Anda di halaman 1dari 14

I.

IDENTITAS
KETERANGAN PRIBADI PASIEN
Nama (inisial)

:Ny. DW

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 26 Tahun

Status perkawinan

: Menikah

Kewarganegaraan

: Indonesia

Suku bangsa

: Minang

Negeri Asal

: Pesisir selatan

Agama

: Islam

Pendidikan

: Tamat SMA

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Alamat

: Painan, Pesisir Selatan

Nama, Alamat, No KTP keluarga terdekat


di Padang (untuk pasien luar kota Padang)

:-

KETERANGAN DARI ALLO/INFORMAN


Nama (inisial)

:Tn. N

Jenis kelamin

: Laki-laki

Umur

: 36 Tahun

Pekerjaan

: Pegawai rumah sakit

Hubungan dengan pasien

: Saudara laki-laki

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Keterangan/ anamnesis di bawah ini diperoleh dari (lingkari angka di bawah ini )
1. Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 4 November 2016
2. Alloanamnesis dengan : Saudara laki-laki pasien
1. Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini atas keinginan (lingkari pada huruf yang
sesuai)
a. Sendiri
b. Keluarga
c. Polisi
d. Jaksa/ Hakim
e. Dan lain-lain

2. Sebab Utama
Pasien gaduh gelisah sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan pasien
sering pergi tanpa tujuan.

3. Keluhan Utama (Chief Complaint)


Pasien sering melihat wanita jilbab putih yang menyuruhnya untuk pergi
sholat.

4. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


Pasiengaduh gelisah sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan sering
pergi tanpa tujuan. Pasien mengaku sering kemasukan jin baik saat mendengar
adzan dan akan segera meninggalkan rumah pada waktu malam untuk pergi ke
mesjid. Beberapa hari sebelum di rawat pasien sering melihat bayangan wanita
berjilbab putih dan pasien mengaku tidak merasa takut karena menurut pasien
banyangan itu adalah orang baik yang menyuruhnya untuk pergi sholat dan
mengaji. Pasien terakhir kali melihat banyangan sehari sebelum wawancara
dilakukan. Selain melihat bayangan, pasien juga mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruhnya sholat dan mengaji.
Pasien sudah 3 kali di rawat di RSJ Prof HB Saanin tapi setelah keluar,
pasien susah di suruh makan obat dan kontrol juga tidak teratur.
5. Riwayat Penyakit Sebelumnya
a. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pertama kali sakit pada tahun 2012 dengan keluhan yang sama
yaitu gaduh gelisah dan dirawat di RSJ Prof. HB Saanin padang dan sekarang
merupakan kali ketiga pasien di rawat di RSJ. Saat serangan, selain gaduh
gelisah pasien juga sering bicara tidak nyambung dan mengulang-ngulang apa
yang baru saja dia katakan.Pasien mengaku memiliki masalah dengan
suaminya, dimana suami sering marah-marah dan bertindak kasar.
Setelah keluar dari RSJ pasien dapat kembali bisa melakukan
pekerjaan rumah tangga, tapi pasien tidak melakukan kontrol dengan teratur
dan susah jika di suruh minum obat.
b. Riwayat Gangguan Medis
Tidak ada penyakit medis, bedah, riwayat trauma kepala, tidak ada
penyakit neurologis, tumor, kejang, gangguan kesadaran, HIV, dll
c. Riwayat Penggunaan NAPZA
Tidak ada riwayat penggunaan NAPZA.
6. Riwayat keluarga
a) Identitas orang tua/ penganti
IDENTITAS
Bapak

Orang tua/ Pengganti


(Alm)
Ibu (Almh)

Kewarganegaraan
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Umur
Alamat
Hubungan pasien*

Dan lain-lain
b) Sifat/ Perilaku Orang tuatua kandung
1

Keterangan

Bapak (Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya/ diragukan)


