KA-ANDAL
BAB II
PELINGKUPAN
2.1. Deskripsi Rencana Kegiatan Yang Akan Dikaji
2.1.1.
pada
penyelenggaraan
proses
usaha
pengambilan
dan/atau
kegiatan.
keputusan
tentang
Penyusunan
dokumen
terletak di Jalan Lamadukelleng No. 14, Kel. Maloku, Kec. Ujung Pandang,
Kota Makassar. Peta overlay lokasi kegiatan dengan Peta Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Makassar dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan
Gambar 2.2. Rencana Pembangunan Hotel Porter Makassar telah sesuai
dengan Perda Kota Makassar No. 6 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Makassar 2005-2015, dimana lokasi berada pada
Wilayah Pengembangan (WP) III Pusat Kota, dengan dasar kebijakan
utamanya mengarah pada kegiatan revitalisasi kota, pengembangan
jasa
dan
perdagangan,
pusat
bisnis
dan
pemerintahan
serta
II-1
KA-ANDAL
II-2
KA-ANDAL
Gambar 2.1. Peta Rencana Lokasi Dengan Rencana Pola Ruang Kota Makassar 2005-2015
PT. Porter Hotel Makassar
II-3
KA-ANDAL
Gambar 2.2. Peta Overlay Rencana Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar 2005-2015
PT. Porter Hotel Makassar
II-4
KA-ANDAL
II-5
2.1.3.
KA-ANDAL
pendidikan
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
untuk
II-6
Tabel
KA-ANDAL
Tahap
Konstruksi
berpengalaman
minimal
sekitar
10
tahun
dalam
bidang
II-7
KA-ANDAL
II-8
KA-ANDAL
batang
dengan
jumlah
titik
pancang
152
titik.
Kegiatan
kegiatan
konstruksi
rangka
bangunan
akan
II-9
KA-ANDAL
juga termasuk pemasangan dinding luar dan dalam tiap lantai dan
konstruksi atap bangunan. Denah tiap lantai bangunan yang akan
dikonstruksi serta tampak depan dan potongan bangunan Hotel Porter
Makassar dapat dilihat pada Gambar 2.4 sampai dengan Gambar
2.18.
Kegiatan
konstruksi
juga
termasuk
pembangunan
system
(STP) terdiri
dari
tahap
berikutnya
berlangsung
secara
maksimal.
Setelah
II-10
KA-ANDAL
II-11
KA-ANDAL
II-12
KA-ANDAL
II-13
KA-ANDAL
Gambar 2.5. Lay Out Rencana Keseluruhan Pemanfaatan Ruang pada Lantai Satu Hotel
II-14
KA-ANDAL
Gambar 2.6. Lay Out Rencana Pemanfaatan Lantai Satu dan Mezzanine Level
II-15
KA-ANDAL
II-16
KA-ANDAL
II-17
KA-ANDAL
II-18
KA-ANDAL
II-19
KA-ANDAL
II-20
KA-ANDAL
II-21
KA-ANDAL
Gambar 2.13. Lay Out Pemanfaatan Lantai Dua dan Lantai Tiga
II-22
KA-ANDAL
II-23
KA-ANDAL
Gambar 2.15. Lay Out Pemanfaatan Lantai Lima sampai dengan Lantai Empat Belas
PT. Porter Hotel Makassar
II-24
KA-ANDAL
II-25
KA-ANDAL
II-26
KA-ANDAL
II-27
KA-ANDAL
II-28
KA-ANDAL
Gambar 2.20. Perspektif Rencana Bangunan Hotel Porter Makassar Tampak dari Depan
PT. Porter Hotel Makassar
II-29
KA-ANDAL
Gambar 2.21. Perspektif Rencana Bangunan Hotel Porter Makassar Tampak dari Belakang
PT. Porter Hotel Makassar
II-30
KA-ANDAL
II-31
KA-ANDAL
Gambar 2.22. Perspektif Rencana Bangunan Hotel Porter Makassar Tampak dari Samping
II-32
KA-ANDAL
II-33
KA-ANDAL
electrical
dan
mekanikal
terdiri
dari
beberapa
II-34
KA-ANDAL
finishing
semua
penataan
bangunan
ruang
dan
dilakukan
bangunan
pengecatan.
dan
Finishing
dengan
cara
fasilitasnya
serta
bangunan
juga
II-35
KA-ANDAL
sebagian
besar
dimanfaatkan
oleh
tamu
hotel.
Proses
II-36
KA-ANDAL
system
sirkulasi
yang
dilengkapi
dengan
mesin
II-37
KA-ANDAL
II-38
2.1.5.
KA-ANDAL
Kajian
alternatif
desain
dan
proses
konstruksi
sudah
Makassar
dan
sekitarnya
merupakan
daerah
II-39
KA-ANDAL
b. Geologi Regional
Penelaahan kondisi geologi daerah studi baik di permukaan
maupun bawah permukaan didasarkan pada data sekunder
maupun primer hasil pemboran inti dan sondir. Berdasarkan Peta
Geologi Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai (Rab Sukamto
dan Supriatna, 1982), daerah studi dan sekitarnya ditutupi oleh
jenis batuan Tersier dan Kuarter, yaitu batuan gunungapi dan
endapan aluvial. Pada Peta Geologi Regional terdapat tiga satuan
batuan dan deskripsi litologi disajikan pada Gambar 1. Urutannya
dari muda ke tua adalah sebagai berikut :
1). Endapan Aluvial
kawasan ini. Umumnya satuan batuan ini terdiri atas pasir kasar, pasir
halus, lempung dan liat, serta beberapa tempat ditemukan pecahan
binatang laut.
II-40
5
119020
KA-ANDAL
119025
10
119035
20
50
Lokasi
Pembangunan
1190
119030
15
ENDAPAN ALUVIUM, RAWA dan PANTAI: Lempung, lanau, pasir, kerikil, dan
batugamping koral, terbentuk dalam lingkungan sungai, rawa, pantai dan delta, tebal
mencapai 30 meter
Tmc
II-41
FORMASI CAMBA : Batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunungapi, batupasir
tufaan berselingan dengan tufa, batupasir, batulempung; bersisipan napal, batugamping,
konglomerat dan breksi gunung api, dan batu bara; warna beraneka dari putih, coklat, merah,
kelabu muda samapi kehitaman, umumnya mengeras kuat; berlapis-lapis dengan tebal antara
KA-ANDAL
Gambar 1. Peta Geologi Regional, Deskripsi Litologi dan Lokasi Tapak Proyek
konglomerat
yaitu
coklat
dan
breksi
gunungapi.
merah,
kelabu
muda
Warnanya
sampai
hitam.
lokasi
tapak
proyek
dan
dikorelasikan
dengan
data
II-42
KA-ANDAL
yang
dapat
mengakibat
kerusakan
terhadap
hasil
II-43
KA-ANDAL
II-44
KA-ANDAL
pasir
yang
telah
diendapkan
di
muara
sungai
II-45
Penelaahan
kondisi
geologi
KA-ANDAL
lokasi
tapak
proyek
rencana
dan
sekitarnya
baik
di
permukaan
maupun
bawah
maupun
dari
pembuatan
sondir
(Muliadi,
1982)
II-46
KA-ANDAL
II-47
KA-ANDAL
di
Jalan
Lamadukelleng
Makassar
dan
sekitarnya.
Pembangunan
Hotel
Porter,
yang
berlokasi
di
Jalan
II-48
KA-ANDAL
II-49
KA-ANDAL
tahan
gempa
yang
diterbitkan
oleh
DPMA
(1981)
II-50
KA-ANDAL
Tahun
Lokasi
Jenis
Kekuatan
Menimbulkan
29-12-1828
Bulukumba
Tsunami
11- 4-1967
Tinambung
Gempa Tsunami
5,3 SR
23- 2-1969
Majene
Gempa Tsunami
6,9 SR
II-51
KA-ANDAL
6- 9 - 1972
Mamuju
Gempa
5,8 SR
Kerusakan
pada
bangunan,
getaran dirasakan sampai Majene
8 - 1 - 1984
Mamuju
Gempa
6,6 SR
8- 4 - 1993
Ulaweng,
Mamuju
Gempa
5,3 SR
28- 9- 1997
Pinrang dan
Parepare
Gempa
6,0 SR
Sumber: Diolah dari BMKG Balai Wilayah IV Makassar dan beberapa sumber.
II-52
KA-ANDAL
Gambar : 6
PETA
ZONA SEISMIK
PROV. SULSEL DAN PROV. SULBAR
II-53
KA-ANDAL
II-54
KA-ANDAL
5. Getaran
Sumber
getaran
dapat
berasal
dari
kendaraan
berat
Intensitas
(Skala Richter)
Sangat Lemah
Lemah
Kecil
Sedang
Agak kuat
4,9 - 5,4
Kuat
5,5 - 6,0
6,1 - 6,5
6,6
Sangat kuat
Merusak
Menghancurkan
Getaran
Dengan
Akibat
Yang
6 Geologi Teknik
a. Kondisi dan Strata Tanah di Lokasi (Site)
Untuk mendapatkan data tanah bawah permukaan maka
dilakukan
pengeboran.
Adapun
hasil
dari
penyelidikan
tanah
II-55
KA-ANDAL
Tabel
3.
