Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FISIKA LINGKUNGAN

REVIEW ARTIKEL PENCEMARAN TANAH

OLEH :

NAMA

: DWI NOFITA SARI

NIM

: 1405118366

KELAS

: FISIKA 2014 A

DOSEN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PMIPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

REVIEW ARTIKEL
dwinofita09@gmail.com
PENDAHULUAN
Penulis Artikel

: Agus Hendryanto

Dibuat pada

: Senin, 10 Juni 2013

Tanah subur merupakan tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun
mikroorganisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun
dewasa ini sulit mencari tanah yang subur dikarenakan adanya adanya erosi dan pencemaran
tanah. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran tanah? Komponen dan bahan apa sajakah
yang mencemari tanah? Apa saja penyebab tanah dapat tercemar? Bagaimana dampak
pencemaran tanah? dan bagaimana cara menanggulangi pencemaran tersebut? Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini adalah fokus bahasan dalam artikel ini. Artikel yang ditulis oleh Agus
Hendryanto ini memiliki fokus bahasan tentang pencemaran pada tanah.

ISI
Dalam pembahasan awal, Agus Hendryanto menjelaskan tentang pengertian tanah dan
pencemaran tanah. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian
kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa
lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai
sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Dan agus mengartikan pencemaran tanah sebagai keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.Pengartian ini bukan
tanpa alasan, tapi didasarkan dari pengertian yang dijelaskan di dalam PP No. 150 th. 2000 di
sebutkan bahwa Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar
tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.
Pembahasan selanjutnya terkait dengan sumber daan komponen bahan pencemar tanah.
Disini penulis mengelompokkan sumber bahan pencemar tanah menjadi sumber pencemar yang
berasal dari Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit, gunung merapi
yang meletus dan asap kendaraan bermotor, bahan polimer dan bahan yang sukar terurai,

limbah pertanian ,limbah reactor atom/PLTN dan limbah industry. Kemudian dari sumber
pencemar tersebut terdapat komponen bahan pencemarnya berupa Senyawa organik yang dapat
membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan
bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Pencemar Udara berupa gas
yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan
SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah
bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman. Pencemar berupa logam-logam berat yang
dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Dan Zat
radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan
atau menghasikan zat radioaktif.
Kemudian, penulis juga membahas tentang bentuk penyebab pencemaran tanah,
diantaranya adalah pencemaran tanah secara langsung, misalnya karena penggunaan pupuk
secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan
seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya. Selanjutnya pencemaran tanah melalui air ,air
yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga
mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah ,dan pencemaran tanah
melalui udara , udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar
yang mengakibatkan tanah tercemar juga.
Selanjutnya , Agus Hendryanto memberikan beberapa dampak pencemaran tanah
terhadap manusia, hewan dan tumbuhan. Pertama : Timbunan limbah domestik menyebabkan
gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Kedua:
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral berkurang,
sehingga tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk
berkembang. Ketiga: Tinja, deterjen, oli bekas, cat (limbah cair) akan merusak kandungan air
tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam
tanah. Keempat : Padatan, lumpur, bubur menyebabkan lingkungan disekitarnya menjadi bau,
jika tertimbun dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan
ketika Timbunan mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran. Kelima: Sisa industri

pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan
boron meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme. Keenam:
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan mungkin tidak bisa
di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot.
Terakhir, penulis membahas tentang cara pencegahan dan penaggulangan pencemaran
tanah. Pencegahan pencemaran tanah ada 2 diantaranya, pencegahan sampah dengan
penimbunan (dumping), pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill), pencacahan ( grinding),
penkomposan atau composting , pembakaran (incineration), pirolisis. Pencegahan pencemaran
bahan kimia,pupuk, atau deterjen dengan hati-hati dalam pemakaian ,jangan sampai tececer,
mengenai badan manusia, atau mencemarkan lingkungan. Sedangakan Penanganan
pencemaran tanah dapat dilakukan juga dengan 2 cara diantaranya adalah : Pertama
Remediasi ,adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah yaitu remediasi in-situ (on-site) dan remediasi ex-situ (off-site). Pembersihan insitu adalah pembersihan dilokasi. Sedangkan pembersihan ex-situ meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa kedaerah yang aman. Seteleh dibawa kedaerah yang aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui :Jenis
pencemar (organik/anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak, berapa banyak zat pencemar
yang telah mencemari tanah tersebut, perbandingan karbon (C), nitrogen (N), fosfat (P), Jenis
tanah, kondisi tanah, telah berapa lama zat pencemar terendapkan dilokasi tersebut, kondisi
pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda)\
Kedua, Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur,bakteri). Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam
bioremediasi : Stimulasi aktivitas mikrooganisme asli (di lokasi yang tercemar) dengan
penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH. Inokulasi (penanaman)
mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan
biotransformasi khusus. Penerapan immobilized enzymes. Penggunaan tanaman untuk
menghilngkan atau mengubah pencemar.

