Anda di halaman 1dari 24

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

REFERAT
NOVEMBER 2016

DIVERTICULUM MECKEL

Oleh:
HARDIYANTI ASRIANI B, S.Ked
N 111 14 070
Pembimbing Klinik: dr. Raymond Anuranta, Sp.B

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA


PALU
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Diverticulum Meckel merupakan abnormalitas kongenital dari traktus


gastrointestinal yang paling sering terjadi (sekitar 2-4% populasi) akibat
menetapnya

duktus

vitelo-intestinal

(ductus

omfalomesenterika)

secara

kongenital.1 Ductus vitelina merupakan struktur embrionik yang menghubungkan


midgut dan yolk sak.2 Kegagalan duktus ini dalam berobliterasi pada minggu 8
intrauteri menyebabkan beberapa abnormalitas, termasuk enterocyst, fistula
omfalomesenterika, atau diverticulum meckel.3 Secara anatomi, diverticulum
meckel merupakan diverticulum sejati, yang mengandung seluruh lapisan dari
usus halus, terletak di batas antimesenterik dari ileum terminal, 80-100 cm dari
katup ileosecal dan memiliki panjang rata-rata sekitar 2 cm. Diverticulum meckel
mendapatkan suplai darah dari arteri vitelina yang juga menetap. Diverticulum
meckel sekitar 57% mengandung mukosa gastric ektopik, yang secara aktif
mensekresi asam hidroklorik yang berperan pada terjadinya ulserasi mukosal di
dalam dinding diverticulum dan pada dinding yang menempel di ileum. 4,5
Secara epidemiologi, diverticulum meckel dapat terjadi pada semua jenis
kelamin secara berimbang, namun gejala dan komplikasi lebih sering ditemukan
pada pasien pria. Diverticulum meckel lebih sering asimptomatik, dan biasanya
ditemukan secara tidak sengaja, dengan risiko komplikasi sekitar 4-40%. 6. Pada
kasus simptomatik, gejala yang paling sering termasuk perdarahan, obstruksi dan
diverticulitis, sehingga dapat menjadi mimik dengan appendicitis akut.3
Meskipun diverticulum meckel merupakan abnormalitas kongenital traktus
gastrointestinal yang paling sering terjadi, kelainan ini sering sulit untuk
didiagnosis. Diverticulum meckel mungkin gejala yang mimik seperti pada
penyakit Chrons, appendicitis, dan penyakit ulkus peptik. Diagnosis diverticulum
meckel harus dipertimbangkan pada pasien dengan nyeri abdominal yang tidak
dapat dijelaskan, nausea dan vomit, atau perdarahan intestinal. 7

Diverticulum berhubungan dengan berbagai komplikasi, termasuk


obstruksi intestinal, intususepsi, ulserasi, perdarahan, fistula vesiko-divertivular,
dan tumor. Insidensi komplikasi berbeda dari beberapa artikel, yang menganalisis
pada populasi dewasa atau anak.4 Metode yang paling terbaik untuk mendiagnosis
kelainan ini adalah dengan alat technetium-99m pertechnetate scan. Manajemen
penyakit diverticulum meckel adalah dengan reseksi bedah.7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI, EMBRIOLOGI, DAN PATOFISIOLOGI


Pada orang dewasa, midgut dimulai dari distal

muara

ductus

duodenopankreatikus di duodenum dan berakhir pada junction 2/3 proksimal


dari colon transversus. Seluruh midgut diperdarahi oleh arteri mesenterica
superior.
Perkembangan midgut ditandai dengan adanya elongasi (pemanjangan) cepat
dari gut dan mesenteriumnya, yang menghasilkan pembentukan loop
intestinal primer. Pada bagian apeksnya, loop tetap berhubungan dengan yolk
sak dengan ductus vitelinus. Bagian cephalic dari loop berkembang untuk
menjadi bagian distal dari duodenum, jejunum dan sebagian ileum. Bagian
caudal berkembang menjadi caecum dan apendiks, colon asendens, dan 2/3
proksimal colon transversus. 9

Gambar 1: Loop intestinal primer sebelum rotasi (tampak lateral). 9


Duktus

omphalomesenterik

atau

vitelline

merupakan

duktus

yang

menghubungkan yolk sac dengan midgut yang sedang berkembang untuk


mendapat nutrisi.

