Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN
Abstrak
Praktek kerja lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi yang cepat berubah.Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan menambah
kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang
terjadi dilapangan
Tujuan

Praktek

kerja

lapangan

Untuk

mengetahui

dan

melakukan

pemeriksaan,pelayanan kesehatan ,Pengolahan Limbah di Balai Laboratorium Kesehatan


Kendari.Kegiatan

yang

meliputi

pemeriksaan

bidang

Bakteriologi,Kimia

Lingkungan,Hematologi,Imunologi,Kimia Klinik, Media dan Reagen.Pada bidang bakteriologi


meliputi Uji coliform,Uji Biokimia, Identifikasi Bakteri dan Pewarnaan Gram.Pada bidang
kimia lingkungan meliputi Pemeriksaan TSS( Total Suspended Solid)Pemeriksaan TDS(Total
Dissolve Solid),Uji Kesadahaan,Uji Amoniak ,Uji Klorida,Uji Kekeruhan ,Uji DO,Test
Narkoba.Pada Bidang Imunologi meliputi pemeriksaan Test HBSAG,Test Widal.Pada bidang
Kimia

Klinik

meliputi

SGOT,Pemeriksaan

Pemeriksaan Asam Urat,Pemeriksaan

SGPT,Pemeriksaan

Ureum,Pemeriksaan

Kreatinin,Pemeriksaan

Trigeliserida,Pemeriksaan

Glukosa.Pada Bidang Hematologi Meliputi Pemeriksaan Darah Rutin.Pada bidang Urin Klinik
meliputi Pemeriksaan Urine Lengkap.Pada Bidang Media dan Reagen meliputi Pembuatan
Media .
Hasil yang diperoleh kami dapat mengetahui dan melakukan beberapa pemeriksaan di
bidang

Bakteriologi,Kimia

Lingkungan,Hematologi,Imunologi,Media

dan

Reagen,

Mengetahui alur pelayana kesehatan di Balai Laboratorium Kesehatan,Mengetahui sistem


kerja di Balai Laboratorium Kesehatan dan Mengtahui pengolahan limbah di Balai
Laboratorium Kesehatan.
Dilaboratorium kesehatan kendari pemeriksaan laboratorium sangat lengkap.Sistem
pengolahan limbah dengan menggunakan insenerator dan di Balai Laboratorium Kesehatan
telah terakreditasi.
Kata kunci : PKL, Balai Laboratorium Kesehatan

[Type text]

Page 1

Abstrak
The Practice field work is necessary for seeing the growth and development of the
economy is fast changing.Practice field work will add the ability to observe between the theory
with fact happened in the field.
The

practic field work to find out and perfom and

examination, health services,waste

management in the watse a laboratory health of kendari.The activity that includes the
Examination

of

the

field

of

bacteriology

the

chemical

environment,hematology,immunology,the chemistry of the clinic,media and reagents.In the


field of bacteriology,including test,identification of bacteria.In the field of chemical
environment includes examining TSS(Total Suspended Solid),test TDS (Total Dissolved
Suspended),test kesadahan,test klorida,the turbidity test,test the drugs. In the field of
immunology includes examining test HBSAg and test widal.In the field of the chemical the
clinic include the examination of uric acid,the examination as creatinine,the examination
SGOT,the examination SGPT,the examination,the examination triglycerides,the examination
glucose.In the field of hematology include a rountine blood in the field of the urine the clinic
include urine urine examination.In the field of media and reagents of the media
The result obtained,we can know and make some inquiries in the field of
bacteriology,the menocal clinic,immunology,hematology,the chemical environment,media and
reagents. Knowing the health care in the laboratorium,knowing the system work and know the
processing of waste in the hall.
In laboratory health,the examination laboratory test are complete, the system of
processing waste by using insenerator and accedited.

[Type text]

Page 2

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita
untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan
dan perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini,
menyadari sumber daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas
tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara
menerima mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan, (Depkes RI,
1989).

[Type text]

Page 3

praktek kerja lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan


perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan menambah
kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang
terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial mahasiswa
dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun
kenyataan yang sebenarnya, (Depkes RI, 2004)
Laboratorium

kesehatan

adalah

sarana

yang

melaksanakan

pelayanan

pemeriksaan,pemeriksaan,pengukuran,penetapan dan penguji terhadap bahan yang berasal dari


manusia atau bahan bukan berasal dari manusia utnuk penentuan jenis penyakit,penyebab
penyakit,kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan Masyarakat.Analis Kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki
peran penting terhadap pemeriksaan laboratorium, (Notoatmodjo, 2003).

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Tujuan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan melakukan pemeriksaan yang dilakukan di Balai Laboratorium
Kesehatan Kendari
b.

Untuk mengetahui Pelayanan Kesehatan yang dilakukan di Balai Laboratorium

Kesehatan Kendari
c. Untuk mengetahui Pengolahan Limbah di Balai Laboratorium Kesehatan Kendari
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Manfaat Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
a. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa dapat menambah
wawasan dan pengetahuan baik secara teori maupun praktek serta

mengetahui

Pelayanan Kesehatan yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan.


b. Mahasiswa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan petugas Laboratorium maupun
petugas lain yang ada di Balai Laboratorium Kesehatan Kendari
c. Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami Pengolahan Limbah
Laboratorium Kesehatan Kendari
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

[Type text]

Page 4

Balai

Praktek kerja lpangan dilaksanakan pada hari Senin 18 Juli Senin 15 Agustus 2016
bertempat di Balai Laboratorium Kesehatan Kendari

1.5 Jurnal kegiatan selama PBL di Balai Laboratorium Kesehatan Sulawesi Tenggara
Hari /Tanggal

Kegiatan

Senin,18 Juli 2016

Orientasi

Metode
Lingkungan

Balai -

Laboratorium Kesehatan
Selasa,19 Juli 2016

Rabu,20 Juli 2016

1.Pembuatan Sedian Bakteri

2.Pewarnaan Gram

Deferensial

Uji Coliform pada sampel air tahap MPN


pertama( Uji Penduga)

Kamis,21Juli 2016

Uji Coliform pada sampel air tahap MPN


pertama( Uji Penegas)

Jumat,22 Juli 2016

Uji Coliform pada sampel air tahap MPN


pertama( Uji Pelengkap)

Senin,25 Juli 2016

Identifikasi Bakteri (lanjutan uji


coliform)

Selasa,26 Juli 2016

Uji Biokimia (lanjutan uji coliform)

Rabu,27 Juli 2016

Uji Biokimia (lanjutan pemberian


indikator)

Kamis,28 Juli2016

Uji kesadahan pada sampel air

Titrasi argentometri

Jumat 29 juli 2016

Pemeriksaan TDS

TDS scam

Senin 1 agustus 2016

Pemeriksaan DO

DO meter

Pemeriksaan Narkoba

Immunochromatografi
kompetitif

[Type text]

Page 5

Selasa 2 agustus 2016

Pemeriksaan TSS

Kertas saring

Rabu 3 agustus 2016

Pemeriksaan TSS

Kertas saring

Kamis 4 agustus 2016

Uji SGOT

Spektrofotometer

Uji SGPT
Jumat 5 agustus 2016

Uji ureum

spektrofotometer

Senin 8 agustus 2016

Uji amonik pada sampel air

spektrofotometer

Selasa 9 agustus 2016

Pemeriksaan widal

Slide aglutinasi

Rabu 10 agustus 2016

Pemeriksaan kimia urine

Urinalizer

Pemeriksaan sedimen urine

mikroskopis

Pemeriksaan HBSAG

Rapid test

Pemeriksaan darah rutin

Hematologi analizer

Pemeriksaan darah rutin

Hematologi analizer

Pemeriksaan urine lengkap

Makro dan mikro

Kamis 11 agustus 2016

Jumat 12 agustus 2016

Senin 15 agustus 2016

Penarikan peserta PBL

BABII
TINJAUAN UMUM OBJEK PKL
II.1 Sejarah Balai Laboratorium Kesehatan Kendari
Laboratorium Kesehatan Kendari diresmikan pada tahun 1971 sebagai Laboratorium
Daerah tingkat I provinsi Sulawesi Tenggara yg kemudian disyahkan oleh Menkes RI No:

[Type text]

Page 6

148/SK/IV/1978 sebagai Balai Laboratorium Kesehatan. Sebelum adanya UU No.22 tahun


1999, Balai Labkes Kendari berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan R.I sebagai
Laboratorium kesehatan klinik & pelayanan rujukan yg merupakan unit pelayanan teknis
(UPT) yg secara adminitrasi bertanggung jawab kepada kepala kantor wilayah Dep.kes prov
sultra , & secara teknis bertanggung jawab kepada pusat Lab kes Depkes R.I yang sekarang
menjadi Direktorat Lab kes Depkes RI.
Setelah diberlakukan UU 22 tahun1999 & peraturan pemerintah No 25 thn 2000, di
prov Sultra sejak 1 januari 2001, telah dilaksanakan otonomi Daerah.
Hal ini sejalan dgn ditetapkannya peraturan Daerah prov Sultra No.135 tahun 2001, tentang
pembentukan susunan organisasi dan tata kerja dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial prov
sultra.
Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sul-tra No.135 tahun 2001, dimana Balai Lab
Kes Kendari merupakan unit pelaksana teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan dan
kesejahteraan sosial prop sultra.
Berdasarkan surat keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No: 12 tahun 2002 Balai
Lab-Kes sebagai unit pelaksana tekhnis dari dinas kesehatan
Dari tahun ke tahun Balai Laboratorium Kesehatan provinsi Sulawesi Tenggara telah
banyak mengalami perubahan dan pergantian pimpinan yang selalu konsen terhadap
perkembangan dan peningkatan pelayanan kesehatan dibidang laboratorium, Balai
Laboratorium kesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara selalu membuka kemungkinan untuk
bekerjasama baik personal maupun corporate yang berhubungan dengan masalah kesehatan
perorangan maupun kesehatan lingkungan.