Hasil
Elevasi
Muka
Tanah
BH-1
BH-2
-0,42
-0,26
Kedalama
n
Maksimu
m
(m)
25,00
25,00
SPT
(Test)
Pengambilan
Sampel
Undistur
bed
Disturb
ed
2
2
Full
Full
12
12
pondasi
dari
tanah
serta
batuan
setempat.
Untuk
gambar
dalam
Lampiran
1.
Berdasarkan
hasil
perlapisan
tanah
dilokasi
tersebut
mempunyai
kepadatan/konsistensi
(penyederhanaan)
yang
sedikit
susunan[lapisan
berbeda.
Secara
tanah
bawah
di
II-56
KA-ANDAL
Tebal (m)
1,0
20,5
Perkiraan Jenis
Tanah timbunan 0,60 cm selanjutnya
merupakan batu merah, tanah pasir
gampingan, coklat/abu abu, tegangan
meningkat ke bawah
Tanah lanau sedikit pasir sampai
campur lempung, warna abu-abu tua
hitam dari konsistensi medium stiff,
tebal 1,0 m di atas batuan dasar terdiri
atas batupasir padat gradasi halus
berlanau.
Batulempung berlapis, kekar rapat
dengan tingkat kekerasan 3 - 4
(permukaan) RQD : 80%.
Tegangan lapisan
Qc rata-rata
N spt
5
meningkat
12
7 meningkat 45
- 25
10 - 30
Unit III
Lapisan batuan dasar (-22,0
>22,0
30 meningkat 40
>60
m) ke bawah berdasarkan
data sekitarnya >25 m.
Sumber : Laporan Akhir Penyelidikan Tanah Pembangunan Hotel Porter Jl. Lamadukelleng Makassar
Sulawesi Selatan. 2014
II-57
KA-ANDAL
Muka airtanah yang diamati pada titik uji dilakukan setiap hari pada
setiap
pekerjaan
pengeboran
dengan
kepadatan
relatif
medium
dense
(agak
II-58
KA-ANDAL
pula
gaya-gaya
dalam
tanah
yang
bekerja
II-59
Serta
aktivitas
teknonik,
KA-ANDAL
kegiatan
pekerjaan
konstruksi
bila
mendapat
beban,
adanya
getaran
yang
pembangkit
listrik
dan
mesin-mesin
lainnya
dapat
mendukung
struktur
bangunan
Hotel
Porter
yang
peninjauan
terhadap
aspek
kekuatan,
keadaan
tanah,
struktur
bangunan
Pengembangan
Hotel
Porter
yang
II-60
KA-ANDAL
pondasi ini termasuk jenis pondasi dalam, pondasi ini biasa digunakan
untuk bangunan tinggi, cocok pada berbagai jenis tanah. Pondasi
tiang pancang ini cukup kuat menahan beban besar dan biayanya
relatif cukup mahal, karena kontraktor pelaksana sangat sedikit.
Pondasi tiang pancang Metode Hydraulic Static Pile Driver ramah
lingkungan,
tidak
menimbulkan
kebisingan
dan
getaran
saat
digunakan,
Pondasi tiang bor (bore-pile), pondasi ini dibuat dengan
membor/membuat lubang menggunakan alat bor sampai kedalaman
lapisan
pendukung
(bed-rock)
dan
mengisinya
dengan
beton
II-61
KA-ANDAL
pertimbangan
perbandingan
kelebihan
dan
kekurangan
Bore-Pile
paling
layak
dipakai
untuk
proyek
II-62
KA-ANDAL
II-63
KA-ANDAL
perkantoran,
Wisma
dan
Hotel
bertingkat,
asrama,
II-64
KA-ANDAL
kelompok akifer yaitu: akifer dengan aliran melalui ruang antar butir
dan akifer bercelah atau sarang.
Akifer dengan aliran melalui ruang antar butir; akifer ini
dibentuk oleh endapan aluvial terdiri dari bahan-bahan yang bersifat
lepas. Air tanah yang tersimpan pada endapan ini akan mengisi ruang
antar butir dari batuan penyusun tersebut. Batuan sebagai penyusun
akifer pada endapan ini adalah endapan rawa, endapan sungai dan
endapan pantai terdiri dari pasir halus hingga kasar, lanau dan
lempung. Lapisan pasir atau yang bersifat pasiran merupakan lapisan
yang dominan. Pada umumnya akifer pada endapan aluvial bercirikan
sebagai akifer tidak tertekan atau akifer bebas (air tanah bebas).
Akifer bercelah atau sarang; akifer jenis ini dibentuk oleh
batuan sedimen vulkanik yang cukup kompak terdiri dari batupasir,
batulempung, batulanau, tufa dan batupasir tufaan. Umumnya
mempunyai kelulusan rendah dan pada bagian yang kurang padu
kelulusan sedang. Air tanah didapat pada pemboran dalam, yang
terdapat di antara dua lapisan kedap air disebut dengan air tanah
tertekan (artesis).
Potensi air tanah bebas regional terdapat pada jenis akifer
produktifitas sedang sampai tinggi penyebaran setempat, jenis akifer
ini keterusan sedang sampai agak tinggi, dengan debit sumur sedang
sampai tinggi (1 l/detik 5 l/detik), terdapat pada endapan aluvial
sungai dan pantai. Akifer produktifitas sedang sampai langka
penyebaran luas, jenis akifer ini tidak menerus, tipis dan keterusan
rendah, dengan debit sumur rendah terdapat pada batuan gunungapi.
Potensi air tanah tertekan (dalam) regional terdapat jenis akuifer
langka sampai sangat langka, penyebaran setempat, jenis akuifer ini
keterusannya sangat rendah, debit sangat rendah pada kedalam lebih
besar dari 60 meter di bawah permukaan tanah setempat dan
terdapat pada batuan gunungapi.
II-65
KA-ANDAL
Gambar 2.31. Peta Hidrogeologi Regional Lokasi Tapak Pembangunan Hotel Porter Makassar dan sekitarnya
II-66
Batuan
yang
terdapat
di
lokasi
KA-ANDAL
tapak
proyek
rencana
35
%.
Ketersediaan
air
tanah
setiap
tahunnya
akan
II-67
KA-ANDAL
kebutuhan
air
penduduk
Kota
Makassar.
Maka
kerusakan
lingkungan
misal
terjadinya
amblesan
Kecamatan
Luas
Kedudukan
Muka air
air muka
tanah
laut
Jenis lapisan
akifer
Porosita
s (%)
Spf
yiled
(%)
Mariso
236
0-2.70
0.45-1.2
Pasir halus
pasir lempung
30-45
15
Mamajang
199
0.5-2.86
0.3-3.2
Pasir halus
pasir lempung
30-45
15
Tamalate
583
0-2.69
0.15-2.61
Pasir halus
pasir lempung
35-55
10
Makassar
250
2.1-2.3
0.43-2.4
Pasir halus
pasir lempung
30-35
15
Ujung
Pandang
263
1.75-3.9
0.25-1.6
Pasir halus
pasir lempung
30-35
20
Wajo
252
1.7-3.8
0.2-2.1
Pasir halus
pasir lempung
35-50
15
II-68
KA-ANDAL
Bontoala
125
1.6-3
0.15-1.1
Pasir halus
pasir lempung
35-55
10
Ujung tanah
125
0-2.9
0.25-0.75
Pasir halus
pasir lempung
35-55
10
2.944
0.8-20.9
0.17-2.5
Pasir halus
pasir lempung
30-45
0-4.01
0.11-0.4
Pasir halus
pasir lempung
30-35
15
0-22
0.5-15
Pasir halus
pasir lempung
35-45
Tallo
Panakkuakang 4.119
Biringkanaiya
8.006
dieksploitasi
tanpa
menimbulkan
dampak
negatif,
perlu
dari
penyelidikan
geolistrik
adalah
untuk
memberikan
8. Iklim
a. Kelembaban Udara
II-69
KA-ANDAL
II-70
KA-ANDAL
Selama tahun 2013 arah angin dominan dari arah barat (35 %)
kemudian dari arah barat laut (27 %), arah timur (15 %), arah timur
laut (8%) dan sebagian kecil datang dari arah tenggara, utara, selatan
dan barat daya.
II-71
KA-ANDAL
II-72
KA-ANDAL
atas muka laut (dpl). Kondisi tanah di site sebagian merupakan lahan
terbuka ditumbuhi oleh semak. Di sekitar tapak proyek rencana
pembangunan Hotel Porter Makassar di Jalan Lamadukelleng No. 14,
Kel. Maloku termasuk daerah terbangun padat. Beberapa bangunan
yang terdapat di sekitarnya dan akan terkena dampak.
pembangunan
dan
pengoperasian
Hotel
Forter
dicermati
awalnyasaat
dari
kegiatan
perubahan
kualitas
pembangunan
dan
air
terhadap
pengoperasian
rona
hotel.
II-73
KA-ANDAL
ini berlangsung adalah air tanah atau air sumur penduduk yang
berada disekitar lokasi hotel.
Berkaitan dengan studi ini maka beberapa sampel air dari
wilayah studi telah dianalisis pada bulan Juli 2015 dengan parameter
uji fisika dankimia. Pengambilan sampel air dilakukan pada dua sumur
bor dalam wialayah studi dandianalisis di Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar.Standar mutusampel airyang diuji mengacu pada
Permenkes RI No. 416/Menkes/PER/IX/1990.Data hasil pengukuran
kualitas air disajikan dalam Tabel.
