Sanatorium Dharmawangsa
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
: 00.00.00
: 11 Juni 2010
: dr. O, Sp.KJ
Riwayat Perawatan
: Perawatan ke-tiga
Perawatan pertama
Perawatan kedua
Perawatan ketiga
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Bangsa/ Suku
Agama
Pendidikan
: Tn. G
: Laki laki
: 34 tahun
: Indonesia / Tionghoa, makasar (ujung pandang)
: Katolik
: S1, Akuntansi keuangan, Curtin University of
Technology
Pekerjaan
Status Pernikahan
Alamat
RIWAYAT PSIKIATRIK
Anamnesis diperoleh dari:
- Autoanamnesis (pada pasien pada tanggal 1 - 3 Juli 2010)
- Alloanamnesis
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan- Sanatorium
Dharmawangsa
Periode 14 Juni 14 Juli 2010|
1. Didapat dari
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
: Perawat P
Pekerjaan
: Perawat pasien
Tanggal wawancara
: 1 Juli 2010
Tempat wawancara
2. Didapat dari
: Perawat L
Pekerjaan
: Perawat pasien
Tanggal wawancara
: 30 Juni 2010
Tempat wawancara
A. Keluhan Utama
Pasien dirawat karena terlihat gelisah, marah marah, tidak mau makan, mencium bau
wangi wangian, dan sulit tidur selama kurang lebih 1 minggu yang lalu sebelum masuk
sanatorium darmawangsa.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pada tanggal 11 juni 2010, pasien datang ke sanatorium darmawangsa dengan
diantar oleh keluarganya. Kurang lebih 1 minggu pasien terlihat gelisah, tidak mau
makan, dan kesulitan dalam tidur. Menurut keluarga, pasien sering mencium cium
pohon dan bunga. Pada saat ditanya, pasien mengatakan mencium bau wangi meyerupai
dupa (halusinasi olfaktorius). Pasien juga sempat mengatakan acara acara di televisi
2
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
sering menyindir pasien (waham referensi), dan mencurigai orang orang sedang
membicarakan pasien (waham referensi). Pasien sempat mendengar suara suara yang
mengkomentari dan memerintah diri nya (halusinasi auditorik commenting), dan sekali
kali melihat kilatan cahaya seperti bentuk hewan melewatinya dengan sangat cepat
(halusinasi visual). Keluarga pasien juga mengatakan pasien telah putus obat kurang
lebih 3 4 bulan lamanya (Consta, Clozaril), pasien sering sekali pergi ke millenium
(diskotik), dan keluarga pasien berasumsi pasien masih menggunakan narkoba. Saat
ditanya pasien menyangkal menggunakan zat zat terlarang.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
a. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien mengaku bahwa ia pernah mengalami depresi yang sangat berat. Dimana
keadaan depresi tersebut memacu dirinya untuk memiliki ide bunuh diri dengan cara
menggantung dirinya. Pasien pertama kali melakukan ide gantung diri tersebut pada
tahun 1998, pada saat itu pasien mengaku sedang memakai shabu dengan cara disuntik
pada dirinya. Tiba tiba pasien berpikir ah lagi bosen, gantung diri aja. Lalu dengan
menggunakan ikat pinggang pasien melakukan ide bunuh diri tersebut. Pasien
mengatakan kalau bunuh diri ternyata tidak sesakit yang terlihat di film film. Namun
kejadian bunuh diri tersebut tidak berhasil terjadi dikarenakan tali ikat pinggang yang
digunakan putus tidak kuat menopang berat badan pasien (preokupasi pikiran). Lalu pada
tahun 2001 kejadian bunuh diri terulang untuk kedua kalinya. Namun kali ini pasien
sedang menjalani rehabilitasi di bogor (NAPZA), ketika itu pasien sedang diam, tiba
tiba mendengar suara suara yang kuat berkata mati... mati... lalu pasien-pun
mengambil tali, dan menggantung dirinya. Akan tetapi niat bunuh diri tersebut gagal
kembali karena tali yang digunakan putus kembali. Dengan kejadian tersebut dapat
disimpulkan pasien mengalami halusinasi auditorik commenting. Pada tahun 1993 pasien
memiliki pacar yang sangat baik, tapi pasien melakukan hubungan seksual dengan wanita
lain yang juga menggunakan obat obatan terlarang. Dalam hal ini pasien merasa takut
dan percaya dirinya terkena penyakit HIV aids (anxiety, waham somatik). Sehingga
hubungan pacaran mereka gagal. Tapi dalam pengecekan test laboratorium pasien
3
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
terdiagnosa tidak terkena penyakit HIV. Namun pasien mengalami trauma untuk memiliki
hubungan serius dengan wanita, dan menyimpulkan untuk tidak ingin menjalin hubungan
serius dengan wanita manapun (tidak ingin menikah).