II.2 Kegiatan Balai Laboratorium Kesehatan Kendari


a. Peningkatan kemampuan dan kualitas pelayanan pemeriksaan laboratorium melalui
penerapan penggunaan dana secara efisien dan efektif dalam pengadaan peralatan
laboratorium, peralatan

habis pakai, reagen dan media yang tepat berdasarkan

kebutuhan.

[Type text]

Page 7

b. Pemberian pelayanan berbasis kepuasan pelanggan melalui penataan ruang tunggu,


pemeliharan

kebersihan, pengecetan, perubahan sikap pelayanan oleh petugas,

peningkatan kualitas pelayanan dengan motto cepat, tepat dan terjangkau.


c. Melakukan pembinaan teknis laboratorium
Puskesmas

di

Kabupaten/Kota

dengan

pemeriksaan TB ke rumah Sakit dan


menggunakan

Instrumen

Menindaklanjuti hasil pembinaan kepada programmer terkait

Asesmen.

dalam lingkungan

Kantor Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota.


d. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga teknis laboratorium melalui
pelatihan ditingkat pusat.
e.

Melaksanakan peningkatan koordinasi lintas sektor dan program yang berhubungan


dengan pelaksanaan pelayanan pemeriksaan laboratorium dalam mendukung Upaya
Kesehatan Masyarakat (HIV, TB, Malaria, Kesehatan Lingkungan dan lain-lain).

f. Melaksanakan Pemantapan Mutu Internal dan Eksternal.


g. Pengadaan sarana dan prasarana pemeriksaan sesuai kebutuhan dalam menunjang
upaya peningkatan mutu pelayanan.
h. Melakukan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium selanjutnya ditindaklanjuti ke
masing-masing programmer terkait sebagai bahan masukan untuk pengambilan
kebijakan dan tindakan intervensi.
i. Melaksanakan pelayanan rutin pemeriksaan laboratorium untuk bidang pemeriksaan
Kimia Klinik, Mikrobiologi, Parasitologi, Serologi, Kimia Kesehatan dan Bidang lain
yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan maupun masyarakat.

II.3 Struktur Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan Kendari

KEPALA
HANARI SP, M.KES
PEMBINA, GOL IV A

[Type text]

Page 8
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

KA. SUB. BAG TATA USAHA


Dra.Hj. RISNAWATI PAKAYA,M.Kes
PEMBINA GOL. IV A

KA. SEKSI MIKROBIOLOGI &

KA. SEKSI KIMIA &


PATOFISIOLOGI
MULYADI, AMAK, S.SI
PENATA TK 1, GOL III D
NIP. 19661231 198703 1090

IMUNOLOGI
HASANUDDIN
PENATA TK 1, GOL. III D

II.4 Tujuan dan Fungsi Balai Laboratorium Kesehatan Kendari


II.4.1 Tujuan
Visi : Menjadi Laboratorium Penguji Yang Unggul Dalam Kinerja
Sesuai ISO/IEC 17025
Misi : 1. Memberikan pelayanan secara profesional
2. Menerapkan sistem pelayanan mutu dengan konsisten
3. Berperan dalam meningkatka kemajuan pengujian
4. senantiasa melakukan peningkatan

Tujuan Umum
a. Mewujudkan Balai Laboratorium Kesehatan yang terakreditasi
b. Mewujudkan Balai Laboratorium Kesehatan yang mandiri
Tujuan Khusus
a.

Peningkatan kemampuan Laboratorium Kesehatan agar dapat


memberikan pelayanan yang luas dan bermutu sesuai perkembangan ilmu

[Type text]

Page 9

pengetahuan dan tekhnologi untuk mendukung

upaya kesehatan yang

membutuhkan.
b.

Peningkatan dan pemantapan rujukan laboratorium kesehatan yang


mencakup semua jenis laboratorium pada semua jenjang pelayanan dalam
suatu sistem rujukan.

c.

Peningkatan efisiensi laboratorium kesehatan dalam rangka menuju


kemandirian dengan tetap memperhatikan fungsi sosial.

II.4.2 Fungsi
Untuk

menyelenggarakan

tugas

pokok

tersebut,

Balai

Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai


fungsi :
a. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi pemeriksaan
laboratorium kesehatan perorangan.
b. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan eveluasi pemeriksaan
kesehatan masyarakat.
c. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi rujukan.
d. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan
dan pelatihan.
e. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan
pengembangan.
f. Perencanaan urusan tata usaha.
Realisasi fungsi dari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara meliputi :
1). Berusaha meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan kepada
masyarakat pemeriksaan laboratorium di bidang kimia kesehatan,
mikrobiologi, patologi dan imunologi.
2). Merupakan laboratorium rujukan untuk pemeriksaan bidang
Mikrobiologi, Kimia Kesehatan dan Imunologi serta pemeriksaan
kejadian luar biasa (KLB) makanan, minuman untuk wilayah
Sulawesi Tenggara.

[Type text]

Page 10

3). Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara


melaksanakan bimbingan teknis ke Rumah Sakit Kabupaten/Kota
dan Puskesmas berupa pendidikan dan pelatihan serta monitoring
dan evaluasi pelayanan laboratorium.
4). Menunjang pelaksanaan program pada Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara dalam bentuk bimbingan teknis/pelatihan dan
pemeriksaan bahan/spesimen yang berkaitan dengan penyakit
menular : TBC, GO, Syphilis, Malaria, HIV/AIDS, dll.
5). Menyampaikan data hasil evaluasi pemeriksaan laboratorium
secara periodik untuk dijadikan data masukan, dianalisis oleh
masing-masing programer terkait dalam penyusunan rencana
kebijakan intervensi pelayanan baik yang berhubungan dengan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Masyarakat
(UKM).

II.5 Sistem KerjaBalai Laboratorium Kesehatan Kendari


Dalam melaksanakan tugas, utamanya Kepala Balai Laboratorium
Kesehatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan Balai Laboratorium Kesehatan maupun antar satuan
organisasai lain dalam lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Tenggara

dan

organisasai

lain

sesuai

tugas

masing-masing

bidang

pemeriksaan.
II.5.1 Kepegawaian
Jumlah pegawai yang ada sampai bulan Desember 2015 sebanyak

39 orang,

yang terdiri dari 23 orang tenaga teknis (59%) dan tenaga non teknis
orang (41%).

[Type text]

Page 11

16

Tabel I : Jumlah Pegawai Teknis dan Non Teknis


Berdasarkan Golongan Tahun 2015

JENIS TENAGA
Gol.

TEKNIS

NON TEKNIS

JUMLAH

IV

III

10

18

II

13

19

TOTAL

23

16

39

Jumlah Pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Daera Propinsi Sulawesi Tenggara


menurut Pendidikan sampai dengan Desember 2015

[Type text]

Page 12

Tabel II :

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan Tahun 2015

GOLONGAN
IV

JENIS TENAGA

III

II

JUMLA
H

I. ADMINISTRASI.
1. S2 Kesehatan

2. S2- Non-Kesehatan

3. S1- Kimia

4. S1- Kesmas

5. D3 Analis

6. Analis Kesehatan (SMAK)

7. SLTA

16

1. S2 Kesehatan

2. S2 Non Kesehatan

3. S1-Kesmas

4. S1-Biologi

5. S1 Analis

6. S1-Teknik Kimia / Lingkungan

7. DIV-Analis Kesehatan

8. DIII - Analis Kesehatan

13

14

9. DIII - Farmasi

10. Analis Kesehatan (SMAK)

11. Analis Kimia Menengah Atas

JUMLAH
II. TEKNIS.

[Type text]

Page 13

(SAKMA)

T O TAL

[Type text]

Page 14

10

13

23

II.5.2 Keuangan
Dana operasional pelaksanaan kegiatan Balai Laboratorium Kesehatan
Provinsi Sultra Tahun Anggaran 2015, bersumber dari anggaran rutin APBD
sebesar Rp. 1.046.803.500 tidak termasuk belanja pegawai, realisasi
pemanfaatan dana tersebut sebesar Rp. 942.889.000 sisanya sebesar

Rp.

103.914.500 dikembalikan ke Kas Daerah.


Pada Tahun Anggaran 2015 Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara tidak memperoleh Dana Tugas Perbantuan dari
Departemen Kesehatan R.I.

II.5.3 Kemampuan Pelayanan


Kemampuan pelayanan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara meliputi kemampuan pemeriksaan, kemampuan penyelenggaraan
pelatihan.
Kemampuan Pemeriksaan
Jenis pemeriksaan di Balai Laboratorium Provinsi Sulawesi Tenggara:
A. Kimia dan Patologi ;
(i) Hematologi
(ii) Urinalisa
(iii)

Kimia Klinik

B. Mikrobiologi dan Imunologi ;


(i) Bakteriologi
(ii) Serologi
(iii)
a.

Parasitologi
Kemampuan

pemeriksaan

Hematologi,

dilaksanakan untuk menunjang program kesehatan meliputi:


1. Program pelayanan kesehatan masyarakat :
Pelayanan kesehatan usia subur

[Type text]

Page 15

yang

Pelayanan kesehatan ibu, anak dan balita


Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Pelayanan kesehatan usia lanjut
Pelayanan kesehatan UKS
Pelayanan kesehatan kerja
Pelayanan kesehatan penyembuhan dan pemulihan
Pelayanan kesehatan olahraga dan kesehatan matra
2. Program kesehatan rujukan dari rumah sakit
3. Program pencegahan, pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular.
4. Program perbaikan gizi
5. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
b.

Kemampuan

pemeriksaan

Kimia

Klinik,

yang

dilaksanakan untuk menunjang program kesehatan meliputi:


1. Program pelayanan kesehatan masyarakat :
Pelayanan kesehatan usia subur
Pelayanan kesehatan ibu, anak balita, pra sekolah
Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Pelayanan kesehatan usia lanjut
Pelayanan kesehatan UKS
Pelayanan kesehatan kerja
Pelayanan kesehatan penyembuhan dan pemulihan
Pelayanan kesehatan olahraga dan kesehatan matra
2. Program kesehatan rujukan dari rumah sakit
3. Program pencegahan, pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular.
4. Program perbaikan gizi

[Type text]

Page 16

5. Program penelitian dan pengembangan kesehatan


c.

