Anda di halaman 1dari 22

Bahaya Rokok - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar

derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah tidak ada anggota
keluarga yang merokok. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para
kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap
lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan
racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok
mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit
telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi
orang di sekitarnya.

Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di
negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia
(WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau
akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negaranegara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan
tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak
orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko
timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh
darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat
pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke,
yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di
sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.

ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni
tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain
dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan
sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau
tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam
hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin,
karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker
(karsinogen).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan
menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6
mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang
ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar
8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per
batang.
TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus
rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug.
Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah
20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2
bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA (CO)

Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan


homoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan
dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena
gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya di
sisi hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO
dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok
mencapai 4 15 persen. Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen
padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan,
dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok,
sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil,
terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan
penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang
dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan
pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar
utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok
merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru,
bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade
terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret,
dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan
bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai
bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya
kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru
pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
DAMPAK TERHADAP JANTUNG
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit
jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO
melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di
mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei
Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat
penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat
pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga
berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream
smoke) danasap samping (side stream smoke). Asap utama
merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok,
sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara
bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun
ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5
kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama,
benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai
beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini,
selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot
jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan
oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang
pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah,
kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama
jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh
lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit
(penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung
persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO
menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan
mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah).

Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas


darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel
(dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan
darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan
dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah
perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok
dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya
usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko
merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak
atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding
pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau
tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir
dengan amputasi.

PENYAKIT (STROKE)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak
dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan
kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV.

Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada
kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh
pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti
merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil,
impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus
hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan,
dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang
dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga
kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak
atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan
perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga.
Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun
pemerintah.

KEBIASAAN MEROKOK
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan
tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan
penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan
usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan
penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru,
petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan
dengan tidak merokok. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempattempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan
penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada bungkus
rokok dan iklan rokok.

Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita
semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat
dan makmur.
GERBANG NARKOBA
Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan.
Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik secara
fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang kompulsif, dimulai
dengan upacara menyalakan rokok dan menghembuskan asap yang dilakukan
berulang-ulang.
Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan) rokok
dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV)
dikelompokkan menjadi Nicotine Related Disorders. Sedangkan WHO
menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku
yang menentukan ketagihan tembakau sama dengan proses yang menimbulkan
ketagihan pada obat, seperti heroin dan kokain.
Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama
seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin
lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan
marijuana. Menurut Flemming, Glyn dan Ershler merokok merupakan tingkatan awal
untuk menjadi penyalahguna obat-obatan (drug abuse). Mencoba merokok secara
signifikan membuka peluang penggunaan obat-obatan terlarang di masa yang akan
datang.

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki
risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk
menjadi peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Perhatian khusus mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah
perokok remaja.
Menangani masalah kebiasaan merokok pada remaja diharapkan dapat mencegah
masalah yang akan timbul dikemudian hari berkaitan kebiasaan tersebut, salah
satunya adalah pencegahan penyalahgunaan narkoba. Menurut Teddy Hidayat,
Spesialis Kedokteran Jiwa, Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang
memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda keinginan, merasa
kosong dan mudah bosan, mudah cemas, gelisah, dan depresif.
Pemahaman tentang kebiasaan merokok dan kecenderungan sifat kepribadian
seseorang akan sangat membantu upaya menghentikan kebiasaan yang merugikan
tersebut. Untuk pencegahan kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja. Orang
tua serta guru memegang peranan besar untuk mengawasi, memberikan informasi

yang benar dan yang terpenting tidak menjadi contoh perilaku individu yang
ketagihan kebiasaan merokok.
GANGGU KESEHATAN JIWA
Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam
sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181
responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin
memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden perokok
memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bahwa
pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu pada 50%
penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat jalan dan 90%
dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.

Berdasaran penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On


Addiction and Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat
mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para
perokok aktif pun tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada
mereka yang tidak merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok
dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi
menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki gejala-gejala
depresi dan kecemasan (ansietas).

Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya.


