CH 8 Ellen Johson - Doc-Perilaku Grup Dan Organisasi
CH 8 Ellen Johson - Doc-Perilaku Grup Dan Organisasi
(1420531022)
SONYA ZARIVELINA
(1420531023)
SULISTIKAWATI
(1420531024)
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
1. PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Kasus
Ellen Johnson baru saja melewati bulan pertamanya sebagai manajer sebuah perusahaan
besar yang menyediakan berbagai layanan berbasis Web dan solusi. Pekan lalu, dia diberitahu
bahwa dia akan menjadi pemimpin baru dari tim yang beranggota 10 orang. Yang
mengejutkannya, tidak hanya itu anggota tim tersebut beragam dalam hal pelatihan
fungsional dan keahlian mereka, tetapi mereka juga mewakili berbagai latar belakang budaya
dan hanya tiga orang yang ditempatkan di gedung kantornya. dia cepat belajar bahwa 7 dari 10
orang benar-benar bekerja dari negara asal mereka, yang termasuk Jepang, Cina, Meksiko,
Australia, Jerman, C o l o m b i a , d a n M e s i r. S a m p a i s a a t i n i , t i m v i r t u a l i n i
berkolaborasi
pada
p r o ye k - p r o y e k
dengan
menggunakan
berbagai
alat
mengembangkan dan
menggelar produk baru dalam enam minggu ke depan. Hal ini sebagai respon
langsung terhadap produk yang baru saja diluncurkan oleh pesaing utama. Yang menjadi
masalah, siklus pengembangan produk enam minggu tidak pernah terdengar, sampai
saat ini, w a k t u p e n y e l e s a i a n p e r u s a h a a n u n t u k m e n a w a r k a n p r o d u k b a r u
a d a l a h s e k i t a r t i g a b u l a n . Perusahaan tidak punya pilihan. Jika mereka tidak menghadapi
ancaman kompetitif segera, maka perusahaan berisiko kehilangan beberapa pelanggan utama
dan pangsa pasar.
Johnson meneliti kinerja masa lalu dari tim virtual yang baru saja dipimpinnya. Meskipun
kualitas keseluruhan dari keputusan masa lalu cukup tinggi, tim tampaknya mengambil beberapa
bulan untuk membuat keputusan. ini adalah masalah potensial untuk Johnson. Waktu tidak lagi
dihargai. Dia harus mencari cara untuk mendorong tim untuk bergerak
2
tertulis
dalam
bentuk
faks
dan
e-mail.
ide
yang
sangat
berbeda
dalam
kelompok
juga
untuk
2. PERMASALAHAN
2.1 Adapun kasus yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
Masalah apa yang paling mendesak Johnson? Mengapa?
Apa yang bisa Johnson lakukan untuk bisa membantu timnya untuk meluncurkan produk
baru dalam jangka waktu 6 minggu (cara spesifik)?
Asumsikan Johnson akan memilih tim baru untuk meluncurkan produk bebasis Web lain
setelah produk ini selesai. Apa yang anda rekomndasikan dia lakukan secara berbeda
berikutnya? Jelaskan
TINJAUAN LITERATUR
Suatu cara memahami defenisi kelompok adalah dengan memikirkan tiga persyaratan yang
harus dipenuhi sebuah kelompok yakni
Ukuran (Size) yakni harus terdapat dua atau lebih individu untuk membentuk sebuah
kelompok. Satu orang aja tidak akan membentuk satu kelompok.
Harus terdapat pertukaran atau komunikasi antara individu-individu yang membentuk
kelompok. Artinya, mereka harus berinteraksi satu dengan yang lain dalam cara-cara
tertentu.
Adanya usaha mencapai sebuah sasaran bersama. Sasarab bersama adalah sasaran yang
mampu memotivasi setiap anggota untuk bekerja mencapai sasaran tersebut.