Kemampuan

pemeriksaan

Mikrobiologi,

yang

dilaksanakan untuk menunjang program kesehatan meliputi:


1. Program pelayanan kesehatan masyarakat :
Pelayanan kesehatan UKS
Pelayanan kesehatan kerja
Pelayanan kesehatan penyembuhan/pemulihan
Pelayanan kesehatan matra
2. Program kesehatan rujukan dari rumah sakit
3. Program pencegahan, pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular.
4. Program perbaikan gizi : UPGK, PKPG
5. Program penyediaan dan pengelolaan air bersih
6. Program penyehatan lingkungan pemukiman
7. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
8. Program sektro lain yaitu pengendalian pencemaran.
d.

Kemampuan

pemeriksaan

Imunologi,

dilaksanakan untuk menunjang program kesehatan meliputi:


1. Program pelayanan kesehatan masyarakat :
Pelayanan kesehatan usia subur
Pelayanan kesehatan ibu
Pelayanan kesehatan anak balita dan pra sekolah
Pelayanan kesehatan kerja
Pelayanan kesehatan penyembuhan dan pemulihan
Pelayanan kesehatan olahraga
kesehatan matra
2. Program kesehatan rujukan dari rumah sakit

[Type text]

Page 17

yang

3. Program pencegahan, pemberantasan penyakit menular dan tidak


menular.
4. Program perbaikan gizi
5. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
e.

Kemampuan

pemeriksaan

Toksikologi,

yang

dilaksanakan untuk menunjang program kesehatan meliputi:


1. Program pelayanan kesehatan masyarakat terutama pelayanan
kesehatan kerja
2. Program kesehatan rujukan dari rumah sakit
3. Proram penyehatan lingkungan pemukiman
4. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
f.

Kemampuan
lingkungan,

yang

pemeriksaan

dilaksanakan

kimia

untuk

kesehatan

menunjang

dan

program

kesehatan meliputi:
1. Program pelayanan kesehatan masyarakat terutama pelayanan
kesehatan kerja
2. Program penyediaan dan pengelolaan air bersih
3. Program penyehatan lingkungan pemukiman
4. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
5. Program pemeriksaan narkoba bekerja sama dengan Badan
Narkotika Nasional Prov.Sultra
6. Program sektor lain yaitu pengendalian pencemaran

[Type text]

Page 18

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
III.1 Analisis Masalah
III.1.1 Pemeriksaan Laboratorium
1.Bidang Bakteriologi
a. Uji Coliform Metode MPN
b. Identifikasi Bakteri
c. Pewarnaan Gram
d. Uji Biokimia
2.Kimia Lingkungan
a. Pemeriksaan TSS( Total Suspended Solid)
b. Pemeriksaan TDS(Total Dissolve Solid)
c. Uji Kesadahaan
d. Uji Amoniak
e. Uji Klorida
f. Uji Kekeruhan
g. Uji DO(
h. Test Narkoba
3.Bidang Imunologi
a. Test HBSAG
b. Test Widal
4.Bidang Kimia Klinik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pemeriksaan Asam Urat


Pemeriksaan Kreatinin
Pemeriksaan SGOT
Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan Ureum
Pemeriksaan Trigeliserida
Pemeriksaan Glukosa

5.Bidang Hematologi
a. Pemeriksaan Darah Rutin
6.Bidang Urin Klinik

19

a. Pemeriksaan Urine Lengkap


7.Bidang Media dan Reagen
a. Pembuatan Media
III.1.2 Prosedure Kerja
I.
II.
III.
IV.

JUDUL
HARI/ TANGGAL
METODE
TUJUAN

: Uji Coliform (uji penduga)


: Rabu,20 Juli 2016
: Most Probability Number
: Untuk mengetahui adanya bakteri coliform

pada sampel
V.

air
: Mengencerkan sampai tingkat tertentu dan ditanam

PRINSIP
pada

tabung yang menghasilkan tabung positive


VI.

Prosedur kerja
a. Pra analitik
Persiapan sampel :
Alat dan bahan : strip narkoba monotest urin, wadah urin.
b. Analitik
1. Disiapkan 9 tabung yang masing-masing berisi 10 ml
lactosa borth, 3 tabung untuk sampel 10 ml(a1-a3) , 3
tabung untuk sampel 1 ml (b1-b3 ) dan 3 tabung terakhir
untuk sampel 0,1 ml (c1- c3) masingmasing tabung
2.
3.
4.
5.

dimasukkan tabung durham dengan posisi terbalik.


Kedalam tabung a1a3 ditambahkan 10 ml sampel air
Kedalam tabung b1b3 ditambahkan 1 ml sampel air
Kedalam tabung c1c3 ditambahkan 0,1 ml sampel air
Kemudian semua tabung diinkubasikan selama 24jam

dengan suhu 37
6. Diamati apakah terbentuk gas pada tiap- tiap tabung,
terbentuknya gas menandakan tes perkiraan positif dan
dilanjutkan ke tes penegasan.

20

7. Bila kurun waktu 24 jam tidak terbentuk gas, tes perkiraan


dinyatakan negatif, dan tidak perlu dilanjutkan ke tes
penegasan. 8.
.
c. Pasca analitik
- Tabung positive (+) ditandai adanya gelembung udara didalam
tabung durham
Setelah stip diamati, tampak jelas garis yang terbentuk. Ada
dua garis yang terbentuk pada strip jadi dapat disimpulkan bahwa
hasil yang didapatkan yaitu negative.
I.
II.
III.
IV.

JUDUL
: Uji Coliform (uji penegas)
HARI/ TANGGAL :Kamis,21 Juli 2016
METODE
: Most Probability Number
TUJUAN
: Untuk mengetahui adanya bakteri

V.

coliform pada sampel air


PRINSIP
: Dilihat tabung positif dan ditanam

VI.

pada media BGLB kemudian diamati yang positive


Prosedur kerja
a. Pra analitik
o Persiapan pasien :pasien dating kelaboratorium
kemudian

melakukan

kemudian

melakukan

pendaftaran
administrasi

diloket

dan

selanjutnya

diarahkan menuju ruangan sampling


o Persiapan sampel : sampel yang digunakan yaitu urin
sewaktu, urin ditampung pada wadah urin yang telah
disiapkan

kemudian

dibawah

keruangan

kimia

lingungan untuk diperiksa oleh petugas laboratorium


o Alat dan bahan : strip narkoba monotest urin, wadah
urin.
b. Analitik
1. Ditanam 1-2 ose biakan yang positif gas pada lactosa
borth (LB) dari pengujian tes perkiraan, kedalam
tabung yang berisi 5 ml brilliant Green Lactose Bile

21

Borth (BGLB) yang didalamnya terdapat tabung durhan


2.

terbalik .
2. Untuk bakteri Coliform diinkubasi selama 24-48

jam pada suhu 35C


3. 3 .Untuk bakteri E. coli diinkubasi selama 24-48 jam
pada suhu 42C.
4. 4 .Dicatat tabung yang di dalamnya terbentuk gas
(positif jika di dalamnya terbentuk gas).
c. Pasca analitik
o Tabung positive(+) ditandai adanya gelembung udara
didalam tabung durham dan tampak kekeruhan

I.
II.
III.
IV.

JUDUL
HARI/ TANGGAL
METODE
TUJUAN

: Identifikasi Bakteri
: Senin,22 Juli 2016
: Most Probability Number
: Untuk mengetahui adanya bakteri

coliform pada
V.

PRINSIP

sampel air
: Dilihat tabung yang paling keruh dan

ditanam
pada media EMBA
VI.

PROSEDUR KERJA
a. Pra analitik
o Persiapan sampel : Sampel air yang ditanam pada
media EMBA dipilih salah satu tabung yang paling
keruh
o Alat dan bahan : Api bunsen,Ose streil,Cawan
petri,Media EMBA,sampel biakan,pasir alkohol
b. Analitik
1. Ditanam 1 ose biakan yang positif pada Brilliant Green
Lactose
Bile Broth (BGLB) ke media Nutrien Agar (NA) dalam
cawan
petri.
22

2. Kemudian diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37C.


3. Diamati dan dipilih koloni yang berwarna merah
menyala.
4. Dilakukan pengecatan Gram (dari biakan NA)
c. Pasca analitik

I.
II.
III.
IV.

JUDUL
HARI/ TANGGAL
METODE
TUJUAN

: Pewarnaan Gram
: Selasa 19 Juli 2016
: Deferensial
: Untuk mengetahui adanya bakteri

coliform pada
V.

sampel air
:Dibuat preparat pada kaca objek dan
diwarnai.Gram positive akan

PRINSIP

menyerap zat warna


utama dan Gram negative menyerap
warna
terakhir.
VI.

PROSEDUR KERJA
a. Pra analitik
o Persiapan sampel :Biakan bakteri ecoli pda media LB
o Alat dan bahan : Kaca objek,Api bunsen,Ose steril,Bak
pewarnaan,Mikrokopis,Pipet,Biakan
kristal

violet,Larutan

ecoli,Larutan

iodine,Larutan

carbol

fucshin,Alkohol 96%
b. Analitik
1. Diambil obyek glass dan fiksasi dengan melidah apikan
2.
3.
4.
5.

di atas Bunsen sebanyak 2 3 kali secara cepat.


Diambil 1 ose dan diletakkan di atas obyek glass.
Diratakannya dengan jarum ose.
Difiksasi di atas bunsen 2 3 kali dengan cepat.
Dituangkan pewarna gram A (Carbol gentian violet),
biarkan 1 menit.