Riwayat adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat
(withdrawal) terhadap nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok.
Sebanyak 75% penderita depresi yang mencoba berhenti merokok mengalami

gejala putus obat tersebut. Hal ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya angka
kegagalan usaha berhenti merokok dan relaps pada penderita depresi.
Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun, dilaporkan
bahwa gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih bersifat gejala fisik
misalnya berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa lelah dan peningkatan
berat badan).
Nikotin sebagai obat gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk terapi
untuk gangguan kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Gangguan
kejiwaan dapat menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok dapat
menyebabkan gangguan kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar 70%
perokok tidak memiliki gejala gangguan jiwa.
Secara umum merokok dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi, menekan
rasa lapar, menekan kecemasan, dan depresi. Dalam beberapa penelitian nikotin
terbukti efektif untuk pengobatan depresi. Pada dasarnya nikotin memberikan
peluang yang menjanjikan untuk digunakan sebagai obat psikoaktif. Namun nikotin
memiliki terapheutic index yang sangat sempit, sehingga rentang antara dosis yang
tepat untuk terapi dan dosis yang bersifat toksis sangatlah sempit.
Sehingga dipikirkan suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni
tetapi dalam bentuk analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin
sebagai obat tidaklah dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin yang
digunakan sebagai obat analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya harus
dalam pengawasan dokter. Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan dengan
bebas dan mudah dalam sebatang rokok, hal ini perlu diwaspadai karena kebiasaan
merokok tidak lantas menjadi sebuah pembenaran untuk pengobatan gejala
gangguan kejiwaan.

SISTIM REPRODUKSI
Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu
berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi
seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa
Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical
Assosiations Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang
merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.
pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami
resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita
hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari

3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat
dengan merokok.
120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami
impotensi akibat merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus
kanker rahim per tahunnya.
WANITA MEROKOK, MENOPAUSE DINI
Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause
sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi resiko osteoporosis
dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.
Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka
yang saat ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini
dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok, kata Dr. Thea F. Mikkelsen
dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun,
perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum
menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi
dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.

Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang


perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok
yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata
Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.
Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok
pasif juga mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut
mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45
tahun.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Menurut Menkessos, pertumbuhan yang sangat cepat ini membuat Indonesia
diperkirakan akan mencapai rekor, terutama dengan berbagai masalah kesehatan
yang cukup berat, di antaranya berkaitan dengan rokok. Sementara itu diakui
Menkessos, larangan membatasi aktivitas merokok di tempat umum masih belum
bisa dilakukan lebih tegas.

Meski PP nomor 81/1999 yang diperbarui dengan PP 38/2000 tentang Pengamanan


Rokok bagi Kesehatan sudah diberlakukan, tetapi diakui pula, law enforcement-nya
belum ada sehingga belum memiliki kekuatan.
detikcomTingginya target penerimaan negara dari cukai rokok yang mencapai Rp
17 triliun pada anggaran 2001 dinilai telah menyebabkan pemerintah tidak
konsisten menegakkan PP No.38/2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.
Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam bentuk
UU, sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat.
Disamping itu, DPR akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap
pemerintah maupun industri rokok.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menindak tegas perusahaan
rokok yang menayangkan iklan rokok di media elektronik di bawah pukul 21:30
waktu setempat. Bila teguran ini tidak diindahkan, BPOM akan melakukan upaya
hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tegasnya.
Iklan rokok yang melanggar ketentuan PP No.81 tahun 1999 tentang Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan dan PP No.38 tahun 2000 tentang Perubahan Atas PP no 81
tahun 1999 akan dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana
denda paling banyak Rp100 juta. Penerimaan cukai rokok pada tahun 2000
mencapai Rp 10,27 triliun, sedangkan belanja kesehatan akibat merokok sesuai
data dari Ditjen POM Depkes pada tahun yang sama mencapai Rp 11 triliun.

BERHENTI MEROKOK
Beberapa alasan untuk berhenti merokok
1. Impotensi
Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu
keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi
penis.
2. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit
Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan
menyebabkan keriput.

3. Gigi berbercak dan nafas bau.


Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi
Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda.
Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
4. Anda dan di sekitar menjadi bau.

Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala
sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar
Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan
maupun teman-teman.
5. Tulang rapuh
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis
pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul
pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu
disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
6. Depresi
Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan
peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat
seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang
sedang stres atau depresi cenderung mencari pelarian ke rokok.
7. Panutan yang buruk bagi anak.
Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret.
Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal
akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.
8. Kebakaran
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih
menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
9. Sirkulasi darah yang buruk
Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap
rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.
10. Terkesan bodoh
Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu
mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang
meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.
TIGA HAL UTAMA
Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu
bahu-membahu berbuat tiga hal utama :
Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung
maupun perokok pasif.
Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan
perokok tidak terkena dampak negatifnya.
Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

STRATEGI BERHENTI MEROKOK

Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:
1. Rencanakan waktu berhenti
Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya
mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti
merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.
2. Obat-obatan
Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk
terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun
obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan
dokter anda.
3. Bantu diri anda sendiri
Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah
informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber
terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for
Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia,
Yayasan Jantung Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok.
Bantulah diri anda dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari
rokok setelah berhenti merokok.
4. Kelompok pendukung
Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah
dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.
5. Konseling
Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya,
psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang
menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.
6. Cold turkey

Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold
turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang
yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah,
mudah tersinggung.
Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu
berupa dukungan ataupun pengobatan.
7. Olahraga
Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah
setelah anda berhenti merokok.
8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda
Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan
waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.
9. Terapi alternatif
Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu
mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun,
bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut
cocok dengan anda.
Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang
berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil pada anda
APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN?
Bila anda seorang perokok dan berencana ingin memiliki anak, berhentilah merokok
sekarang juga! (Para ahli merekomendasikan setidaknya anda berhenti merokok
sebulan sebelum terjadinya pembuahan). Berkonsultasilah dengan dokter atau
tenaga kesehatan lainnya untuk membantu menghilangkan kebiasaan merokok
anda. Banyak sekali tehnik yang ditawarkan, carilah yang paling cocok untuk
dilakukan.

Berikut ada 7 cara berhenti merokok yang kami anjurkan:


1. Bersihkan dan buang. Bersihkan dan buang semua rokok yang anda miliki.
2. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti Anda sekarang bukan
perokok dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi di
tempat tidur, atas meja dsb.
3. Lakukan terus-menerus. Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah anda
tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya.

4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan


merokok.
5. Berpikir positif. Pikirkan diri anda sebagai seorang yang bukan perokok. Apabila
ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman anda itu dengan tegas
Saya tidak merokok.
6. Mintalah dukungan dari keluarga, kawan dekat dan rekan sekerja untuk
membantu anda membuang kebiasaan merokok ini.
7. Melawan keinginan untuk merokok:
Mengalihkan perhatian ketika anda ingin merokok. Katakan pada diri anda
Nanti!! dan lakukan hal-hal positif lainnya.
Menarik nafas panjang. Tarik nafas panjang selama lima detik dan lepaskan
perlahan-lahan.
Minum air yang banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti
kopi, teh atau cola.
Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak selalu
terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya berkebun, membaca
buku dsb.
Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 menit
setiap sesi.
Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok.
Kunyah sesuatu seperti permen karet, dsb.
Berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk berhenti
merokok
Pada awalnya berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat.
Jangan kaget bila ada tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan
perasaan, kurang konsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi,
serta nafsu makan bertambah. Fase ini disebut fase withdrawal. Akan hilang sendiri
setelah tiga sampai empat minggu.

Mencegah Remaja Merokok? Siapa takut!

Mencegah Remaja merokok? Siapa takut! Benar tidak ada yang tidak mungkin
selama kita mencoba. Banyak yang beranggapan bahwa mencegah remaja merokok
adalah hal yang mustahil. Tapi kenyataannya ada beberapa cara untuk mencegah
remaja merokok. Ayo... kita baca dan praktekan.
Upaya pemerintah AS untuk mencegah remaja merokok sangatlah bagus tetapi
upaya ini belum ada kemajuan yang berarti . Ini dikarenakan pemerintah AS belum
melakukan kampanye anti-rokok yang intensif. Sehingga banyak yang tidak tahu
apa saja akibat rokok bagi remaja.
Mungkin sebaiknya hal yang pertama pemerintah AS lakukan untuk mencegah
remaja merokok adalah kita harus mengubah pola pikir remaja karna banyak remaja
yang berpikir bahwa merokok adalah hal yang keren, jadi kalau mereka tidak
merokok mereka akan dianggap ketinggalan zaman oleh anak-anak sebayanya dan
juga saya pernah bertanya kepada teman saya, dia adalah seorang perokok aktif .
Saya bertanya mengapa kamu suka merokok kepada teman saya itu . Katanya
Dengan dia merokok dia akan merasa tenang dan juga merasa bahwa masalah
dalam hidupnya berkurang . Pola pikir seperti inilah yang mengakibatkan remaja
yang tadi nya hanya mencoba merokok dengan alasan gaya berubah menjadi
alasan bahwa saat dia tidak merokok masalah dalam hidupnya akan bertambah
bnayak.
Padahal kenyataannya bahwa saat merokok, kita di pengaruhi zat penenang
yang ada dalam rokok tersebut. Dan setelah kita tidak merokok masalah dalam
hidup masih tetap ada dan tak bisa di hindari hanya dengan merokok. Dengan
merokok malah remaja akan menambah masalah baru dalam hidupnya seperti,
masalah mendapatkan uang untuk membeli rokok serta masalah penyakit-penyakit
yang akan dihadapi oleh perokok.
Hal kedua yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah AS adalah dengan
memberikan penyuluhan bahaya merokok. Penyuluhan tidak hanya diberikan
kepada remaja saja tetapi juga kepada orang tua. Karna zaman sekarang banyak
orang tua yang beranggapan bahwa merokok adalah biasa dan sangat wajar di
zaman sekarang ini. Pikiran seperti inilah yang membuat para orang tua tidak

