FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
REFERAT
NOVEMBER 2016
DIVERTICULUM MECKEL
Oleh:
HARDIYANTI ASRIANI B, S.Ked
N 111 14 070
Pembimbing Klinik: dr. Raymond Anuranta, Sp.B
BAB I
PENDAHULUAN
duktus
vitelo-intestinal
(ductus
omfalomesenterika)
secara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
muara
ductus
omphalomesenterik
atau
vitelline
merupakan
duktus
yang
midgut juga memanjang untuk membentuk jejunum dan ileum dan lumen dari
duktus omphalomesenterik yang akan menutup. Pada minggu ke-5 sampai ke8 perkembangan embrio, midgut kembali menuju kavum abdomen dan duktus
omphalomesenterik akan menjadi pita fibrosis, yang mana akan mengalami
disintegrasi dan absorpsi. 6
Jika duktus vitelinus mengalami kegagalan atrofi total dan disintegrasi, maka
duktus ini akan terus tumbuh. Karena kegagalan ini akan menyebabkan
berbagai kelainan kongenital, yaitu: fistula umbilikoileal, sinus duktus
vitelinus, kista duktus vitelinus, diverticulum meckel. 8
Fistula
umbilikoileal;
dikarenakan
patensi
komplit
dari
duktus
mukosa intestinal.8,10
Divertikulum Meckel (98%); dikarenakan oleh obliterasi fibrous dari
umbilikal-end
dan
omphalomesenterik.
patensi
komplit
Divertikulum
ileal-end
Meckel
terletak
dari
pada
duktus
sisi
antimesenterik dari ileum dan bisa ditemukan pita fibrous, jika bagian
B. EPIDEMIOLOGI
Prevalensi diverticulum meckel yang tercatat 2-4% populasi. Komplikasi
sering ditemukan sekitar 5% dari kelainan ini. Pada studi komprehensif di
salah rumah sakit anak di Amerika, terdapat 815 anak yang telah menjalani
divertikulectomi meckel dalam 2 tahun. Sekitar 60% anak memiliki gejala /
simptomatik dan ditemukan secara aksidental (tidak disengaja) pada anak
yang menjalani laparatomi dengan indikasi yang berbeda sebelumnya. 10
Satu studi yang dilakukan oleh Pediatric Hospital Information System
(PHIS) di Amerika, mengidentifikasi demografik pasien yang didiagnosis
diverticulum meckel dan menjalani prosedur diverticulectomi meckel.
Distribusi etnis dengan diverticulum meckel yang simptomatis yaitu kulit
putih 63,4%, Afrika-Amerika 4,7%, Asia 3,9% dan lain-lain 11,6%. Distribusi
jenis kelamin dimana tidak terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan
jika ditemukan secara tidak sengaja selama operasi atau otopsi, namun lakilaki 3-4 kali menunjukkan gejala dan komplikasi dibandingkan perempuan.
Pada sebuah studi kasus dari 2007-2008, diverticulectomi meckel dilakukan
2,3 kali lebih sering dilakukan pada anak laki-laki. 10
C. MANIFESTASI KLINIS
Sebagian besar dari diverticulum meckel asimptomatik. Diverticulum meckel
biasanya menggunakan rule of two yaitu 2% populasi, mengenai 2 jenis
mukosa heterotopik (gastric dan pancreas), lokasinya 2 kaki dari usus kecil
dan usus besar, sekitar 2 cm untuk rata-rata panjangnya, dan biasanya
simptomatik pada usia kurang 2 tahun. Simptom/gejala berasal dari
perdarahan dari usus (40%), obstruksi usus (35%) atau inflamasi (17%).
Gejala bervariasi menurut usia. Pada neonatus, obstruksi usus merupakan
gejala tersering, sedangkan perdarahan lebih sering terjadi pada bayi dan anak
yang lebih muda. Pediatricsurg. Diverticulum meckel juga sering ditemukan
secara tidak sengaja (incidental) saat operasi abdomen untuk alasan lain. 2
Tabel 1. Presentasi usia (n=217) Diverticulum Meckel11
Rata-rata Umur (tahun)
Pasien simptomatik
2,4
Obstruksi
0,6
Perdarahan
2,8
Inflamasi
8,2
Pasien asimptomatik
7,1
Seluruh pasien %
22
13
2
2
Kondisis simptomatik %
38-56
33-42
6-14
5-6
10
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diverticulum meckel lebih sering asimptomatik. Pada kasus simptomatik,
berbagai modalitas diagnostic digunakan bergantung manifestasi klinis yang
terlihat. 2
Tes Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit gula darah, BUN, serum kreatinin,
dan koagulasi tidak dapat membantu untuk menegakkan diagnosis namun
penting untuk menangani perdarahan dari sistem pencernaan.