23

6. Dicuci preparat dengan air mengalir.


7. Dituangkan pewarna Gram B (Mordan), biarkan selama
2 menit.
8. Dicuci preparat dengan air mengalir.
9. Dituangkan pewarnaan Gram C (aseton alkohol) dengan
cara meneteskan perlahan sampai warna ungu hilang.
10. Dibilas dengan air mengalir.
11. Dituangkan pewarna Gram D (safranin) sebagai warna
penutup atau pembanding biarkan selama 30 detik.
12. Dicuci preparat dengan air mengalir.
13. Dikeringkan preparat
14. Ditambahkan minyak imersi pada preparat.
15. Diamati preparat di bawah mikroskop dengan
pembesaran kuat (100X).
16. Diamati jenis dan bentuk morfologi bakteri.
c. Pasca analitik
- Gram positive (+) : Bakteri berwarna Biru(bentuk
batang,cocus)
- Gram negative (-) : Bakteri berwarna Merah(bentuk
batang,cocus)
I.
II.
III.
IV.

JUDUL
: Uji Biokimia
HARI/ TANGGAL : Senin 25 Juli 2016:
METODE
:
TUJUAN
: Untuk mengetahui adanya bakteri coliform
pada sampel
air
: Bakteri yang ditanam pada media tertentu
mangakibatkan terjadi reaksi enzimatic dan

V.

PRINSIP

VI.

terjadi
perubahan warna.
PROSEDUR KERJA
a. Pra analitik
- Persiapan sampel : Sampel air yang ditanam pada media
EMBA

24

Alat dan bahan : Api bunsen,Ose steril,Biakan bakteri pada


media EMBA,Pasir alkohol,Media SIM,Media Citrat,Media
MR-VP,Media TSIA.

b. Analitik
Methyl Red Voges Proskauer (MR-VP Test)
1. Diinokulasi biakan bakteri 1 ose ke dalam tabung reaksi
yang berisi 5 ml media MR-VP
2. Diinkubasi pada suhu 37o C selama 48 jam
3. Untuk menguji terbentuknya asam organik, ditambahkan
beberapa tetes

indikator methyl red pada sisa biakan,

warna merah menunjukkan tes positif.


TSIA
1.Diinokulasi biakan bakteri 1 ose ke dalam tabung reaksi yang
berisi 5 ml
media TSIA
2. Diinkubasi pada suhu 37o C selama 48 jam.
3. Untuk menguji terbentuknya Acid(kuning) dan Alkali
(merah)
SIM
1. Diinokulasi biakan bakteri 1 ose ke dalam tabung reaksi
yang berisi 5
ml media SIM
2. Diinkubasi pada suhu 37o C selama 48 jam.

25

3. Untuk menguji terbentuknya sulfur(terbentuknya cincin),


indol ( ) dan
Motil ( )
CITRAT
1. Diinokulasi biakan bakteri 1 ose ke dalam tabung reaksi
yang berisi 5
ml media Citrat
2. Diinkubasi pada suhu 37o C selama 48 jam.
3. Untuk menunjukan positif berwarna biru
c. Pasca analitik

I.
II.
III.
IV.

JUDUL
HARI/ TANGGAL
METODE
TUJUAN

: Pemeriksaan Narkoba
: Kamis 28 Juli 2016
: Immunocromatografi Kompetif/ Strip
: Untuk mengetahui ada atau tidaknya Narkoba

dalam
V.

PRINSIP

sampel
: Pada strip mengndung konjugat drugs IgG anti

narkoba,
dimana substrat urin yang mengandung drug
(AMP/THC/MOR) akan bereaksi dengan
konjugat dimana
hasil positif ditandai dengan terbentuknya satu
garis pada
garis control dan hasil negative terdapat dua
garis pada
strip
VI. PROSEDUR Kerja
26

a. Pra analitik
- Persiapan
melakukan
-

pasien

:pasien

pendaftaran

dating

diloket

kelaboratorium
dan

kemudian

kemudian
melakukan

administrasi selanjutnya diarahkan menuju ruangan sampling


Persiapan sampel : sampel yang digunakan yaitu urin sewaktu, urin
ditampung pada wadah urin yang telah disiapkan kemudian
dibawah keruangan kimia lingungan untuk diperiksa oleh petugas

laboratorium
Alat dan bahan : strip narkoba monotest urin, wadah urin.
b. Analitik
- Mempersiapkan alat dan bahan
- Memuka bungkusan strip narkoba
- Strip dicelupkan kedalam urin hingga batas pada strip, tunggu
-

hingga garis terbentuk


- Mengamati garis yang terbentuk
- Mencatat hasil dan diserahkan pada bagian pengetikan.
c. Pasca analitik
- Hasil diketik dibagian pengetikan kemudian diserahkan
-

kepada pasien
Hasil (-) ditandai dengan dua garis
Hasil (+) ditandai dengan satu garis

Hasil pengamatan
Setelah stip diamati, tampak jelas garis yang terbentuk.
Ada dua garis yang terbentuk pada strip jadi dapat disimpulkan
bahwa hasil yang didapatkan yaitu negative

I.
II.
III.
IV.

JUDUL
:Pemeriksaan TDS Air
HARI/TANGGAL : Kamis,28 juli 2016
METODE
: Elektrikal Konduktivitas
TUJUAN
: Untuk mengetahu Total Dissolve Solid dalam sampel

V.

air
PRINSIP

: Arus listrik pada alat akan membaca zat padatan pada

air

27

VI.

kemudian hasil akan dibaca pada monitor alat.


Prosedur kerja :
a. Pra analitik
- Persiapan sampel : sampel yang digunakan yaitu sampel air
minum, dimana sampel air minum ini telah teregistrasi terlebih
dahulu sebelum dibawa keruangan kimia
-

lingkungan untuk

diperiksa
Alat dan bahan yang digunakan yaitu : sampel air minum,

aquadesh, beker glass, tissue dan TDScan


b. Analitik
- Mempersiapkan alat dan bahan
- Menuang sampel air kedalam beker glass kemudian buka penutup
-

alat
Celupkan alat pada aquadesh terlebih dahulu untuk mengukur zat
padatan yang terlarut dalam aquades.jika hasilnya 0 maka dapat

dilanjutkan dengan menggunakan sampel


Mencelupkan alat TDScan pada smapel
Memabaca hasil pada monitor alat
Mencatat hasil padabuku arsip
Alat diangkat kemudian ujung alat dibersihkan dengan tissue lalu

ditutup kembali
c. Pasca analitik
- Hasil pemeriksaan diserahkan dibagian pengetikan kemudian
-

diserakan kepada pelanggan


Nilai normal pada air adalah 0 1500 mg/L

Hasil pengamatan

Sampel 1 : 20 mg/L
Sampel 2 : 22 mg/L

28

I.
II.
III.
IV.

JUDUL
HARI/TGL
METODE
TUJUAN

V.

air
PRINSIP

: Pemeriksaan CaCO3
: Kamis,28 Juli2016
: Titrasi argenometri
: Untuk mengetahu kadar Ca (kalsium) pada sampel
: Bila asam ethylene diamin tetra acetat dan garam

natrium
ditambahkan kedalam suatu larutan bahan logam
tertentu akan
membentuk kompleks khelat yang mudah larut. Jika
sedikit
pewarna EBT ditambahkan kedalam larutan air yang
mengandung ion- ion kalsium dan magnesium pada
PH 10
maka larutan tersebut akan berwarna merah anggur,
jika EDTA
ditambahkan sebgai titran, maka kalsium dan
magnesium akan
membentuk kompleks.maka larutan akan berubah
menjadi biru
yang merupakan titik akhir titrasi.

VI.

PROSEDUR KERJA
a. Pra analitik
- Persiapan sampel : sampel yang digunaka yaitu air minum, diman
sampel tersebut telah teregistrasi terlebih dahulu sebelum diperiksa
-

oleh petugas laboratorium


Alat dan bahan yang digunakan yaitu : Erlenmeyer, beker glass,
buret, statif, tissue, sampel air minum, buffer kesadahan, EDTA

0,01 M, EBT sebahai indicator, pipet volume, dan karet pengisap


b. Analitik
- Mempersiapkan alat dan bahan
- Mengukur sampel sebanyak 50 ml, tuang kedalam Erlenmeyer

29

Pipet buffer kesdahan sebanyak 1 ml kedalam Erlenmeyer berisi

sampel air
Beri sedikit bubuk EBT sebagai indicator, homogenkan hingga

terbentuk warna merah anggur


Isi buret dengan EDTA 0,01 M hingga batas 0
Sampel dititrasi dengan EDTA 0,01 M hingga terjadi perubahan

warna menjadi biru. Hentikan titrasi


- Mencatat hasil penurunan titran pada buret
c. Pasca analitik
- Hasil yang telah dicatat kemudian diserahkan dibagian pengetikan
- Nilai normal : 0 500 mg/L
Hasil pengamatan :

I.
II.
III.
IV.
V.

Sampel 1 : 1,1 mg/L


Sampel 2 : 1,3 mg/L

JUDUL
HARI/ TANGGA
METODE
TUJUAN
PRINSIP

: Pemeriksaan Cr
: Senin 1 Agustus 2016
: Titrasi Argenometri
: Untuk mengetahui kadar klorida pada sampel air
: sampel yang ditambahkan dengan larutan K2Cr2O4

akan bereaksi
menghasilkan warna kuning dan dititrasi dengan
AgNO3 akan
berubah warna menjadi merah bata sebagai akhir titik
VI.

titrasi
PROSEDUR KERJA :
a. Pra analitik
- Persiapan sampel :sampel yang digunakan yaitu sampel air minum
dan air limbah. Sampel terlebih dahulu telah teregistrasi kemudian
dibawa keruangan kimia lingkungan untuk diperiksa

30

Alat dan bahan yang digunakan yaitu: buret, larutan K2Cr2O4,


larutan AgNO3 , karet pengisap pipet volume, Erlenmeyer, gelas

ukur dan sampel air


b. Analitik
- Menyiapkan alat dan bahan
- Mengukur sampel sebanyak 50 ml kemudian tuang kedalam
-

Erlenmeyer
Pipet larutan K2Cr2O4 sebanyak 1 ml kemudian pindahkan kedalam

sampel
Homogenkan dan titrasi dengan larutan

AgNO 3 hingga terjadi

perubahan warna menjadi warna merah bata


- Tulis penurunan larutan pada buret
c. Pasca analitik
- Hasildiserahkan kepada bagian pengetikan
- Nilai normal 0 250 mg/L
Hasil pengamatan
Sampel 1 : 0,9 mg/ L
Sampel 2 : 1,2 mg/L

I.
II.
III.
IV.
V.

JUDUL
: Pemeriksaan Ammonia
HARI/TANGGAL : Senin, 8 Agustus 2016
METODE
: Spektrofotometer
TUJUAN
:Untuk mengetahui kadar Amonia pada sampel air
PRINSIP
: Sampel diincerkan dengan aquadesh ditambahkan
dengan

31

preaksi

mineral stabiliter polifenol alcohol dan

nesler
kemudian dibaca pada alat spektrofotometer
VI.