Tabel 2.16. Kualitas air Kegiatan pembangunan Hotel Porter Makassar
Hasil pemeriksaan
No.
Parameter uji
Waktu
Satuan
Suhu
1 jam
C
g/Nm
1 jam
2
Sulfur
Dioksida (SO2)
24 jam
1 thn
1 jam
Nitrogen
Dioksida (NO2)
24 jam
1 thn
1 jam
Carbon
Monoksida
(CO)
24 jam
1 thn
1 jam
Oksidan (O2)
24 jam
1 thn
24 jam
TSP (debu)
1 thn
U1
U2
U3
27.8
31.4
27.5
178.99
195.26
176.09
g/Nm
g/Nm
21.04
20.60
22.88
g/Nm
g/Nm
1501.8
0
1161.90
1584.1
0
g/Nm
g/Nm
0.843
0.953
1.063
g/Nm
g/Nm
g/Nm
100
15.24
14.75
Gravimetrik
1
Amoniak (NH3)
1 jam
ppm
0.049
0.035
0.033
Kelembaban
1 jam
%H
62
50.3
66.4
Spektrofometr
ik
230
10.68
Spektrofometr
ik
50
10.000
200
Spektrofometr
ik
1.000
g/Nm
150
30.000
Spektrofometr
ik
100
g/Nm
360
400
Thermometer
60
g/Nm
Spesifikasi
metode
900
g/Nm
Baku
mutu
penguku
ran
-
Sandar
Baku
Mutu
Permenkes
Spektrofometr
ik
Barometrik
RI
No.
II-74
KA-ANDAL
Pencemaran
(IP).
Indeks
ini
digunakan
untuk
baik
bila
didasarkan
416/MENKES/PER/IX/1990,
karena
pada
semua
standar
Permenkes
parameter
uji
No
masih
II-75
KA-ANDAL
beberapa
parameter
kualitas
udara
terhadap
rona
awalnya, seperti debu (TSP), SO2, NO2, CO, O3, dan NH3.Perubahan
rona lingkungan udara dapat disebabkan oleh emisi gas buang dan
resuspensi debu saat beberapa kegiatan berlangsung. Data hasil
pengujian kualitas udara ambien di wilayah studi sebagaimana yang
terdapat dalam Tabel 2.17
Tabel 2.17. Data kualitas udara ambien pada beberapa lokasi dalam
wilayah Studi Amdal Rencana pembangunan Hotel Porter
Makassar
No
Parameter
uji
Waktu
Suhu
1 jam
Sulfur
Dioksida
(SO2)
Nitrogen
Dioksida
(NO2)
Carbon
Monoksida
(CO)
Oksidan (O2)
TSP (debu)
1 jam
g/Nm3
24 jam
g/Nm3
1 thn
g/Nm
g/Nm3
24 jam
g/Nm3
1 thn
g/Nm3
1 jam
g/Nm3
3
24 jam
g/Nm
1 thn
g/Nm3
1 jam
g/Nm3
24 jam
g/Nm3
g/Nm
24 jam
g/Nm
1 thn
g/Nm3
Hasil pemeriksaan
U1
U2
U3
27.8
31.4
27.5
Baku mutu
pengukur
an
Spesifikasi
metode
Thermometer
900
178.99
195.26
176.09
1 jam
1 thn
6
Satuan
360
Spektrofometrik
60
400
21.04
20.60
22.88
150
Spektrofometrik
100
30.000
1501.8
0
1161.9
0
1584.1
0
10.000
Spektrofometrik
1.000
200
0.843
0.953
1.063
100
Spektrofometrik
50
10.68
15.24
14.75
230
1
Gravimetrik
II-76
KA-ANDAL
Amoniak
(NH3)
1 jam
ppm
0.049
0.035
0.033
Spektrofometrik
Kelembaban
1 jam
%H
62
50.3
66.4
Barometrik
terdapat
masing-masing
perbedaan
lokasi
konsentrasi
pengukuran.Secara
paramater
detail,
uji
kualitas
pada
udara
Monoksida
(CO).Gas
CO
bersumber
dari
hasil
II-77
KA-ANDAL
konsentrasi gas ini masih sangat rendah, yaitu berkisar antara kurang
dari 20 hingga 23g/Nm3.Konsentrasi NO2 yang terukur tersebut
masih jauh dibawah baku mutu yang ditetapkan sebesar 400
g/Nm3.Sumber
utama
gas
NO2ini
diperkirakan
dari
kegiatan
transpotasi.
Oksidan (O3).Oksidan O3 atau ozon merupakan gas yang bersifat
iritan dan oksidator kuat sehingga dapat menimbulkan produksi lendir
dan pendarahan pada paru-paru. Gas O3 dapat menyebabkan
kerusakan terhadap vegetasi berupa penampakan bintik-bintik dan
noda pucat. Kandungan gas ini dalam udara ambien di wilayah studi
hanya sekitar 1g/Nm3. Konsentrasi ozon ini masih jauh dibawah baku
mutu yang ditetapkan sebesar 230g/Nm3. Sumer utama gas ini
diperkirakan dari aksi fotokimia sinar ultraviolet terhadap gas NO 2 di
udara, proses pengelasan atau peristiwa pengapian lainnya.
Amonia (NH3). Data hasil pengujian kualitas udara ambien di
wilayah studi menunjukkan bahwa konsentrasi gas NH 3 masih relatif
rendah
dibanding
baku
mutu
yang
ditetapkan,
yaitu
berkisar
II-78
KA-ANDAL
gangguan
sistem
pernafasan,
iritasi
mata
dan
300-Lebih
Berbahaya
(Hitam).
ISPU
yang
dapat
II-79
KA-ANDAL
kategori
sedang
tersebut
tidak
berpengaruh
terhadap
Paramete
r
Kebisinga
n
Waktu
30
menit
Satua
n
dB
Hasil Pemeriksaan
P1
P2
P3
49.
2
54.
2
55.
3
60.
8
48.
3
62.
5
Tingkat
Kebisingan
Perdagangan &
Jasa
70
Industri
70
Perumahan &
Pemukiman
55
Spesifika
si
Metode
Sound
Level
Meter
II-80
KA-ANDAL
Paramete
r
Satua
n
Waktu
Getaran
mm/s
Hasil Pemeriksaan
P1
P2
P3
0
0.4
0
0.3
Spesifika
si
Metode
Vibratio
metrik
14. Transportasi
a. Kinerja lalu Lintas Eksisting
Gambaran lalu lintas berdasarkan pengamatan langsung di
lokasi pada pagi hingga sore hari selama enam hari berturut- turut
yakni hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu. Kondisi lalu
lintas ruas Jalan Lamadukelleng yang terkena dampak terjadi pada
hari senin- sabtu. Tujuan dari analisis dampak lalulintas ini yaitu
melihat
seberapa
jauh
pengaruh
bangkitan
dan
tarikan
yang
Volume
Jam
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
Senin
358
528
Selasa
226
431
Lalulintas
smp/jam)
Jalan
Sabtu
267
410
Minggu
912
914
II-81
Jam
9.00 - 10.00
10.00
11.00
11.00
12.00
12.00
13.00
13.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.00
16.00
17.00
17.00
18.00
VOLUME
VOL. RERATA
VOL. MAKS
VOL. MIN
KA-ANDAL
Senin
516
513
Selasa
562
442
Sabtu
702
819
Minggu
610
601
791
839
1.013
900
394
1.111
727
785
819
961
1.239
316
1.137
838
994
881
1.014
1.111
731
1.176
698
815
870
696
902
855
871
667
769
630
864
764
489
775
633
744
623
788
1.005
546
798
649
979
777
740
997
665
980
650
7.790
708
994
358
7.100
645
881
226
8.156
741
1.014
427
9.29
821
1.239
353
6.502
591
894
285
9.045
822
1.176
267
7.899
718
914
601
Rekapitulasi
Jam
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
9.00
10.00
10.00
11.00
11.00
-
Volume
Lalulintyas
(smp/jam)
Jalan
Senin
610
902
882
Selasa
388
726
945
Minggu
1.555
1.563
1.041
1.281
748
1.312
1.347
1.546
1.408
794
1.350
1.421
1.722
1.606
683
1.902
1.249
II-82
6
7
8
9
10
11
12.00
12.00
13.00
13.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.00
16.00
17.00
17.00
18.00
VOLUME
VOL.
RERATA
VOL. MAKS
VOL. MIN
KA-ANDAL
1.338
1.392
1.639
1.992
667
1.959
1.439
1.697
1.493
1.727
1.987
1.266
1.950
1.203
1.392
1.472
1.387
1.612
1.479
1.491
1.147
1.313
1.267
1.469
1.365
1.326
1.326
1.087
1.329
1.256
1.346
1.798
1.324
1.356
874
1.672
1.315
1.262
1.784
1.255
1.675
705
13.76
6
1.251
12.245
14.363
16.225
12.353
15.442
12.656
1.130
1.306
1.475
1.123
1.404
1.151
1.697
610
1.493
388
1.727
724
1.992
632
1.546
493
1.959
461
1.563
705
Tip
e
Kiri
Trotoa
Bah
Perkeras
Media
Kanan
Perkeras
Bah
Trotoa
II-83
Jln.
