HYPERPLASIA
Ukuran
Panjang : 4-6 cm
Lebar : 3-4 cm
Tinggi : 2-3 cm
Batas
Superior : vesika urinaria
Inferior: perineal
membrane
Anterior : simfisis pubis
Posterior: rektum
Lateral: serabut anterior
m. levator ani
Pembagian
zonaprostatmenurut McNeal:
1. Peripheral zone (PZ)
Merupakan70% daribagianprostat
70-80% kankerprostatberasaldaribagianini
2. Central zone (CZ)
Merupakan25% daribagianprostat
Zonainimengelilingiduktusejakulatorius
kankerprostatberasaldaribagianini&bersifatlebihagresif
Definisi
Suatu keadaan dimana kelenjar prostat
mengalami pembesaran
Merupakan neoplasma jinak, bukan suatu
bentuk keganasan
Menyebabkan penyempitan lumen periuretra
prostatika dan menghambat aliran urin
Epidemiologi
Sering ditemukan pada laki-laki usia lanjut, jarang
ditemukan sebelum usia 40 tahun
Di Indonesia:
Merupakan penyakit urologi terbanyak ke-2 setelah
urolitiasis
Usia terbanyak 60-70 tahun
75% dengan retensio urin
Etiologi
Penurunan Apoptosis
Androgen diduga berperan dalam terjadinya
hambatan pada proses kematian sel
Patofisiologi
Hipertrofi
Hipertrofi otot
otot
Buli-
Buli- detrusor,
detrusor,
Penyempit
Penyempit buli:
buli: trabekulasi,,
trabekulasi,,
Tekanan
Tekanan divertikel
Pembesar
Pembesar an
an lumen
lumen divertikel
uretra intravesika
intravesika Refluks
Refluks vesiko
vesiko
an
an prostat
prostat uretra Ginjal
prostatika ll
Ginjal ureter,
ureter,
prostatika
dan
dan hidroureter,
hidroureter,
ureter
ureter hidronefrosis,
hidronefrosis,
gagl
gagl ginjal
ginjal
Patofisiologi
Obstruksi juga disebabkan oleh tonus otot
polos yang ada pada stroma prostat, kapsul
prostat dan otot polos pada leher buli-buli
yang meningkat
Ringan: 0-7
Sedang: 8-19
Berat: 20-35
Pemeriksaan
Fisik umum :
-Pria usia cukup lanjut
Fisik urologis
-CVA: palpasi bimanual
-Supra simfisis: inspeksi menonjol ; retensio
urine
palpasi : retensio urine
-Genitalia eksterna : uretra, testis
-Rectal toucher: konsistensi prostat kenyal,
lobus kanan dan kiri simetris, tidak didapatkan
nodul
Rectal Toucher
Syarat : buli-buli kosong / dikosongkan
Tujuan :
1. menentukan konsistensi prostat
ULTRASONOGRAFI
A. Konsistensi
Hipoekoik : curiga keganasan
Hiperekoik : kalsifikasi
B. Volume Prostat
0.52 X d1 X d2 X d3 ml
d1 : transversal
d2 : longitudinal
d3 : sagittal
Selektif
Indikasi :
Disertai hematuria
Gejala iritatif menonjol
Disertai urolithiasis
Q max :
>15 ml/detik : non obstruktif
10-15 ml/detik : borderline
<10ml/detik : obstruktif
Tatalaksana
Watchful Waiting
Medikamentosa
Operatif
http://urology.jhu.edu/prostate/treatment2.
WATCHFUL WAITING
INDIKASI
BPH dengan IPSS ringan
Flowmetri : non obstruktif
FOLLOW-UP
Tiap 3-6 bulan
Ulangi :
IPSS
Flow (6 bulan)
PSA (6-12 bulan)
TERAPI MEDIKAMENTOSA PADA BPH
FITOTERAPI
1. Hypoxis rosperi (rumput)
2. Serenoa repens (palem)
3. Curcubita pepo (waluh)
Perbaikan subjektif (+)
Perbaikan objektif (-)
Golongan Bloker
SUPRESI ANDROGEN
Finasteride (5mg/hari), Dutasteride
(0.5mg/hari)
Efek samping: gangguan ejakulasi,
ginekomastia
Mekanisme kerja:
Supresi testosteron vol. Prostat gejala
BLOCKERs
INDIKASI :
IPSS sedang dan berat
Komplikasi TURP:
TURP Syndrome
Hemorrhage
Impotence
Incontinence
TURP SYNDROME
Merupakan kumpulan tanda dan gejala akibat dari
banyaknya cairan irigasi isotonik yang terserap ke
dalam pembuluh darah melalui vena prostat atau
menembus kapsul prostat.
Faktor resiko:
Lama operasi >60menit
Ukuran Prostat terlalu besar
Kapsul prostat rusak saat proses TURP
TURP SYNDROME
Hipervolemia, hiponatremia, hipo-osmolaritas
Tatalaksana:
Kenali gejala periksa lab darah jika memungkinkan (elektrolit),
EKG
Jika Na >120 maka hanya berikan loop diuretic
Jika Na <120 maka berikan NaCl 3% 100ml/jam hingga Na >120
stop
Koreksi hiponatremia tidak boleh terlalu cepat (> 1,5 / jam) karena
dapat menyebabkan central pontine myelinolysis
Open Prostatektomi
Retropubic (Millin) or suprapubic approach
Indikasi:
BPH yang besar (>50 100 gram)
Tidak habis direseksi dalam 1 jam
Disertai :
Batu buli besar (> 2.5 cm)
Fasilitas TUR tidak ada
TERIMA KASIH