Pada tahun 2001 sekitar bulan Oktober November pasien dimasukan ke dalam
rehabilitasi di pasar kemis oleh keluarga pasien. Pasien berkata merasa tersiksa disana,
dan kapok, karena pasien terus disiksa harus mencabuti daun putri malu pada hari terik di
siang hari, dan mengeluh dianiaya dengan cara digebukin oleh orang orang disana
(waham kejar). Setelah mengalami serangkaian siksaan dan penganiayaan yang dirasakan
oleh pasien sendiri, pasien berjanji tidak akan menggunakan zat zat terlarang lagi (janji
belum dapat dipercaya).
Pada tahun 2002 2004 pasien memasuki sejumlah tempat rehabilitasi dari
sanatorium darmawangsa, RSJ duren sawit, husada, RSJ grogol, getsemany (bekasi), dan
ongkomulio. Pada saat dalam rehabilitasi di getsemany, pasien mulai mendengar kembali
suara suara bakar... bakar... yang memaksa dirinya untuk membakar dirinya dan
semua yang ada disekitarnya (halusinasi auditorik). Pada tahun 2004 pasien pindah tmp
rehabilitasi dan masuk ke sanatorium darmawangsa, disini pasien berhasil meloloskan
diri dari rumah sakit dan pulang ke rumah. Pada saat di rumah pasien segera bergegas ke
kamar nya untuk beristirahat. Sesampainya dikamar pasien merasa marah karena
kamarnya berantakan, dan tidak sesuai kondisinya saat sebelum pasien meninggalkan
kamarnya. Segera saat maminya datang, pasien memukul ibunya berkali kali sampai
maminya terkapar (Agresi). Lalu pasien kembali ke kamar dan tidur. Saat tidur tiba tiba
polisi datang, dan memasukannya ke dalam penjara di suka bumi dan menjalani masa
hukuman 3 tahun.
Lalu pada tahun 2007 2008, pasien kembali masuk ke santorium darmawangsa.
Saat itu pasien sedang dekat pula dengan pasien wanita, pasien mengatakan kalau wanita
tersebut suka dengan dirinya dan mengikutinya kemanapun (erotomania). tapi pasien
merasa tidak suka dengan wanita tersebut dan menghindarinya. Ada pun suatu ketika
4
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
wanita tersebut datang kepada pasien dan menampar pipi pasien, lalu pasien merasa tidak
suka, pasien balas menampar pasien, hingga pasien wanita tersebut jatuh dan langsung
meludahinya. Pasien merasa semestinya wanita berada di bawah laki laki (waham
kebesaran).
Pasien kembali di rawat di tempat rehabilitasi puncak pada tahun 2008. Pasien
melihat dengan matanya sendiri jalanan mengalami keretakan, dimana retak tersebut
berjalan menuju dirinya. Lalu ia menanyakan hansip disana untuk memberitahukan yang
dia lihat. Hansip tersebut hanya tertawa, hingga membuat pasien berpikir untuk
membakar hansip itu. Namun pasien belum masuk ke tempat rehabilitasi, tapi pada saat
malam takbiran yang penuh dengan petasan, pasien berkata kepada keluarganya untuk
tidak keluar rumah, dikarenakan pasien beranggapan adanya isu bom. Tapi tiba tiba
ayah tirinya tidak mendengarkan kata kata pasien. Sehingga membuat emosi pasien
meningkat (mood labil), lalu keluarga pasien segera mengantar pasien ke tempat
rehabilitasi di puncak.
Riwayat Gangguan Medis
Pasien pernah dirawat di rumah sakit terkena campak pada masa kanak
kanak, pasien mengeluh terkena campak dikarenakan saat kecil belum menerima
imunisasi campak. Pasien tidak memiliki riwayat kejang dan trauma yang mendukung ke
arah aksis 1.
b. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)
Pasien mengakui pernah mengkonsumsi ganja, shabu-shabu, putaw, ekstasi,
inex (amphetamin), dan heroin. Pasien mengkonsumsi ganja sejak SMP pada tahun 1990,
dan digunakan bersama pil BK (pil untuk anjing menurut keterangan pasien). Pada tahun
1993 1996 pasien berangkat ke Australia untuk pendidikan di luar negeri, disana pasien
menggunakan ganja merek Australia (hidropronik), pasien menjelaskan dengan
menggunakan ganja tersebut dalam 2 kali hisap, mata akan merah dan terasa fly. Pasien
menyimpulkan ganja Australia lebih enak daripada ganja Indonesia. Tahun 1995 pasien
5
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
menggunakan putaw. Tahun 1996 pasien menggunakan ekstasi. Pada tahun 1997 2004,
pasien menggunakan putaw dan shabu shabu secara bersamaan. Pasien menjelaskan
putaw terbagi dalam 2 warna, putih dan coklat. Pada yang putih dinamakan kencing
kuda memberikan efek fly yang paling terbaik selama pasien menggunakan zat
psikoaktif. Pasien menyangkal menggunakan putaw yg berwarna coklat, namun pasien
mengetahui penggunaan nya dengan cara di drag. Pasien terus mengkonsumsi zat zat
terlarang tersebut sampai tahun 2001 2004, keterangan penggunaan berdasarkan
wawancara pasien. Pasien berhenti mengkonsumsi heroin karena merasa di dalam dirinya
sudah penuh dengan racun, namun faktor utama pasien berhenti karena pernah masuk
penjara dan mengalami serangkaian siksaan. Pasien juga merupakan seorang perokok
aktif, dan tidak bisa diprediksi berapa batang setiap harinya. Pasien sedang berusaha
untuk berhenti merokok. Riwayat penggunaan alkohol masih dilakukan. Pasien biasa
minum di dalam diskotik dan di rumah.
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Pergaulan pasien sangat kacau, pasien sudah mulai merokok, memakai zat zat
psikoaktif seperti ganja, dan pil BK. Pasien mengaku sering tauran saat SMP. Mulai
memasuki masa remaja pasien sudah tinggal memisah jauh dengan keluarganya, dan
tinggal sendiri di australia. Disana pasien masih merokok dan menggunakan ganja
hidropronik.
e. Riwayat masa dewasa
1. Riwayat pendidikan
SD
: Tunas karya (kelas 1, 2, 3), Donbosko (kelas 4, 5, 6)
SMP
: Tunas karya (3 tahun)
SMA
: Donbosko (kelas 1, 2), SMA 3 pindah austalia
Kuliah
: Curtin University of Technology ( 4 tahun, lulus S1)
Saat SD kelas 3 pasien tidak naik kelas ke kelas 4, sehingga pasien pindah ke
sekolah Donbosko. Saat kelas 3 SMA pasien dipindahkan oleh orangtua nya ke
australia untuk dapat pendidikan lebih baik. Pasien sempat 1 tahun mengambil
Diploma di Indonesia sebelum masuk universitas di australia.
2. Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja disebuah perusahaan eksport import pada saat pasien
melanjutkan sekolah diplomanya di Indonesia. dan Pasien pernah bekerja di
bangkok bank selama 3 bulan. Pasien mengaku tidak betah dengan kerja
perusahaan, dan merasa capai untuk bekerja dalam waktu yang lama. Pasien
pernah menjadi supir kakaknya, namun akhirnya keluar karena kakaknya merasa
adiknya/pasien bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
3. Riwayat psikoseksual (pernikahan)
Pasien belum pernah menikah. Hubungan seksual dengan wanita yang tidak benar
tidak disangkal.
4. Riwayat kehidupan beragama
Pasien seorang penganut agama katolik. Namun pasien lebih dapat menerima
kotbah agama kristiani. Karena pasien lebih bisa mengenal alkitab lebih dalam.
5. Riwayat pelanggaran hukum
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Ayah
Ibu
Anak I
Anak II
Anak III
: Tn. S
: Ny. R
: Ny. M
: Tn. B
: Tn. G (pasien)
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
PASIE
N
Keterangan:
Ayah
9
Ibu
Pasien
10
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Saudara Perempuan
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
2. Kesadaran
11
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
C. Pembicaraan
Kuantitas
Kualitas
12
: Euthym
: Sesuai (appropiate)
: Stabil
: Cukup
: Echt
: Ada dan dapat diraba-rasakan
: Luas
: Serasi
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
jelas. Irama suara sesuai dengan isi pembicaraaan. Pasien berespon baik
terhadap pertanyaan dan menjawab sesuai dengan pertanyaan pemeriksa
dengan ide cerita yang baik.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
a. Auditorik
Pasien selalu mendengar suara-suara yang berkeluh kepada
dirinya dan juga berkomentar tentang kegiatan yang sedang pasien
lakukan. Pasien juga pernah mendengar suara - suara yang
menyuruhnya untuk membunuh dirinya sendiri. Suara-suara yang
didengar pasien dapat berupa tawa maupun menggerutu dan pasien
yakin bahwa yang ia dengar nyata.
b. Visual
Pasien pernah melihat adanya belakangan ini sempat
melihat ada sebuah lentera api, yang bersinar seperti kilatan cahaya
menuju ke matanya. Pasien pun sempat melihat kilatan cahaya yang
menyerupai bentuk hewan melewatinya.
c. Olfaktorius
Pasien mencium adanya bau wangi bunga. Bau tersebut
pasien cari terus menerus. Bau tersebut muncul pada saat pasien
sedang terbengong sendiri. Menurut keluarga pasien, pasien sering
mencium pohon pohon disekitar halaman rumah.