Hemoglobin dan hematokrit akan menurun pada anemia atau pendarahan
dan 58% dari anak-anak dengan Divertikulum Meckel memiliki Hb di
bawah 8.8 g/dL. Anemia yang dapat ditimbulkan adalah anemia defisiensi
besi namun dapat juga anemia megaloblastik akibat defisiensi folat dan
vitamin B12. Jika terdapat albumin dan ferritin yang rendah hal ini bisa
mengindikasikan adanya penyakit inflamasi usus (inflammatory bowel
disease).
Foto polos abdomen
Foto polos abdomen dengan posisi erect / tegak sangat berguna untuk
mengetahui adakah obstruksi usus atau perforasi organ viscus. Foto polos
abdomen dapat memperlihatkan dilatasi loop usus dengan multiple air
fluid level pada kasus obstruksi usus, dan dapa memperlihatkan gas
dibawah diafragma atau pada kavitas peritoneal pada kasus perforasi
peritonitis. 2
11
inflamasi,
USG
abdomen
dapat
mendeteksi
dengan
12
Barium studies
Tanda radiologic barium studi pada diverticulum meckel yaitu barium
mengisi akhir/distal diverticulum gas mengisi divereticulum mulai dari
batas antimesenterica ileum distal. 2
13
Gambar 11: Gambar usus halus yang menunjukan pengisian pada distal
diverticulum (panah) ada kuadran kanan bawah perempuan 17 tahun
dengan nyeri abdomen kronik6
CT Scan Abdomen
CT scan dapat memperlihatkan fitur obstruksi usus halus, intususepsi,
cairan bebas pada kavum peritoneal, dan udara bebas pada kavum
periteal. Obstruksi usus atau peritonitis akibat diverticulum meckel
mungkin sulit didiagnosis dengan CT abdomen. Diverticulum meckel
dapat diamati di CT scan sebagai struktur tubular atau lingkaran, nerisi
cairan atau gas didalammnya, dan biasanya menempel ke usus halus.
Pemberian kontras baik melalui oral, ataupun intravena selama scanning
CT dapat membantu menegakkan diagnosis diverticulum meckel.2
14
Angiografi/Arteriografi
Pemeriksaan ini dilakukan ketika terjadi perdarahan akut yang tidak dapat
dijelaskan penyebabnya. Pemeriksaan ini dapat membantu mencari
15
ajr
Gambar 14: Angiogram selektif pada arteri mesenterika superior
menunjukkan pooling pada fokal disekitar diverticulum meckel
(panah) pada perempuan 17 tahun dengan perdarahan rektal dan
nyeri abdomen kronik. 6
Laparoskopi Diagnostik
Laparoskopi digunaka untuk mengevaluasi dan mendiagnosis perdarahan
gastrointestinal
bawah,
nyeri
abdomen
rekuren
dll
dan
dapat
16
17
Perdarahan
Melena atau tinja khas tampak berwarna merah jernih disebut current
jelly atau brick red appearance. Perdarahan dapat menyebabkan
anemia yang berat, tetapi biasanya berhenti sendiri karena kontraksi
pembuluh darah splanikus ketika penderita sudah menjadi hipovolemik.
Kadang-kadang perdarahan dari divertikulum Meckel dapat menjadi
begitu dramatis, dengan tinja berwarna kehitaman disebut tarry stools.
Gejala ini yang paling sering muncul yaitu sekitar 30 50% . kebanyakan
divertikulum Meckel dilapisi oleh mukosa ektopik, termasuk mukosa
pensekresi asam yang menyebabkan perdarahan intermitten tanpa nyeri
karena ulserasi mukosa ileum normal yang ada di dekatnya. Tidak seperti
mukosa duodenum bagian atas, asam tersebut tidak dinetralisir oleh
bikarbonat pankreas. Jadi, jika seorang bayi/anak datang dengan
perdarahan rectum tanpa nyeri berat, adanya divertikulum Meckel harus
dicurigai.1
Obstruksi usus
Divertikulum Meckel sering disertai obstruksi sebagian atau komplit.