Lamadukellen
g
Jln.
Datumuseng
Jala
n
2/1
r
(m)
-
2/1
KA-ANDAL
u
(m)
1,5
an
(m)
3,5
n
(m)
-
an
(m)
3,5
u
(m)
-
1,5
3,5
3,5
1,5
r
(m)
4,5
Simbol
Nilai
Co
FCw
FCsp
FCsf
2900
1
1
0,91
FCsc
C
1
2.639
II-84
KA-ANDAL
pada
Jalan
Lamadukelleng.
Data
volume
ini
direkap
II-85
KA-ANDAL
Desa/kelurah Luas
Rumah
Penduduk
Kepadatan Per
an
(km2)
Tangga
km2
Baru
0.21
415
1569
7741
Pisang utara
0.34
982
4312
12682
Kecamatan
2.63
5791
27802
10571
Sumber: Kecamatan Ujung Pandang dalam Angka 2014
Tabel 2.18 menunjukkan Jumlah rumah tangga, penduduk, dan
kepadatan
penduduk
menurut
kelurahan
di
Kecamatan
Ujung
menunjukkan
berjenis
kelamin
laki-laki
adalah
13114
jiwa
sedangkan
II-86
KA-ANDAL
(PNS)
dan
usaha
membuka
warung/kios.
Data
berikut
Jenis Mata
Pencaharian
Pedagang
Wiraswasta
Buruh
RT I
n =20
Resp
%
6
30.0
0
7
35.0
0
1
5.00
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
n =15
n = 15
Resp
%
Resp
%
2
13.33
5
33.33
5
33.33
46.67
6.67
0.00
Total
n = 50
Resp
%
13
26.00
19
2
38.00
4.00
II-87
KA-ANDAL
Sopir/T.Becak
5.00
0.00
6.67
4.00
PNS
5.00
13.33
0.00
6.00
Warung/kios
20.0
0
33.33
13.33
11
22.00
di
atas
memperlihatkan
bahwa
mata
pencaharian
Tingkat Pendapatan
(Rp)
< Rp 500.000
500.000 1.000.000
1.000.000 2.000.000
> 2.000.000
RW IV Kelurahan Maloku
RT I
RT II
RT III
Jumlah
n =20
n =15
n = 15
n = 50
Resp
%
Res
% Resp
% Resp
%
p
1
5.00
2
13.3
1
6.67
4
8.00
3
6 30.00
4
26.6
3
20.0
13 26.00
7
0
9 45.00
7
46.6
6
40.0
22 44.00
7
0
4 20.00
2
13.3
5
33.3
11 22.00
3
3
sebanyak
pendapatan antara
yaitu
II-88
KA-ANDAL
Status
tempat
tinggal
Milik
Sewa
Tanah negara
RT I
n = 20
Resp
%
18 90.00
2 10.00
-
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
n = 15
n = 15
Resp
%
Resp
%
13 86.67
14
93.33
2 13.33
1
6.67
-
Jumlah
n = 50
Resp
%
45
90.00
5
10.00
-
berstatus sebagai tanah negara tidak dijumpai pada wilayah studi, hal
ini membuktikan bahwa status kepemilikan tanah pada keempat RT
ini umumnya sudah menjadi hak milik yang dibuktikan dengan
legalitas berupa sertifikat hak milik.
- Lama tinggal
Lama tinggal responden berada pada kisaran di atas 10 sampai
dengan lebih dari 30 tahun.
II-89
No
1
2
3
4
RT I
n =20
Resp
%
< 10
11 20
21 30
>31
2
11
5
2
10.00
55.00
25.00
10.00
KA-ANDAL
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
Total
n =15
n = 15
n = 50
Resp
%
Res
% Resp
%
p
1
6.67
2 13.33
5
10.00
4 26.67
7 46.67
22
44.00
7 46.67
1
6.67
13
26.00
3 20.00
5 33.33
10
20.00
Kualitas
Bangunan
Papan/kayu
Semi
permanen
Permanen
RT I
n = 20
Resp
%
2 10.00
18
90.00
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
n = 15
n = 15
Resp
%
Resp
%
1
6.67
0
0.00
14
93.33
15
100.0
0
Total
n = 50
Resp
%
0.00
3
6.00
47
94.00
II-90
KA-ANDAL
nilai
yang
mengawali
pembentukan
budaya
II-91
KA-ANDAL
b. Jarang
2. Jenis-jenis kegiatan
a.
12
Perkawinan
b. Kerja
2
bakti
c. Kematian
6
d. Sunatan
-
5.00
13.33
6.67
8.00
60.00
46.67
11
73.33
30
60.00
10.00
26.67
13.33
16.00
30.00
-
4
-
26.67
-
2
-
13.33
-
12
-
24.00
-
kemiskinan
melalui
konsep
memberdayakan
II-92
KA-ANDAL
Total
n = 50
%
32
18
64.00
36.00
10
20.00
32
64.00
16.00
13
37
13
37
15
35
30.00
70.00
31
62.00
-
16.00
9
2
18.00
4.00
II-93
KA-ANDAL
dilakukan
dan
diamankan
oleh
pihak
yang
berwajib
Umur responden
Umur
(Tahun )
20 30
31 40
41 50
51 60
> 61
RT I
n =20
Resp
%
4
20
6
30
7
35
3
15
0
0
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
n = 15
n = 15
Resp
%
Resp
%
1
6.67
1
6.67
4
26.67
3
20.00
8
53.33
5
33.33
2
13.33
4
26.67
0
0.00
2
13.33
Total
n = 50
Resp
%
6
12.00
13
26.00
20
40.00
9
18.00
2
4.00
II-94
Jenis
Kelamin
1
2
Laki-laki
Perempuan
RT I
n =20
Resp
%
17
85.00
3
15.00
KA-ANDAL
RT II
n = 15
Resp
%
14
93.33
1
6.67
RT III
n = 15
Resp
%
11 73.33
4 26.67
Total
n = 50
Resp
%
42
84.00
8
16.00
pendidikan
responden
umumnya
berada
pada
tingkat
Tingkat
Pendidikan
SD
Tidak
tamat
SD tamat
SLTP
SLTA
Ak/PT
2
3
4
5
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
n = 15
n = 15
Resp
%
Res
%
p
0
0.00
1
6.67
RT I
n =20
Resp
%
1
5.00
2
3
14
10.00
15.00
70.00
0.00
2
4
5
4
13.33
26.67
33.33
26.67
1
3
7
3
Total
n = 50
Resp
6.67
20.00
46.67
20.00
4.00
5
10
26
7
10.00
20.00
52.00
14.00
Persepsi
Responden
1
a.
Persepsi Responden
Tahu
b
.
2.
a.
Tidak tahu
b
c.
RT I
n = 20
Resp
%
9
11
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
Total
n = 15
n = 15
n = 50
Resp
%
Resp
%
Resp
%
60.0
0
73.3
3
7
8
Sumber Informasi
Dari mulut ke mulut
0.00
Tokoh Masyarakat
Kepala Kelurahan/Kecamatan/Pemda
35.0
0
40.0
0
46.6
7
53.3
3
12
80.0
0
20.0
0
28
56.00
22
44.00
20.0
0
33.3
3
26.6
7
6.67
8.00
11
73.3
3
13.3
3
23
46.00
14
28.00
II-95
e.
3.
a.
b
.
4.
a.
b
c.
d
e.
f.
Surat kabar
a.
b.
Tidak Bersedia
7.
Alasan bersedia
bekerja
Menambah pendapatan
keluarga
Memperluas kesempatan
kerja
Pekerjaan yang
ditawarkan sesuai
dengan bidang keahlian
Jika upah yang
ditawarkan cocok
Alasan tidak bersedia
bekerja
Sudah ada pekerjaan
b.
c.
6.
a.
b.
c.
d.
8.
a.
20.0
0
5.00
2
1
80.0
13
0
Tidak
senang/tidak
4 20.0
2
menerima
0
Alasan senang dengan rencana kegiatan
Terbukanya kesempatan
10
50.0
7
kerja dan berusaha
0
Sebagai tanda partisipasi
0
0.00
1
dalam pembangunan
Daerah akan semakin
0
0.00
2
ramai
Meningkatkan
moblitas
4
20.0
3
perekonomian di daerah
0
ini
Program pemerintah
0
0.00
0
Masyarakat
tidak
dirugikan
Alasan tidak senang
Menimbulkan kerusakan
lingkungan sekitar
Menimbulkan
kemacetan
Menimbulkan
pergeseran nilai budaya
Jika
ada
keluar
ga
yang
bekerj
a
Bersedia
5.
a.
KA-ANDAL
30.0
0
2
2
0
16
50.0
0
50.0
0
0.00
6.67
14.00
0.00
4.00
86.6
7
13.3
3
14
93.3
3
6.67
43
86.00
14.00
46.6
7
6.67
60.00
33.3
3
6.67
6.67
13.3
3
20.0
0
6.67
6.67
26.6
7
13.33
0.00
6.67
0.00
13.3
3
6.67
6.67
0.00
57.14
42.86
0.00
100.