Pemalas ( - )**, Pendiam ( - ), Pemarah ( - ), Mudah tersinggung ( - ), Tak
suka Bergaul ( - ), Banyak teman ( + ), Pemalu ( - ), Perokok berat ( + ),
Penjudi ( - ), Peminum ( - ), Pecemas ( - ), Penyedih ( - ), Perfeksionis ( - ),
Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois ( - ), Penakut ( - ),
Tak bertanggung jawab ( - ).
Ibu ( Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya/ diragukan )
Pemalas ( - )**, Pendiam ( - ), Pemarah ( - ), Mudah tersinggung ( - ), Tak
suka Bergaul ( - ), Banyak teman ( + ), Pemalu ( - ), Perokok berat ( ), Penj
udi ( - ), Peminum ( - ), Pecemas ( - ), Penyedih ( - ), Perfeksionis ( - ),
Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois ( - ), Penakut ( - ),
Tak bertanggung jawab ( - ).
c) Saudara
Jumlah bersaudara 4 orang dan pasien anak ke 3
d) Urutan bersaudara dan cantumkan usianya dalam tanda kurung untuk pasien
sendiri lingkari nomornya.*
1. Lk/ Pr
3. Lk/ Pr (26 tahun)
2. Lk/ Pr
4. Lk/ Pr
e) Gambaran sikap/ perilaku masing-masing saudara pasien dan hubungan pasien
terhadap masing-masing saudara tersebut, hal yang dinyatakan serupa dengan yang
dinyatakan pada gambaran sikap/ perilaku pada orang tua.*
Saudara
ke

Gambaran sikap dan perilaku

1
2
4

Biasa, suka bergaul


Biasa, suka bergaul
Biasa, suka bergaul

Kualitas
hubungan
dengan saudara (akrab/
biasa,/kurang/tak peduli)
Akrab
Akrab
Akrab

Ket:
*) coret yang tidak perlu
**) diisi dengan tanda ( + ) atau ( - )
f) Orang lain yang tinggal di rumah pasien dengan gambaran sikap dan tingkah
laku dan bagaimana pasien dengan mereka.*
No Hubungan dengan pasien Gambaran
sikap
dan Kualitas
tingkah laku
hubungan (akrab/
biasa,/kurang/tak
peduli)
1. Suami
Keras dan suka marah- Kurang
marah
2. Anak
3. Mertua
Ket:
untuk e) dan f) hanya diisi bila informan benar-benar mengetahuinya.

g) Apakahada riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit fisik ( yang


ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota keluarga o.s :

Anggota
keluarga
Bapak
Ibu
Saudara 1
Saudara 2
Saudara 4

Penyakit
jiwa
-

Kebiasaankebiasaan
-

Penyakit
fisik
-

Skema Pedegree

Keterangan :

: Pria

: Pasien

: Wanita

: Meninggal

h) Riwayat tempat tinggal yang pernah didiami pasien:


No
Rumah
tempat Keadaan rumah
tinggal
Tenang
Cocok
Nyaman
1.

Rumah suami

Tidak
nyaman

i) Dan lain-lain
7. Gambaran seluruh faktor-faktor dan mental yang bersangkut paut dengan
perkembangan kejiwaan pasien selama masa sebelum sakit (premorbid) yang
meliputi :
a) Simtom-simtom sehubungan dengan problem perilaku yang dijumpai pada
masa kanak-kanak, misalnya: mengisap jari ( - ), ngompol ( - ), BAB di
tempat tidur (- ), night teror ( - ), temper tantrum ( - ), gagap ( - ), tik (- ),
masturbasi (- ), mutisme selektif ( - ), dan lain-lain.
b) Kesehatan fisik masa kanak-kanak : demam tinggi disertai menggigau ( - ),
kejang-kejang ( - ), demam berlangsung lama ( - ), trauma kapitis disertai
hilangnya kesadaran ( -), dan lain-lain.
c) Temperamen sewaktu anak-anak : pemalu ( - ), gelisah ( - ) overaktif ( - ),
menarik diri ( - ), suka bergaul ( - ), suka berolahraga ( - ), dan lain-lain.

