Linear Programming
Linear Programming
Model optimasi telah digunakan selama berabad-abad. Pada masa sekarang ini, optimasi menjadi
sangat esensial untuk tujuan bisnis yang semakin kompleks dan rumit. Para insinyur pun menjadi
semakin ambisius dalam mengembangkan hal ini. Dalam banyak hal, keputusan dapat saja dibuat
tanpa mempertimbangkan tujuan dari model tersebut. Sebagai contoh, dalam kerjasama
multinasional, sebagian kecil perkembangan proses operasi dapat mencapai peningkatan
keuntungan berjuta-juta dolar. Tetapi, untuk mencapainya dibutuhkan analisis dan kerjasama setiap
divisi.
Untuk model yang kompleks, dengan berbagai kerumitan yang ada, keputusan bisnis akan sangat
berpengaruh. Dalam beberapa dasawarsa ini, telah dikembangkan hardware dan software
komputer, yang berhasil melakukan optimasi secara praktis dalam bisnis dan ilmu pengetahuan.
Sekarang ini, pemecahan masalah dengan ribuan atau bahkan jutaan variabel menjadi mungkin
untuk diselesaikan.
Secara sederhana, dapat diambil contoh bagian produksi suatu perusahaan yang dihadapkan pada
masalah penentuan tingkat produksi masingmasing jenis produk dengan memperhatikan batasan
faktor-faktor produksi: mesin, tenaga kerja, bahan mentah, dan sebagainya untuk memperoleh
tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.
Program linier merupakan salah satu aplikasi solusi permasalahan Lebih lanjut formulasi model
tersebut mengijinkan perpindahan masalah umum menjadi sebuah kerangka kerja matematika.
Persoalan pengalokasian ini akan muncul manakala seseorang harus memilih tingkat aktivitasaktivitas tertentu yang bersaing dalam hal penggunaan sumber daya langka yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Beberapa contoh dari uraian tersebut adalah persoalan
pengalokasian fasilitas produksi, persoalan pengalokasian sumber daya nasional untuk kebutuhan
domestik, penjadwalan produksi, solusi permainan (game), dan pemilihan pola pengiriman
(shipping). Satu hal yang menjadi ciri situasi diatas ialah adanya keharusan untuk mengalokasikan
sumber.
Dalam laporan ini berisikan tentang solusi matematis masalah pembuangan limbah. Pada kasus ini
limbah yang dihasilkan pabrik merupakan masalah utama yang harus dihadapi oleh sebuah pabrik
dalam menyikapi lingkungan sekitarnya. Karena pemerintah menetapkan ambang batas limbah yang
aman bagi lingkungan dan sementara itu sebuah pabrik tidak mungkin hanya menghasilkan limbah
yang aman (di atas ambang batas pemerintah). Sehingga limbah pabrik yang belum memenuhi
standar harus diolah kembali. Pengolahan tersebut tentunya identik dengan biaya yang tinggi.
Permasalahan pabrik tersebut telah jelas bahwa bagaimana sebuah pabrik dapat menghasilkan
limbah yang memenuhi standar pemerintah agar pabrik tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
untuk mengurusi masalah limbah.
Linear Programming merupakan model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah
pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila
seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan
dilakukannya, di mana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan
jumlahnya terbatas. Secara sederhana, dapat diambil contoh bagian produksi suatu perusahaan
yang dihadapkan pada masalah penentuan tingkat produksi masingmasing jenis produk dengan
memperhatikan batasan faktor-faktor produksi: mesin, tenaga kerja, bahan mentah, dan
sebagainya untuk memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.
Pada masa modern sekarang, Linear Programming masih menjadi pilihan dalam upaya untuk
memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.
Dalam memecahkan masalah di atas, Linear Programming menggunakan model matematis. Sebutan
linear berarti bahwa semua fungsi matematis yang disajikan dalam model ini haruslah fungsifungsi linier. Dalam Linear Programming dikenal dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective
function) dan fungsi-fungsi batasan (constraint function). Fungsi tujuan adalah fungsi yang
menggambarkan tujuan/sasaran di dalam permasalahan Linear Programming yang berkaitan dengan
pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal
atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan sebagai Z. Fungsi
batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia
yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan.
Menurut Supranto(1983,p76-82), suatu persoalan disebut persoalan Linear Programming apabila
memenuhi:
1. Tujuan (obyektif) yang akan dicapai harus dapat dinyatakan dalam fungsi linier. Fungsi ini disebut
fungsi tujuan (fungsi obyektif).
2. Harus ada alternatif pemecahan yang membuat nilai fungsi tujuan optimum (laba yang
maksimum, biaya yang minimum).
3. Sumber-sumber tersedia dalam jumlah yang terbatas (bahan mentah, modal, dan sebagainya).
Kendala-kendala ini harus dinyatakan di dalam pertidaksamaan linier (linear inequalities).
Pada dasarnya, persoalan Linear Programming dapat dirumuskan sebagai berikut.
Cari x1,x2, , xj, , xn. sedemikian rupa sehingga
Z = c11 + c22 + + cjxj + + cnxn = Optimum (Maksimum atau Minimum)
dengan kendala:
Keterangan:
Ada n macam barang yang akan diproduksi masing-masing sebesar x1, x2, , xj, xn.
xj = banyaknya produksi barang yang ke j, j = 1,2,,n
cj = harga per satuan barang ke j, disebut price
Ada m macam bahan mentah masing-masing tersedia h1, h2, , hj, , hm.
hi = banyaknya bahan mentah ke i, i = 1,2, ,m
aij = banyaknya bahan mentah ke i yang dipergunakan untuk memproduksi 1 satuan barang ke j
xj unit memerlukan aij unit bahan mentah i.