3.2 Tipe-Tipe Kolompok
Sebuah organisasi memiliki persyaratan teknis yang harus dipenuhi guna mencapai sasaran
yang organisasi tersebut tetapkan. Tipe-tipe dari kelompok dibagi menjadi 2 yakni :
1. Kelompok Formal
Pencapaian sasaran-sasaran ini membutuhkan dilakukannya sejumlah tugas; dan para
karyawan diminta melakukan tugas-tugas ini. Sebagai hasilnya sebagian besar karyawan akan
menjadi anggota sebuah kelompok berdasarkan jabatan posisi mereka dalam organisasi. Ini
adalah kelompok yang disebut sebagai kelompok formal (formal group). Kebutuhan dan
proses organisasi sering kali menyebabkan terbentuknya berbagai jenis kelompok. Setidaknya
terdapat dua jenis kelompok formal :
a. Kelompok Perintah (Command Group)
Kelompok perintah adalah kelompok yang terbentuk dari sejumlah bawahan yang
melapor pada seorang manajer tertentu. Kelompok perintah biasanya ditentukan oleh bagan
formal organisasi. Contoh nya hubungna otoritas yang ada antara manajer sebuah departemen
dengan para supervisor
membantu mereka memenuhi satu atau lebih kebutuhan-kebutuha penting. Beberapa alasan
tersebut adalah :
Kebutuhan sosial dapat dipenuhi melalui kelompok-kelompok yang menyediakan media
bagi para anggotanya untuk saling berinteraksi satu sama lain.Sangat sulit membayangkan
cara memenuhi kebutuhan sosial yang umum tanpa adanya interaksi dengan orang lain.
Kebutuhan akan rasa aman mungkin dapat dipenuhi sebagian dengan menjadi anggota suatu
kelompok yang menjadi penyangga antara sistem karyawan dan manajemen. Tanpa
kelompok tersebut, seorang individu mungkin merasa kesepian dalam menghadapi berbagai
tuntutan organisasi.
Kebutuhan akan harga diri mungkin juga dapat dipenuhi dengan menjadi bagian sebuah
kelompok bergengsi, dimana keanggotaan semacam itu sulit diperoleh.
Kedekatan (prioximity) dan ketertarikan ( attraction) adalah dua alasan terkait mengapa
seseorang membentuk kelompok. Kedekatan menyangkut jarak fisik antar karyawan ketika
melakukan pekerjaan. Ketertarikan mencerminkan rasa tertarik antar orang karena
keserupaan persepsi, sikap, kinerja, atau motivasi. Kedekatan membuat pencarian daya tarik
yang sama menjadi lebih mudah. Karena itu, kedua faktor ini bekerja sama dalam
memfasilitasi pembentukan kelompok.
Sasaran Kelompok, bila dipahami dengan baik, dapat menjadi alasan mengapa beberapa
orang tertarik bergabung ke dalam satu kelompok.
Keuntungan ekonomis, akibatnya banyak kelompok didirikan karena para individu yakin
bahwa mereka akan memperoleh keuntungan.
3.4 Tahapan Perkembangan Kelompok
Kinerja dari sebuah kelompok tergantung pada pembelajaran individu, dan tergantung pada
sejauh apa anggota-anggota dapat belajar saling bekerja sama. Salah satu model perkembangan
memahami
dan
dalam
kelompok. Kelompok menguji coba pola-pola interaksi antara anggota dan kemudian
memilih pola interaksi yang diteruskan atau yang disingkirkan, setidaknya untuk sementara.
Biasanya, tahap ini berakhir ketika individu-individu mulai melihat diri mereka sebagai
bagian dari kelompok.
2. Tahap Konflik (Storming)
Tahap ini merupakan tahap yang emosional, dimana muncul kompetisi antar anggota
kelompok demi mendapatkan penugasan yang diharapkan, dan perselisihan pendapat
mengenai perilaku-perilaku terkait tugas dan tanggung jawab seseorang. Bagian yang sangat
penting dari tahap konflik ini berkaitan dengan proses pendefenisian kembali tugas-tugas
spesifik kelompok dan juga sasaran keseluruhan. Dalam tahapan ini, konflik lazimnya;
tindakan yang bijaksana (dan utama) untuk mengelola konflik-konflik.
3. Tahap Pembentukan Norma (Norming)
Tahap normalisasi ditandai dengan adanya kerja sama dengan kekompakan. Tahap ini juga
merupakan tahap dimana kohesivitas kelompok mulai berkembang secara signifikan.