Mekanisme obstruksi yang paling sering adalah kalau divertikulum
berperan sebagai titik awal suatu invaginasi. Kejadian ini lebih sering
terjadi pada anak laki-laki yang lebih tua. Penyebab lain obstruksi adalah
pita-pita intraperitoneum yang menghubugkan potongan-potongan sisa
duktus omfalomesenterikus dengan ileum dan umbilicus. Pita-pita ini
18
10
F. PENATALAKSANAAN
Emergensi
Kebanyakan dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien karena kelainan ini
adalah bersifat sakit yang akut, pemasangan jalur intravena harus sesegera
mungkin dan administrasi dengan cairan kristaloid dan pasien dipuasakan
secara oral (NPO), kemudian periksa laboratorium dan golongan darah. Jika
terdapat pendarahan yang signifikan segera transfusi dengan packed red cells
(PRC). Pasien-pasien yang dengan obstruksi usus perlu dilakukan dekompresi
nasogastrik dan lakukan pemeriksaan roentgen plain foto.10
Reseksi bedah merupakan penatalaksanaan untuk diverticukulm meckel
simptomatik. Terdapat empat teknik yang mungkin digunakan pada terapi
pembedahan diverticulum meckel yaitu 1) diverticulektomi dengan basis
penutupan penjahitan; 2) Wedge Resection, dari dinding usus yang berisi
divertivulum dengan penutupan dan penjahitan; 3) Reseksi segmental dari
usus dan end-to-end anastomosis; 4) pembelahan pita fibrosis dengan atau
tanpa diverticulektomi. 3
Diverticulectomi
Merupakan prosedur yang paling sederhana yang dilakukan untuk reseksi
diverticulum meckel. Diverticulum meckel dapat diangkat dan kemudian
19
20
BAB III
KESIMPULAN
1. Diverticulum meckel merupakan abnormalitas kongenital dari traktus
gastrointestinal yang paling sering terjadi akibat menetapnya ductus
vitelina secara kongenital
2. Secara epidemiologi, tidak ada perbedaan insidensi antara laki-laki dan
perempuan, namun laki-laki lebih sering simptomatik dibandingkan
perempuan
3. Sebagian besar diverticulum asimptomatik. Gejala klinis berbeda menurut
umur. Perdarahan usus dan obstruksi paling sering terjadi pada pasien
anak, sedangkan inflamasi (diverticulitis) lebih sering terjadi pada pasien
dewasa. Manifestasi klinis menggunakan role of two terutama pada
anak.
4. Karena asimptomatik, diagnosis diverticulum meckel sering sulit
didiagnosis dan memiliki gejala yang mirip (mimic) dengan penyakit lain
seperti appendicitis, sehingga sering menyebabkan kesalahan diagnosis.
Diagnosis juga biasanya ditemukan secara tidak sengaja (incidental) pada
saat operasi dengan tujuan lain.
21
Daftar Pustaka
1. Sagar, J., Kumar V., Shah D K., 2006. Meckels Diverticulum: A
Systematic Review. Journal of The Royal Society of Medicine Volume 99:
501-505.
2. Ghritlaharey R K., 2014. Meckels Diverticulum and Patent Vitelline Duct
in Children. Journal of General Pediatric Surgery Volume 03: 1-19
3. Quarrie R., Lindsey D., Bahner DP., 2014. Review of the Incidence and
Management of Meckels Diverticulum. Austin Journal of Surgery. Volume
1(3):10-15
4. Chen J J., Lee H C., Yeung C Y.,et al. 2014. Meckels Diverticulum:
Factors Associated with Clinical Manifestations. ISRN Gastroenterology
Hindawi Publishing Corporation Volume 2014: 1-5
5. Spottswood S E., Pfluger T., Bartold S P., et al. 2014. SNMMI and EANM
Practice Guideline for Meckel Diverticulum Scintigraphy 2.0. Journal of
Nuclear Medicine Technology Volume 42: 163-169
6. Elyases K M., Menias C O., Harvin H J,]., et al. 2007. Imaging
Manifestations of Meckels Diverticulum. American Roetgen Ray Society.
Volume 189: 81-89.
7. Martin J P., Connor P D., Charles K., 2000. Meckels Diverticulum.
American
Family
Physician
Volume
4:1037-1042
cited
at
http://www.aafp.org/afp/2000/0215/p1037.html
8. Levy AD, Hobbs CM. 2004. Meckel Diverticulum: Radiologic Features
with Pathologic Correlation. Radiographics. 24(2):565-587.
22
23