LP Hemoroid
LP Hemoroid
HEMOROID
Tugas Mandiri
Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh :
I. Pengertian
Hemoroid adalah pembengkakan atau distensi vena di daerah anorektal. Sering terjadi
namun kurang diperhatikan kecuali kalau sudah menimbulkan nyeri dan perdarahan. Literatur lain
menyebutkan bahwa hemorrhoid adalah varices vena eksternal dan / atau internal dari kanal anus
yang disebabkan oleh adanya tekanan pada vena-vena anorektal.
Haemoroid (Ambeyen) adalah pelebaran vena di dalam fleksus hemoroidalis yang tidak
merupakan keadaan patologik. Hanya apabila haemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit,
diperlukan tindakan.
Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat
oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon menyebabkan
pelebaran vena hemoroidalis
II. Klasifikasi
A. Hemoroid internal
Adalah pelebaran plexus hemoroidalis superior. Diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh
mukosa diatas spingter ani.
Hemoroid internal dikelompokkan dalam 4 derajad :
1. Derajad I
Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri sewaktu defekasi.
Tidak terdapat prolaps dan pada pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen.
2. Derajad II
Hemoroid menonjol melalui kanal analis pada saat mengejan ringan tetapi dapat masuk
kembali secara spontan.
3. Derajad III
Hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali sesudah defekasi.
4. Derajad IV
Hemoroid menonjol keluar saat menegejan dan tidak dapat didorong masuk kembali.
B. Hemoroid Eksternal
Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat didorong masuk.
Hemoroid eksternal dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu :
Akut
Bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna
akut. Bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung- ujung saraf pada kulit
merupakan reseptor nyeri.
Kronik
Sedangkan hemoroid eksterna kronik satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari
jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
III. Etiologi
Faktor penyebab hemoroid adalah :
o Mengejan pada waktu defekasi
o Konstipasi menahun
o Kelemahan dinding struktural dari dinding pembuluh darah
o Herediter
o Pembesaran prostat
o Peningkatan tekanan intra abdomen
-
Kehamilan
Konstipasi
o Fibroma uteri
o Tumor rectum
o Diare
o Kongesti pelvis
IV. Tanda dan gejala pendukung adanya hemoroid
a.Tanda
1).Perdarahan
Umumnya merupakan tanda pertama hemoroid interna trauma oleh feces yang keras. Darah
yang keluar berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan feces. Walaupun berasal dari vena,
darah yang keluar berwarna merah segar karena kaya Akan zat asam, jumlahnya bervariasi.
2)Nyeri
Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada
hemoroid eksterna yang mengalami trombosis dan radang.
b.Gejala
1)
2)
Anemia
dapat
terjadi
karena
perdarahan
hemoroid
yang
berulang.
Jika hemoroid bertambah besar dapat terjadi prolap awalnya dapat tereduksi spontan. Pada
tahap lanjut pasien harus memasukkan sendiri setelah defekasi dan akhirnya sampai pada suatu
keadaan
3)
dimana
tidak
dimasukkan.
Keluarnya mucus dan terdapatnya feces pada pakaian dalam merupakan ciri hemoroid yang
mengalami
4)
dapat
prolap
menetap.
Rasa gatal karena iritasi perianal dikenal sehingga pruritis anus rangsangan
V. Pathways
Konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, fibroma uteri,
pembesaran prostat, tumor rectum.
Kongesti vena
(gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis)
HEMOROID
Eksternal
Akut
Pembengkakan
sekitar anus
Nyeri/ gatal
Pre operasi
Cemas/ takut
Internal
Kronik
DRJ I
Terdapat lipatan
kulit anus
Nyeri
DRJ II
DRJ III
DRJ IV
Hemoroidektomi
Sembuh
Intra operasi
Perdarahan
Post operasi
Luka insisi
Anastesi
Saraf perifer
terputus
Resti injuri
1.
