A. Pengertian Bahaya
Bahaya (hazard)
situasi,
ataupun
adalah
aktivitas
semua
yang
sumber
berpotensi
menyebabkan
penyakit
pada
manusia.
secara
infeksi,
genetik,
reaksi
yang
dapat
alergi,
atau
yang
dapat
memberi
pengaruh
yang
seperti
produk
serat
alam
yang
BAB II
IDENTIFIKASI BAHAYA FAKTOR BIOLOGI
tentang
Pedoman
virus
yang
menimbulkan
bahan
Bahaya
Faktor
Biologi
dengan
Pekerjaan
Para pekerja dapat mengalami kontak dengan
bahaya biologi dalam beberapa macam keadaan :
1. Intrinsik pada pekerjaan tertentu; pekerja
konstruksi pada fasilitas pengolahan limbah
berisiko terpapar infeksi bakteri.
2. Insidental pada saat berkerja (bukan bagian dari
aktivitas pekerjaan); pekerja yang menderita
penyakit akibat mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi.
tingkat
tingkat
tinggi
(toksin
&
saliva,
faeces,
kulit/rambut
(allergen)
anthrax,
brucella,
tetanus,
3. Virus
Virus mempunyai ukuran yang sangat
kecil antara 16 - 300 nano meter. Virus tidak
mampu bereplikasi, untuk itu virus harus
menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh
penyakit yang diakibatkan oleh virus : influenza,
varicella,
hepatitis,
HIV,
dan
sebagainya
Tertusuk/teriris
jarum/pisau
yag
c. Contoh
Byssinosis,
grain
fever,
Legionnaires disease.
8. Alergi Biogenic
a. Termasuk didalamnya adalah: jamur, animalderived protein, enzim.
b. Bahan alergen dari pertanian berasal dari
protein pada kulit binatang, rambut dari bulu
dan protein dari urine dan feaces binatang.
c. Bahan-bahan alergen pada industri berasal
dari proses fermentasi, pembuatan obat,
bakery, kertas, proses pengolahan kayu, juga
dijumpai di bioteknologi (enzim, vaksin dan
kultur jaringan).
d. Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen
dapat menimbulkan gejala alergi seperti
rinitis, conjunctivitis atau asma.
e. Contoh : Occupational asthma : wool, bulu,
butir gandum, tepung bawang dsb.
BAB III
PENYAKIT AKIBAT KERJA DARI BAHAYA
FAKTOR BIOLOGI DAN PENGENDALIAN
BAHAYA FAKTOR BIOLOGI
Organization
(WHO)
2.
3.
4.
asma.
B. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja
(PAK) tergantung pada bahan yang digunakan dalam
proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja.
Pada
umumnya
faktor
penyebab
dapat
dari
binatang
atau
bahan-bahan
dari
tumbuhan
seperti
produk
serat
alam
yang
terdegradasi.
Penyakit biologi dapat dibagi menjadi dua
yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi.
Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi
lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan
alergi biogenik.
Faktor-faktor
penyebab
penyakit
akibat
biologi :
1. Kontak dengan individu yang terinfeksi, sekresi,
ekskresi, atau jaringan tubuh manusia seperti
hepatitis, AIDS, tbc, demam berdarah, anthrax.
2. Akibat penularan dari binatang yang menginfeksi
manusia secara langsung atau kontak dengan
sekresi, ekskresi, jaringan tubuh binatang yang
terinfeksi atau via vektor.
3. Akibat
polusi
udara
mikroorganisme yang
yang
mengandung
menimbulkan penyakit
cerobong
asap
pabrik,
pabrik
penghasil debu-debu :
a. Inhalation fever, akibat paparan udara yang
berat : metal fume fever, polymer fume
fever, organic dust fever, legionenelosis.
b. Allergi akibat polusi udara : asma kerja,
pneumonitis hipersensitivitas.