Pada minggu keenam perkembangan embrio, midgut

memanjang dan mengalami herniasi menuju korda umbilikus. Di dalam korda


umbilikus, midgut kemudian berotasi 90o berlawanan arah jarum jam di
sekitar axis dari arteri mesenterik superior. Pada waktu yang bersamaan
3

midgut juga memanjang untuk membentuk jejunum dan ileum dan lumen dari
duktus omphalomesenterik yang akan menutup. Pada minggu ke-5 sampai ke8 perkembangan embrio, midgut kembali menuju kavum abdomen dan duktus
omphalomesenterik akan menjadi pita fibrosis, yang mana akan mengalami
disintegrasi dan absorpsi. 6
Jika duktus vitelinus mengalami kegagalan atrofi total dan disintegrasi, maka
duktus ini akan terus tumbuh. Karena kegagalan ini akan menyebabkan
berbagai kelainan kongenital, yaitu: fistula umbilikoileal, sinus duktus
vitelinus, kista duktus vitelinus, diverticulum meckel. 8

Gambar 2: Ductus vitelinus yang menetap. A: Diverticulum meckel,


diverticulum berhubungan dengan pita fibrosa (ligament vitelinus); B:
Kista ductus vitelinus, yang menempel ke umbilikius dan dinding ileum
denga ligament vitelinus; C: Fistula Vitelinus (umbilikoileal),
menghubungkan lumen ileum dengan umbilicus. 9

Fistula

umbilikoileal;

dikarenakan

patensi

komplit

dari

duktus

omphalomesenterik dengan lumen yang masih utuh terbuka sepanjang


duktus. Secara klinis akan ditemukan feses yang keluar dari umbilikus.
Intususepsi juga bisa ditemukan pada keadaan ini, dengan temuan klinis

berupa prolaps ileum pada umbilikus.8


Kista duktus vitelinus; dikarenakan oleh bagian tengah dari duktus masih
paten sedangkan sekitarnya sudah mengalami obliterasi. Di dalam kista
akan ditemukan akumulasi mukus, sebab di dalamnya terdapat lapisan

mukosa intestinal.8,10
Divertikulum Meckel (98%); dikarenakan oleh obliterasi fibrous dari
umbilikal-end

dan

omphalomesenterik.

patensi

komplit

Divertikulum

ileal-end

Meckel

terletak

dari
pada

duktus
sisi

antimesenterik dari ileum dan bisa ditemukan pita fibrous, jika bagian

fibrosisnya tidak terobliterasi secara penuh. Divertikulum ini umumnya


ditemukan 40-100 cm dari klep ileocecal dengan panjang dapat mencapai
5 cm dan diameter 2 cm. Suplai darah dan venanya berasal dari pembuluh
darah omphalomesenterik yang masih utuh (arterinya berasal dari cabang
ileal dari arteri mesenteric superior) dan terletak di dalam lipatan terpisah
dari mesenterik usus halus atau sepanjang permukaan diverticulum. 8,10

Gambar 3. Jenis-jenis kelainan tubulus omphalomesenterik. a. Fistula


umbilikoileal b.Sinus duktus omphalomesenterik, c.Kista duktus
omphalomesenterik, d.Pita fibrosis, e.Divertikulum Meckel dengan paten
pita fibrosis, f. Divertikulum Meckel dengan obliterasi penuh.8
Diverticulum meckel bisa mengandung mukosa heterotopik, dan paling
sering mukosa gastric. Hal ini menyebabkan terjadinya ulserasi peptic
sehingga menyebabkan perdarahan yang tidak nyeri, perforasi atau
keduanya. Pada satu studi, mukosa gastric ditemukan pada 62% kasus,
jaringan pankreatik 6%, mukosa gastric dan jaringan pankreatik 2%,
mukosa jejunal 2%. 10

