Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Disusun kelompok 4:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas : 2D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain (Stuart and Sundeen, 199). Harga Diri
Rendah Kronis adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, termasuk
kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa (Departemen Kesehatan, 1998).
Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO), sebanyak 450
juta orang di muka Bumi mengalami gangguan mental (mental disorder),
150 juta mengalami depresi, 25 juta orang mengalami skizofrenia, sebagai
gambaran, di negara Indonesia survey tentang penderita gangguan jiwa
tercatat 44,6% per 1.000 penduduk Indonesia menderita gangguan jiwa
berat.
Dengan meningkatnya angka gangguan jiwa di maka perlunya
dilakukan perawatan yang lebih intensif pada klien dengan Harga Diri
Rendah Kronis secara menyeluruh meliputi : Bio Psiko Sosio
Spiritual, dimana penanganan klien dengan Harga Diri Rendah pada
kuhususnya dan gangguan jiwa pada umumnya, menekankan ke arah
profesionalisme profesi keperawatan oleh sebab itu penyusun tertarik
untuk mengangkat Asuhan Keperawatan pada klien dengan Harga Diri
Rendah Kronis sebagai judul makalah.
B. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana konsep harga diri
2. Mengetahui bagaimana konsep harga diri rendah
BAB II
PEMBAHASAN
yang tidak optimal. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab
terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan,
jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai
masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan
dan tidak diterima. Menjelang dewasa awal sering gagal di sekolah,
pekerjaan, atau pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan
cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.
Dalam Purba (2008), ada empat cara dalam meningkatkan harga
diri yaitu:
a. Memberikan kesempatan berhasil
b. Menanamkan gagasan
c. Mendorong aspirasi
d. Membantu membentuk koping
Menurut Fitria (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi
proses terjadinya harga diri rendah yaitu faktor predisposisi dan faktor
presipitasi.
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah
penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali,
kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada
orang lain ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya
adalah hilannya sebagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk
tubuh, mengalami kegagalan serta menurunya produktivitas.
Sementara menurut Purba, dkk (2008) gangguan harga diri
rendah dapat terjadi secara situasional dan kronik. Gangguan harga
diri yang terjadi secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang
muncul secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi, mengalami
kecelakaan, menjadi korban perkosaan, atau menjadi narapidana
sehingga harus masuk penjara. Selain itu, dirawat di rumah sakit juga
menyebabkan rendahnya harga diri seseorang diakibatkan penyakit
5. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Peran diri tidak efektif.
*Kasus :
Sdr.A adalah anak kedua dari 3 bersaudara, usia 30 tahun.
Sdr.A sudah hampir 1 tahun ini menjadi pengangguran dirumah
dikarenakan diberhentikan dari pekerjaannya, sedangkan saudaranya yang
lain sudah bekerja semua. Karena hal itu klien sering mengamuk, marah
marah, memecahkan perabotan saat dirumah dan tertawa sendiri.
Kondisi klien saat ini tampak malu, tidak banyak bicara, tidak ingin
bertemu dengan orang lain, klien juga sering mengatakan bahwa dirinya
tidak berguna.