00
0.00
0.00
12
68.7
5
25
6.25
75
11
100.
00
0.00
80.0
0
20.0
0
13.3
3
6.67
80.0
0
20.0
0
10
41.6
7
41.6
7
33.3
3
25.0
0
100.
00
66.6
7
33.3
3
38
76
12
24
50.0
0
10.0
0
10.0
0
21
55.26
10
26.32
15.79
30.0
0
15.79
80
10
83.33
1
1
II-96
25
KA-ANDAL
0
0.00
20
16.67
Sikap
dan
persepsi
masyarakat
terhadap
rencana
mengetahui
responden
merasa
senang/menerima
adanya
rencana
senang/tidak
jawaban
tidak
senang
mengatakan
jika
proyek
berusaha
akan
meningkatkan
mobilitas
Alasan
II-97
bersedia
terlibat/bekerja
pada
KA-ANDAL
kegiatan
pembangunan
dan
pendapatan
keluarga,
kemudian
26,00
persen
c. Harapan-harapan Responden
Harapan
tahap konstruksi maupun tahap operasional seperti membuka seluasluasnya kepada masyarakat sekitar untuk membuka kesempatan
kerja dan berusaha di daerah rencana kegiatan (54,00 persen),
melibatkan tenaga kerja lokal pada saat pelaksanaan konstruksi
(30,00 persen), masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan dapat
memanfaatkan fasilitas umum yang dibangun oleh pihak Porter Hotel
Makssar (4,00 persen), disamping itu menciptakan pelayanan hunian
yang lebih baik dan nyaman serta tidak membuat kemacetan (4,00
persen).
lokasi
pembangunan
Hotel
Porter
lebih
banyak
RT I
n = 20
dengan
Rencana
RW IV Kelurahan Maloku
RT II
RT III
n = 15
n = 15
Total
n = 50
II-98
1.
2.
3.
4.
Membuka
seluas-luasnya
kepada
masyarakat
kesempatan
kerja
dan
berusaha di sekitar rencana
kegiatan
Melibatkan tenaga kerja lokal
(penduduk sekitar )
Masyarakat sekitar dapat
menikmati fasilitas umum
dan fasilitas sosial yang
dibangun oleh pihak hotel
Porter
Meningkatkan
pelayanan
Hunian yang lebih baik dan
nyaman serta tidak membuat
kemacetan
KA-ANDAL
Resp
Resp
10
50.0
0
40.0
0
35.0
0
5.00
40.0
0
6.67
10.0
0
13.3
3
Re
sp
11
Resp
73.3
3
27
54.0
0
13.3
3
0.00
15
30.0
0
4.00
13.3
3
12.0
0
2009
2010
2011
2012
2013
256.599,79
26.413,39
271.008,77
26.783,58
288.085,27
26.617,65
300.812,67
26.263,52
321.392,22
25.810,11
23.613,81
23.293,23
23.138,37
23.274,55
24.205,53
206.572,59
2.945,54
220.931,96
2.430,86
238.329,26
1.971,79
251.274,61
1.573,13
271.376,52
1.423,46
II-99
Perdag,Hot
el
dan
Restoran
Perdagangan
besar
dan
eceran
Hotel
Restoran
7.
Pengangku
tan
dan
Komunikasi
Pengangkutan
2009
2010
KA-ANDAL
2011
2012
2013
2.945,54
6.484.958,8
6
2.430,86
7.287.914,6
3
1.971,79
8.206.704,1
3
1.573,13
9.042.273,2
3
1.423,46
10.063.173,
23
6.484.958,8
6
4.060.454,8
3
7.287.914,6
3
4.653.924,3
7
8.206.704,1
3
5.408.363,5
7
9.042.273,2
3
5.971.396,0
3
10.063.173,
23
6.704.379,3
5
116.715,02
132.502,44
150.690,87
171.863,12
186.705,81
1.004.358,5
6
1.079.993,0
6
1.147.403,6
3
1.229.983,5
6
1.307.936,5
1
170.108,09
183.308,47
202.845,36
236.702,23
307.144,66
46.162,92
51.216,49
55.371,10
59.490,66
64.628,48
640.278,60
705.200,75
773.524,36
853.515,40
927.227,98
285.588,12
311.998,34
343.467,60
381.194,51
405.380,17
144.427,16
151.090,61
104.057,93
115.412,72
134.115,80
16.865,55
18.680,11
20.979,79
22.715,00
25.654,47
560.887,72
670.435,23
762.502,21
865.954,56
975.149,44
493.912,14
66.975,58
2.483.832,6
1
8.974.100,4
4
600.581,24
69.853,99
2.898.340,3
7
10.763.583,
18
656.530,63
105.971,59
3.356.010,0
4
12.781.102,
14
749.966,22
115.988,35
3.848.112,6
3
14.888.102,
54
842.430,52
132.718,92
4.621.583,2
7
17.273.904,
69
8.066.594,3
5
9.701.231,7
5
11.543.077,
71
13.442.030,
33
15.583.054,
28
172.594,33
734.911,75
214.225,66
848.125,78
250.315,15
987.709,28
4.356.485,7
4
5.302.664,0
6
6.236.356,1
6
294.100,13
1.151.972,0
9
7.729.553,9
9
345.572,89
1.343.277,5
2
8.984.441,9
1
3.563.415,0
6
4.368.936,0
0
5.134.626,0
6
6.369.524,7
3
7.412.209,6
9
II-100
2009
2010
KA-ANDAL
2011
2012
2013
745.584,94
832.727,23
945.245,47
685.276,95
751.522,26
827.038,11
1.053.655,9
4
949.914,20
1.185.664,3
2
1.100.877,0
1
-
1.814.639,0
4
317.914,13
2.412.722,2
4
371.964,26
2.935.414,6
3
426.927,85
3.892.950,9
4
473.003,64
4.500.682,0
3
624.986,33
793.070,68
933.728,06
655.630,32
774.527,61
1.101.730,1
0
913.070,58
1.360.029,2
6
1.140.372,9
9
1.572.232,2
2
1.323.346,2
0
137.440,37
159.200,45
188.659,52
219.656,27
248.886,02
3.179.778,5
3
3.793.000,0
9
4.710.227,1
9
5.724.216,6
7
7.099.179,5
8
1.735.186,0
0
222.306,28
2.091.569,0
0
261.485,66
2.705.503,4
6
302.463,83
3.426.874,1
4
364.341,97
4.342.305,9
4
447.787,92
935.669,04
286.617,22
1.116.595,4
9
323.349,82
1.325.166,5
1
377.093,39
1.507.497,2
8
425.503,28
1.811.205,6
7
497.880,05
4.964.062,4
2
4.510.529,4
4
3.259.669,8
2
6.018.074,7
5
5.465.709,6
2
3.965.035,9
3
7.065.190,8
8
6.432.878,7
8
4.663.126,7
7
8.301.801,1
5
7.541.976,6
7
5.475.712,8
3
9.462.304,7
3
8.575.265,0
6
6.216.120,2
5
1.250.859,6
32
1.503.673,6
9
1.769.752,0
1
2.066.263,8
4
2.359.144,8
1
453.532,98
229.436,34
552.365,13
266.734,90
652.312,11
318.797,93
759.824,48
373.876,24
887.039,67
430.739,57
40.234,21
70.452,71
84.459,88
102.152,60
121.884,61
183.862,44
215.177,52
249.054,30
283.795,64
334.415,49
II-101
2009
2010
31.263.651,
65
KA-ANDAL
2011
37.007.451,
94
2012
43.428.149,
82
2013
50.702.400,
57
58.802.52,5
3
2009
2010
2011
2012
2013
100.328,28
13.414,54
102.025,94
13.032,56
103.144,16
11.653,76
104.093,67
10.817,40
105.134,45
10,078.30
11.306,55
11.072,40
10.795.58
10.616,10
10,329,46
75.607,19
1.448,83
77.920,99
1.134,69
80.694,82
874,29
82.660,18
639,64
84,726,68
537.30
1.448,83
3.289.568,8
0
3.289.568,8
0
1.832.909,1
9
1.134,69
3.485.020,6
0
3.485.020,6
0
1.970.459,2
1
874,29
3.485.020,6
0
3.485.020,6
0
2.143.756,7
0
639,64
3.703.126,2
7
3.703.126,2
7
2.286.507,2
6
537.30
3,927,943.0
7
3,927,943.0
7
2,440,828.7
6
54.345,06
58.085,67
61.942,56
67.625,98
71,066.52
498.442,02
492.030,80
496.163,86
502.339,15
499,839.29
II-102
2009
2010
KA-ANDAL
2011
2012
2013
78.352,06
80.898,09
83.910,73
95.553,02
119,001.40
25.214,12
25.926,08
26.594,51
27.162,24
27,142.49
451.768,32
465.556,00
487.811,95
524.302,06
563,223.44
120.461,88
126.248,19
130.742,62
142.481,64
145,061.44
64.764,62
62.124,81
45.454,78
48.317,72
52,623.61
7.895,15
294.421,73
8.239,95
324.183,50
8.642,88
347.049,64
8.837,20
384.518,48
9,156.12
155,984.02
261.374,50
33.047,23
1.272.509,3
6
4.374.786,7
8
3.916.831,4
4
96.750,88
361.204,46
2.393.205,0
4
290.382,44
33.801,06
1.384.442,7
7
4.869.152,6
5
4.357.280,5
7
225.024,02
396.848,07
2.780.432,9
4
310.777,90
36.271,74
1.504.473,9
6
5.361.695,7
4
4.801.357,5
9
129.232,59
431.105,56
3.139.282,3
7
345.602,83
38.915,65
1.626.027,5
0
5.847.222,8
2
5.235.926,5
5
141.828,77
469.467,50
3.653.009,2
9
507,760.47
41,908.66
1,799,090.6
0
6,366,686.3
8
7,702,941.8
9
155,984.02
507,760.47
4.032.649,1
5
1.934.344,2
9
-
2.246.729,8
0
-
2.524.718,8
7
-
2.938.980,1
4
-
3.227.225,4
5
-
420.210,06
447.357,53
473.638,01
500.785,36
526.340,06
359.372,83
-
368.041,63
-
389.691,27
-
417.888,19
-
455.436,38
-
991.559,29
163.202,09
1.251.695,8
7
179.634,77
1.465.216,0
5
196.173,54
1.810.280,3
8
210.026,20
1.988.475,0
4
256.973,96
458.860,75
390.048,43
533.703,14
454.939,93
614.563,50
524.982,48
714.029,15
616.000,64
805.423,70
696.573,12
68.812,32
78.763,21
89.581,02
98.028,51
108.850,58
1.597.185,4
3
1.788.806,4
0
2.090.233,2
0
2.424.670,2
3
2.776.899,3
1
840.357,10
960.802,36
1.185.156,0
8
1.434.483,7
2
1.693.427,4
8
II-103
2009
KA-ANDAL
2010
2011
2012
2013
128.500,74
140.583,75
154.417,61
173.452,84
194.088,21
470.360,42
157.967,16
1.630.149,8
0
1.376.961,9
6
1.005.133,8
4
371.828,11
515.278,18
172.142,11
1.712.703,7
4
1.424.530,3
8
1.043.101,8
5
381.428,54
563.327,66
187.331,85
1.788.924,0
1
1.471.569,7
4
1.079.546,0
7
392.023,67
614.479,60
202.254,06
1.838.752,4
9
1.494.800,1
2
1.098.870,3
5
395.929,76
670.620,37
218.763,25
1.911.576,8
0
1.536.549,0
1
1.132.561,1
6
403.987,85
253.187,84
125.076,06
288.173,36
136.518,05
317.354,27
150.193,64
343.952,37
161.117,08
375.027,79
173.324,33
20.488,84
33.709,43
38.390,86
43.129,97
48.817,88
107.622,94
117.945,88
128.769,78
139.705,32
152.885,58
14.798.187,
68
16.252.451,
43
17.820.697,
97
19.582.060,
39
21.327.227,
88
di
Kota
Makassar.