Dx. Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (insisi pembedahan pada hemoroidektomy)
NOC dan indikator
NIC dan aktifitas
Rasional
Ps menyatakan nyeri
berkurang
Ps mampu istirahan/tidur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
untuk
menentukan
intervensi yang sesuai dan
keefektifan dari therapi yang
diberikan
Membantu
dalam
mengidentifikasi
derajat
ketidaknyamnan
Meningkatkan kenyamanan
Mengurangi nyeri
dan
memungkinkan pasien untuk
mobilisasi tampa nyeri
Peninggin
lengan
menyebabkan pasie rileks
Meningkatkan relaksasi dan
membantu untuk menfokuskan
perhatian
shg
dapat
meningkatkan sumber coping
Memudahkan
partisipasi
pada aktifitas tampa timbul rasa
tidak nyaman
Rasional
Aktifitas:
1.
Tempatkan alat-alat mandi
disamping TT ps
2.
Libatkan keluarga dan ps
3.
Berikan bantuan selama ps
masih
mampu
mengerjakan
sendiri
1.
Mempermudah jangkauan
2.
3.
Melatih kemandirian
Meningkatkan kepercayaan
Memudahkan
intervensi
Melatih
kemandirian
Menghindari nyeri
bertambah
4.
Memberikan
kenyamanan
5.
Mengungkapkan
cara mengatasi cemas
Mampu
menggunakan coping
Dapat tidur
Mengungkapkan
tidak ada penyebab fisik
yang dapat menyebabkn
cemas
Rasional
1.
2.
3.
4.
4.
5.
Hargai pengetahuan ps
tentang penyakitnya
Bantu ps untuk
mengefektifkan sumber
support
Memberikan
kepercayaan diri ps
5.
6.
6.
Berikan reinfocement
untuk menggunakan Sumber
Coping yang efektif
x. keperawatan: Cemas b.d status kesehatan
Mempermudah intervensi
Mengurangi kecemasan
Membantu ps dlam meningkatkan
pengetahuan tentang status kes dan
meningkatkan kontrol kecemasan
Merasa dihargai
Dukungan
akan
memberikan
keyakinan thdp peryataan harapan untuk
sembuh/masa depan
Penggunaan Strategi adaptasi secara
bertahap ( dari mekanisme pertahan,
coping, samapi strategi penguasaan)
membantu ps cepat mengadaptasi
kecemsan
Rasional
3.
D
Resiko infeksi dengan faktor resiko tindakan invasif (pembedahan di daerah anal)
NOC dan indikator
NOC:
Kontrol infeksi dan kontrol resiko,
setelah diberikan perawatan selama
3x24 jam tidak terjadi infeksi
sekunder dg:
Indikator:
Ps mengatakan tahu
tentang tanda-tanda dan gejala
infeksi
Rasional
Daerah ini merupakan port de
entry kuman
1.
2.
3.
4.
Mencegah infeksi
Mempercepat
penyembuhan
1.
Mencegah
infeksi
sekunder
Mencegah INOS
Meningkatkan
daya
tahan tubuh
Membantu relaksasi dan
membantu proteksi infeksi
Mencegah tjdnya infeksi
Meningkatkan
pengetahuan ps
2.
3.
4.
5.
6.
6.
Mempermudah dalam
intervensi
Menentukan gerakan
peristaltik usus sudah
berfungsi dengan
baik/belum
Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan b.d kurang paparan informasi
Mengenal kebutuhan
perawatan dan pengobatan tanpa
cemas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mempermuda
h dalam memberikan
penjelasan pada klien
Mempermuda
h intervensi
Mencegah
keparahan penyakit
Memberi
gambaran tentang pilihan
terapi yang bisa digunakan
.
Mereviw
DAFTAR PUSTAKA
Long, Barabara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah 2. Jakarta: EGC
Priharjo, Robert. (1996). Pengkajian fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzane. C dan Brenda G. Bare. (2002). Buku Ajaran Keperawatan Medikal Bedah
Bruner & Suddarth
Carpenito, Lynda Juall. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Alimul, H. A. A. 2007. Riset keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Ariyoni, D. 2011. Asuhan keperawatan hemoroid. Dikutip tanggal 15 Juni 2011 dari website
http://desiariyoni.wordpress.com/2011/03/23/.
Basuki, Ngudi. 2007. Pengaruh teknik distraksi dan relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri
pada pasien fraktur ekstremitas bawah. Dikutip tanggal 15 juni 2011 dari
website
http:/www.poltekes-soeproen.ac.id/?
prm=artikel&yar=detail&id=27.