Anda di halaman 1dari 4

1.

Yang dimaksud dengan Madzahibul Arba'ah atau yang lebih dikenal


dengan

sebutan

empat

Imam

Madzhab

adalah

mazhab-madzhab

Fiqhiyyah yang berlaku dikalangan kaum muslimin pada saat ini.


Keempat Imam Madzhab ini adalah,1. Imam Abu Hanifah bin Tsabit AtTaimi Al-Kufii, lahir di kota KUfah pada tahun 80 H. Beliau wafat di Bagdad
pada tahun 150 H.2. Imam Malik bin Anas bin Malik bin Abu 'Amir AlAsbahani. Lahir di Madinah pada tahun 93 H, dan wafat di Madinah pada
tahun 179 H.3. Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i. Lahir di Gaza,
Palestin, pada tahun 150 H, dan wafat di Mesir pada tahun 204 H.4. Imam
Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani. Lahir di Bagdad pada tahun 164 H, dan
wafat di Bagdad pada tahun 241 H.
2. Marwan

kemudian

pergi

mencari

perlindungan

menyusul

kekalahannya.

Berharap menemukan perlindungan di barat, ia lalu pergi ke Mesir. Namun ia


tertangkap saat melintasi Sungai Nil dan terbunuh. Kematiannya menandai
berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah di timur, dan hampir saja mengakhiri
keberadaan Bani Umayyah. Pembunuhan massal Bani Umayyah segera saja
dilakukan oleh Bani Abbasiyah. Hampir seluruh keturunan Bani Umayyah
terbunuh, kecuali Abdurrahman bin Muawiyah yang melarikan diri ke Spanyol
dan mendirikan pemerintahan Islam di Al-Andalus.

3. Bagdad ( )adalah ibu kota Irak dan provinsi Bagdad. Bagdad adalah
kota terbesar kedua di Asia Barat Daya setelah Teheran, dengan
populasinya pada 2003 diperkirakan mencapai 5.772.000. Terletak pada
Sungai Tigris pada 3320 utara dan 4426 timur, kota ini dulunya pernah
menjadi pusat peradaban Islam.
Baghdad dibagun menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah dan merupakan
pusat

perdagangan

serta

kebudayaan.

Hingga

Baghdad

dianggap

sebagai kota terpenting di dunia pada saat itu yang kaya akan ilmu
pengetahuan dan kesenian.

4. Sistem militer

terorganisasi dengan baik, berdisiplin tinggi, serta

mendapat pelatihan dan pengajaran secara reguler. Pasukan pengawal


khalifah (hams) mungkin merupakan satu-satunya pasukan tetap yang
masing-masing mengepalai sekelompok pasukan.
Selain mereka, ada juga pasukan bayaran dan sukarelawan, serta
sejumlah pasukan dari berbagai suku dan distrik. Pasukan tetap (jund)
yang bertugas aktif disebut mustaziqah (pasukan yang dibayar secara
berkala oleh pemerintah).
Unit pasukan lainnya disebut muta-thawwiah (sukarelawan), yang hanya
menerima gaji ketika bertugas. Kelompok sukarelawan ini direkrut dari
orang badui, para petani, dan orang kota. Pasukan pengawal istana
memperoleh bayaran lebih tinggi, bersenjata lengkap, dan berseragam.
Pada masa-masa awal pemerintahan khalifah Dinasti Abbasiyah, rata-rata
gaji pasukan infanteri, disamping gaji dan santunan rutin sekitar 960
dirham pertahun, pasukan kavaleri menerima dua kali lipat dari itu.
Perode V (1180-1258 M).
Masa ini bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya
efektif dikota Bagdad saja.
Para Khalifah yang memerintah adalah :
a. Az-Zahir (1225-1226 M),
b. Al-Mustansir (1226-1242 M),
c. Al-Mustasim (1242-1258 M).
5. Daulah dinasti Abbasiyah runtuh tahun 1258 M karena diserang tentara
Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan, kta Bagdad dan berbagai
peninggalan

bersejarah

keluarganya terbunuh .

dihancurkan,

khalifah

Al-Mutashim

dan

Denagan

demikikian

berkhirlah

masa

pemerintahan

Daulah

Bani

Abbasiyah.

6. Peristiwa

Karbala,

Pertempuran

Karbala

terjadi

pada

tanggal

10

Muharram, tahun ke-61 dari kalender Islam (9 atau 10 Oktober 680)[1][2] di


Karbala, yang sekarang terletak di Irak. Pertempuran terjadi antara
pendukung dan keluarga dari cucu Muhammad, Husain bin Ali dengan
pasukan militer yang dikirim oleh Yazid bin Muawiyah, Khalifah Bani
Umayyah pada saat itu.
7.

ihya Ulumuddin atau Al-Ihya merupakan kitab yang membahas tentang


kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas
perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan
karya yang paling terkenal dari Imam Al-Ghazali. Hanya saja kitab ini memiliki
kritikan, yaitu meskipun Imam Ghazali merupakan seorang ulama namun dia
bukanlah seorang yang pakar dalam bidang hadits, sehingga ikut tercantumlah
hadits-hadits tidak ditemukan sanadnya, berderajat lemah maupun maudhu. Hal
ini menyebabkan banyak ulama dan para ahli hadits yang kemudian berupaya
meneliti, memilah dan menyusun ulang terhadap takhrij hadits yang termuat di
dalam Ihya Ulumuddin. Di antaraulama ahli hadits yang menyusun ulang kitab
hadits berdasarkan Ihya Ulumuddin ini adalah Imam Ibnul Jauzi dan Imam Ibnu
Qudamah Al-Maqdisi yang menulis kitab Minhajul Qashidin dan ikhtisarnya
(Mukhtasar).[1]

8. Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun
41H/661 M di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/750 M.
Muawiyah bin Abu Shofyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman
politiknya sebagai Gubernur Syam pada zaman Khalifah Ustman bin Affan cukup
mengantarkan dirinya mampu mengambil alih kekusaan dari genggaman
keluarga Ali Bin Abi Thalib. Tepatnya setelah Hasan bin Ali menyerahkan kursi

kekhalifahan secara resmi kepada Muawiyah bin Abu Sofyan dalam peristiwa
Ammul Jamaah.

9. Kekhalifahan Abbasiyah (Arab: , al-khilfah al-abbsyyah) atau


Bani Abbasiyah (Arab: , al-abbsyyn) adalah kekhalifahan kedua Islam
yang

berkuasa

di

Baghdad

(sekarang

ibu

kota

Irak).

Kekhalifahan

ini

berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan


dunia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan
menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dirujuk
kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin
Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam
Bani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari
Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama tiga abad, tetapi pelan-pelan
meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya merupakan bahagian
dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama
Mamluk. Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan
dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang
sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani
Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabiyyah dan
Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa
Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Baghdad dan tak
menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan
Baghdad.

Anda mungkin juga menyukai