Prosedur kerja :
a. Pra analitik
- Persiapan sampel, smapel yang digunakan yaitu sampel air minum,
dimana sampel tersebut telah dilakukan registrasi dibagian
administrasi selanjutnya dibawa diruangan kimia lingkungan untuk
-

diperiksa oleh petugas laboratorium.


Alat dan bahan yang digunakan yaitu spektrofotometer, tabung
reaksi, gelas ukur, reagen mineral stabiliter, reagen polivenol

alcohol, reagen nesler dan aquadesh


b. Analitik
- Menyiapkan alat dan bahan
- Diambil 1 ml sampel kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan 20 ml aquadesh
- Ditambahkan 3 tetes mineral stabilizer
- Ditambhakn 3 tetes polifenol alcohol
- Ditambahkan 1 ml nesler
- Diikunbasi selama 1 menit
- Alat spektrofotometer di ONkan kemudian sampel dimasukkan
-

pada tabung spektrofotometer hingga batas yang tentukan


Masukkan kedalam spektrofotometer kemudian tekan read untuk

membaca hasil
Dicatat hasil yang muncul dimonitor

c. Pasca anakitik
- Hasil diserahkan pada bagian pengetikan
- Nilai normal 1,5 mg/L
Hasil pengamatan
1,86 mg/L untuk sampel air limbah

32

I.
II.
III.
IV.
V.

JUDUL
: Pemeriksaan TSS(Total Suspended Solid)
HARI/TANGAL : Selasa,2 Agustus 2016
METODE
: Kertas Saring
TUJUAN
:Untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid(TSS)
PRINSIP
: Sampel air disaring dengan kertas saring kemudian
dikeringkan
dan ditimbang

VI.

Prosedur kerja
a. Pra analitik
- Persiapan sampel, sampel air haruslah disimpan pada wadah steril
-

dan telah teregistrasi terlebih dahulu


Alat dan bahan yang digunakan yaitu : kertas saring 110 mm,
corong, oven, pingset, neraca analitik, desikator, aquades dan

sampel air
b. Analitik
- Menyiapkan alat dan bahan
- Menimbang kertas saring
- Dikocok sampel air yang akan disaring
- Dipasang kertas saring pada corong
- Diambil sampel sebanyak 100 ml dan dimasukkan pada kertas
-

saring
Dibilas dengan aquadesh setelah air habis
Dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 1030 C
Dimasukkan dalam desikator agar dingin
Ditimbang dengan neraca analitik dan hasilnya dicatat

c. Pasca analitik
- Hasil diserahkan kebagian pengetikan
- Nilai normal 400 mg/L
Hasil pengamatan
Hasil penimbangan kertas saring kosong : 1,2601 g/L
Hasil penimbangan kertas saring kosong + sampel : 1,2656 g/L
1000

X penimbangan kertas + sampel kertas saring kosong

X 1000

33

100 ml
10 X 1,2656 X 1,2601 X 1000
10 X 0,0055 X 1000
55 mg/L

I.
II.
III.
IV.
V.

JUDUL
:Pemeriksaan Kekeruhan
HARI/TANGGAL : Rabu, 3Agustus 2016
METODE
: Turbidimetri
TUJUAN
:Untuk mengetahui tingkat kekeruhan pada sampel air
PRINSIP
: alat akan memancarkan cayaha pada media atau
sampe
dan cahaya tersebut akan diserap dan dipantulkan atau
mnembus
media tersebut. Cahaya menembus media akan diukur
dan
ditransfer kedalam bentuk angka.

VI.

PROSEDUR KERJA
a. Pra analitik
- Persiapan sampel, sampel yang digunakan yaitu sampel air minum
danair limbah yang telah teregistrasi terlebih dahulu
- Alat dan bahan yaitu tabung alat, alat turbidimeter dan sampel
b. Analitik
- Menyiapkan alat dan bahan
- Sampel terlebih dahulu dikocok kemudian dimasukkan kedalam
tabung alat hingga batas tertentu

34

Men ON kana lat


Memasukkan tabung kedalam alat lau tekan read untuk membaca

hasil
- Mencatat hasil yang ada pada monitor
c. Pasca analitik
- Hasilkemudian diserahkan pada bagian pengetikan
- Nilai normal kekeruhan : 5 NTU( Nephelometric Turbidity Unit)
Hasil pengamatan
Hasil yang didapatkan pada sampel yaitu
Sampel 1 : 11,1 NTU
Sampel 2 : 11,2 NTU

I.
II.
III.
IV.
V.

JUDUL PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN DARAH RUTIN


HARI/ TANGGA L
: Kamis, 11 Agustus 2016
TUJUAN PRAKTIKUM : Untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh
METODE
: Hematologi Analizer
PRINSIP
: Berdasarkan pada pengumpulan hamburan cahaya dari
sel-sel darah
dan mengonversinya kedalam bentuk pulsapulsa listrik
dan
kemudian dihubungkan

VI. PROSEDUR KERJA


a). Pra Analitik
- Persiapan pasien : pasien yang akan memeriksakan dirinya terlebih
dahulu
melekukan registrasi kemdian melakukan sampling.

35

- Pesiapan sampel : sampel yang di gunakan yaitu sampel darah vena


- Alat dan Bahan

: - Hematologi analizer
- Darah vena
- Tabung

b). Analitik
- Menyiapkan alat dan bahan
- Menghomogenkan darah dalam erlemeyer
- Memasukkan kedalam alat. kemudian
- Kemudian masukkan darah ke dalam alat
- Menunggu hasil pada monitor dan hasil keluar
- Mencatat hasil diserahkan ke bagian pengetikan
c). Pasca Analitik
Nilai Nomal : Hemoglobyn = 14-17 g/dl
Hitung leukosit

= 4,0-10,0 103/

Eritrost

= 4,2-5,9 103/

LED

= 0,15 mm/jam

DIFF CONT
eosinofil

: 1-3 %

36

basofil

: 0-1 %

N. segmen

: 50-70 %

N. batang

: 1-5 %

limposit

VI.

: 20-90 %

hematokrit

: 42,0-55,0 %

trombosit

: 150- 300 %

HASIL PENGAMATAN
Hb

= 14,4 g/dl

Led

= 15,3 103/

Erit

= 5,39 106/

Led

=-

mm/jam

Diff Coant

I.
II.
III.
IV.

eosinofil

=2%

basofil

=0%

N.segmen

= 62 %

N. batang

=7%

JUDUL PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN URIN LENGKAP


HARI/TANGGAL
: Kamis, 11 Agustus 2016
TUJUAN PRAKTIKUM : Untuk mengetahui kondisi tubuh
METODE
: Semi Otomatis

37

V.

PRINSIP

:Strip dimasukkan kedalam urin kemudian

dibawa alat
urinalyzer dan dosenrifuce untuk mendapatkan
sedimen
pada urine dan diperiksa dibawah microskop.
VI.

PROSEDUR KERJA
a). Pra Analitik
1. Persiapan sampel

: Urin sewaktu

2. Alat dan Bahan

: - Microskop
- Urinalyzer
- Strip urin
- rak tabung
- kaca objek

b). Analitik
- Menyiapkan alat dan bahan
- Sampel urine di pindahakan ketabung
- Menonaktifkan alat. Menyetel alat
- Mencelupkan strip urine kedalam urin hingga semua tercelup
- Diangkap dan disimpan pada alat urynalizer
- Mencatat hasil yang keluar

38

- Mensentrifuce urin selama 5menit pada kecepatan 1500-2000 rpm


- Membuang supernatan dan sedimen diteteskan diatas kaca objek
- dibaca dibawah microskop dengan pembesaran 100 kali
- Mengamati pada tiap lapangan pandang
- Mencatat hasil
c). Pasca Analitik
Hasil diserahkan pada bagian pengetikan
Makroskopis
Bau

Warna

: Kuning muda

Kekeruhan

: Jernih

Mikroskopik
Leukosit

: < 5 LPB

Eritrosit

: < 5 LPB

Epitel sel

: < 5 LPB

Bj

: 1,003- 1,029

PH

: 4,5-8,5

Leukosit

: Negative

Kimia

39

Nitrit

: Negative

Protein

: Negative

Glukosa
Keton

: Negative
: Negative

Urobilinogen : Negative
Bilirubin

: Negative

Eritrosit

: Negative

VII. HASIL PENAMATAN


Makroskopis
Bau

: labur

Warna

: Kuning muda

Kekeruhan

: Jernih

Bj

: 1,106

PH

: 6,0

Leukosit

: Negative

Nitrit

: Negative

Protein

: Negative

Glukosa

: Negative

Kimia

40

Keton

: Negative

Urobilinogen : Negative
Bilirubin

: Negative

Eritrosit

: Negative

Mikroskopis
Leukosit

: 2-3 /LPB

Eritrosit

: 1-2 /LPB

Epitel sel

I.
II.
III.
IV.

JUDUL

: 1-2 /LPB

: PEMBUATAN MEDIA LB ENCER DAN LB

PADAT
HARI /TANGGAL
: Rabu 20 juli 2016
TUJUAN
:
Prosedur kerja
a. Pra Analitik
Resep penggunaan atau media yang akan digunakan pada
ruangan.mikrobiologi keruangan media.kemudian pegawai pada
ruangan media mempersiapkan alat dan bahan berupa timbangan
otomatis sendok,gelas atau erlemeyer,media-media yang akan di
timbang

pengaduk

otomatis

media

LB,rak

tabung,tabung,kapas,aqudes air
b. Analitik
Media LB ditimbang SEBANYAK 6,5 gram pada
timbangan otomatis kemudian di larutkan 90 ml aquades
pada erlemeyer dengan menggunakan bahan batang