B. EPIDEMIOLOGI
Prevalensi diverticulum meckel yang tercatat 2-4% populasi. Komplikasi
sering ditemukan sekitar 5% dari kelainan ini. Pada studi komprehensif di
salah rumah sakit anak di Amerika, terdapat 815 anak yang telah menjalani
divertikulectomi meckel dalam 2 tahun. Sekitar 60% anak memiliki gejala /
simptomatik dan ditemukan secara aksidental (tidak disengaja) pada anak
yang menjalani laparatomi dengan indikasi yang berbeda sebelumnya. 10
Satu studi yang dilakukan oleh Pediatric Hospital Information System
(PHIS) di Amerika, mengidentifikasi demografik pasien yang didiagnosis
diverticulum meckel dan menjalani prosedur diverticulectomi meckel.
Distribusi etnis dengan diverticulum meckel yang simptomatis yaitu kulit
putih 63,4%, Afrika-Amerika 4,7%, Asia 3,9% dan lain-lain 11,6%. Distribusi
jenis kelamin dimana tidak terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan
jika ditemukan secara tidak sengaja selama operasi atau otopsi, namun lakilaki 3-4 kali menunjukkan gejala dan komplikasi dibandingkan perempuan.
Pada sebuah studi kasus dari 2007-2008, diverticulectomi meckel dilakukan
2,3 kali lebih sering dilakukan pada anak laki-laki. 10
C. MANIFESTASI KLINIS
Sebagian besar dari diverticulum meckel asimptomatik. Diverticulum meckel
biasanya menggunakan rule of two yaitu 2% populasi, mengenai 2 jenis
mukosa heterotopik (gastric dan pancreas), lokasinya 2 kaki dari usus kecil
dan usus besar, sekitar 2 cm untuk rata-rata panjangnya, dan biasanya
simptomatik pada usia kurang 2 tahun. Simptom/gejala berasal dari
perdarahan dari usus (40%), obstruksi usus (35%) atau inflamasi (17%).
Gejala bervariasi menurut usia. Pada neonatus, obstruksi usus merupakan
gejala tersering, sedangkan perdarahan lebih sering terjadi pada bayi dan anak
yang lebih muda. Pediatricsurg. Diverticulum meckel juga sering ditemukan
secara tidak sengaja (incidental) saat operasi abdomen untuk alasan lain. 2
Tabel 1. Presentasi usia (n=217) Diverticulum Meckel11
Rata-rata Umur (tahun)
Pasien simptomatik

2,4

Obstruksi

0,6

Perdarahan

2,8

Inflamasi

8,2

Pasien asimptomatik

7,1

Tabel 2. Insidensi Komplikasi Diverticulum Meckel11


Perdarahan
Obstruksi
Inflamasi
Patologik umbilikal

Seluruh pasien %
22
13
2
2

Kondisis simptomatik %
38-56
33-42
6-14
5-6

Diverticulum meckel memiliki variasi manifestasi klinis. Komplikasi dari


diverticulum meckel sering merupakan hasil dari jaringan ektopik atau pita
dan menyebabkan perdarahan usus, diverticulitis dengan atau tanpa
peritonitis, dan obstruksi usus. Manifestasi klinis dapat berbeda antara
populasi dewasa dan anak. Pada populasi anak, perdarahan usus dan obstruksi
lebih sering terjadi dibandingkan diverticulitis (inflamasi). Pada dewasa,
inflamasi merupakan manifestasi klinis tersering pada dewasa. Dan harus
dicatat bahwa diverticulum meckel pada orang dewasa sangat jarang
memunculkan gejala perdarahan usus. 4
Perdarahan usus
Secara patologik, diverticulum meckel dilapisi terutama oleh mukosa
ileal. Namun diverticulum meckel juga dapat mengandung jaringan
ektopik, termasuk mukosa gastric, duodenal, colonic, pankreatik, atau
mukosa endometrial, glandula Brunner dan jaringan hepatobilier.
Insidensi jaringan gastric ektopik pada pasien diverticulum meckel
simptomatis, menyebabkan ulserasi mukosa ileal akibat produksi asam
oleh mukosa gastric, sehingga akan memunculkan manifestasi perdarahan
usus. Sebaliknya, diverticulum meckel yang tidak mengandung mukosa
gastric, tidak menyebabkan perdarahan usus, namun lebih sering
menyebabkan inflamasi dan obstruksi usus. Diverticulum meckel dengan
mukosa gastrik paling sering ditemukan pada pasien anak, sehingga
komplikasi ini sering ditemukan pada anak. Pada populasi anak,
7