melarang anaknya untuk tidak merokok sehingga anak-anak tersebut tidak lagi
merasa takut untuk merokok bahkan mereka merokok di dalam rumah.
Dan hal selanjutnya yang harus dilakukan pemerintah AS adalah dengan cara
tidak lagi mengizinkan adanya iklan rokok baik dalam media visual maupun
audiovisual. Serta menganti iklan tersebut dengan iklan mengenai bahaya-bahaya
rokok bagi penggunanya. Iklan tersebut bisa di tampilkan berupa bahaya penyakit
jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga membuat para remaja berpikir
ribuan kali untuk mencoba merokok.
Saya harap upaya pencegahan rokok untuk para remaja ini tidak hanya dilakukan
oleh pemerintah AS melainkan dilakukan juga oleh pemerintah Indonesia, karna di
indonesia banyak sekali remaja yang sudah menjadi perokok aktif.

Saya jadi ingat dengan artikel yang saya baca dari facebook VOA Indonesia pada
tanggal 18 maret 2012 yaitu Upaya Pemerintah AS Cegah Remaja Meroko Tak Capai
Kemajuanyang berisi tentang upaya pemerintah AS yang belum ada kemajuan
karena upaya yang kurang maksimal.

Bahaya Merokok - Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan sang perokok maupun
orang disekitarnya. Namun masih banyak yang mengabaikan bahaya rokok tersebut
dan tidak peduli akan akibat yang disebabkan rokok.
Menurut hasil penelitian oleh King's College London, merokok bisa ''membusukkan''
otak dengan merusak memori, kemampuan belajar dan daya nalar. Subjek
penelitian dilakukan terhadap 8.800 orang dengan rentan usia berkisar 50 tahun
keatas yang mengalami tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan. Penelitian
tersebut juga menyatakan bahwa rokok juga mempengaruhi otak, meskipun dalam
tingkat yang lebih rendah.
Bahaya rokok terhadap otak juga dikuatkan pendapat Komunitas Alzheimer yang
mengatakan: ''Kami semua tahu, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi
dan kelebihan berat badan adalah buruk untuk jantung. Penelitian ini menambah
bukti bahwa mereka juga berpengaruh buruk untuk otak kita juga.''

Tidak hanya itu saja, menurut penelitian yang yang dipublikasikan oleh American
Journal of Public Health, menunjukan hasil yang cukup mencengangkan.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat 42.000 perokok pasif yang
meninggal setiap tahunnya, dari korban tersebut 900 diantaranya dalah bayi. Tidak
berhenti sampai disitu, ada kemungkinan 600.000 orang lainya berpotensi
meninggal. Kerugian materi pun meningkat sekitar 6,6 miliar USD akibat
berkurangnya produktifitas SDM yang merokok.
Survey yang dilakukan oleh lembaga Gallup menunjukan bahwa para perokok aktif
dan non-perokok (perokok pasif) sepertinya tidak menyadari bahay rokok tersebut.
Agar mendapatkan hasil yang akurat para peneliti tersebut memeriksa penanda
toksin dari rokok dalam tubuh, yang disebut Cotinine. Para peneliti tersebut
mengukur kadar cotinine dalam darah orang yang meninggal akibat rokok dan
mendapati bahwa penyebab kematian paling tinggi lebih diakibatkan oleh dampak
rokok terhadap paru-paru dibandingkan pada jantung.
Zat-zat Berbahaya pada Rokok
Hal yang harus benar benar dipahami yaitu ROKOK mengandungkurang lebih 4000
elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin,dan karbon monoksida.
Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin
adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat
karsinogen,dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.
Selain yang disebutkan diatas berikut ini adalah sebagian dari bahaya akibat rokok:

Reproduksi dan Fertilitas


Dalam bungkus rokok tertera bahwa rokok dapat menyebabkan impoten. Hal ini
benar adanya, dampak terhadap reproduksi dan kesuburan sangat fatal. Merokok
membuat seseorang beresiko lebih besar mangalami kerusakan sperma,
mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.
Paru-paru
Para perokok beresiko terserang Paru Obstruktif Kronik (PPOK), yaitu penyakit
progresif yang berdampak membuat seseorang sulit bernapas. Banyak perokok
tidak menyadari ketika terserang penyakit ini dan ketika mereka sadar semua
sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit yang satu ini dan tidak ada cara
untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkanya.
Kanker
Perokok aktif maupun pasif berpotensi menimbulkan kanker seperti kanker paru,
nasofaring, lidah sampai lambung. Kanker lambung bisa terjadi disebabkan asap
rokok itu sebagian tertelan dan merusak sel-sel selaput lendir di lambung dan
mengubahnya menjadi sel kanker
Jantung
Perokok juga akan rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan
oleh karbon monoksida dari rokok mengambil oksigen pada darah dan berdampak
pada pengembangan kolesterol yang mengendap di dinding arteri.
Mulut dan Gigi
Zat zat berbahaya pada rokok juga dapat menyebabkan bau mulut dan gigi
bernoda. Dalam kondisi yang semakin lama pada area ini akan peningkatan risiko
mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.
Kulit
Rokok dapat mengakibatkan kurangnya suplay jumlah oksigen ke kulit sehingga
dapat mempercepat penuaan dan lama kelamaan kulit akan tampak abu-abu.
Tulang
Bahaya rokok pun berpengaruh pada tulang tubuh, tulang akan cepat lemah dan
rapuh. Hal ini lebih berbahaya pada kaum hawa, 5-10% wanita peroko lebih
memiliki resiko lebih besar mengalami osteoporosis dibandingkan wanita nonperokok.

Rokokadalahsilinderdarikertasberukuranpanjangantara70hingga120mm(bervariasit
ergantungnegara)dengandiametersekitar10mmyangberisidaundauntembakauyangtelahdicacah.Rokokdibakarpadasalahsatuujungnyadandibiarkan
membaraagarasapnyadapatdihiruplewatmulutpadaujunglainnya Manusiadiduniaya
ngmerokokuntukpertamakalinyaadalahsukubangsaindiandiAmerika,untukkeperluanr
itualsepertimemujadewaatauroh.Padaabadke16,ketikabangsaEropamenemukanbenuaAmerika,sebagiandaripenjelajahEropaikutm
encobacobamenghisaprokokdankemudianmembawatembakaukeEropa.Sehinggamembuatk
ebiasaanmerokokdikalanganbangsawanEropa.Tapiberberdadenganbangsaindianyan
gmerokokuntukkeperluanritual,diEropaorangmerokokhanyauntukkesenangansemata
.Abad17parapedagangSpanyolmasukkeTurkidansaaatitukebiasaanmerokokmulaimas
uknegara-negaraislam.
Rokokadalahsilinderdarikertasberukuranpanjangantara 70 hingga 120 mm
(bervariasitergantungnegara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisidaundauntembakau yang telahdicacah.
Rokokdibakarpadasalahsatuujungnyadandibiarkanmembara agar
asapnyadapatdihiruplewatmulutpadaujunglainnyaManusiadidunia yang
merokokuntukpertamakalinyaadalahsukubangsaindiandiAmerika, untukkeperluan
ritual sepertimemujadewaatauroh. Padaabad ke-16,
ketikabangsaEropamenemukanbenuaAmerika,
sebagiandaripenjelajahEropaikutmencobacobamenghisaprokokdankemudianmembawatembakaukeEropa.
SehinggamembuatkebiasaanmerokokdikalanganbangsawanEropa.
Tapiberberdadenganbangsaindian yang merokokuntukkeperluan ritual,
diEropaorangmerokokhanyauntukkesenangansemata. Abad 17
parapedagangSpanyolmasukkeTurkidansaaatitukebiasaanmerokokmulaimasuknegar
a-negaraislam.
AlasanRemajaMerokokAlasan 1: DenganmerokokRemajaterlihat macho/sexyAlasan
2: Merokok tidak melukai orang lain selain diri sendiriAlasan 3:
Merokokdapatmemperbaiki moodAlasan 4: Sayamasihmuda,
sayaakanberhentimerokokbeberapatahunlagiAlasan 5:
Berhentimerokokbisamembuatsayagemuk