PENUTUP
Artikel ini membahas tentang pengertian pencemaran tanah, sumber dan komponen
bahan pencemaran tanah, bentuk penyebabpencemaran tanah ,dampak pencemaran tanah ,cara
pencegahan dan cara menanggulangi pencemaran tanah. Penting untuk menjadi catatan bahwa
pencemaran pada tanah dapat terjadi akibat ulah manusia, namun dapat pula dicegah oleh
manusia dan jika telah terjadi pencemaran maka dapat di tanggulangi oleh manusia agar
lingkungan, khususnya tanah kembali menjadi bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA
http://artikelblo.blogspot.com/2013/02/makalah-pencemaran-tanah.html
http://agushendriyantoo.blogspot.co.id/

Senin, 10 Juni 2013


PENCEMARAN LINGKUNGAN TANAH Oleh : Agus Hendriyanto

PENCEMARAN TANAH
Tanah subur merupakan tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun
mikroorganisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun
tanah subur dapat rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah.
Sebagaimana udara dan air tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita.Tanah
berperan penting dalam pertumbuhan makluk hidup, Memelihara ekosistem, dan memelihara
siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan pembuangan sampah yang tidak
memenuhi syarat (ilegal dumping), Kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komrsial ,
atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, Zat kimia, atau limbah, yang kemudiaan tumpah
ke permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap , Tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air,tanah dan udara diatasnya
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian
kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah satu komponen lahan
berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta
mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Tetapi akhir-akhir ini, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah terutama
di daerah perkotaan yang padat penduduk, daerah industri dan kawasan peternakan serta
pertanian. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa Kerusakan tanah untuk produksi
biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.

Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah tercemar dalam lapisan subpermukaan, zat kimia, atau air limbah dari tempat

penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat.Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhaan atau dapat mencemariarus air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran Tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara
maupun dengan pencemaran air. Bahan Pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh
air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah.
Demikian pula bahan pencemar dalam air permukaan tanah (air sungai, air selokan, air
danau dan air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan Pencemaran Tanah.
Dengan demikian maka Lingkungan Hidup yang paling banyak dan mudah tercemar adalah
Tanah.
Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak makhluk
hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan mikroorganisme.
Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.

A. Sumber dan komponen bahan Pencemar Tanah


1) Sumber Bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan
pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan
pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya
hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk
dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang
dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan
juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a.

Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.

b.

Gunung merapi yang meletus dan asap kendaraan bermotor

c.

Bahan polimer dan bahan yang sukar terurai

d. Limbah pertanian
e.

Limbah reactor atom/PLTN

f.

Limbah industry

2) Komponen Bahan Pencemar Tanah


Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan
pencemar tersebut di atas antara lain berupa:

a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisasisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c) Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan
NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam
yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d) Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb,
Cd dapat mencemari tanah.
e) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang
menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
Penyebab Pencemaran Tanah
Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita
ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian
besar makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan
yang hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah sehingga bisa mendukung
kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun
merupakan akibat kegiatan manusia.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
Limbah domestic
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman
penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantorkantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas
botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak

kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.