perdarahan gastrointestinal bawah bisa disebabkan oleh banyak penyakit


termasuk necrotizing enterocolitis, malrotasi dengan volvulus, fissure
anal, intususepsi, infeksi colitis, dan diverticulum meckel. Anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang baik dapat membantu dalam menegakkan
diagnosis yang paling mungkin. Ketika bayi atau anak mengeluh
perdarahan rektal namun tidak disertai gejala lain seperti demam, diare

dan nyeri perut, diverticulum meckel harus dipertimbangkan. 4


Inflamasi
Diverticulum meckel menjadi simptomatik ketika terjadi inflamasi, yang
menyebabkan terjadinya diverticulitis, perforasi dan bahkan peritonitis.
Diverticulum meckel yang meradang dan appendicitis memiliki gejala
klinis dan tanda yang mirip, termasuk demam, nausea, muntah, nyeri
lepas tekan saat palpasi dan nyeri rebound. Mekanisme inflamasi pada
diverticulum meckel sama dengan appendicitis, yaitu disebabkan oleh
obstruksi lumen yang mengakibatkan inflamasi dan bahkan perforasi dan
peritonitis. Prevalensi inflamasi diverticulum meckel pada dewasa 5,2 kali
lebih besar dibandingkan pada anak. Karena lokasinya sama didalam
abdomen, manifestasi klinis antara diverticulum meckel yang meradang
dan appedisitis sulit dibedakan secara klinis. Jika diagnosis preoperative
adalah appendicitis, namun pada intraoperative apendiks ditemukan
normal, maka eksplorasi untuk diverticulum meckel harus dilakukan. 4

Gambar 4: Diverticulutis meckel, inflamasi yang menyebabkan


obstruksi usus
Obstruksi usus

Diverticulum meckel dapat menyebabkan obstruksi usus, dengan gejala


nyeri perut, nausea, muntah, dan distensi. Obstruksi usus dapat
merupakan sekunder dari penyakit 1) volvulus disekitar viteloumbilical
cord, 2) intususepsi, 3) inflamasi dengan adhesi, 4) pita antara
Diverticulum meckel dan mesenterium, dan 5) hernia internal/ hernia
Untuk insidensi berdasarkan jenis kelamin, berbeda-beda tiap studi. Pada
studi yang dilakukan oleh Chen et al pada 2014, perempuan memiliki
insidensi lebih banyak dibandingkan laki-laki (58% vs 27%, p= 0.017). 4

Gambar 5: Intususepsi dengan gangrene usus yang disebabkan oleh


Diverticulum meckel (Diverticulum meckel tidak terlihat)2

Gambar 6,7: Diverticulum meckel dengan pita fibrosa, yang


menyebabkan obstruksi usus2

Gambar 8: Diverticulum meckel yang secara tidak sengaja


ditemukan saat laparotomyi untuk perforasi ileal pada anak
perempuan 5 tahun2

10

Kasus Diverticulum meckel biasanya tidak berdiri sendiri, namun diikuti


dengan kelainan kongenital lain, seperti kelainan jantung, hernia diafragmatika
kongenital, atresia duodenal, atresia esophageal, imperforate anal dll. 2