41

pengaduk sebagai media homogen,media LB ini untuk


LB encer
Kemudian pada media LB padat di timbang sebanyak
Pada timbangan otomatis baru dan alamatkan berdata 900
aquades.kemidian dihomogenkan menggunakan batang
nogenik
Kemudian media LB padat dan encer di tuang pada
tabung hingga sepertiga tabung

kemudian di tutup

tabung di tutup dengan kapas median LB padat dituang


pada tabung yang lebih besar dan pada LB encer
Kemudian pada tabung di bungkus dengan kertas lalu di
arahkan dengan tali.
Kemudian di susun di keranjang aotodove
Kemudian di sterilkan selama 15 menit pada suhu 121C
Kemudian media di angkat di buka pembungkusnya
kemudian di bawah di ruangan mikrobiologi
c. Pasca analitik
1. LB pekat pada tabung reaksi yang besar
2. LB encer pada tabung reaksi yang kecil
I. JUDUL
: PEMERIKSAAN WIDAL
II. HARI/TANGGAL : Selasa 9 Agustus 2016
III. TUJUAN
: Untuk mendeteksi adnya antigen bakteri Salmonela
sp. dalam
IV.
METODE
V. PRINSIP

Serum
: Slide Aglutinasi
: Terjadinya reaksi aglutinasi antara antigen bakteri

samonela sp. Yang


terdapat dalm reagen dengan antibody yang terdapat dalam
serum.
VI.
PROSEDUR KERJA
a. Pra analitik
Persiapan sampel : serum
Alat dan Bahan :Mikro pipet,Tip,Slide
b. Analitik
1. Disiapkan slide dalam kondisi bersih dan kering
2. Dimasukan reagen tidal dengan volume kedalam lingkaran-lingkaran
3. Dimasukan serum dengan tingkat 1/80 dengan volume sampel
42

4. Dicampur dengan dan digoyangkan


5. Di catat hasilnya
c. Pasca analitik
(+) Adanya aglutinasi
(-) Tidak ada aglutinasi

I.
II.
III.
IV.
V.

JUDUL
HARI/TANGGAL
TUJUAN
METODE
PRINSIP

:
:
:
:
:

Pemeriksaan HbSAg
Kamis 11 agustus 2016
Untuk meengetahui fungsi hati
Rapid test /strip
HBSAG dalam sempel akan berikatan dengan

anti HBS
COLLOIDAL gold.konjugat membentuk
komplek yang
akan bergerak melalui membran area tes yang di
lapisi olek
anti HBS. Kemudian terjadi reaksi membentuk
garis
berwarna

merah

muda

keuangan

yang

menunjukan hasil
positif.
VI. PROSEDUR KERJA :
a. Pra Analitik
Persiapan sampel
Alat dan bahan

: serum
: Rapid Test,Mikropipet 100,Tabung Reaksi

b.Analitik
1. Dipipet serum ke tabung sebanyak kurang lebih 100
2. Di celupkan reagen strip sampai tanda batas
3. Dibaca setelah 15 menit
c.Pasca analitik
(+) garis terdapat pada control dan satu garis di bawah control
43

(-) satu garis pada control, tidak ada garis dibawah cont

I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan Glukosa

II.HARI/TANGGA

: Kamis, 4 Agustus

III.TUJUAN

: Untuk menentukan kadar glukosa dalam darah

IV.METODE

: spektofotometer

V.PRINSIP

: Darah disentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 300

RPM sehingga
menghasilkan srum. Serum tersebut kemudian digunakan
dan ditambahkan
dengan reagen Glucosa lalu diukur

menggunakan alat

Phototmeter
A.PRA ANALITIK
I.PERSIAPAN SAMPEL : Darah segar yang disentrifus ehingga menghasilkan serum
2.ALAT DAN BAHAN : a.Sentrifus
b.Photometer
c.Mikropipet
d.Tips Kuning dan Biru
e.Aquadest
f.Tabung Reaksi
B.ANALITIK
44

1.Darah diambil sebanyak 3 cc, kemudian disentrifus selama 15 menit dengan


kecepatan 300 RPM tujuannya untuk mendapatkan serum darah.
2.Setelah mendapatkan serum darah, serum tersebut dipipet menggunakan mikropipet
10 l dan tips kuning dipipet dan dipindahkan pada tabung reaksi, setelah itu sampel
serum ditambahakan dengan reagen glucosa sebanyak 1000 l menggunakan tips biru
lalu di inkubasi selama 5 menit.
3. Disiapkan blanko sebagai pembanding yang berisi hanya reagen tanpa campuran
serum darah.
4. Setelah itu setting alat photometer dengan menekan pengukuran dengan metode
lalu selang pada alat dibilas menggunakan aquadest dan masukkan nomor kode
pemeriksaan glukosa, kemudian tekan enter 2kali lalu ukur blanko dan masukkan
sampel serta ukur dan hasil akan keluar pada layar alat.
5.Dicatat hasil
C.PASCA ANALITIK
Interpretasi Hasil
Nilai normal kadar glukosa darah yaitu 60-120 mg\dl

I.JUDUL PRAKTIKUM
II.HARI/TANGGAL
III. TUJUAN :
IV. METODE

: Pemeriksaan Glukosa
: Kamis, 4 Agustus 2016
Untuk menetukan kadar urea dalam darah
: spektrphotometer

45

V. PRINSIP

: Darah disentrifus selama 15 menit dengan kecepatan

300 RPM
sehingga menghasilkan serum. Serum tersebut
dipipet lalu
ditambahkan dengan reagen Urea R1, R2 lalu
dii nkubasi dan diukur
menggunakan alat photometer
A. PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPEL : Darah yang telah di sentrifus dan menghasilkan serum
2.ALAT DAN BAHAN : a.Sentrifus
b.Alat Photometer
c.Aquadest
d. Tabung Reaksi
e.Mikropipet
f.Tips Kuning dan Biru

B.ANALITIK
1. Darah di sentrifus sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk menghasilkan serum.

46

2. Setelah mendapatkan serum darah, serum dipipet menggunakan mikropipet 10 l


dengan tips berwarna kuning . Setelah memipet serum, serum tersebut di pindahkan
pada tabung reaksi, lalu ditambahkan reagen Urea R1 dan R2 dipipet masing masing
500 l menggunakan mikropipet ukuran 500 l dan tips berwarna biru, setelah itu di
inkubasi selama 5 menit.
3. Disiapkan blanko sebagai pembanding yang didalamnya hanya berisi reagen tanpa
campuran sampel.
4. Setelah itu setting alat photometer dengan menekan pengukuran dengan metode,
setelah itu selang pada alat di bilas menggunakan aquadest lalu masukkan nomor
kode pemeriksaan urea, kemudian tekan enter 2 kali dan ukur blanko reagen, setelah
itu ukur sampel dan menunggu hasil nilai pada layar alat.
5. Dicatat hasil.
C. PASCA ANALITIK
Interpretasi Hasil
Nilai normal kadar Urea dalam darah yaitu 6-20 mg\dl

I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan Kreatinin

II.HARI/TANGGAL : Kamis, 4 Agustus 2016


III. TUJUAN

: Untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah

IV. METODE

: Photometer

47

V.PRINSIP

: Darah disentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 300

RPM sehingga
menghasilkan serum. Serum ditambahkan dengan reagen
Kreatinin R1 dan R2 lalu di inkubasi kemudian diukur dengan alat fotometer
A.PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPEL : Darh yang telah di sentrifus dan menghasilkan serum
2. ALAT DAN BAHAN : a. Sentrifus
b.Alat photometer
c.Mikropipet
d.Tips kuning dan biru
e. Aquadest
f.Tabung reaksi

B.ANALITIK
1. Darah di ambil sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk menghasilkan serum darah
2. Setelah mendapatkan serum darah, serum di pipet menggunakan mikropipet 10 l
dan dipasangkan tips berwarna kuning , setelah di pipet serum tersebut di pindahkan
pada tabung reaksi, lalu sampel tersebut ditambahkan reagen reagen Kreatinin R1 dan
R2 masing masing 250 l, di kocok tanpa dilakukan inkubasi

48

3.Disiapkan blanko reagen sebagai pembanding yang di dalamnya hanya berisi


reagen tanpa campuran sampel
4. Setting alat photometer dengan menekan pilihan pengukuran tanpa metode, setelah
itu selang kecil pada alat di bilas menggunakan aquadest dan blanko reagen di ukur
setelah hasilnya keluar masukan kode nomor untuk pemeriksaan Kreatinin lalu
menunggu hasil pada layar alat.
5. Dicatat hasil
C.PASCA ANALITIK
Interpretasi Hasil
Nilai normal kadar Kreatinin dalam darah yaitu 0,6-1,2 mg\dl
I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan Kolesterol

II. HARI/TANGGA

: Jumat, 5 Agustus 2016

III.TUJUAN

: Untuk menetukan kadar Kolesterol dalam darah

IV.METODE

: Photometer

V.PRINSIP

: Darah di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 300

RPM sehingga
menghasilkan serum. Serum tersebut akan ditambahkan
reagen Colestrol R1
dan R2 kemudian di inkubasi dan di ukur menggunakan alat
photometer
A.PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPEL : Darah di sentrifus sehingga menghasilkan serum
49

2.ALAT DAN BAHAN : a. Sentrifus


b.Alat photometer
c.Mikropipet
d.Tips kuning dan biru
e. Aquadest
f.Tabung reaksi

B.ANALITIK
1. Darah diambil sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk menghasilkan serum.
2.Setelah mendapatkan serum darah, serum di pipet menggunakan mikropipet ukuran
10 l dan tips berwarna kuning lalu di pindahkan pada tabung reaksi, kemudian
tambahkan reagen coleterol R1 dan R2 masing masing 500 l menggunakan
mikropipet uuran 500 l dengan tips biru, kemudian di kocok dan inkubasi selama 5
menit.
3.Disiapkan blanko reagen sebagai pembanding yang di dalamnya yang berisi reagen
tanpa sampel
4.Setelah itu setting alat photometer dengan menekan pilihan pengukuran dengan
metode pada alat, setelah itu selang kecil yang ada pada alat di bilas menggunakan
aquaest tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi dengan reagen yang telah diperiksa
sebelumnya, setelah di bilas blanko reagen di ukur terlebih dahulu agar kita
mengetahui kadar reagen yang kita gunakan. Setelah itu masukkan kode nomor untuk
pemeriksaan Kolesterol lalu ukur sampel dan hasilnya akan keluar pada layar alat.