Realisasi
penerimaan
daerah
Kota
tahun
2013
menjadi
sebesar
Rp.
2.601.356.102.560.
Realisasi 2011
161.878.052.383,
75
345.350.562.825,
00
266.065.576.931,
00
58.015.145.863,0
0
6.335.200.146,00
Realisasi 2012
-
Realisasi 2013
239.997.526.648
484.972.799.508,
00
388.445.926.266,
00
69.257.410.559,0
0
6.448.544.026,00
621.247.679.844,
00
518.703.083.895,
00
79.650.936.626,0
0
361.442.208,00
II-104
Realisasi 2011
KA-ANDAL
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Yang
14.914.639.885,0
0
905.316.278.541,
00
470.533.063.525,
00
20.820.918.657,0
0
1.105.463.603.65
4,00
455.689.010.688,
00
22.532.217.115,0
0
1.161.279.547.75
9,00
578.831.348.309,
00
dari
1.883.077.957.27
4,75
2.046.125.413.85
0,00
2.601.356.102.56
0,00
Target
229.359.025.000
Realisasi
239.997.526.648
% yang dicapai
104,64
112,62
91,79
31,72
15.412.495.000
22.532.217.115
146,19
563.891.202.000
621.247.679.844
Dana Perimbangan
209.916.715.000
222.860.704.035
1.150.985.000
1.260.187.029
211.067.700.000
1.004.317.927.000
224.120.891.064
1.085.366.097.556
382,34
106,17
109,49
215,65
702,63
II-105
KA-ANDAL
periapikal,
gastritis
dan
sakit
kepala
dengan
jumlah
disekitar
lokasi
yang
diperkirakan
mempengruhi
pembangunan
Hotel
Porter
Makassar
berbatasan
II-106
KA-ANDAL
ini
dijadikan
sebagai
taman
rekreasi
dan
tempat
II-107
KA-ANDAL
II-108
KA-ANDAL
dapat
menyampaikan
saran,
pendapat
dan/atau
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
berdampak
saran,
pendapat
penting
terhadap lingkungan.
4. Masyarakat
dapat
menyampaikan
dan/atau
sosialisasi
dan
konsultasi
pengumuman
koran
dan
pengumuman
koran
dilaksanakan
masyarakat
konsultasi
publik.
dengan
melalui
Kegiatan
melakukan
Konsultan
penyusun
AMDAL,
Kepala
Kantor
II-109
KA-ANDAL
harus
memperhatikan
lingkungan
sekitar
terutama
II-110
ditelaah
secara
mendalam
KA-ANDAL
dalam
studi
ANDAL.
Metode
(rapat),
telaah
pustaka
serta
berbagai
peraturan
potensial
dapat
timbul
akibat
kegiatan
yang
RENCANA KEGIATAN
DAMPAK POTENSIAL
RONA
LINGKUNGAN
HIDUP
IDENTIFIKASI DAMPAK
POTENSIL
DAMPAK PENTING
HIPOTETIK
EVALUASI
DAMPAK
POTENSIL
II-111
terkena
dampak.
Identifikasi
KA-ANDAL
dampak
potensial
diperoleh
Lokasi
diprakirakan
Persepsi masyarakat
Sebelum dilakukan kegiatan survey dan penetapan lokasi muncul
berbagai
persepsi
negatif
masyarakat
diantaranya
adalah
Kesempatan kerja
Kesempatan kerja akan terbuka bagi masyarakat yang ada di
sekitar lokasi kegiatan, khususnya masyarakat yang memiliki
keahlian di bidang bangunan. Kesempatan kerja yang paling
dominan direkrut adalah pekerja bangunan seperti tukang dan
buru.
Kesempatan berusaha
Selain kesempatan kerja yang muncul, kesempatan berusaha juga
akan terbuka bagi masyarakat melakukan usaha di sekitar lokasi
kegiatan seperti jual-jualan untuk kebutuhan makan minum
tenaga kerja.
II-112
KA-ANDAL
Pendapatan
Diterimanya sebagai tenaga kerja akan berpengaruh terhadap
tingkat pendapatan bagi masyarakat yang direkrut sebagai tenaga
kerja.
Peningkatan
pendapatan
juga
akan
dirasakan
oleh
Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi positif masyarakat akibat adanya skala
prioritas penerimaan tenaga kerja untuk tenaga lokal serta
terbukanya
kesempatan
berusaha
bagi
masyarakat,
serta
pemberian upah kerja yang sesuai atau di atas UMP yang berlaku.
2. Kegiatan Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Material
Bangunan
Kegiatan
mobilisasi/demobilisasi
peralatan
dan
material
Kualitas udara
Peningkatan SOx, NOx, CO Pada saat pengangkutan peralatan dan
material bersumber dari gas emisi kendaraan. Selain itu, juga
akan terjadi peningkatan partikel debu (TSP) di udara akibat sisa
material yang terjatuh di jalan depan lokasi kegiatan tertekan roda
kendaraan yang melintas di depan lokasi kegiatan.
Bising
Bising bersumber dari kendaraan pengangkut peralatan dan
material yang keluar masuk dari dalam lokasi tapak proyek.
Lalulintas
Meningkatnya volume lalulintas diakibatkan dari adanya kegiatan
pengangkutan
peralatan
dan
material
bangunan
yang
memunculkan
kerusakan
jalan
akibat
tonase
Persepsi masyarakat
II-113
KA-ANDAL
Keresahan masyarakat
Keresahan
masyarakat
merupakan
dampak
turunan
dari
kualitas
lingkungan
di
sekitar
lokasi
kegiatan
Kesehatan masyarakat
Gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan
dari perubahan kualitas udara di depan lokasi tapak proyek.
Pemancangan
Tiang
Bangunan
diprakirakan
Bising
Peningkatan Bising bersumber dari suara tekanan hammer mesin
pancang pada saat dilakukan tekanan pada tiang pancang. Bising
juga bersumber dari alat berat dan mesin generator yang
digunakan sebagai sumber listrik pada saat penyambungan tiang
pancang.
Getaran
Getaran akan muncul pada saat tekanan hammer mesin pancang
menumbuk
kepala
pancang
yang
dipasang.
Getaran
akan
Kualitas air
Menurunnya kualitas air bersumber dari limbah pengeboran yang
menggunakan air. Pada saat pengeboran air akan digunakan guna
mempermudah proses pengeboran.
Bangunan fisik
II-114
KA-ANDAL
Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi negatif masyarakat merupakan dampak
turunan dari perubahan kualitas udara, peningkatan bising dan
getaran serta terjadinya kerusakan bangunan fisik masyarakat
yang berbatasan langsung dengan tapak proyek dan bangunan
yang ada disekitarnya.
