mengarahkan rotor menunjuk tengah-tengah lubang
busi silinder 2 dan 3. Ketika distributor sudah terpasang maka akan mengarah pada
lubang busi silinder 2.
5. Siswa mencari percikan bunga api dengan cara meng-ON kan kunci kontak kemudian
memutar body distributor.
6. Siswa mengencangkan baut distributor.
7. Siswa memasang tutup kepala silinder.
8. Siswa memasang kabel tegangan tinggi dan kabel busi.
Dialog :

Narator :

1. Buka tutup kepala silinder.


2. Posisikan mesin pada saat pengapian silinder 1 (5° Sebelum TMA) dengan cara
memutar pulley poros enggol menggunakan kunci ring.

3. Sesuaikan tanda dudukan poros distributor yang dapat pompa oli.

4. Pasang distributor dengan mengarahkan rotor menunjuk tengah-tengah lubang


busi silinder 2 dan 3. Ketika distributor sudah terpasang maka akan mengarah
pada lubang busi silinder 2.

5. Cari percikan bunga api dengan cara meng-ON kan kunci kontak kemudian
memutar body distributor.
6. Kencangkan baut distributor.
7. Pasang tutup kepala silinder.
8. Pasang kabel tegangan tinggi dan kabel busi.

Scene 6 : Uji kemampuan nyala mesin

1. Instruktur melakukan pemeriksaan sudut dwell dan saat pengapian serta mencoba
mengegas mobil.

Dialog :

Instruktur : “Coba kita periksa sudut dwellnya. Pasang dwell tacho tester nya. Kabel merah
pada (-) coil dan kabel hitam pada massa. Kemudian baca berapa hasilnya ?”

Siswa : “ (Memasang alat dwell tacho tester kemudian membaca hasil pengukuran) Ini hasilnya
50° Pak.”

Instruktur : “Oke bagus karena spesifikasinya 52±6° , artinya setelan celah platina kamu
sesuai.”

Narator : “ Celah platina yang besar maka sudut dwellnya kecil. Sebaliknya jika celah platina
kecil maka sudut dwellnya besar.”
Instruktur : “Selanjutnya kita periksa timing pengapianya. Sumbat selang vacuum dahulu
kemudian Pasang kabel merah timing light pada (+) baterai, kabel hitam pada (-) baterai, dan
kabel satunya diklemkan pada kabel busi silinder 1 (lihat arah panah menunjuk ke busi).
Kemudian baca hasilnya berapa ?”

Siswa : (memasang timing light ) “Hasilnya 5° Sebelum TMA Pak.”

Instruktur : “Oke, artinya saat pengapian sudah sesuai spesifikasi sehingga tidak perlu distel
kembali. Saya coba cek dengan mengegas mobil ini dulu”

Scene 7 : Penyerahan Mobil

1. Instruktur menjelaskan kesimpulan mengenai gejala awal, diagnose, cara perbaikan , dan
hasil ahir kepada pemirsa.
2. Instruktur menyampaikan penutup.

Dialog :

Instruktur : “Jadi kesimpulanya pada kesempatan ini tadi kita melakukan perawatan dan
perbaikan system pengapian. Karena kondisi platina yang tadi kotor dan sudah aus maka
memang menimbulkan gejala tenaga mesin menurun karena tegangan sekunder coil yang
dihasilkan kecil sehingga percikan api busi pun kecil dan menyebabkan pembakaran kurang
maksimal. Selain itu muncul getaran pada mesin hidup (knocking) ini dikarenakan saat
pengapian yang tidak tepat (terlalu maju). Setelah dilakukan penggantian Platina dan dilakukan
penyetelan Sudut dwell serta Timing pengapianya tenaga mesin menjadi lebih optimal dan
getaranya pun berkurang signifikan. Begitulah gambaran proses perbaikan kita kali ini. Semoga
bermanfaat, Terimakasih”

Narator : “Sekian video pembelajaran tentang perbaikan system pengapian ini. Semoga bisa
menambah wawasan keilmuan kita semua. Terimakasih, SMK BISAAA……!!!!!!. SMK
MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN…….BAHAGIA MENCERAHKAN”

Anda mungkin juga menyukai