50

5.Dicatat hasil
C.PASCA ANALITIK
Interpretasi Hasil
Nilai normal kadar Kolesterol dalam darah yaitu 125-250 mg/dl

I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan Asam Urat

II.HARI/TANGGAL

:Jumat, 5 Agustus 2016

III.TUJUAN

: Untuk menetukan kadar asam urat dalam darah

IV.METODE

: Photometer

V.PRINSIP

: Darah di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan

300 RPM
sehingga menghasilkan serum. Serum tersebut
ditambahkan dengan
reagen Uric Acid R1 dn R2 lalu di inkubasi dan
di ukur menggunakan
alat Spektophotometer.
A.PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPEL : Darah yang di sentrifus dan menghasilkan serum

51

2.ALAT DAN BAHAN : a. Sentrifus


b.Alat photometer
c.Mikropipet
d.Tips kuning dan biru
e. Aquadest
f.Tabung reaksi

B.ANALITIK
1. Darah di ambil sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk menghasilkan serum.
2.setelah mendapatkan serum, serum di pipet menggunakan mikropipet ukuran 20 l
dan tips kuning , setelah itu serum dipindahkan pada tabung reaksi dan ditambahkan
reagen Uric Acid R1 dan R2 masing masing 500 l menggunakan mikropipet ukuran
500 l tips biru kemudian di kocok dan di inkubasi selama 5 menit
3.Disiapkan blanko reagen sebagai pembanding yang di dalamnya hanya berisi
reagen tanpa campuran sampel
4.Setelah itu setting alat photometer dengan menekan pilihan pengukuran dengan
metode pada alat, setelah itu selang kecil pada alat di bilas menggunakan aquadest
tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi dengan sampel yang telah di ukur
sebelumnya. Setelah itu blanko reagen di ukur . Kemudian masukkan kode nomor
pemeriksaan asam urat dan di ukur. Menunggu hasil pada layar alat.
5.Dicatat hasil

52

C.PASCA ANALITIK
Interpretasi hasil
Nilai normal kadar Asam Urat pada darah yaitu 8,2 mg\dl

I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan Triglesirida

II.HARI/TANGGAL

: Jumat, 5 Agustus 2016

III.TUJUAN

: Untuk menentukan kadar Triglesirida dalam darah

IV.METODE

: Spektophotometer

V.PRINSIP

: Darah di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan

300 RPM
sehingga menghasilkan serum. Serum tersebut
ditambahkan dengan
reagen Tryglicerides R1 dn R2 lalu di inkubasi
dan di ukur
menggunakan alat Photometer.
A.PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPELl : Darah yang di sentrifus sehingga menghasilkan serum
2.ALAT DAN BAHAN : a. Sentrifus
b.Alat photometer

53

c.Mikropipet
d.Tips kuning dan biru
e. Aquadest
f.Tabung reaksi

B.ANALITIK
1.Darah diambil sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk mendapatkan serum
2.Serum di pipet menggunakan mikropipet 10 l dan menggunakan tips kuning lalu
di pindahkan pada tabung reaksi, tambahkan reagen Tryglucerides R1 dan R2 masing
masing menggunakan mikropipet dan tips biru sebanyak 500 l, kemudian di kocok
dan di inkubasi selama 5 menit
3.Disiapkan blanko sebagai pembanding yang di dalamnya hanya berisi reagen tanpa
campuran sampel
4.Setting alat photometer dengan menekan pilihan pengukuran dengan metode pada
alat kemudian bilas selang kecil pada alat dengan menggunakan aquadest dimana
selang tersebut berfungsi sebagai tempat penarikan cairan sampel dan pembilasan
berfungsi agar tidak terjadi kontaminasi sampel dan reagen pada pemeriksaan
sebelumnya. Setelah di bilas, ukur blanko reagen tujuannya agar kita dapat
mengetahui kadar reagen yang kita gunakan. Kemudian masukkan kode nomor
pemeriksaan Trigliserida lalu sampel diukur dan ditunggu hasil yang keluar pada
layar alat.
5.Dicatathasil

54

C.PASCA ANALITIK
Interpretasi hasil
Nilai normal kadar Triglesirida dalam darah yaitu150 mg\dl

I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan SGOT(Serum Glutamat

Oksaloasetat Transaminase)
II.HARI/TANGGAL

: Jumat, 5 Agustus 2016

III.TUJUAN

: Untuk menetukan kadar SGOT dalam darah

IV.METODE

: Spektrophotometer

V.PRINSIP

: Darah di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan

300 RPM
sehingga menghasilkan serum. Serum tersebut
ditambahkan dengan
reagen SGOT lalu di inkubasi dan di ukur
menggunakan alat
Spektrophotometer.
A.PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPEL : Darah yang di sentrifus sehingga menghasilkan serum
2.ALAT DAN BAHAN : a. Sentrifus
b.Alat photometer
55

c.Mikropipet
d.Tips kuning dan biru
e. Aquadest
f.Tabung reaksi

B.ANALITIK
1.Darah diambil sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk mendapatkan serum
2.Serum di pipet menggunakan mikropipet 10 l dan menggunakan tips kuning lalu
di pindahkan pada tabung reaksi, tambahkan reagen khusus SGOT menggunakan
mikropipet dan tips biru sebanyak 100 l, kemudian di kocok dan di inkubasi selama
5 menit
3.Disiapkan blanko sebagai pembanding yang di dalamnya hanya berisi reagen tanpa
campuran sampel
4.Setting alat photometer dengan menekan pilihan pengukuran dengan metode pada
alat kemudian bilas selang kecil pada alat dengan menggunakan aquadest dimana
selang tersebut berfungsi sebagai tempat penarikan cairan sampel dan pembilasan
berfungsi agar tidak terjadi kontaminasi sampel dan reagen pada pemeriksaan
sebelumnya. Setelah di bilas, ukur blanko reagen tujuannya agar kita dapat
mengetahui kadar reagen yang kita gunakan. Kemudian masukkan kode nomor
pemeriksaan SGOT lalu sampel diukur dan ditunggu hasil yang keluar pada layar
alat.
5.Dicatat hasil

56

C.PASCA ANALITIK
Interpretasi hasil
Nilai normal kadar SGOT dalam darah yaitu 31-35 U/L

I.JUDUL PRAKTIKUM

: Pemeriksaan SGPT(Serum Glutamat Piruvat

Transaminase)
II.HARI/TANGGAL

: Jumat, 5 Agustus 2016

III.TUJUAN

: Untuk menetukan kadar SGPT dalam darah

IV.METODE

: Spektrophotometer

V.PRINSIP

: Darah di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan

300 RPM
sehingga menghasilkan serum. Serum tersebut
ditambahkan dengan
reagen SGPT lalu di inkubasi dan di ukur
menggunakan alat
Photometer.
A.PRA ANALITIK
1.PERSIAPAN SAMPEL : Darah yang di sentrifus sehingga menghasilkan serum
2.ALAT DAN BAHAN : a. Sentrifus
b.Alat photometer
c.Mikropipet
57

d.Tips kuning dan biru


e. Aquadest
f.Tabung reaksi

B.ANALITIK
1.Darah diambil sebanyak 3 cc, kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan
kecepatan 300 RPM tujuannya untuk mendapatkan serum
2.Serum di pipet menggunakan mikropipet 10 l dan menggunakan tips kuning lalu
di pindahkan pada tabung reaksi, tambahkan reagen khusus SGPT menggunakan
mikropipet dan tips biru sebanyak 100 l, kemudian di kocok dan di inkubasi selama
5 menit
3.Disiapkan blanko sebagai pembanding yang di dalamnya hanya berisi reagen tanpa
campuran sampel
4.Setting alat photometer dengan menekan pilihan pengukuran dengan metode pada
alat kemudian bilas selang kecil pada alat dengan menggunakan aquadest dimana
selang tersebut berfungsi sebagai tempat penarikan cairan sampel dan pembilasan
berfungsi agar tidak terjadi kontaminasi sampel dan reagen pada pemeriksaan
sebelumnya. Setelah di bilas, ukur blanko reagen tujuannya agar kita dapat
mengetahui kadar reagen yang kita gunakan. Kemudian masukkan kode nomor
pemeriksaan SGPT lalu sampel diukur dan ditunggu hasil yang keluar pada layar alat.
5.Dicatat hasil

C.PASCA ANALITIK

58

Interpretasi hasil
Nilai normal kadar SGPT dalam darah yaitu 31-41 U/L

III.1.2 Alur Pelayanan Kesehatan


Di

Balai

yakni:Loket,Ruangan

Laboratorium

Kesehatan

terdapat

12

ruangan

Sampling,Laboratorium Hematologi dan Urine

Klinik,Laboratorium

Imunologi,Laboratorium

Kimia

Lingkungan,Laboratorium Bakteri,Laboratorium Kimia Klinik, Ruangan


Media dan Reagen,Ruangan Tata Usaha,Ruangan Kepala Balai Laboratorium
Kesehatan,Ruangan Kepala Bidang Balai Laboratorium Kesehatan dan
Ruangan Pengolahan Limbah.Setiap ruangan memiliki hubungan antara satu
dengan yang lain terutama dalam pelayanan kesehatan.
Adapun alur pelayanan kesehatan di Balai Laboratorium Kesehatan
sebagai berikut:
CUSTOMER

