Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULAS GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI


STASE KEPERAWATAN JIWA DI RS. JIWA DAERAH PROVINSI
LAMPUNG RUANG KUTILANG

DISUSUN OLEH :

1. Atriadi S.Kep
2. Bahtiar Widi Alis S. Kep
3. Catur Bagus Putranto S. Kep
4. Cicuk Setiawan S. Kep
5. Elpira Mupida S. Kep
6. Eka Okta Sari S.Kep
7. Sumartono S.Kep
8. Rohila Hrun S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANPROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016

PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULAS GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI SESI TIGA

a. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi; Halusinasi
b. LATAR BELAKANG
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial
pada pasien gangguan jiwa adalah

gangguan sensori persepsi: Halusinasi dan

merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa.
Halusinasi merupakan suatu bentuk persepsi atau pengalaman indera dimana tidak
terdapat stimulasi terhadap reseptornya, halusinasi merupakan persepsi sensori yang
mungkin meliputi salah satu dari kelima panca indera. Hal ini menunjukan bahwa
halusinasi pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan (Townsend,
2009 dalam Satrio dkk, 2015).
Halusinasi dengar merupakan gejala mayoritas yang sering dijumpai pada klien
skizofrenia. Halusinasi yang didengar bisa berbentuk suara perempuan (49,87%) dan
laki-laki (50,13%) dan reaksi ketika mendengar suara tersebut 48,32% adalah marah
yang didengar berasal dari kedua telinga (91,47%). Isi halusinasi pendengaran 84%
berupa perintah untuk melakukan sesuatu, 77% mengikuti individu, 70% menghina
klien, 66% mengancam, 61% membicarakan orang lain, 53% mendebat klien, 48%
menyenangkan klien, 41% menanyakan sesuatu, dan 40% mentertawakan klien.
Halusinasi dengar harus menjadi fokus perhatian, karena apabila tidak ditangani secara
baik dapat menimbulkan resiko terhadap keamanan diri klien sendiri dan orang lain dan
juga lingkungan sekitar. Hal ini terjadi karena halusinasi dengar klien sering berisikan
perintah untuk melukai diri sendiri, maupun orang lain. Tindakan keperawatan pada
klien dengan halusinasi diantaranya adalah dengan terapi modalitas. Terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada klien secara berkelompok yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, membutuhkan dan menjadi laboatorium tempat klien berlatih perilaku baru
yang adatif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif sebelumnya.
Diruang Kutilang pada minggu ke-2 bulan oktober terdapat 42 pasien, 16 diantaranya
dengan masalah utamanya dengan gangguan sensori persepsi halusinasi. Atas dasar
tersebut kelompok akan melakukan terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi
halusinasi agar klien mampu mengotrol halusinasinya.
c. TUJUAN
1. Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam


kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
d. KLIEN
1. Karakteristik/ kriteria
a. Klien yang mengalami halusinasi
b. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
c. Klien yang dapat diajak berkerjasama
d. Klien yang dapat megidentifikasi halusinasi yang dialami
e. Klien yang di rawat di ruang kutilang RSJ Provinsi Lampung.
2. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi dan wawancara
b. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan
f. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
3. Data klien
a. Buyung
b. Imam G
c. Median
d. Mustaya
e. Nurdin
e. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi
halusinasi akan dilaksanakan pada:
Hari

: Minggu, 23 Oktober 2016

Jam

: 10.00 WIB

Lama kegiatan : 45 menit.


2. Tim Terapis Dan Uraian Tugas
a. Tim Terapis
Tim terapi yang akan terlibat dalam TAK disetiap sesinya yaitu :
1) Leader

: Sumartono

2) Co leader

: Atriyadi

3) Observer

: Eka Oktasari

4) Fasilitator 1: Catur Bagus


5) Fasilitator 2: Rohila
6) Fasilitator 3: Bahtiar Widi Alis
7) Fasilitator 4: Cicuk Setiawan
8) Fasilitator 5: Elfira Mufida
b. Uraian Tugas
1) Leader
Uraian Tugas :
a) Membuka dan mengisi kegiatan TAK
b) Membaca doa
c) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
d) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling
mengenal
e) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
f) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
g) Mampu memimpin TAK dengan baik
2) Co.Leader
Uraian Tugas :
a) Menyampaikan informasi dri fasilitator ke pemimpin tentang aktivitas
klien
b) Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan TAK
c) Mengingatkan leader tentang waktu
d) Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e) Membantu leader mengorganisir kegiatan
3) Fasilitator
Uraian Tugas :
a) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b) Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c) Mempertahankan kehadiran peserta
4) Observer
Uraian Tugas :
a) Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim terapis selama
kegiatan TAK berlangsung

3. Setting Tempat
O

C
L

K
F

K
Keterangan:
Leader

Co.Leader

C
L

:
Klien

Observer

O
Fasilitator

f. ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan yang akan
terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil adalah:
1. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan

TAK

tidak

bersedia,

maka

langkah

yang

diambil

adalah

mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah
disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
2. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mematuhi tata tretib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan
bila tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
3. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.
g. LANGKAH KEGIATAN
1. Sesi I Mengenal Halusinasi Dan Latihan Menghardik
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
2) Evaluasi/validasi
a) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
b) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
3) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
b) Leader menjelaskan aturan main.
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader

d) Lama kegiatan 30 menit.