Pertukaran informasi secara terbuka sering terjadi, demikian pula penerimaan atas perbedaan
pendapat, serta usaha pencapaian sasaran-sasaran yang telah disetujui bersama. Pada tahap
ini mulai muncul ketertarikan, komitmen, serta perasaan terhadap identitas kelompok dan
pertemanan didalammya.
kelompok dapat menjadi sangat penting karena komposisi dapat mempengaruhi sejumlah
karakteristik lainnya dan hasil yang dapat dicapai oleh kelompok.
b. Hierarki Status
Hierarki status, dan terutama ketaatan pada mereka yang berada di bagian atas dari hierarki,
terkadang memiliki dampak-dampak yang tidak diperkirakan dan juga tidak diharapkan
terhadap kinerja kelompok.
c. Peran (Roles)
Melalui keanggotaan dalam berbagai kelompok, individu-individu dapat melakukan berbagai
peran yang beragam. Namun ketika peran-peran ini saling tidak cocok, individu dengan
peran ganda ini dapat mengalami apa yang disebut sebagai konflik peran.
d. Norma
Norma adalah standar-standar yang diakui bersama oleh anggota sebuah kelompok, dan
norma suatu kelompok memiliki suatu karakteristik yang dianggap penting bagi anggotaanggotanya. Kelompok-kelompok mengembangkan seperangkat norma untuk mengatur
berbagai macam aspek perilaku anggota-anggotanya.
e. Pemimpinan (Leadership)
Peran kepemimpinan merupakan karakteristik kelompok yang sangat penting karena
pemimpin berperan memberikan pengaruh pada anggota lainnya dalam kelompok.
f. Kohesivitas
Kelompok-kelompok formal-informal cenderung memiliki kedekatan atau keseragaman
dalam hal sikap, perilaku dan kinerja. Kedekatan ini sering disebut sebagai kohesivitas.
Kohesivitas mengikat seluruh anggota tim agar tetap berada dalam kelompok dan menangkal
pengaruh yang menarik anggota agar keluar dari kelompok. Jika kohesivitas tinggi dan
10
11
Peningkatan Produkivitas
Organisasi telah menyadari bahwa kinerja memimpin tim ke tingkat produktivitas yang
lebih tinggi akan mudah dicapai daripada bekerja secara individu.
Pemerataan organisasi
Peningkatan kualitas
12
apalagi
dalam
penggunaan
bahasanya.
Tugasnya
itu
meliputi
mengembangkan dan menggelar produk baru dalam enam minggu ke depan dengan waktu
penyelesaian yang diberikan perusahaan untuk menawarkan produk baru adalah sekitar tiga
bulan. ada tiga masalah yang ditemukannya :
Partisipasi anggota tim dalam memberikan ide dan solusi dari masalah yang dihadapi
sangat berbeda seperti anggota tim dari jepang dan cina lebih suka berkomunikasi tertulis
dalam bentuk faks dan email dibandingkan tim dari Australia dan Meksiko lebih suka
13
Tidak adanya pelatihan dalam membangun tim dan pertemuan tatap muka yang jarang
dilakukan sehingga kesulitan dalam pengambilan keputusan dan solusi konflik dalam
2.
kelompok.
Langkah-langkah apa yang dilakukan Johnson untuk membantu timnya meluncurkan
produk baru dalam jangka waktu enam minggu? Jelaskan secara spesifik?
Dalam mengelola organisasi ini, Johnson harus melakukan secara terencana berdasarkan
program-program yang telah disusun oleh organisasi. Penyusunan program-program kerja
dalam organisasi memerlukan sumber daya manusia yang memadai dan yang memiliki
keterampilan-keterampilan khusus agar program-program yang telah disusun dapat mereka
jalankan dengan baik sebagai tugas yang telah diembankan kepada mereka. Tim yang solid
akan berhasil melaksanakan tugas-tugas organisasi yang diembankan kepada mereka. Mereka
memiliki komitmen yang kuat dalam mengimplementasikan putusan-putusan penting yang
telah dirumuskan dan disepakati untuk dilaksanakan secara bersama-sama.
Mengelola Tim Sendiri
Untuk memenuhi tantangan ini dan menjadi lebih bersaing. Perusahaan-perusahaan
mengakui perlunya perubahan dalam struktur internal dan budaya. Mereka harus membuat
alternative untuk perintah dan control struktur hirarkis, mengubah cara keputusan dibuat,
mendefinisikan kembali pekerjaan, dan perubahan asumsi manajer memiliki sekitar
bagaimana memimpin. Untuk memenuhi tantangan ini, salah satu pendekatan baru adalah
swakelola kerja tim.