d) Masa Sekolah
Perihal

SD

SMP

SMA

PT

Umur
Prestasi*

Kemampuan Khusus (Bakat)

6 tahun
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
(
-

Tingkah Laku

( baik

Aktifitas Sekolah*
Sikap Terhadap Teman *
Sikap Terhadap Guru

12 tahun
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
(
)
( baik )

Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
(

Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
) (
)

) (

e) Masa remaja: Fobia ( - ), masturbasi ( - ), ngompol ( - ), lari dari rumah ( - ),


kenakalan remaja ( - ), perokok berat ( - ), penggunaan obat terlarang (- ),
peminum minuman keras ( - ), problem berat badan ( - ), anoreksia nervosa (
-), bulimia (- ), perasaan depresi ( - ), rasa rendah diri ( - ), cemas ( - ),
gangguan tidur ( - ), sering sakit kepala ( - ), dan lain-lain.
Ket: * coret yang tidak perlu
** ( ) diisi (+) atau (-)
f) Riwayat Pekerjaan
Bekerja sebagai pembuat roti pada tahun 2009-2011, kepuasan kerja( + ),
pindah-pindah kerja ( - ),
Konflik dalam pekerjaan : ( - ), konflik dengan atasan, konflik dengan
bawahan ( - ), konflik dengan kelompok ( - ).
Keadaan ekonomi*: baik, sedang,kurang (menurut pasien)
g) Percintaan, Perkawinan, Kehidupan Seksual dan Rumah Tangga
Hubungan seks sebelum menikah (-)
Riwayat pelecehan seksual (-)
Orientasi seksual (normal)
Keterangan pribadi suami
Perkawinan didahului pacaran (+), kawin terpaksa ( ), kawin paksa ( ),
perkawinan kurang disetujui orang tua ( ), kawin lari ( ), Sekarang ini
perkawinan yang ke 1 kali. Kepuasan dalam suami istri: Sering,
sesekali, tidak pernah(ai)* Kelainan seksual ( )
Kehidupan rumah tangga: Rukun ( ), masalah rumah tangga (+)
Keuangan: sehari-hari terpenuhi ( ), pengeluaran dan pendapatan
seimbang ( ), dapat menabung, Kurang (+)
Mendidik anak : Suami-istri bersama-sama (+), istri saja ( ), suami
saja ( ), selain orang tua sebutkan (ibu dari suami)
h) Situasi sosial saat ini:
1. Tempat tinggal :rumah sendiri ( ), rumah kontrak (-), rumah susun (-),
apartemen (-), rumah orang tua (-), serumah dengan mertua (+), di asrama
(-) dan lain-lain (-).
2. Polusi lingkungan : bising (-), kotor (-), bau (-), ramai (-) dan lain-lain.
Ket: * coret yang tidak perlu, ** ( ), diisi (+) atau (-)
ai : atas indikasi

7. Stresor psikososial (axis IV)


Masalah perkawinan ( + ), ekonomi yang kurang
8. Pernah suicide( - ), kemungkinan sebab suicide
9. Riwayat pelanggaran hukum
Tidak ada riwayat pelanggaran hukum
11. Riwayat agama
Pasien beragama Islam, pendidikan terakhir tamat SMA.
12. Persepsi Dan Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar pasien dapat sehat kembali
13. Persepsi Dan Harapan Pasien
Pasien menyatakan ingin sembuh dan bertemu anak

GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT

Pasien dapat
melakukan
kegiatan rumah
tangga
Tahun 2012 Pasien gaduh
gelisah dan sering bicara
tidak nyambung dan
mengulang-ngulang apa
yang baru saja dia katakan

III. STATUS INTERNUS


Keadaan Umum

Tahun 2016 Pasien


kembali gaduh gelisah
dengan halusinasi visual
dan auditorik (+)

