Pengertian Semen
Semen adalah suatu bahan yang mempunyai sifat adhesif dan kohesif yang mampu
melekatkan fragmen-fragmen mineral menjadi suatu kesatuan massa yang padat.
Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah semen portland atau semen
portland pozolan yang berupa semen hidrolik sebagai perekat bahan susun beton.
1.2.
Kehalusan Butir.
Semakin halus butiran semen, semakin luas permukaannya sehingga semakin cepat
pula proses hidrasinya. Hal ini berarti bahwa butir butir semen yang halus akan
menjadi kuat dan menghasilkan panas hidrasi yang lebih cepat dari pada semen
dengan butir butir yang lebih kasar. Menurut SII 0013-81 paling sedikit 90% berat
semen harus lolos ayakan lubang 9 mm.
Waktu Ikatan
Waktu ikatan adalah waktu yang dibutuhkan semen untuk mencapai keadaan kaku
tahap pertama dan cukup kuat untuk menerima tekanan.
Panas Hidrasi
Panas hidrasi adalah kuantitas panas dalam kalori/gram pada semen yang terhidrasi.
Berat Jenis.
Berat jenis semen berkisar pada 3,15. Berat jenis digunakan dalam hitungan
perbandingan campuran.
1.2.5 Sifat Kimia Semen
Kesegaran Semen. Pengujian kehilangan berat akibat pembakaran (loss of ignition)
dilakukan pada semen untuk menentukan kehilangan berat jika semen dibakar sampai
sekitar (900 1000)C. Kehilangan berat ini terjadi karena adanya kelembaban dan
adanya karbon dioksida dalam bentuk kapur bebas atau magnesium yang menguap.
Kehilangan berat dari pembakaran ini merupakan ukuran kesegaran semen. Semakin
sedikit kehilangan berat berarti semakin sedikit unsur pengisinya dan ini berarti semen
semakin baik.
1.3 Jenis Jenis Semen
Berikut jenis-jenis semen portland yang sering digunakan dalam konstruksi
Tabel 1.1 Jenis Semen Portland
Jenis
I
Penggunaan
Reaksi antara air dengan semen dibedakan menjadi dua periode yaitu periode
pengikatan dan periode pengerasan. Periode pengikatan adalah peralihan dari kondisi
plastis ke kondisi keras. Kondisi pada periode pengikatan yaitu :
1. Kondisi pada saat semen mulai menjadi kaku setelah semen itu diaduk dengan air.
Kondisi ini disebut pengikatan awal.
2.
Kondisi yang berlangsung antara permulaan semen menjadi kaku sampai saat semen
beralih ke kondisi keras dan padat, atau kondisi ini dapat diartikan disebut waktu
pengikatan .