Limbah industry
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik,
manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik
gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik
untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman,
misalnya DDT.
Bahan polimer dan bahan yang sukar terurai
Bahan polimer banyak digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, atau kantong plastic.
Selain praktis, harga bahan-bahan polimer ini sangat murah sehingga digunakan secara luas.
Namun, umumnya bahan polimer ini sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu
pembakarannya juga menghasilkan asap dan gas yang berbahaya.
Bahan polimer ada yang dapat didaur ulang dan ada juga yang tidak. Di Negara maju, bahan
polimer yang boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari harus berupa bahan yang dapat
didaur ulang. Bahan- bahan polimer yang masuk ke dalam tanah dan sukar diuraikan dapat
menggangu kehidupan tumbuhan. Bahan polimer yang sulit diuraikan antar lain plastic,
gelas(kaca), kaleng, seng, dan besi bekas.
Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu :
1. Pencemaran tanah secara langsung

Misalnya karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan
limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.
2. Pencemaran tanah melalui air
Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga
mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.
3. Pencemaran tanah melalui udara
Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang
mengakibatkan tanah tercemar juga.
B. Dampak Pencemaran Tanah
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena:
lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga
tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam
sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran
tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.
Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di
permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh
sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk
berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh
mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran
tanah.

Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan
industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah
padat ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya
karena limbah padat yang telah membusuk ini menguap dan baunya dibawa oleh angin sehingga
lingkungan disekitarnya menjadi bau.
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi
rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat
turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah.
Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal,
perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.
Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang
memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan
pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis
tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru
pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme
yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan
mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin
tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat

menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang bayak,
menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
C. Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan
pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan.
Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik
dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi
baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru
kita lakukan tindakan penanggulangan.
Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak menggunakannya. Cara ini
merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah mengakibatkan hasil produksi menurun.
Cara yang dapat ditempuh ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam


Memilih varietas tanaman yang tahan hama
Menggunakan musuh alami untuk hama
Menggunakan horlmon serangga
Pemandulan (sterilisasi)
Memamfaatkan daya tarik seks untuk serangga

Disamping itu juga kita perlu :


1.
2.
3.
4.

Memahami kegiatan pestisida yang bersangkutan


Mengikuti petunjuk pemakaian
Hati -hati dalam penyimpanan
Menggunakan alat-alat pelindung seperti masker, kacamata, dan pakaian.

Pada dasarnya cara-cara yang ditempuh itu berlaku untuk bahan kimia,pupuk, atau deterjen.
Kehati-hatian pada pemakaian bahan-bahan ini perlu diperhatikan jangan sampai bahan-bahan
itu tececer, mengenai badan manusia, atau mencemarkan lingkungan.
Sedangkan penanganan sampah ialah dengan mencegah timbulnya pencemaran, misalnya dengan
cara :

1. Penimbunan (dumping), dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang, lekukan tanah di
tempat terbuka dan di laut
2. Pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill), dengan mengisi tanah berlegok dan
kemudian menutupnya dengan tanah.
3. Pencacahan ( grinding), dimana limbah organik dimasukkan kedalam alat penggiling
sehingga menjadi kecil-kecil , dialirkan ke selokan, hanyut ke tempat pengolahan lebih
lanjut.
4. Penkomposan atau composting yakni pengolahan limbah untuk memperoleh kompos
untuk menyuburkan tanah.
5. Pembakaran (incineration), yang menghasilkan gas dan residue
6. Pirolisis, yakni mengolah limbah dengan proses dekomposisi senyawa kimia pada suhu
tinggi dengan pembakaran tidak sempurna yang pada akhirnya menghasilkan zat kimia
baru yang berguna.
Penanganan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah yaitu remediasi in-situ (on-site) dan remediasi ex-situ (off-site).
Pembersihan in-situ adalah pembersihan dilokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Sedangkan
pembersihan ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
kedaerah yang aman. Seteleh dibawa kedaerah yang aman, tanah tersebut dibersihkan
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan ex-situ ini jauh lebih mahal dan rumit
dibandingkan dengan pembersihan in-situ. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu
diketahui :
a. Jenis pencemar (organik/anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak.
b. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
c. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), fosfat (P).
d. Jenis tanah
e. Kondisi tanah
f. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan dilokasi tersebut
g. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda)\
2. Bioremediasis

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur,bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
1. Stimulasi aktivitas mikrooganisme asli (di lokasi yang tercemar) dengan
penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH. Dan sebagainya.
2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme
yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3. Penerapan immobilized enzymes
4. Penggunaan tanaman untuk menghilngkan atau mengubah pencemar.

Anda mungkin juga menyukai