: sakit sedang

Kesadaran

: CMC

Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 84x/menit

Nafas

: 19x/menit

Suhu

: 37 C

Tinggi Badan

: 150 cm

Berat Badan

: 40 kg

Status Gizi

:underweight

Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal

Sistem Respiratorik

: Dalam batas normal

Kelainan Khusus

: Tidak ditemukan

IV. STATUS NEUROLOGIKUS


GCS
: E4M5V6
Tanda ransangan Meningeal
: tidak ada
Tanda-tanda efek samping piramidal :
Tremor tangan
: ada
Akatisia
: tidak ada
Bradikinesia
: tidak ada
Cara berjalan
: tidak ada
Keseimbangan
: tidak ada
Rigiditas
: tidak ada
Kekuatan motorik
: lengan 555/555, tungkai 555/555
Sensorik
: tidak ada

V. STATUS MENTAL
A. Keadaan Umum
1.
2.

3.

Kesadaran/ sensorium : compos mentis


Penampilan
Sikap tubuh: biasa ( + )
Cara berpakaian : rapi ( + ), berpakaian sesuai gender ( +)
Kesehatan fisik : lemas ( + )
Kontak psikis
Tidak dapat dilakukan (+ )
4. Sikap
Kooperatif (+ )
5. Tingkah laku dan aktifitas psikomotor
Cara berjalan : biasa ( + )
B. Verbalisasi dan cara berbicara
Arus pembicaraan
: lambat
Produktivitas pembicaraan
: sedikit
Perbendaharaan
: biasa
Nada pembicaraan
: menurun
Volume pembicaraan
: menurun
Isi pembicaraan
: sesuai
Penekanan pada pembicaraan
: tidak ada
Spontanitas pembicaraan
: spontan
Logorrhea ( - ), poverty of speech ( - ), diprosodi ( - ), disatria ( - ), gagap (
- ), afasia ( - ), bicara kacau ( - ).
C. Emosi
Hidup emosi*: stabilitas (stabil/ tidak), pengendalian (adekuat/tidak adekuat),
echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi ( sempit/luas), arus emosi
(biasa/lambat/cepat).
1. Afek
Afek appropriate/ serasi( - ), afek inappropriate/ tidak serasi(-), afek tumpul
(-), afek yang terbatas ( - ), afek datar ( + ), afek yang labil ( - ).

2. Mood
mood eutimik ( - ), mood disforik ( - ), mood yang meluap-luap (expansive
mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil (swing mood) ( - ),
mood meninggi (elevated mood/ hipertim) ( - ), euforia ( - ), ectasy ( - ),
mood depresi (hipotim) ( + ), anhedonia ( - ), dukacita ( - ), aleksitimia (
- ), elasi ( ), hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La belle
indifference ( -), tidak ada harapan ( - ).
3. Emosi lainnya
Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan ( - ), agitasi ( - ), tension
(ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( - ), abreaksional (
- ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol impuls ( - ).
4. Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood
Anoreksia ( - ), hiperfagia ( - ), insomnia ( - ), hipersomnia ( - ), variasi
diurnal ( - ), penurunan libido ( - ), konstispasi ( - ), fatigue ( + ), pica ( - ),
pseudocyesis ( - ), bulimia ( - ).
Keterangan : *)Coret yang tidak perlu,
( ) diisi (+) atau (-)
D. Pikiran/ Proses Pikir (Thinking)
Kecepatan proses pikir (biasa/cepat/lambat)
Mutu proses pikir (jelas/tajam)
1. Gangguan Umum dalam Bentuk Pikiran
Gangguan mental ( - ), psikosis ( - ), tes realitas ( terganggu/ tidak ),
gangguan pikiran formal ( - ), berpikir tidak logis ( - ), pikiran autistik ( - ),
dereisme ( - ), berpikir magis ( - ), proses berpikir primer ( - ).
2. Gangguan Spesifik dalam Bentuk Pikiran
Neologisme ( - ), word salad ( - ), sirkumstansialitas ( - ), tangensialitas (
- ), inkohenrensia ( - ), perseverasi ( - ), verbigerasi ( - ), ekolalia ( - ),
kondensasi ( - ), jawaban yang tidak relevan ( - ), pengenduran asosiasi ( - ),
derailment ( - ), flight of ideas ( - ), clang association ( - ), blocking ( - ),
glossolalia ( - ).
3. Gangguan Spesifik dalam Isi Pikiran
Kemiskinan isi pikiran ( - ), Gagasan yang berlebihan (- )
Delusi/ waham
waham bizarre ( - ), waham tersistematisasi ( - ), waham yang sejalan
dengan mood ( - ), waham yang tidak sejalan dengan mood ( - ), waham
nihilistik ( - ), waham kemiskinan ( - ), waham somatik ( - ), waham
persekutorik ( - ), waham kebesaran ( - ), waham referensi ( - ), though of
withdrawal ( - ), though of broadcasting ( - ), though of insertion ( - ),
though of control ( - ), Waham cemburu/ waham ketidaksetiaan ( - ), waham
menyalahkan diri sendiri ( - ), erotomania ( - ), pseudologia fantastika ( - ),
waham agama.
Idea of reference