Bakteri dan virus merupakan makhluk yang
sangat mudah berkembangbiak dan penyakit yang
disebabkannya sangat mudah menular. Saat ini
sejumlah penyakit menular dan mematikan telah
berpindah dari hewan ke manusia dan dari manusia
ke hewan. Infeksi silang-spesies dapat berasal dari
peternakan atau pasar, dimana kondisi menciptakan
ke
seluruh
tubuh
(sistemik).
darah
sehingga
menyebabkan
terserang
penyakit
Demam
Thypoid :
1) Demam yang berlangsung selama 3
2)
3)
4)
5)
6)
7)
semacam
borok
(bubonic
oleh
bakteri
batang
panjang
dengan
ujung-
daging,
tulang
atau
darah).
yaitu
anthrax
kulit,
anthrax
Bakteri
ini
lebih
sering
Mycobacterium
termasuk
tuberculosis.
dalam
famili
Rifampisin,
adalah
pirazinamid,
kuinolon
amoksisilin
di
klavulanat.
,makroloid
kombinasikan
Pengobatannya
dan
dengan
secara
darah,
jarum
suntik,
maupun
bagi
produktif
akan
mereka
lebih
yang
berusia
beresiko
terkena
penyakit ini.
b. Virus HIV
Virusnya sendiri bernama Human
Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan
pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
virus-virus
sejenisnya
Siapapun
berisiko
terkena
HIV
gangguan
pada
pembuluh
yang
sudah
diketahui
adanya
lainnya
bahkan
akan
dapat
Demam
Berdarah
dengan
Pencegahan
dilakukan
(dengan
pengobatan
penyakit
DBD
pada
adalah
penderita
mengatasi
syok/presyok,
yaitu
dengan
berlebihan.
Transfusi
platelet
biji
kenyataannya
dapat
merupakan
salah
satu
penyebab
penyakit
pada
disebut
dan
mikosis,
mikosis
yaitu
mikosis
sistemik.
Mikosis
genera
jamur,
yaitu
Trichophyton,
sistemik
merupakan
mikosis
yang
menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan subcutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut,
usus, dan vagina.
D. Mikroorganisme Penyebab Penyakit di Tempat
Kerja
Beberapa literatur telah menguraikan infeksi
akibat organisme yang mungkin ditemukan di tempat
kerja, diantaranya :
1. Daerah Pertanian
Lingkungan pertanian yang cenderung
berupa tanah membuat pekerja dapat terinfeksi
oleh
mikroorganisme
seperti
Tetanus,
tempat
kerja
seperti
ini,
atau
kepala,atralagia,
Salmonella.
4. Di Laboratorium
terhirup,
burcelosis
enokkarditis),
(sakit
Infeksi
yang
pathogen.
5. Di
Perkantoran
megandung
:
organisme
terutama
yang
Pengendalian
risiko
dilakukan
setelah
kerja.
Objek utama
yang
3. Rekayasa/Pengendalian
Teknik
adalah
dengan
pembutan
instalasi
Heating
berisiko
tertular
lewat
debu
yang
dan
vaksinasi.
c. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular
penyakit di tempat kerja.
d. Membersihkan semua debu yang ada di sistem
pendingin paling tidak satu kali setiap bulan.
e. Membuat
sistem
pembersihan
yang
memungkinkan
terbunuhnya
mikroorganisme
bagaimana
mengotrol
dan
mencegah
BAB IV
KESIMPULAN
dari
tumbuhan
binatang
seperti
atau
produk
bahan-bahan
serat
alam
dari
yang
terdegradasi.
3. Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (1)
yang menyebabkan infeksi dan (2) non-infeksi.
Menteri
432/MENKES/SK/IV/2007
Kesehatan
tentang
nomor
Pedoman
Pertambangan
atau
Pabrik
pengendalian
teknis,
pengendalian
berisiko
tertular
lewat
debu
yang
b. Mengkarantina
hewan
yang
terinfeksi
dan
vaksinasi.
c. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular
penyakit di tempat kerja.
d. Membersihkan semua debu yang ada di sistem
pendingin paling tidak satu kali setiap bulan.
e. Membuat
sistem
pembersihan
yang
memungkinkan
terbunuhnya
mikroorganisme
DAFTAR PUSTAKA