Keresahan masyarakat
Dampak keresahan merupakan dampak lanjutan dari perubahan
kualitas udara, peningkatan bising dan getaran serta terjadinya
kerusakan bangunan fisik masyarakat yang ada di sekitar lokasi
kegiatan.
Konstruksi
Bangunan
diprakirakan
menimbulkan
Kualitas udara
Meningkatnya partikel debu di udara diakibatkan oleh material
yang diangkat ke lantai atas tertiup oleh angin dan menyebar
disekitar lokasi kegiatan.
Bising
Kegiatan konstruksi akan menggunakan peralatan sehingga akan
memunculkan bising pada saat dioperasikan.
Hidrologi
Lahan yang akan dibanguni adalah lahan yang terbuka, setelah
konstruksi
akan
terjadi
perubahan
fungsi
lahan
yang
II-115
KA-ANDAL
Limbah padat
Menurunnya estetika di dalam lokasi kegiatan diakibatkan dari
banyaknya tumpukan material dan limbah padat yang dihasilkan
dari kegiatan konstruksi
Bangunan fisik
Terjadinya
kerusakan
bangunan
bersumber
dari
kegiatan
Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi negatif masyarakat merupakan dampak
turunan dari perubahan kualitas udara dan peningkatan Bising
serta terjadinya kerusakan pada bangunan yang berbatasan
langsung dengan lokasi pembangunan Hotel Porter Makassar.
Keresahan masyarakat
Dampak keresahan muncul dari masyarakat yang terkena dampak
seperti kerusakan bangunan akibat kegiatan konstruksi yang
dilakukan.
Bising
Meningkatnya Bising bersumber dari penggunaan peralatan pada
saat pemasangan elektrikal dan mekanikal di dalam lokasi tapak
proyek
Limbah padat
Munculnya limbah padat yang dihasilkan dalam bentuk sisa
penggunaan material mekanikal dan elektrikal.
II-116
KA-ANDAL
Finishing
Bangunan
diprakirakan
menimbulkan
Kualitas udara
Penurunan
kualitas
diakibatkan
dari
udara
kegiatan
pada
saat
penghalusan
finishing
bangunan
dinding
bangunan,
Bising
Peningkatan Bising pada saat finishing bangunan bersumber dari
penggunaan peralatan mesin finishing seperti gerinda, mesin bor
dan pemotong serta beberapa mesin lainnya.
Limbah padat
Kegiatan
finishing
bangunan
menggunakan
material
yang
mobilisasi
sejumlah
tenaga
dampak
kerja
operasional
potensil
terhadap
diprakirakan
komponen
Kesempatan kerja
Kesempatan kerja akan terbuka bagi masyarakat dimana pada
saat operasional akan dilakukan penerimaan tenaga kerja seperti
tenaga keamanan, tenaga kebersihan, staf kantor dan beberapa
tenaga kerja lainnya.
Pendapatan
II-117
KA-ANDAL
Persepsi masyarakat
Munculnya persepsi positif masyarakat akibat adanya penerimaan
tenaga kerja yang dilakukan terkait dengan pengoperasian Hotel
Porter Makassar. Penerimaan tenaga kerja yang memprioritaskan
tenaga kerja lokal akan berdampak terhadap persepsi positif
masyarakat disekitar lokasi kegiatan.
Hidrologi
Kebutuhan air bersih untuk operasional Hotel Porter Makassar
sebagian bersumber dari PDAM. Pengambilan air PDAM dapat
mempengaruhi ketersediaan air PDAM di sekitar tapak proyek.
Kualitas air
Penurunan kualitas air diakibatkan dari limbah cair yang dihasilkan
dari
penghuni
Hotel.
Parameter
yang
diperkirakan
akan
Limbah padat
Meningkatnya limbah padat bersumber dari pengunjung hotel
seperti kemasan, sisa makanan dan sisa-sisa produk lainnya yang
sudah tidak dimanfaatkan kembali.
Lalulintas
Gangguan Lalulintas diakibatkan dari keluar masuknya kendaraan
pengunjungyang memanfaatkan fasilitas hotel seperti kafe yang
ada di Hotel Porter Makassar.
Persepsi masyarakat
II-118
Munculnya
gangguan
persepsi
lalulintas
negatif
yang
KA-ANDAL
masyarakat
terjadi
di
diakibatkan
Jalan
dari
Lamaddukelleng,
Keresahan masyarakat
Munculnya keresahan di lingkungan sosial sekitar lokasi kegiatan
merupakan akumulasi dampak dari gangguan lalulintas di Jalan
Lamadukelleng.
Peralatan,
Sarana
dan
Prasarana
Hotel
Kualitas Udara
Peningkatan SOx, NOx dan CO bersumber dari emisi kendaraan
yang keluar masuk dari dalam areal parkir di Hotel Porter
Makassar. Parameter CO juga diperkirakan akan meningkat dari
emisi mesin generator yang dioperasikan.
Bising
Peningkatan bising bersumber dari suara mesin generator yang
dioperasikan pada saat pasokan listrik dari PT. PLN mengalami
gangguan.
Kualitas air
Meningkatnya konsentrasi BOD5, COD, TSS dan perubahan pH air
diakibatkan tingginya konsentrasi bahan organik dalam limbah
dapur, resto, dan toilet.
Limbah padat
Meningkatnya
makanan
dan
dimanfaatkan
limbah
padat
sisa-sisa
kembali.
bersumber
produk
lainnya
Limbah
padat
dari
kemasan,
yang
dari
sudah
sisa
tidak
pengoperasian
II-119
KA-ANDAL
Bising
Kegiatan pemeliharaan diperkirakan akan menimbulkan Bising
akibat penggunaan peralatan atau mesin yang digunakan.
Limbah padat
Material yang digunakan pada saat pemeliharaan sebagian besar
menggunakan kemasan yang akan menjadi limbah pada saat isi
kemasan selesai digunakan. Limbah padat dari pemeliharaan
bangunan dapat berupa limbah B3 seperti kemasan cat, kemasan
tinner, cat kadaluarsa, dan kimia lainnya.
Hasil identifikasi dampak potensil pembangunan Hotel Porter
II-120
KA-ANDAL
II-121
KA-ANDAL
survey
dan
penetapan
lokasi
diprakirakan
terhadap
terjadinya
gangguan
lalulintas
dan
terkena
dampak
sangat
banyak
yaitu
semua
terhadap
komponen
lingkungan
lainnya.
bersumber
dari
masyarakat
sekitar
lokasi
II-122
kegiatan.
Dampak
ini
KA-ANDAL
tergolong
Berdampak
Penting
dampak
sangat
sedikit,
tidak
mempengaruhi
sebagai
tenaga
kerja
akan
berpengaruh
Hotel
penting,
Makassar.
mengingat
Dampak
jumlah
ini
tergolong
masyarakat
yang
dampak
terkena
ini
disimpulkan
sebagai
Dampak
Penting
II-123
KA-ANDAL
prioritas
konstruksi.
tenaga
Dampak
ini
kerja
lokal
tergolong
sebagai
dampak
pekerjaan
penting
kerja
konstruksi
disimpulkan
sebagai
Dampak
Mobilisasi/demobilisasi
peralatan
dan
material
II-124
KA-ANDAL
kegiatan
mobilisasi
peralatan
dan
material
Bising
diakibatkan
dari
suara
kendaraan
berlalunya
kendaraan,
intensitas
bising
yang
dari
kegiatan
mobilisasi
disimpulkan
sebagai
dampak
material
yang
dan
tergolong
peralatan
sebagai
sangat
potensial
untuk
muncul.
Dampak
ini
di
depan
lokasi
proyek,
dampak
ini
juga
II-125
KA-ANDAL
tergolong
dampak
penting
mengingat
jumlah
maysarakat
pengguna
jalan,
intensitas
dampak
masyarakat
merupakan
dampak
lanjut
dari
terkena
dampak
sangat
banyak
yaitu
semua
II-126
KA-ANDAL
pemancangan
tiang
bangunan
diprakirakan
Bising
Pemancangan tiang akan menimbulkan bising dari suara
mesin bor dan pancang yang dioperasikan. Pada saat
kegiatan pemancangan dilakukan diperkirakan akan terjadi
akumulasi bising sehingga akan terjadi peningkatan terus
menerus.