Preokupasi pikiran ( - ), egomania ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ),


kompulsi ( - ), koprolalia ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ), koprolalia (
- ), fobia ( - )Ulat noesis ( - ), unio mystica ( - ).

E. Persepsi
Halusinasi
Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi hipnopompik ( - ),
Halusinasi auditorik ( + ), halusinasi visual ( + ), halusinasi olfaktorik (
- ), halusinasi gustatorik ( - ), halusinasi taktil ( - ), halusinasi somatik ( - ),
halusinasi liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood ( - ), halusinasi yang
tidak sejalan dengan mood ( - ), halusinosis ( - ), sinestesia ( - ), halusinasi
perintah (command halusination), trailing phenomenon ( - ).
Ilusi ( - )
Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )

F. Mimpi dan Fantasi


Mimpi : Tidak ada
Fantasi : Tidak ada
G. Fungsi kognitif dan fungsi intelektual
1. Orientasi waktu (baik/ terganggu), orientasi tempat (baik/ terganggu),
orientasi personal (baik/ terganggu), orientasi situasi (baik/ terganggu).
2. Atensi (perhatian) ( + ), distractibilty ( - ), inatensi selektif ( - ),
hipervigilance ( - ), dan lain-lain
3. Konsentrasi (baik/terganggu), kalkulasi ( baik/ terganggu )
4. Memori (daya ingat) : gangguan memori jangka lama/ remote ( - ), gangguan
memori jangka menengah/ recent past ( - ), gangguan memori jangka pendek/
baru saja/ recent ( - ), gangguan memori segera/ immediate ( - ).
Amnesia ( - ), konfabulasi ( - ), paramnesia ( - ).
5. Luas pengetahuan umum: baik/ terganggu
6. Pikiran konkrit : baik/ terganggu
7. Pikiran abstrak : baik/ terganggu
8. Kemunduran intelek : (Ada/ tidak), Retardasi mental ( - ), demensia ( - ),
pseudodemensia ( - ).
H. Dicriminative Insight*
Derajat I (penyangkalan)
Derajat II (ambigu)
Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada orang/ hal lain):
Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
Derajat V (tilikan intelektual)
Derajat VI (tilikan emosional sesungguhnya)
I. Discriminative Judgement :
Judgment tes
Judgment sosial
VI.

:tidak terganggu
:tidak terganggu

Ikhtisar Penemuan Bermakna


Telah diperiksa pasien Ny DW yang berusia 26 tahun, Agama islam, telah

menikah dan punya seorang anak. Pasien dibawa ke RSJ HB Saanin karena gaduh

gelisah, pergi tanpa tujuan. Pasien mengaku sering kemasukan jin baik saat
mendengar adzan dan akan segera meninggalkan rumah pada waktu malam untuk
pergi ke mesjid. Pasien mengaku mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya
sholat dan melihat bayangan-bayangan.
Dari hasil wawancara didapatkan interpretasi pasien kooperatif dengan mood
hipotim, afek datar (+), arus pembicaraan lambat, nada dan volume menurun,
makan dan tidur kuarang, serta tilikan derajat III.