(aij, bi, cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat.
ASUMSI MODEL LP
Model LP mengandung asumsi-asumsi implisit tertentu yang harus dipenuhi agar definisinya sebagai
suatu masalah LP menjadi absah. Asumsi itu menuntut bahwa hubungan fungsional dalam masalah
itu adalah linier dan additif, dapat dibagi dan deterministik. Linearity dan Additivity Bahwa fungsi
tujuan dan semua kendala harus linier. Dengan kata lain, jika suatu kendala melibatkan dua
variabel keputusan, dalam diagram dimensi dua ia akan berupa garis lurus. Begitu juga, suatu
kendala yang melibatkan tiga variabel akan menghasilkan suatu bidang datar dan kendala yang
melibatkan n variabel akan menghasilkan hyperplane (bentuk geometris yang rata) dalam ruang
berdimensi n.
Kata linier secara tidak langsung mengatakan bahwa hubungannya proporsional yang berarti bahwa
tingkat perubahan atau kemiringan hubungan fungsional itu adalah konstan dan karena itu
perubahan nilai variabel akan mengakibatkan perubahan relatif nilai fungsi tujuan dalam jumlah
yang sama. LP juga mensyaratkan bahwa umlah variabel kriteria dan jumlah penggunaan sumber
daya harus bersifat additif. Contohnya, keuntungan total Z yang merupakan variabel kriteria, sama
dengan jumlah keuntungan yang diperoleh dari masing-masing kegiatan, cj x. Juga, seluruh sumber
daya yang digunakan untuk seluruh kegiatan, harus sama dengan jumlah sumber daya yang
digunakan untuk masing-masing kegiatan.
Programa linier dari kata Linear Programming, adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan
pengalokasian sumber sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan
cara yang terbaik yang mungkin dapat dilakukan. Programa linier ini menggunakan model
matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapi. Sifat linier memberi arti bahwa seluruh
fungsi matematis dalam model ini merupakan fungsi yang linier, sedangkan programa merupakan
sinonim untuk perencanaan aktivitas aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu
hasil yang mencapai tujuan terbaik diantara seluruh alternatif yang fisibel.
Dalam membangun model dari formulasi akan digunakan karkteristik karakteristik yang biasa
digunakan dalam persoalan programa linier, yaitu :
a. Variabel keputusan
Adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan keputusan yang akan dibuat.
b. Fungsi tujuan
Merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan ( untuk pendapatan atau
keuntungan ) atau meminimumkan ( untuk ongkos ).
c. Pembatas
Merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga harga variabel
keputusan secara sembarang. Koefisien dari variabel keputusan pada pembatas disebut koefisien
teknologis, sedangkan bilangan pada sisi kanan setiap pembatas disebut ruas kanan pembatas.
d. Pembatas tanda
Adalah pembatas yang menjelaskan apakah varibel keputusannya diasumsikan hanya berharga
nonnegatif atau variabel keputusan tersebut boleh berharga positif , boleh juga negatif ( tidak
terbatas dalam tanda ).
(Tjutju Tarliah Dimyati-Ahmad Dimyati, Operations Research, Hal 17-20)
Programa dinamis adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu
keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Tujuan utamanya adalah untuk
mempermudah penyelesaian persoalan optimasi yang mempunyai karakteristik tertentu.
Ide dasarnya adalah membagi persoalan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil sehingga
memudahkan penyelesaiannya. Berbeda dengan programa linier , pada persoalan programa dinamis
tidak ada formulasi matematis yang standard.
merupakan fungsi yang linier, sedangkan kata programa merupakan sinonim untuk perencanaan
aktivitas-aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil ynag mencapai
tujuan terbaik di antara seluruh alternatif yang fisibel.
Pada dasarnya metode-metode yang dikembangkan untuk memecahkan model programa linear
ditujukan untuk mencari solusi dari beberpa alternatif solusi yang dibentuk oleh persamaanpersamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimum. Ada dua cara yang bisa
digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan programa linier yaitu:
1. Solusi Grafis
Cara grafis dapat kita pergunakan apabila persoalan programa linier yang akan diselesaikan itu
hanya mempunyai 2 variabel.
2. Metode Simpleks
Metode Simpleks merupakan teknik perhitungan yang dikembangkan untuk memecahkan persoalan
programa linear yang mempunyai jumlah variabel keputusan dan pembatas yang besar.
(Tjutju T.D, Operations Research ,2003, hal 38-39)
Shadow price pembatas ke- dari suatu persoalan maksimasi adalah besaran yang menyatakan
peningkatan nilai optimal sebagai akibat dinaikkannya harga sebesar 1 unit, yaitu dari menjadi .
Shadow price pembatas ke- dari suatu persoalan maksimasi adalah nilai optimal dari variabel dual
ke- . Karena shadow price adalah variabel dual, maka :
Shadow price untuk pembatas bertanda akan nonnegatif.
Shadow price untuk pembatas bertanda akan nonpositif.
Shadow price untuk pembatas bertanda akan tidak terbatas dalam tanda.
Definisi shadow price di atas juga berlaku untuk persoalan minimasi, dengan ketentuan bahwa :
Shadow price untuk pembatas bertanda akan nonnegatif.
Shadow price untuk pembatas bertanda akan nonpositif.
Shadow price untuk pembatas bertanda akan tidak terbatas dalam tanda.