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diverticulum meckel lebih sering asimptomatik. Pada kasus simptomatik,
berbagai modalitas diagnostic digunakan bergantung manifestasi klinis yang
terlihat. 2
Tes Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit gula darah, BUN, serum kreatinin,
dan koagulasi tidak dapat membantu untuk menegakkan diagnosis namun
penting untuk menangani perdarahan dari sistem pencernaan.
Hemoglobin dan hematokrit akan menurun pada anemia atau pendarahan
dan 58% dari anak-anak dengan Divertikulum Meckel memiliki Hb di
bawah 8.8 g/dL. Anemia yang dapat ditimbulkan adalah anemia defisiensi
besi namun dapat juga anemia megaloblastik akibat defisiensi folat dan
vitamin B12. Jika terdapat albumin dan ferritin yang rendah hal ini bisa
mengindikasikan adanya penyakit inflamasi usus (inflammatory bowel

disease).
Foto polos abdomen
Foto polos abdomen dengan posisi erect / tegak sangat berguna untuk
mengetahui adakah obstruksi usus atau perforasi organ viscus. Foto polos
abdomen dapat memperlihatkan dilatasi loop usus dengan multiple air
fluid level pada kasus obstruksi usus, dan dapa memperlihatkan gas
dibawah diafragma atau pada kavitas peritoneal pada kasus perforasi
peritonitis. 2

11

Gambar 9: Foto polos Abdomen posisi PA tegak memperlihatkan air fluid


level dengan dilatasi loop-loop usus jejunum

Ultrasonografi (USG) abdomen


Pada banyak kasus abdomen akut pada anak, USG abdomen dan pelvis
dapat memberikan informasi. USG dapat memperlihatkan intususepsi dan
obstruksi intestinal, dilatasi loop usus, keadaan peritoneal, namun
diverticulum meckel jarang menjadi alasan terjadinya kondisi tersebut.
Karena diverticulum meckel merupakan diverticulum usus sejati,
sehingga mengandung lapisan yang sama dengan usus, sehingga USG
mungkin tidak dapat membedakan. Pada diverticulum meckel yang
mengalami

inflamasi,

USG

abdomen

dapat

mendeteksi

dengan

memperlihatkan struktur seperti kantung atau struktur tubular dengan


dinding yang sama dengan usus. 2

12

Gambar 10: Sonogram pada perempuan 30 tahun, menunjukkan penebalan


loop dengan tanda-tanda yang berhubungan dengan diverticulum meckel
yang meradang (panah pendek) di kuadran kadan bawah. Perhatikan
caecum (panah panjang) dan pembuluh darah iliaka (panah atas) 6

Barium studies
Tanda radiologic barium studi pada diverticulum meckel yaitu barium
mengisi akhir/distal diverticulum gas mengisi divereticulum mulai dari
batas antimesenterica ileum distal. 2

13

Gambar 11: Gambar usus halus yang menunjukan pengisian pada distal
diverticulum (panah) ada kuadran kanan bawah perempuan 17 tahun
dengan nyeri abdomen kronik6

CT Scan Abdomen
CT scan dapat memperlihatkan fitur obstruksi usus halus, intususepsi,
cairan bebas pada kavum peritoneal, dan udara bebas pada kavum
periteal. Obstruksi usus atau peritonitis akibat diverticulum meckel
mungkin sulit didiagnosis dengan CT abdomen. Diverticulum meckel
dapat diamati di CT scan sebagai struktur tubular atau lingkaran, nerisi
cairan atau gas didalammnya, dan biasanya menempel ke usus halus.
Pemberian kontras baik melalui oral, ataupun intravena selama scanning
CT dapat membantu menegakkan diagnosis diverticulum meckel.2

Gambar 12 : Gambaran CT tampakan aksial pada perempuan 37 tahun


dengan perdarahan gastrointestinal occoulta (samar-samar). CT
menunjukkan peningkatan peninggian diverticulum meckel (panah). Operasi
dan pemeriksaan patologik mengkonfirmasi mukosa gastrik ektopik. 6

Tecnetium 99m Scan (Meckels scan)

14

Modalitas pencitraan nuclear/ skintigrafi menggunakan Tecnetium 99m


Scan dianggap menjadi pilihan pemeriksaan untuk mendiagnosis
diverticulum meckel. Metode ini sederhana, aman dan non invasive.2
Tecnetium 99m diambil oleh sel yang menghasilkan mucin dari mukosa
gastric, kemudian disekresikan ke dalam lumen usus. Dengan
pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi mukosa gastric ektopik didalam
diverticulum meckel, sebagai sumber perdarahan gastrointestinal yang
tidak dapat dijelaskan sebelumnya. 5
Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 85-95% dan spesifisitas 90-95%
pada pasien anak. Meckels scan dengan hasil negatif tidak menyebabkan
diagnosis meckel dikeluarkan, namun hal ini mungkin menunjukkan tidak
terdapatnya sel gastrik ektopik. 2