VII.

Diagnosis Multiaksial

Aksis I

: F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif

Aksis II

: Tidak ada diagnosa

Aksis III

: Tidak ada diagnosa

Aksis IV

: Masalah rumah tangga

AksisV
VIII.

IX.

: GAF 60-51
Diagnosis Banding Axis I
- F 32.3 Depresi berat dengan gejala psikotik
Daftar Masalah
Organobiologik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau riwayat kejang
sebelumnya
Psikologis
Gaduh gelisah, halusinasi visual (+), Halusinasi auditorik (+)
Lingkungan dan psikososial
Pasien memiliki masalah rumah tangga

X. Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi
Risperidon 2 x 2 mg
Amitriptilin 2 x 25 mg
Merlopam 1 x 2mg
B. Non Farmakoterapi-

C. Psikoterapi
Kepada pasien:

Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan, kehangatan, empati, dan optimistic
kepada

pasien,

membantu

pasien

mengidentifikasi

dan

mengekspresikan emosinya.

Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai
kemampuan yang semakin efektif untuk mengenali gejala,

mencegah munculnya gejala dan segera mendapatkan pertolongan.


Menjelaskan kepada pasien untuk menyadari bahwa obat
merupakan kebutuhan bagi dirinya agar sembuh.

Kepada keluarga:

Psikoedukasi
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif, dan
edukatif tentang penyakit pasien (penyebab, gejala, hubungan
antara gejala dan perilaku, perjalanan penyakit, serta prognosis).
Pada akhirnya, diharapkan keluarga bisa mendukung proses
penyembuhan dan mencegah kekambuhan. Serta menjelaskan
bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit yang membutuhkan
pengobatan yang lama dan berkelanjutan.

Terapi
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien
(kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek samping yang
mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu, juga ditekankan
pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara teratur.

XIII. PROGNOSIS
Quo et vitam
Quo et fungsionam
Quo et sanctionam

: bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

XIV. DISKUSI/ ANALISIS KASUS


Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, dimana ditemukan
gejala klinis yang mengarah pada Skizoafektif tipe depresi sesuai dengan pedoman
diagnostik berdasarkan PPDGJ III. Pada pasien saat ini ditemukan mood yang
hipotim,afek datar, tidur dan makan kurang, halusinasi auditorik dan visual.
Pada pasien diberikan Risperidon 2 x 2 mg, Merlopam 1 x 2 mg, Amitriptilin
2 x 25 mg. Risperidon merupakan anti-psikotik yang atipikal, dengan efek samping
gangguan ekstrapiramidal yang minimal dan harga terjangkau. Obat ini diberikan
untuk mengatasi gejala psikotik, sedangkan amitriptilin diberikan sebagai anti
depresi.
Terapi non farmakologis memegang peranan yang juga penting pada pasien
ini. Jenis terapi non farmakologis yang bisa dilakukan terhadap pasien ini adalah
psikoterapi suportif, psikoedukasi saat kondisi sudah mulai stabil dan bisa
berkomunikasi. Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperlihatkan minat kita pada
pasien, memberikan perhatian, dukungan, dan optimis. Dalam psikoterapi suportif,
terapis menunjukkan penerimaan terhadap kasus dengan cara menunjukkan perilaku

10

yang hangat, ramah namun tetap berwibawa. Tujuannya adalah agar pasien merasa
aman, diterima dan dilindungi.

Lampiran 1. Kutipan wawancara psikiatri


AUTOANAMNESA dilakukan pada tanggal 4 Novembe 2016
Pertanyaan
-

Assalamualaiku
m Bu,
perkenalkan
saya dokter
muda Jay dan ini
teman saya
Maya. Kami mau
wawancancara
ibu sebentar,
boleh Bu?

