Anda di halaman 1dari 3

Refleksi PPSMB 2016 menuju realita kehidupan Perkuliahan

Universitas Gadjah Mada


Tema: Minggu-minggu pertamaku di Universitas Gadjah Mada
Oleh: Reza Altamaha

Belum lepas dari benak kita semua akan megahnya penyambutan


dan pembentukan formasi mahasiswa baru dalam rangkaian PPSMB
Palapa 2016. Berbagai momen terlukiskan dalam runtutan 6 hari
PPSMB yang terbagi dalam PPSMB Universitas yaitu PPSMB Palapa
dan juga PPSMB Fakultas masing-masing, PPSMB di fakultas saya
dinamakan dengan PPSMB Kampung Budaya.
Dalam rangkaian PPSMB tersebut tentunya memberikan pengajaran
bagi kita(Gamada) untuk menyongsong kehidupan perkuliahan kita
kedepannya. Berbekal 6 hari yang terkenang itulah yang akan
menjadi salah satu langkah kita untuk menapaki jenjang perkuliahan
di UGM.
Bagi saya sendiri, PPSMB adalah sesuatu yang wah karena sebagai
mahasiswa yang berasal dari daerah. Bisa merasakan menjadi
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada adalah suatu kebahagiaan
yang luar biasa karena jalan saya untuk sampai ke UGM bukanlah
jalan yang mulus, karena saya merupakan pejuang tes masuk
universitas yang tidak mengalami apa itu SNMPTN. Terhitung saya
mengalami dua kegagalan untuk lolos masuk perguruan tinggi, tapi
hal itu terbayarkan dengan sukacita ketika mendapatkan hasil
berupa pengumuman lolos SBMPTN. Selepas itu, tentu saya
mengulik lebih lanjut apa saja yang perlu saya persiapkan dan
ternyata yang menunggu selanjutnya adalah pelaksanaan PPSMB
2016.
Benak saya menyimpulkan bahwa PPSMB merupakan rangkaian
OSPEK pada umumnya yang terjadi seperti di perguruan tinggi
lainnya, tetapi pemikiran bodoh saya dipatahkan ketika PPSMB
berlangsung. Saya terkagum akan pelaksanaan Pelatihan
Pembelajar Sukses ini, karena bukan hanya disambut dan diakhiri
dengan meriah saja, namun acara ini tidak muncul perpeloncoan

ataupun bullying yang kerap kali dikhawatirkan Mahasiswa Baru.


PPSMB mengantarkan kita semua untuk mengenali kehidupan
kampus dalam suatu pelatihan selama 6 hari, pemberian materi,
berbagai acara yang menyenangkan, dan tidak lupa jingle PPSMB
yang masih fasih saya ingat sampai sekarang.
Ketika PPSMB berakhir dengan diwujudkannya formasi United
Nation, sebagai formasi utama dan dibarengi lima formasi epic
tahun-tahun sebelumnya, pantas kiranya PPSMB dijuluki sebagai
salah satu OSPEK yang terbaik.
Waktu berlalu, PPSMB telah berakhir dan sebagian besar Mahasiswa
di berbagai fakultas dan jurusan sudah memulai kegiatan
perkuliahannya, begitu pula dengan saya. Saya mencoba untuk
beradaptasi dengan lingkungan kampus, saya berusaha
menerapkan apa yang telah dibekalkan sebelumnya dalam PPSMB
untuk diimplementasikan dalam dunia perkuliahan khususnya
akademik.
Saya berusaha mencatat dan juga memahami mata kuliah yang
diajarkan, tetapi tetap saja dalam masa beradaptasi ini saya pernah
miss satu atau dua mata kuliah lantaran kurang memahami jadwal
dalam KRS, saya cukup panik karena saya kehilangan pertemuan
beberapa mata kuliah. Akhirnya saya bisa cukup menenangkan diri
saya dengan berjanji pada diri sendiri untuk mempelajari dan
memahami rancangan ataupun Jadwal kuliah yang telah diberikan.
Selain di bidang akademik, tentu saya berusaha mengisi mingguminggu pertama saya sebagai Mahasiswa baru dengan mencari
informasi mengenai berbagai UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang
ada di UGM, dengan jumlah UKM yang mencapai puluhan dan tentu
jumlahnya mencapai ratusan apabila Unit Kegiatan di tingkat
fakultas termasuk di dalamnya. Saya memutuskan untuk mengikuti
UKM yang memang saya idamkan yaitu UKM yang berfokus pada
bidang ilmiah.
Berbagai kegiatan lainnya juga tak lupa saya lakoni sebagai salah
satu langkah saya dalam menjalani Perkuliahan. Saya berkenalan
dengan orang-orang baru dari berbagai tempat dan daerah dari
Indonesia, bahkan bertemu dan sedikit mengobrol dengan
Mahasiswa asing yang berkuliah di UGM. Beberapa hal lainnya tentu
semacam bonus bagi saya, karena tinggal di Yogyakarta tentu
menambah wawasan saya mengenai daerah ini, kalau dulu saya
hanya sempat mengunjungi Yogyakarta dalam satu atau dua hari,
kini saya jadi mahasiswa di Yogyakarta. Hal ini tentu dapat dilihat
dari sisi yang menyenangkan bagi saya tetapi juga agak membuat
sedih saya.

Tentu saya senang karena Yogyakarta merupakan provinsi yang


cukup maju dan menyimpan berbagai kekayaan budaya ataupun
alam, sehingga mahasiswa tak hanya belajar di yogyakarta tetapi
juga sambil menyelami nuansa syahdu kehidupan di Yogyakarta. Sisi
lain mengapa saya merasa cukup sedih tentu karena saya tinggal
jauh dari orang tua saya dan itu pun sudah sejak tiga tahun
sebelumnya saya sudah tidak tinggal dengan orang tua karena
ketika SMA saya sudah tinggal di kos dekat sekolah saya yang
jaraknya lumayan jauh dari rumah saya.
Saya rasa berbagai hal menyenangkan ataupun yang cukup
menyedihkan tersebut harus saya jalani dengan optimis, karena
dengan menjaga semangat kita dalam keoptimisan maka keyakinan
kita untuk meraih apa yang kita cita-citakan akan terpenuhi,
walaupun tentu bukan hal yang mudah untuk mencapai itu semua
karena harus melalui perjuangan yang lebih keras kedepannya.
Beruntung bagi kita, para Gamada telah dibekali berbagai hal untuk
menjalani kehidupan perkuliahannya melalui PPSMB 2016, sehingga
sekarang lah waktunya untuk merefleksikan berbagai hal berupa
ilmu, pengalaman, dan lain sebagainya yang telah kita dapatkan
ketika PPSMB untuk kita semua refleksikan dan implementasikan
dalam kehidupan kita sebagai mahasiswa baru. Untuk itu untuk kita
semua(Gamada) jangan kita kehilangan apa yang telah kita citacitakan ketika kali kita diterima di Universitas Gadjah Mada, justru
kita harus terus memperjuangkan cita-cita kita dan berusaha
mewujudkannya

Anda mungkin juga menyukai