Gambar 13: Diverticulum meckel pada perempuan 26 tahun. A-D


menunjukkan hasil positif Tecnetium 99m yang diperlihatkan oleh
arah panah. Hasil operasi mengkonfirmasi perdarahan akibat
diverticulum meckel.6

Angiografi/Arteriografi
Pemeriksaan ini dilakukan ketika terjadi perdarahan akut yang tidak dapat
dijelaskan penyebabnya. Pemeriksaan ini dapat membantu mencari

15

dimana lokasi perdarahan dan sekaligus untuk teraperik embolisasi.


Angiografi dianggap positif ketika kecepatan perdarahan aktif lebih dari
0,5 ml/menit. 2

ajr
Gambar 14: Angiogram selektif pada arteri mesenterika superior
menunjukkan pooling pada fokal disekitar diverticulum meckel
(panah) pada perempuan 17 tahun dengan perdarahan rektal dan
nyeri abdomen kronik. 6

Laparoskopi Diagnostik
Laparoskopi digunaka untuk mengevaluasi dan mendiagnosis perdarahan
gastrointestinal

bawah,

nyeri

abdomen

rekuren

dll

dan

dapat

memperlihatkan diverticulum meckel sebagai penyebab dari keadaan


diatas. Laparoskopi aman, dan efektif tidak hanya untuk diagnosis, tetapi

juga untuk reseksi diverticulum meckel. 2


Pemeriksaan Histopatologi
Pada pemeriksaan histologi, 62% kasus terdapat heterotrofik mukosa
gaster, 6% jaringan pankreas, 5% jaringan pankreas dan mukosa gaster,
2% mukosa jejunum, 2% jaringan Brunner, dan 2% terdiri dari mukosa
gaster dan duodenum.8

16

Mukosa gaster yang ditemukan dapat berupa fundus, bodi, antrum,


ata`upun pilori. Mukosa fundus dan bodi terdapat kelenjar oxintik dengan
parietal, chief, dan sel-sel mucous neck. 8

Gambar 15: Mukosa Gastric Heterotopik ektopik pada Diverticulum


Meckel. 1

Gambar 16: Mukosa Pankreatik Heterotopik ektopik dengan sel


asinar dan sel pulau pada Diverticulum Meckel. 1
E. DIAGNOSIS

17

Diagnosis preoperative Diverticulum meckel simptomatik sulit dilakukan,


terutama pada dewasa. Diagnosis harus dipertimbangkan jika pasien datang
dengan keluhan nyeri perut yang tidak dapat dijelaskan, nausea dan muntah,
perdarahan usus. Diverticulum meckel dapat memiliki gejala yang mirip
(mimic) dengan penyakit gastrointestinal lain seperti penyakit ulkus peptic,
gastroenteritis, kolik bilier, diverticulitis colon dan alergi susu. 7
Anamnesis dan Gejala Klinis
Kebanyakan pasien dengan divertikulum Meckel tidak menunjukkan
gejala yang khas. Gejala biasanya muncul pada umur dua tahun pertama.
Baru bila ada divertikulitis timbul, keluhan dan tanda yang mirip sekali
dengan appendisitis akut walaupun letak nyeri dapat berbeda.1