Swakelola tim biasanya lintas-fungsional dalam melindungi keanggotaan, dan memiliki
garis lintang lebar di daerah keputusan seperti mengelola diri mereka sendiri, perencanaan,
penjadwalan kerja, dan mengambil tindakan pada masalah. Dalam tim, anggota
menetapkan tujuan tugas untuk daerah tertentu dari tanggung jawab yang mendukung
pencapaian tujuan tim secara keseluruhan. Persepsi adalah bahwa karakteristik ini
membuat swakelola tim lebih adaptif dan proaktif dalam perilaku mereka daripada tim
Keterampilan Memimpin untuk Efektifitas rapat-rapat Tim
14
15
6. Pemimpin harus mencegah anggota dari mengekspresikan perasaan mereka dan harus
berusaha untuk mempertahankan diskusi, rasional logis tanpa luapan emosi.
7. Pemimpin harus waspada terhadap ancamannya atau kewenangannya dalam kelompok
dan harus melawan jika diperlukan untuk mempertahankannya.
8. Pemimpin harus menyerahkan control kepada tim dan memungkinkan untuk membuat
keputusan.
Asumsikan Johnson akan memilih tim baru untuk meluncurkan produk berbasis Web lain
3.
setelah produk ini selesai. Saran apa yang sebaiknya dilakukan Johnson dikemudian hari?
Jelaskan?
Untuk menciptakan tim kerja yang efektif, diperlukan beberapa persyaratan yang mesti
dimiliki oleh setiap individu, yaitu meliputi komitmen yang tinggi dan penyediaan tujuan
yang jelas, manajemen kepercayaan karyawan, kemauan untuk mengambil resiko dan
berbagi informasi, waktu, sumber daya, dan komitmen untuk pelatihan. Masing-masing
faktor adalah diperlukan untuk menciptakan tim kerja yang efektif dan terfokus.
Pemimpin tim harus memainkan peran dalam memastikan bahwa faktor-faktor ini
berjalan sebagaimana mestinya dan selalu diperbarui secara berkesinambungan.
Selain itu, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh
perusahaan, ada beberapa hal yang perlu dicapai dalam sebuah tim kerja, yaitu meliputi
peningkatan produktifitas, meratakan organisasi, kebutuhan untuk fleksibilitas dan
keputusan lebih cepat, keragaman di tempat kerja, peningkatan kualitas, dan peningkatan
keputusan pelanggan.
5. REKOMENDASI KEBIJAKAN
Dalam kolaborasi tim virtual diperlukan seorang Leader yang kuat untuk memimpin tim
virtual. Seorang leader harus dapat mengatur team worknya sesuai dengan apa yang diinginkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kasus ini ada beberapa hal yang harus dilakukan dan yang akan diperbaiki adalah
komunikasi, karena anggota tim tidak punya satu bahasa dan susah untuk memahaminya, maka
leader mencari solusi dengan mengurangi kesalah pahaman dan kerancuan dengan pengunaan
bahasa yang sangat sederhana dan sering memberikan contoh pendukung yang jelas seperti
16
diagram. Selain komunikasi, toleransi dan pengetahuan akan budaya lain juga perlu diperhatikan.
Kemudian dibutuhkan self motivation karena tidak semua orang berfungsi dengan baik dalam
virtual team dimana setiap individu diharapkan mampu bekerja secara mandiri tanpa pengawasan
atau struktur eksternal. Perbedaan time zone yang besar dapat tantangan dalam segi pengaturan
sehingga diperlukannya kepastian untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga tidak ada waktu
yang terbuang. Dan hal yang paling penting adalah memupuk kepercayaan diantara anggota tim.
g. Sinergi positif yang terjadi untuk efektif tim lintas fungsional dapat membantu mereka
mencapai tingkat kinerja yang jauh lebih baik dari pada individual.
h. Dengan teknologi komunikasi modern sekarang dapat dilakukan pengaturan tim
seperti tim virtual. Teknologi baru dan canggih menyediakan sarana untuk pekerjaan
yang tersebar (dilakukan di lokasi yang berbeda) dan sinkronisasi (dilakukan pada
waktu yang berbeda). Struktur kerja tim virtual ini dapat di atur sepanjang garis
fungsional dan anggotanya didistribusikan secara geografis, mereka bekerja sama
melalui sarana elektronik dengan minimal melalui interaksi face-to-face.
7. REFERENSI
Gibson, Ivancevich, Donelly, Konopaske (2012). Organization: bahvior, structure, process. 14 th
Ed. Mc.Graw-Hill.
18
19