Want to prevent teen smoking? Understand why teens smoke and how to
talk to your teen about cigarettes.
By Mayo Clinic staf
Teen smoking might begin innocently, but it can become a long-term problem. In
fact, most adult smokers begin smoking as teenagers. Your best bet? Help your teen
avoid taking that first puf. Follow these tips to help prevent teen smoking.
1. Set a good example
Teen smoking is more common among teens whose parents smoke. If you don't
smoke, keep it up. If you do smoke, quit now. The earlier you stop smoking, the
less likely your teen is to become a smoker. Ask your doctor about ways to stop
smoking.
In the meantime, don't smoke in the house, in the car or in front of your teen, and
don't leave cigarettes where your teen might find them. Explain to your teen how
unhappy you are with your smoking, how difficult it is to quit and that you'll keep
trying until you stop smoking for good.
2. Understand the attraction
Teen smoking can be a form of rebellion or a way to fit in with a particular group of
friends. Some teens begin smoking to control their weight. Others smoke to feel
cool or independent.
Ask your teen how he or she feels about smoking and if any of your teen's friends
smoke. Applaud your teen's good choices, and talk about the consequences of bad
choices. You might also talk with your teen about how tobacco companies try to
influence ideas about smoking such as through advertisements or product
placement in the movies that create the perception that smoking is glamorous and
more prevalent than it really is.
3. Say no to teen smoking
You might feel as if your teen doesn't hear a word you say, but say it anyway. Tell
your teen that smoking isn't allowed. Your disapproval will have more impact than
you think. Teens whose parents set the firmest smoking restrictions tend to smoke
less than do teens whose parents don't set smoking limits. The same goes for teens
who feel close to their parents.
4. Appeal to your teen's vanity
Smoking isn't glamorous. Remind your teen that smoking is dirty and smelly.
Smoking gives you bad breath and wrinkles. Smoking makes your clothes and hair
smell, and it turns your teeth yellow. Smoking can leave you with a chronic cough
and less energy for sports and other enjoyable activities.
5. Do the math

Smoking is expensive. Help your teen calculate the weekly, monthly or yearly cost
of smoking a pack a day. You might compare the cost of smoking with that of
electronic devices, clothes or other teen essentials.
6. Expect peer pressure
Friends who smoke can be convincing, but you can give your teen the tools he or
she needs to refuse cigarettes. Rehearse how to handle tough social situations. It
might be as simple as saying, "No thanks, I don't smoke." The more your teen
practices this basic refusal, the more likely he or she will say no at the moment of
truth.
7. Take addiction seriously
Most teens believe occasional smoking won't cause them to become addicted and
that, if they become regular smokers, they can stop smoking anytime they want.
Teens, however, can become addicted with intermittent and relatively low levels of
smoking. Remind your teen that most adult smokers start as teens. Once you're
hooked, it's tough to quit.
8. Predict the future
Teens tend to assume that bad things happen only to other people. Most teens think
cancer, heart attacks and strokes occur only in the abstract. Use loved ones,
friends, neighbors or celebrities who've been ill as real-life examples.
9. Think beyond cigarettes
Smokeless tobacco, clove cigarettes (kreteks) and candy-flavored cigarettes (bidis)
are sometimes mistaken as less harmful or addictive than are traditional cigarettes.
Teens also often think that water pipe (hookah) smoking is safe. Nothing could be
further from the truth. Kreteks, bidis and hookahs all carry health risks. Don't let
your teen be fooled.
10. Get involved
Take an active stance against teen smoking. Participate in local and schoolsponsored smoking prevention campaigns. Support eforts to make public places
smoke-free and increase taxes on tobacco products. Your actions can help reduce
the odds that your teen will become a smoker.
If your teen has already started smoking, avoid threats and ultimatums. Instead,
find out why your teen is smoking and discuss ways to help your teen quit.
Avoiding or stopping smoking is one of the best things your teen can do for a
lifetime of good health.

Anda mungkin juga menyukai