Peningkatan
bising
diperkirakan
akan
Dampak
Penting
Hipotetik
(DPH)
terhadap
Getaran
Kondisi tapak proyek terdapat beberapa bangunan tinggi
masyarakat yang dimanfatkan sebagai tempat usaha dan
tempat tinggal. Getaran yang dihasilkan dari tekanan mesin
pancang akn menimbulkan dampak pada bangunan di sekitar
lokasi. Dampak ini tergolong dampak penting mengingat
jumlah masyarakat yang akan terkena dampak relatif banyak
yaitu semua masyarakat dan bangunan yang berada pada
radius penyebaran getaran. Dampak berlangsung sekitar 30
hari dengan intensitas tinggi tiap harinya, dampak ini juga
akan mempengaruhi komponen lingkungan lainnya sehingga
II-127
KA-ANDAL
Kualitas air
Kegiatan
pemancangan
diawali
dengan
pekerjaan
tapak
proyek
berbatasan
langsung
dengan
II-128
KA-ANDAL
penting
mengingat
jumlah
masyarakat
yang
Dampak
ini
juga
akan
berpengaruh
terhadap
masyarakat
merupakan
dampak
lanjut
dari
mengingat
jumlah
masyarakat
yang
terkena
ini
disimpulkan
sebagai
Dampak
Penting
yang
berdampak
lanjut
terhadap
kesehatan
penting
mengingat
jumlah
masyarakat
yang
II-129
KA-ANDAL
konstruksi
bangunan
diprakirakan
menimbulkan
Dampak
ini
tergolong
dampak
penting,
disimpulkan
kegiatan
konstruksi
bangunan
tapak
proyek
berbatasan
langsung
dengan
semua
masyarakat
yang
berada
pada
radius
II-130
KA-ANDAL
lokasi
yang
sudah
tertutup
dengan
bangunan.
seperti
kayu,
bambu,
kemasan
semen,
sisa
dihasilkan
pemanfaatan
sangat
material.
ditentukan
Dampak
ini
dari
epektifitas
tergolong
negatif
tiap
hari.
Hasil
evaluasi
yang
dilakukan
II-131
KA-ANDAL
dengan
pemukiman
masyarakat,
pada
saat
yang
khawatir
terkait
kerusakan
Dampak
ini
tergolong
dampak
penting
II-132
Keresahan
masyarakat
KA-ANDAL
merupakan
dampak
lanjut
dari
terkena
dampak
sangat
banyak
yaitu
semua
yang
berdampak
lanjut
terhadap
kesehatan
penting
mengingat
jumlah
masyarakat
yang
Pada
saat
pengoperasian
peralatan
akan
II-133
KA-ANDAL
bagus.
Dampak
ini
tergolong
tidak
penting
berlangsungnya
manusia
yang
terkena
dampak
dampak
sangat
tidak
singkat.
ada
dan
Jumlah
lokasi
finishing
bangunan
diprakirakan
menimbulkan
II-134
KA-ANDAL
dinding
bangunan
dilakukan
dengan
mengingat
bangunan
sudah
tertutup
dengan
II-135
KA-ANDAL
-Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan sebagian besar masih dapat
dimanfaatkan kembali sehingga dampak ini tergolong sebagai
dampak negatif tidak penting. Intensitas dampak kecil dan
lama
berlangsungnya
manusia
yang
dampak
terkena
sangat
dampak
tidak
singkat.
ada
Jumlah
dan
lokasi
pekerja
yang
berlatar
belakang
pendidikan
tenaga
kerja
yang
digunakan
bersumber
dari
bahwa
kegiatan
mobilisasi
tenaga
kerja
besar
pada
saat
awal
operasional
dan
II-136
KA-ANDAL
sebagai
tenaga
kerja
akan
berpengaruh
Hotel
penting,
Makassar.
mengingat
Dampak
jumlah
ini
tergolong
masyarakat
yang
dampak
terkena
ini
disimpulkan
sebagai
Dampak
Penting
II-137
KA-ANDAL
bersumber
dari
air
PDAM.
Sebagian
besar
menimbulkan
ini
disimpulkan
persaingan
sebagai
pengambilan
Dampak
air.
Penting
dibagian
penerima
barat
dampak
lokasi
adalah
kegiatan.
saluran
Kondisi
air
perairan
yang
tidak
sangat
lama
dengan
intensitas
dampak
yang
II-138
KA-ANDAL
terhadap
komponen
dikategorikan
sebagai
lingkungan
lainnya
dampak
penting.
ini
disimpulkan
sebagai
Dampak
Penting
Persepsi masyarakat
Terjadinya
gangguan
lalulintas
akan
berdampak
lanjut
II-139
KA-ANDAL
Keresahan masyarakat
Keresahan
masyarakat
merupakan
dampak
lanjut
dari
Kualitas air
Jumlah limbah yang dihasilkan dari dapur sangat sedikit dan
akan dikelola di dalam Sewage treatmen Plant (STP). Dampak
ini tidak berpengaruh langsung terhadap masyarakat, limbah
yang dihasilkan juga tidak berpengaruh terhadap biota
perairan, mengingat biota perairan di saluran tersebut bukan
sebagai produsen utama untuk ekosistem parairan di saluran
penerima dampak. Dampak ini tergolong tidak penting,
hasil evaluasi yang dilakukan disimpulkan bahwa kegiatan
pengoperasian gedung pertemuan dan fasilitas hotel sebagai
Dampak
Tidak
Penting
Hipotetik
(DTPH)
terhadap
Bising
Suara bising bersumber dari pengoperasian mesin generator
yang dimiliki. Mesin generator dioperasikan hanya pada saat
pasokan listrik dari PT. PLN mengalami gangguan. Dampak ini
II-140
KA-ANDAL
Limbah padat
Fasilitas hotel yang dioperasikan seperti kolam renang, spa
dan salon, fitness center dan kafe. Selain fasilitas hotel, juga
akan dioperasikan gedung pertemuan. Jenis limbah padat
yang
dihasilkan
seperti
sisa
makanan,
volume
yang
dengan
intensitas
tiap
hari,
dampak
ini
akan
lokasi
kegiatan.
Hasil
evaluasi
yang
dilakukan
pada
saat
pekerjaan
penggantian
material
II-141
KA-ANDAL
dampak
ini
tidak
berpengaruh
terhadap
disimpulkan
bahwa
kegiatan
pemeliharaan
II-142
KA-ANDAL
II-143
KA-ANDAL
Gambar 2.39. Bagan Alir Evaluasi Dampak Potensil Yang Mengahasilkan Dampak Penting Hipotetik (DPH)
Kegiatan
Porter Hotel Makassar
II-144
KA-ANDAL
Gambar 2.40. Bagan Alir Evaluasi Dampak Potensil Yang Mengahasilkan Dampak Penting Hipotetik (DPH)
Kegiatan
Porter Hotel Makassar
II-145
KA-ANDAL
Gambar 2.41. Bagan Alir Evaluasi Dampak Potensil Yang Mengahasilkan Dampak Penting Hipotetik (DPH)
Kegiatan
Porter Hotel Makassar
II-146
KA-ANDAL
II-147
KA-ANDAL
Gambar 2.42. Bagan Alir Proses Pelingkupan Kegiatan Pembangunan Hotel Porter Makassar
II-148
pelaksanaan
yang
biasanya
memiliki
keterbatasan
izin
prinsip/rekomendasi
dari
Walikota
Makassar
ekologis
ialah
batas
ekosistem
yang
ditentukan
Pembangunan
Hotel
Porter
Makassar.
Batas
tersebut
merupakan
batas
administrasi
pemerintahan yang saling berkaitan secara sosial-ekonomi dan sosialPorter Hotel Makassar
II-149
d. Batas Sosial
Ruang di sekitar rencana usaha yang merupakan tempat
berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma
dan nilai tertentu yang sudah mapan. Batas sosial pada dasarnya
merupakan
ruang
dimana
masyarakat
yang
terkena
dampak
Waktu
kajian
dimaknai
sebagai
penetapan
tahun
yang
waktu
dioperasikannya
tahun,
Hotel
Porter
dengan
asumsi
Makassar
sudah
ditahun
ketiga
dalam
kondisi
Kegiatan
Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi
kegiatan
Selama
konstruksi
berlangsung diprakirakan
18 bulan
II-150
Kegiatan
Mobilisasi/ demobilisasi peralatan
dan
material
Pemancangan Tiang Bangunan
Konstruksi Bangunan, Sarana dan Prasarana
Hotel
Pemasangan Elektrikal dan Mekanikal
Finishing Bangunan
Tahap Operasional
Mobilisasi Tenaga Kerja Operasional
Pengoperasian Kamar Hotel
Pengoperasian
Peralatan,
Sarana
dan
Prasarana Hotel
Pemeliharaan Bangunan dan fasilitasnya
II-151
KA-ANDAL
Tabel 2.49. Ringkasan Proses Pelingkupan Kegiatan Pembangunan Hotel Porter Makassar oleh PT Porter Hotel
Makassar
II-152
N
o.
Deskripsi
Rencana
Kegiatan yang
Berpotensi
Menimbulkan
Dampak
Lingkungan
Pengelolaan
Lingkungan yang
Sudah
Direncanakan
Sejak Awal
Sebagai Bagian
dari Rencana
Kegiatan
KA-ANDAL
Pelingkupan
Komponen
Lingkungan
Terkena Dampak
Dampak
Potensial
Dampak
Penting
Hipoteti
k (DPH)
Wilayah
Studi
Survey
Penetapan
Lokasi
dan
Belum ada
SOSEKBUD KESMAS
Persepsi
masyarakat
DPH
Keluraha
n Maloku
Belum ada
SOSEKBUD KESMAS
Kesempatan
Kerja
DPH
Keluraha
n Maloku
Tahap Konstruksi
1.
Mobilisasi
Tenaga
kerja
Konstruksi
II-153
KA-ANDAL
II-154
KA-ANDAL
Gambar 2.47. Peta Wilayah Studi Rencana Kegiatan Pembangunan Hotel Porter Makassar oleh PT Porter Hotel
Makassar
II-155