LOKET

LOKET

Sampling

Laboratorium

Kepala Bidang

Tata Usaha

Pelayanan Kesehatan diBalai Laboratorium Kesehatan di mulai dari


custamer melakukan pendaftaran di loket untuk mengisi formulir pemeriksaan
kemudian masuk ke ruang sampling untuk pengambilan sampel. Kemudian
sampel masuk di laboratorium sesuai parameter yang akan diperiksakaan
.Sampel yang masuk di laboratorium diberikan nomor identitas dan
dimasukan dalam buku arsip kemudian di periksa.Hasil yang diperoleh
diberikan pada bagian tata usaha untuk mengeluarkan Laporan Hasil Uji atau
LHU kemudian diberikan kepada kepala bidang untuk disahkan sebelum di

59

keluarkan.Laporan Hasil Uji di kembalikan ke loket dan akan diteruskan


kembali ke customer.
III.1.3 Sistem Pengolahan Limbah
Limbah adalah bahan-bahan buangan atau residu dari suatu kegiatan,
bisa dalam bentuk padat, cair atau gas yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah
laboratorium dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu Bahan baku yang
sudah kadaluwarsa,Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang
tidak terpakai dan Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa
spesimen,
Di Balai Laboratorium Kesehatan pengolahan limbah berdasarkan
limbah ifeksius dan non-infeksius. limbah non infeksius seperti sampah
plastik,tissu kertas di kumpulkan menjadi satu dan kemudian dimusnakan
dengan cara membakar.Sedangkan limbah infeksius seperti alat-alat habis
pakai .Adapun penangana akhir dengan cara pemusnahan dengan metode
insinerasi dengan alat incinerator. .Incinerator merupakan alat yang digunakan
untuk memusnahkan limbah

dengan membakar limbah tersebut dalam satu

tungku pada suhu 1500-1800 oF (800 oC 1000 oC ) dan dapat mengurangi


limbah 70 %.
III.3Rancangan
III.3.2 Kegiatan PBL

Hari

Kegiatan

/Tanggal
Senin,18

Orientasi

Juli

Balai

2016

Kesehatan

Metode
Lingkungan -

prinsip

Bidang

Laboratorium

60

Selasa,1
9

1.Pembuatan

Sedian -

Juli Bakteri

Deferen

Dibuat

preparat Bakteriologi

pada kaca objek

2016
Rabu,20

2.Pewarnaan Gram
sial
Uji
Coliform
pada MPN

dan diwarnai.
Mengencerkan

Juli

sampel

sampai

tingkat

2016

pertama( Uji Penduga)

tertentu

dan

ditanam

pada

tabung

yang

air

Coliform

tahap

pada MPN

menghasilkan ( +)
Dilihat
tabung Bakteriologi

tahap

positif

Kamis,2

Uji

1Juli

sampel

2016

pertama( Uji Penegas)

air

Bakteriologi

dan

ditanam

pada

media

BGLB

kemudian diamati
yang positif
Jumat,22 Uji

Coliform
air

pada MPN

Mengencerkan

Bakteriologi

Juli

sampel

tahap

sampai

tingkat

2016

pertama( Uji Pelengkap)

tertentu

dan

ditanam

pada

tabung

yang

menghasilkan
Senin,25

Identifikasi

Bakteri

Juli

(lanjutan uji coliform)

tabung positive
Dilihat
tabung Bakteriologi
yang paling keruh

2016

dan ditanam pada

Selasa,2

media EMBA
Bakteri
yang Bakteriologi

6
2016

Uji Biokimia (lanjutan

Juli uji coliform)

ditanam
media

pada
tertentu

61

mengakibatkan
terjadi

reaksi

enzimatik

dan

terjadi perubahan
warna.
Rabu,27

Uji Biokimia (lanjutan

Juli

pemberian indikator)

2016
Kamis,2

Uji

sampel air

kesadahan

Juli2016

Bakteriologi

pada Titrasi

Kalsium

dan Kimia

argento

magnesium dalam LIngkungan

metri

air

dapat

membentuk
senyawa kompleks
dengan
pada

EDTA
suatu

tertentu.

pH
untuk

mengetahui
akhir

titik
titrasi

digunakan
indicator

logam

yaitu

indicator

EBT

dan

Jumat 29 Pemeriksaan TDS

TDS

Murexida.
Konsetrasi jumlah Kimia

juli 2016

scam

ion
(

kation LIngkungan
bermuatan

positif) dan anion (


bermuatan
negative) didalam

62

air (baik itu zat


organic

maupun

Senin 1 Pemeriksaan DO

DO

anorganic)
Dirsolve oxygent Kimia

agustus

meter

menunjukan

2016

jumlah

Lingkungan

oksigen

dalam satuan PPM


yang

dibutuhkan

oleh
mikroorganisme
aerobih

untuk

memecahkan
bahan-bahan
organic

yang

terdapat di dalam
air limbah pada
suhu

tertentu

selama

periode

Selasa 2 Pemeriksaan TSS

Kertas

waktu tertentu
Contoh uji yang Kimia

agustus

saring

telah

2016

homogeny Lingkungan

disaring

dengan

kertas saring yang


telah

ditimbang.

residu

yang

bertahan

pada

saringan
dikeringkan
sampai

mencapai

63

berat konstan pada


Rabu

3 Pemeriksaan TSS

agustus

Kertas

suhu 1030c
Contoh uji yang Kimia

saring

telah

2016

homogeny lingkungan

disaring

dengan

kertas saring yang


telah

ditimbang.

residu

yang

bertahan

pada

saringan
dikeringkan
sampai

mencapai

berat konstan pada


suhu 1030c
Reaksi
antara Kimia

Kamis 4 Uji SGOT

Spektrof

agustus

otometer serum

Uji SGPT

2016

darah Klinik

dengan reagen R1
dan R2 kemudian
di

inkubasi

dan

dibaca pada alat


spektrofotometer.
Uji asam urat
Reaksi

antara

serum

darah

dengan

reagen

urid acid R1 dan


R2 kemudian di
inkubasi

dan

dibaca pada alat

64

spektrofotometer
Reagen
antara Kimia

Jumat 5 Uji ureum

spektrof

agustus

otometer serum

2016

dengan

darah Klinik
reagen

kemudian dibacah
pada
spektrofotometer.
Uji Trigeliserida
Reaksi

antara

serum

darah

dengan reagen R1
dan diukur denga
Uji Glukosa

spektrofotometer.
Reaksi

antara

serum

darah

dengan reagen R1
dan diukur dengan
Senin 8 Uji amonik pada sampel spektrof
agustus
2016

air

spektrofotometer.
Sampel diencerkan Kimia

otometer dengan

akuades. Lingkungan

Ditambahkan
pereaksi

mineral

stabiliter,
polivenol alcohol
dan

nesler

kemudian

dibaca

pada

alat

spektrofotometer

65

Selasa 9 Pemeriksaan widal

Slide

Terjadinya

reaksi Imunoserolo

agustus

aglutina

aglutinasi

antara gi

2016

si

antigen

bakteri

samonela sp. Yang


terdapat
reagen

dalm
dengan

antibody

yang

terdapat

dalam

serum
Rabu 10 Pemeriksaan kimia urine Urinaliz

Reagen

strip Hematologi

agustus

Pemeriksaan

dicelupkan

pada

2016

urine

mikrosk

sampel

urine

opis

kemudian

sedimen er

ditempatkan pada
tray,

lalu

ditarik

tray
motor

penggerak
sehingga

strip

dibaca oleh alat.


Sampel

di

sentrifus selama 510 menit dengan


kecepatan

1500-

2000 rpm , diambil


sedimenya
kemudian diamati
di

bawah
66

microskop dengan
pembesaran
Kamis

Pemeriksaan HBSAG

40x10.
Rapid I. HBSAG

11

Pemeriksaan darah rutin

test

sempel

agustus

Hematol

berikatan

2016

ogi

anti

analizer

COLLOIDAL

dalam Imunoserolo
akan gi
dengan
HBS

gold.konjugat
membentuk
komplek

yang

akan

bergerak

melalui membran
area tes yang di
lapisi

olek

HBS.

Kemudian

terjadi

anti
reaksi

membentuk
berwarna
muda

garis
merah

keuangan

yang menunjukan
hasil positif.
Jumat 12 Pemeriksaan darah rutin
agustus

Pemeriksaan

2016

lengkap

Hematol

urine ogi

Srip

dimasukkan Hematologi

kedalam

urine

analizer

kemudian dibawah

Makro

alat urinalyzer dan

dan

dosentrifus untuk

mikro

mendapatkan

67

sedimen

pada

urine dan diperiksa


dibawah
microskop.
Senin 15 Penarikan peserta PBL
agustus
2016

BAB IV
PENUTUP
IV.1 kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Permeriksaan diBalai Laboratorium Kesehatan meliputi bidang
Hematologi,Bakteriologi,Kimia Lingkungan,Imunologi,Kimia Klinik,Media
dan Reagen

68

2. Alur pelayanan di Balai Laboratorium Kesehatan dimulai dari customer yang


melakukan restrasi diloket kemudian ke sampling,Laboratorium,Tata
Usaha,Kepala Bidang,Loket dan memberikan hasil kepada cutomer.
3. Sistem pengolahan limbah di Balai Laboratorium Kesehatan menggunakan
proses Insenerasi dengan menggunakan alat Incenerator

IV.2 Saran
Sebainya pihak prodi D-IV ANALIS KESEHATAN Stikes Mandala
Waluya Kendari lebih memperhatikan dalam menyusun jadwal Praktek Kerja
Lapangan agar tidak mengganggu proses perkuliahan dan kami busa lebih
focus ke Praktek Kerja Lapangan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2016,Pedoman Praktek Kerja Lapangan.Penerbit Stikes Mandala
Waluya.kendari

69

70

Anda mungkin juga menyukai