Kualifikasi
Kualifikasi adalah proses pembuktian secara tertulis berdasarkan data yang
menunjukan kelayakan suatu peralatan, fasilitas, sistem penunjang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan. Sehingga secara konsisten dapat menghasilkan
produk dengan standar mutu yang yang telah ditetapkan. Sedangkan validasi
adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan, atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
Validasi meliputi validasi proses, validasi prosedur pemeriksaan dan validasi
pembersihan. Sebelum melakukan sistem validasi maka terlebih dahulu dilakukan
kualifikasi jadi validasi dapat dilakukan jika semua kualifikasi sudah dilaksanakan
(BPOM, 2006).
Validasi
Validasi adalah Suatu tindakan pembuktian dengan cara sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
Verifikasi
Verifikasi merupakan suatu uji kinerja metode standar. Verifikasi ini
dilakukan terhadap suatu metode standar sebelum diterapkan di
laboratorium. Verifikasi sebuah metode bermaksud untuk
membuktikan bahwa laboratorium yang bersangkutan mampu
melakukan pengujian dengan metode tersebut dengan hasil yang
valid. Disamping itu verifikasi juga bertujuan untuk membuktikan
bahwa laboratorium memiliki data kinerja. Hal ini dikarenakan
laboratorium yang berbeda memiliki kondisi dan kompetensi personil
serta kemampuan peralatan yang berbeda. Sehingga, kinerja antara
satu laboratorium dengan laboratorium lainnya tidaklah sama.
Didalam verifikasi metode, kinerja yang akan diuji adalah keselektifan
seperti uji akurasi (ketepatan) dan presisi (kecermatan). Dua hal ini
merupakan hal yang paling minimal harus dilakukan dalam verifikasi
sebuah metode. Suatu metoda yang presisi (cermat) belum menjadi
Memastikan bahwa sistem atau peralatan yang akan dipasang atau akan
diinstall telah dilengkapi dengan modul desain, gambar teknis, dan
spesifikasi produk secara lengkap
Khusus untuk bangunan industri farmasi, rancang bangun/Rencana Induk
Pembangunan/Perbaikan telah mendapat persetujuan dari Badan POM
Memastikan bahwa sistem penunjang, misalnya listrik, air, udara, dll telah
tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang memadai sesuai dengan
penggunaannya
Memastikan bahwa kondisi instalasi dan sistem penunjang telah tersedia
dan terpasang dengan benar
Memastikan dalam kondisi yang sama, mutu produk dan spesifikasi obat
jadi terwujud
(PQ = Validasi Proses Produksi Perubahan alat baru)
2. Linearitas (linearity)
Kemampuan suatu metode analisa untuk menunjukkan hubungan secara
langsung atau proporsional antara respons detektor dengan perubahan
konsentrasi analit
Diuji melalui Statistik : Linear Regrassion ( y = mx + b) & Koefisien
korelasi (r2 0,99)
Biasanya digunakan minimum 5 sample
3. Akurasi (Accuracy)
Kemampuan suatu metode analisa untuk memperoleh nilai yang
sebenarnya (ketepatan pengukuran)
Akurasi dinyatakan sebagai prosentase (%) perolehan kembali (recovery).
4. Presisi/ketelitian (Precision)
Kemampuan suatu metode analisa untuk menunjukkan Kedekatan dari
suatu seri pengukuran yang diperoleh dari sampel yang homogen
Dinyatakan dalam bentuk RSD (Relative standard Deviation)
RSD 2,5 %, atau t hitung < t tabel
5. Limit of Detection
Lowest amount of analyte in a sample that can be detected but not
necessarily quantitated
6. Limit of Quantitation
Lowest amount of analyte in a sample that can be quantitated with
suitable accuracy and precision
7. Robustness (ketegaran)
Merupakan kapasitas suatu metode analisa untuk tidak terpengaruh oleh
variasi kecil dalam parameter metode (Capacity to remain unaffected by
small variations in method parameters)
Contoh Robustness HPLC : pH fase gerak, jumlah pelarut organik yg
dimodifikasi, konsentrasi buffer (garam), konsentrasi additive, flow rate,
suhu kolom, dll