Anda di halaman 1dari 3

2.

Bagaimana anda menjelaskan keterlibatan fasa dalam suatu proses kimia /


biokimia?
Fasa adalah suatu keadaan dimana suatu zat memiliki komposisi yang pasti
pada kedua fasanya pada suhu dan tekanan tertentu, biasanya pada fasa cair dan
uapnya. Diagram fasa merupakan cara mudah untuk menampilkan wujud zat sebagai
fungsi suhu dan tekanan. Kesetimbangan fasa dikelompokan menurut jumlah
komponen penyusunnya yaitu sistem satu komponen, dua komponen dan tiga
komponen. Pemahaman mengenai perilaku fasa berkembang dengan adanya aturan
fasa Gibbs. Sedangkan persamaan Clausius dan persamaan Clausius Clayperon
menghubungkan perubahan tekanan kesetimbangan dan perubahan suhu pada sistem
satu komponen. Adanya penyimpangan dari sistem dua komponen cair- cair ideal
konsep sifat koligatif larutan dapat dijelaskan.
Untuk menguraikan keadaan kesetimbangan dari suatu sistem yang terdiri atas
beberapa fasa dengan beberapa spesi kimia, dapat ditentukan mol masing masing
spesi dalam setiap fasa serta suhu (T) dan tekanan (P). Akan tetapi penentuan tidak
dapat dilakukan karena massa setiap fasa dalam sistem tidak menjadi perhatian.
Massa atau ukuran dari setiap fasa tidak mempengaruhi posisi kesetimbangan fasa,
karena kesetimbangan fasa, karena kesetimbangan fasa ditentukan oleh kesamaan
dalam potensial kimia yang merupakan variabel intensif.
Derajat kebebasan didefinisikan sebagai jumlah minimum variabel intensif yang
harus dipilih agar keberadaan variabbel intensif dapat ditetapkan. Jumlah minimum
variabel intensif dapat berupa temperatur, tekanan, konsentrasi. Simbol untuk derajat
kebebasan dan invarian bila = 0, univarian bila = 1, biarian bila = 2 dan
seterusnya.
Rumus derajat kebebasan diturnkan melalui hukum fasa Gibbs. Persamaannya
dapat dituliskan menjadi:
= C + 2 P ; = derajat kebebasan
C = jumlah komponen
P = jumlah fasa

Pemahaman Anda tentang diagram fasa akan terbantu dengan pemahaman hukum
fasa Gibbs, hubungan yang diturunkan oleh fisikawan-matematik Amerika Josiah
Willard Gibbs (1839-1903) di tahun 1876. Aturan ini menyatakan bahwa untuk
kesetimbangan apapun dalam sistem tertutup, jumlah variabel bebas-disebut derajat
kebebasan yang sama dengan jumlah komponen C ditambah 2 dikurangi jumlah
fasa P, yakni,

=C+2-P

Jadi, dalam titik tertentu di diagram fasa, jumlah derajat kebebasan adalah 2
yakni suhu dan tekanan; bila dua fasa dalam kesetimbangan-sebagaimana ditunjukkan
dengan garis yang membatasi daerah dua fasa hanya ada satu derajat kebebasan-bisa
suhu atau tekanan. Pada ttik tripel ketika terdapat tiga fasa tidak ada derajat kebebasan
lagi. Dari diagram fasa, Anda dapat mengkonfirmasi apa yang telah diketahui, dan
lebih lanjut, Anda dapat mempelajari apa yang belum diketahui. Misalnya,
kemiringan yang negatif pada perbatasan padatan-cairan memiliki implikasi penting
sebagaimana dinyatakan di bagian kanan diagram, yakni bila tekanan diberikan pada
es, es akan meleleh dan membentuk air. Berdasarkan prinsip Le Chatelier, bila sistem
pada kesetimbangan diberi tekanan, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang akan
mengurangi perubahan ini. Hal ini berarti air memiliki volume yang lebih kecil,
kerapatan leb besar daripada es; dan semua kita telah hafal dengan fakta bahwa s
mengapung di air.

RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan fasa?
2. Bagaimana kesetimbangan fasa dalam proses kimia dan biokimia?
3. Bagaimana perubahan sifar-sidat termomdinamika yang terlibat dalam system
kesetimbangan fasa?
4. Bagaimana mekanisme pengontrolan dalam perubahan fasa?

PENGARUH TEKANAN
Perhatikan reaksi berikut :
N2(g)+ 3H2(g)

2NH3(g)

H = -92 kJ

Koefisien reaksi di kanan = 2


Koefisien reaksi di kiri = 4

Jika tekanan diperbesar (volume mengecil), maka kesetimbangan akan


bergeser ke arah kanan, sebab jumlah molnya lebih kecil yaitu 2 mol.

Jika tekanan dikurangi/diperkecil (volume bertambah), maka


kesetimbangan akan bergeser ke kiri,karena jumlah molnya lebih besar yaitu
4 mol

Maka dari itu, dengan meningkatkan tekanan akan mengurangi volume ruangan pada
campuran yang setimbang dan menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang
mengandung jumlah molekul gas yang paling sedikit. Sebaliknya, menurunkan
tekanan

(memperbesar

volume

ruangan)

pada

campuran

yang

setimbang

menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang
paling banyak. Sementara untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan jumlah
molekul gas (mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan volume tidak
mempengaruhi kesetimbangan kimia.

Atkins, P.W. 1966. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Barrow, Gordon M. 1979. Physical Chemistry. New York: McGraw-Hill Inc.
Maron, S.H. dan Lando, JB. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New York:
Macmillan Publishing Co. Inc.

Anda mungkin juga menyukai