Perdarahan
Melena atau tinja khas tampak berwarna merah jernih disebut current
jelly atau brick red appearance. Perdarahan dapat menyebabkan
anemia yang berat, tetapi biasanya berhenti sendiri karena kontraksi
pembuluh darah splanikus ketika penderita sudah menjadi hipovolemik.
Kadang-kadang perdarahan dari divertikulum Meckel dapat menjadi
begitu dramatis, dengan tinja berwarna kehitaman disebut tarry stools.
Gejala ini yang paling sering muncul yaitu sekitar 30 50% . kebanyakan
divertikulum Meckel dilapisi oleh mukosa ektopik, termasuk mukosa
pensekresi asam yang menyebabkan perdarahan intermitten tanpa nyeri
karena ulserasi mukosa ileum normal yang ada di dekatnya. Tidak seperti
mukosa duodenum bagian atas, asam tersebut tidak dinetralisir oleh
bikarbonat pankreas. Jadi, jika seorang bayi/anak datang dengan
perdarahan rectum tanpa nyeri berat, adanya divertikulum Meckel harus

dicurigai.1
Obstruksi usus
Divertikulum Meckel sering disertai obstruksi sebagian atau komplit.
Mekanisme obstruksi yang paling sering adalah kalau divertikulum
berperan sebagai titik awal suatu invaginasi. Kejadian ini lebih sering
terjadi pada anak laki-laki yang lebih tua. Penyebab lain obstruksi adalah
pita-pita intraperitoneum yang menghubugkan potongan-potongan sisa
duktus omfalomesenterikus dengan ileum dan umbilicus. Pita-pita ini

18

menyebabkan obstruksi karena menyebabkan herniasi interna atau


volvulus usus halus di sekeliling pita tersebut. Merupakan gejala kedua

yang sering muncul yaitu sekitar 30 35%.1


Divertikulitis Meckel akut
Terjadi pada 20% pasien yang bergejala dan sering salah diagnosis dengan
appendiks akut. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi intraluminal oleh
divertikulum, yang menyebabkan terjadi inflamasi, edema, iskemia,
nekrosis dan perforasi.1
Diagnosis Diverticulum meckel dibuat dengan modalitas pemeriksaan
khusus, yaitu menggunakan skintigrafi technetium-99m scintiscan,
dimana menunjukkan lokasi usus dengan lapisan dinding abnormal
didalam penonjolan divertikel. Namun jika tidak ada, dapat dikonfirmasi
dengan modalitas radiologic lainnya seperti pemeriksaan CT scan dll.

10

F. PENATALAKSANAAN
Emergensi
Kebanyakan dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien karena kelainan ini
adalah bersifat sakit yang akut, pemasangan jalur intravena harus sesegera
mungkin dan administrasi dengan cairan kristaloid dan pasien dipuasakan
secara oral (NPO), kemudian periksa laboratorium dan golongan darah. Jika
terdapat pendarahan yang signifikan segera transfusi dengan packed red cells
(PRC). Pasien-pasien yang dengan obstruksi usus perlu dilakukan dekompresi
nasogastrik dan lakukan pemeriksaan roentgen plain foto.10
Reseksi bedah merupakan penatalaksanaan untuk diverticukulm meckel
simptomatik. Terdapat empat teknik yang mungkin digunakan pada terapi
pembedahan diverticulum meckel yaitu 1) diverticulektomi dengan basis
penutupan penjahitan; 2) Wedge Resection, dari dinding usus yang berisi
divertivulum dengan penutupan dan penjahitan; 3) Reseksi segmental dari
usus dan end-to-end anastomosis; 4) pembelahan pita fibrosis dengan atau
tanpa diverticulektomi. 3
Diverticulectomi
Merupakan prosedur yang paling sederhana yang dilakukan untuk reseksi
diverticulum meckel. Diverticulum meckel dapat diangkat dan kemudian

19

dilakukan repair ileum dengan penjahitan. Penjahitan ileum dapat


dilakukan dengan satu lapisan, dua lapisan, interuptus atau kontinus dan

semuanya bergantung terhadap pilihan ahli bedah.2


Reseksi segmental ileum yang mengandung diverticulum meckel dan
anastomosis ileal
Tindakan ini dilakukan pada kasus dengan riwayat perdarahan,
intususepsi (karena diverticulum meckel) dengan gangrene usus, perforasi
dasar diverticulum meckel, dan dicurigai terdapatnya mukosa heterotopik
dan dasar yang menebal dan meradang, ulserasi diverticulum meckel dll. 2