Boleh pak

Interpretasi
Kooperatif

Ibu, namanya
siapa?
Ibu Des Sudah
sejak kapan dirawat
disini bu?

Desmawati

Orientasi waktu baik

Sejak 8 Oktober
pak

Jawaban

Kenapa awalnya,
ibu bisa dibawa
kesini bu?

Gara-gara kemesjid
saja ibu dibawa
kesini? Atau ibu
sebelumnya ada
gelisah atau marahmarah juga?

Ibu sudah
menikah? Sejak
kapan ibu
menikah?
Ibu sudah punya
anak?

Sudah sejak 2011


bu

Berapa umur anak


ibu sekarang?

Ada, satu bu. Aku


mau pulang
ketemu anakku
pak. Kapan aku
boleh pulang pak?

Suami marah
karena aku keluar
malam untuk ke
mesjid, makanya
dia bawa aku
kesini
Iya, karena suami
ku tidak suka aku
pergi ke mesjid
Tidak ada. Aku
sering kemasukan
pak saat
mendengar adzan,
lalu aku pergi ke
mesjid untuk
sholat.

4 tahun lebih,
anakku lahir hari
valentine 14
Februari 2012.

11

Memori jangka
panjang baik

Kalau suami ibu


bagaimana bu?

ibu, pernah
mendengar bisikanbisikan atau suara
tapi tidak ada orang
yang bicara?
Apa yang
dikatakan bisikanbisikannya bu?
Bagaimana
perasaan ibu saat
mendengarnya?
Takut atau
bagaimana?

Suami aku
pemarah, pernah
ditariknya tangan
ku sampai ada
bekas ini pak
(sambil melihatkan
tangannya). Suami
ku main koa di
kedai dan pernah
mengambil kalung
ku pak. Ntah
memang aku yang
gila atau suamiku
yang gila
Bisik-bisikan ada

Nyuruh sholat
sama mengaji

Tidak bu. Dia baik


nyuruh sholat

Ibu pernah melihat


banyanganbayangan?

Ibu pernah
merasakn mencium
sesuatu yang harum
atau bau tapi orang
lain tidak ada
mencium bau
tersebut?
Ibu ada tidak
merasa disentuh
sesuatu tapi orang
yang menyentuh
tidak ada?
Ibuk ada merasa
takut-takut, atau
dikejar-kejar orang
atau merasa ada
yang
membicarakan ibu?
Ibu ada merasa
menjadi orang
hebat atau ibu ada
punya kemampuan
yang luar biasa
yang orang lain
tidak bisa?
Ibu bisa membaca

Ada. Bayangan
perempuan pakai
jilbab dalam. Ada
juga kemaren
waktu aku sholat 3
orang
Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak
12

DI derajat III

Halusinasi auditorik
(+)

Halusinasi visual (+)

Halusinasi olfaktori
(-)
Halusinasi taktil (-)

Waham (-)

pikiran orang atau


pikiran ibu bisa
dibaca orang lain?
Perasaan ibu
sekarang
bagaimana?
Kenapa ibu sedih?

Agak sedih bu

Aku ingin pulang


bu, ingin ketemu
anakku

Tidur ibu
bagaimana?
Kalau makan
bagaimana?
Kalau obat
bagaimana bu? Ada
teratur ibu
memimumnya
Ibu tau sekarang
kita sedang
dimana?
Sekarang kita
sedang malakukan
apa namanya bu?

Kurang

kurang nafsu aku


makan bu

Ada bu

Di rumah sakit
jiwa

Sedang wawancara
sama pak jay

Ibu, mungkin itu


dulu yang mau
kami tanyakan,
terimakasih banyak
ya bu.

Iya pak

13

Mood hipotim

Orientasi tempat,
situasi, dan personal
tidak terganggu

Anda mungkin juga menyukai