e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suarasuara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul.
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya
ditulis di whiteboard.
3) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
4) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul.
5) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi, pergi
jangan ganggu saya, kamu suara palsu...
6) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi.
7) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan.
8) Setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul.
b) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu
cara mengontrol halusinasi dengan meminum obat secara teratur.
b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

e. Evaluasi dan Dokumentasi


1) Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Menghardik Halusinasi

No
1

Aspek yang dinilai

Nama Klien

Menyebutkan cara yang selama ini


digunakan untuk mengatasi
halusinasi
Menyebutkan efektivitas cara yang

digunakan
Menyebutkan cara mengatasi

halusinasi dengan menghardik


Memperagakan cara menghardik

halusinasi

Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara

mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik


halusinasi. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak
mampu.
Formulir yang dievaluasi
Sesi II TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
No

Nama Klien

Menyebut Isi
Halusinasi

Menyebutkan
Waktu terjadi
Halusinasi

Menyebut Situasi

Menyebut Perasaan

Halusinasi Muncul

saat berhalusinasi

Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi,
waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

2) Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
2. Sesi II Minum Obat Secara Teratur
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
2) Evaluasi/validasi
a) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
b) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
3) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengontrol halusinasi dengan cara minum obat dengan teratur.
b) Leader menjelaskan aturan main.

c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
d) Lama kegiatan 30 menit.
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan cara ketiga dalam mengontrol halusinasi, yaitu minum
obat secara teratur
2) Leader menjelaskan 6 benar dalam minum obat
3) Leader menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur
4) Leader menjelaskan akibat tidak minum obat secara teratur
5) Terapis menambahkan atau menyusun jadwal kegiatan sehari-hari yang
dapat dilakukan klien
6) Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
7) Berikan pujian dan tepuk tangan kepada klien yang sudah selesai menyusun
jadwal kegiatan dan yang telah slesai memperagakan

e. Tahap terminasi
4) Evaluasi
c) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
d) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
5) Tindak Lanjut
c) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul.
d) Memasukkan kegiatan ke dalam jadwal kegiatan harian klien
6) Kontrak yang akan datang
c) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu
cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
d) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

e. Evaluasi dan Dokumentasi


1) Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Patuh Minum Obat

No

Nama Klien

Menyebutkan 6 benar

Menyebutkan

Menyebutkan akibat tidak

cara minum obat

keuntungan minum obat

patuh minum obat

Petunjuk
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK di kolom nama klien

b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi,


waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu
2) Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

3. Sesi III Bercakap-Cakap


a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi III
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
2) Evaluasi/validasi
a) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
b) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan 2 cara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukan diri dengan kegiatan) untuk
mencegah halusinasi
3) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
b) Leader menjelaskan aturan main.
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
d) Lama kegiatan 30 menit.
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
2) Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap
3) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan
bisa dilakukan
4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul. Misal :
Suster, ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja sama suster atau
Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
disebelahnya
6) Berikan pujian atas keberhasilan klien
7) Ulangi sampai klien mendapat giliran
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis menanyakan kepada klien tentang TAK mengontrol
halusinasi yang sudah dilatih
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol halusinasi, yaitu;


menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.
3) Kontrak yang akan datang
a)

Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,


yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
sehari-hari

b)

Terapis menyepakati waktu dan tempat

f. Evaluasi dan Dokumentasi


2) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk stimulasi persepsi sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai
berikut.
Sesi 3 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
No
1

Aspek yang dinilai


Menyebutkan

orang

yang

diajak

biasa

bicara
Memperagakan

percakapan
Menyusun

percakapan
Menyebutkan 2 cara

Nama Klien

jadwal

mengontrol

dan

mencegah halusinasi

Petunjuk
1. Tulis nama panggialan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menebutkan 3 cara mencegah halusinasi. Beri tanda jika klien mampu, dan
tanda X jika klien tidak mampu.
2)

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi
sesi 3. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain.
Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain diruang rawat.

4. Sesi IV Melakukan Kegiatan Sehari-hari


a.

Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi IV
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
2) Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
3) Evaluasi/validasi
a) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
b) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
4) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan sehari-hari.
b) Leader menjelaskan aturan main.
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
d) Lama kegiatan 30 menit.
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan cara ketiga dalam mengontrol halusinasi, yaitu
melakukan kegiatan sehari-hari.
2) Leader menjelaskan bahwa melakukan kegiatan secara teratur akan
mencegah munculnya halusinasi
3) Leader meminta setiap klien menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan
sehari-hari
4) Terapis menambahkan atau menyusun jadwal kegiatan sehari-hari yang
dapat dilakukan klien
5) Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
6) Berikan pujian dan tepuk tangan kepada klien yang sudah selesai menyusun
jadwal kegiatan dan yang telah slesai memperagakan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.
b) Memasukkan kegiatan ke dalam jadwal kegiatan harian klien
e. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Sesi 3 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi

No

Aspek yang dinilai

Menyebutkan kegiatan

yang biasa dilakukan


Memperagakan

Nama Klien

kegiatan yang biasa


3

dilakukan
Menyusun

kegiatan harian
Menyebutkan 3 cara

jadwal

mengontrol

dan

mencegah halusinasi

Petunjuk
1. Tulis nama panggialan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menebutkan 3 cara mencegah halusinasi. Beri tanda jika klien mampu, dan
tanda X jika klien tidak mampu.
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap
dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dan klien
lain diruang rawat

Anda mungkin juga menyukai