Gambar 17. Pada waktu divertikulektomi Meckel, abdomen dibuka


di atas di area divertikulum, yang terpapar dengan usus (A).
Divertikulum diklem pada dasarnya, kemudian dipotong (B). Dua
lapisan dijahit untuk memperbaiki usus (C, D dan E).
G. PROGNOSIS
Ketika komplikasi timbul tindakan pembedahan sangat dibutuhkan, dengan
estimasi mortalitas dan morbiditas operatif adalah 12%. Resiko kumulatif
jangka panjang dari komplikasi postoperatif adalah 7%. Jika Divertikulum
Meckel diangkat pada saat temuan insidental, resiko mortalitas dan
morbiditas komplikasi jangka panjang adalah 1-2%. Kejadian malignant pada
Divertikulum Meckel sebanyak 5%.10

20

BAB III
KESIMPULAN
1. Diverticulum meckel merupakan abnormalitas kongenital dari traktus
gastrointestinal yang paling sering terjadi akibat menetapnya ductus
vitelina secara kongenital
2. Secara epidemiologi, tidak ada perbedaan insidensi antara laki-laki dan
perempuan, namun laki-laki lebih sering simptomatik dibandingkan
perempuan
3. Sebagian besar diverticulum asimptomatik. Gejala klinis berbeda menurut
umur. Perdarahan usus dan obstruksi paling sering terjadi pada pasien
anak, sedangkan inflamasi (diverticulitis) lebih sering terjadi pada pasien
dewasa. Manifestasi klinis menggunakan role of two terutama pada
anak.
4. Karena asimptomatik, diagnosis diverticulum meckel sering sulit
didiagnosis dan memiliki gejala yang mirip (mimic) dengan penyakit lain
seperti appendicitis, sehingga sering menyebabkan kesalahan diagnosis.
Diagnosis juga biasanya ditemukan secara tidak sengaja (incidental) pada
saat operasi dengan tujuan lain.
21

5. Komplikasi dari diverticulum meckel termasuk obstruksi intestinal,


intususepsi, ulserasi, perdarahan, fistula, tumor dll.
6. Metode yang paling terbaik untuk mendiagnosis kelainan ini adalah
dengan skintigrafi technetium-99mm
7. Manajemen penyakit ini adalah reseksi bedah.

Daftar Pustaka
1. Sagar, J., Kumar V., Shah D K., 2006. Meckels Diverticulum: A
Systematic Review. Journal of The Royal Society of Medicine Volume 99:
501-505.
2. Ghritlaharey R K., 2014. Meckels Diverticulum and Patent Vitelline Duct
in Children. Journal of General Pediatric Surgery Volume 03: 1-19
3. Quarrie R., Lindsey D., Bahner DP., 2014. Review of the Incidence and
Management of Meckels Diverticulum. Austin Journal of Surgery. Volume
1(3):10-15
4. Chen J J., Lee H C., Yeung C Y.,et al. 2014. Meckels Diverticulum:
Factors Associated with Clinical Manifestations. ISRN Gastroenterology
Hindawi Publishing Corporation Volume 2014: 1-5
5. Spottswood S E., Pfluger T., Bartold S P., et al. 2014. SNMMI and EANM
Practice Guideline for Meckel Diverticulum Scintigraphy 2.0. Journal of
Nuclear Medicine Technology Volume 42: 163-169
6. Elyases K M., Menias C O., Harvin H J,]., et al. 2007. Imaging
Manifestations of Meckels Diverticulum. American Roetgen Ray Society.
Volume 189: 81-89.
7. Martin J P., Connor P D., Charles K., 2000. Meckels Diverticulum.
American

Family

Physician

Volume

4:1037-1042

cited

at

http://www.aafp.org/afp/2000/0215/p1037.html
8. Levy AD, Hobbs CM. 2004. Meckel Diverticulum: Radiologic Features
with Pathologic Correlation. Radiographics. 24(2):565-587.

22

9. T.W.Sadler. (2009). Langman's Medical Embriology (10 ed.). USA: EGC.


304-313
10. Rabinowitz S.S.,2016. Pediatric Meckel Diverticulum. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/931229-overview#showall

23

Anda mungkin juga menyukai