2. Ilusi
Tidak ditemukan
3. Depersonalisasi
Tidak ditemukan
4. Derealisasi
13
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Orientasi
o Orientasi waktu: Tidak terganggu
Pasien
mengetahui
kapan
dirinya
masuk
Sanatorium
14
Daya ingat
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
15
Kemampuan Visuospasial
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Pikiran Abstrak
Pasien dapat mengartikan peribahasa ada udang dibalik batu.
F. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas
: Logorrhea
b. Kontinuitas
: Tidak terganggu
c. Hendaya berbahasa
: Tidak terganggu
2. Isi pikir
a. Preokupasi
: Tidak ditemukan
b. Waham
i. Waham referensi
Pasien merasa film film di televisi menyindir dirinya dan
kadang merasakan orang orang sedang membicarakan
dirinya.
ii. Waham Kejar
Pasien mengaku bahwa ada binatang seperti cahaya
mengikutinya.
G. Pengendalian Impuls
Tidak ditemukan adanya gangguan pengendalian impuls.
H. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
2. Uji daya nilai
3. Penilaian realita
: Tidak terganggu
: Tidak terganggu
: Terganggu, ditandai dengan adanya halusinasi
Visual, auditorik, dan olfaktorius
I. Tilikan
16
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Derajat 2. Pasien mengakui dan menyangkal bahwa dirinya sakit pada saat yang
bersamaan.
J. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya.
17
IV.
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
PEMERIKSAAN FISIK
A . Status Internus
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Tensi
: 130/70
Nadi
: 80x / menit
Suhu badan
: 37,4 C
Frekuensi pernapasan
: 20 x/menit
Berat badan
: 75 kg
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Jantung
Paru-paru
Abdomen
: Bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan/lepas
Ekstremitas atas
18
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
B. Status Neurologik
Rangsang meningeal
Peningkatan TIK
N. Craniales
: Baik
Pupil
Sensibilitas
: Baik
Motorik
: Baik
: Tidak terganggu
Fungsi Luhur
Refleks fisiologis
: Tidak diketahui
Refleks patologis
: Tidak diketahui
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan lab pada tanggal 11 juni 2010 tidak didapatkan kelainan. Namun
pada tanggal 15 juni 2010, pasien mengalami demam. hasil trombosit mengalami
penurunan. Pada pemeriksaan zat zat NAPZA tahun 2008 didapatkan hasil negatif.
VI.
19
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Afek
: sesuai (appropriate)
Kualitas Pembicaraan : spontan
Halusinasi
: Ada (halusinasi auditorik, olfaktori dan visual)
Derealisasi
: Ada
Waham
: Ada (Waham referensi dan kejar)
Asosiasi longgar
: Tidak ada
Inkoherensia
: Tidak ada
Perilaku
: Baik
Kebersihan diri
: Baik
Psikomotor
: Baik
Tilikan
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Aksis V
IX.
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik
Pasien tidak memiliki masalah yang berhubungan dengan organobiologik pada
saat ini. Tidak ada ketergantungan akibat pemakaian NAPZA (baik toleransi
maupun gejala putus obat/withdrawal)
2.
-
Psikologik
Afek appropriate
Gangguan penilaian realita (Halusinasi auditorik, olfaktori dan visual)
Gangguan isi pikir (Waham referensi dan kejar)
Gejala negatif (pasien suka diam menyendiri, dan merenung dengan pembicaraan
seperlunya)
3. Sosial/Keluarga/Budaya
- Masalah dengan keluarga (ibu pasien) akibat nya pasien mudah marah
X.
PROGNOSIS
A . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik:
TERAPI
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan- Sanatorium
Dharmawangsa
Periode 14 Juni 14 Juli 2010|
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
A . Psikofarmaka
-
Pasien menolak minum clozaril, dikarenakan pasien merasa obat tersebut jika
digunakan membuat pasien tidak merasakan tidur yang nyenyak, dan saat
terbangun bingung karena tidak merasakan rasanya tidur.
B. Psikoterapi
Terapi suportif
o Membuat pasien nyaman, diterima, bersikap empati dan mengerti
keadaan pasien.
o Memotivasi pasien agar mau mengungkapkan apa yang dirasakan agar
dapat diberikan positive reinforcement.
C. Sosioterapi
pada pasien.
Social skill training, yaitu membantu pasien untuk dapat kembali
berkomunikasi dengan efektif dengan cara menyertakan pasien dalam kegiatan
yang melibatkan komunikasi dengan sesama pasien maupun orang lain.
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
Diagnosis
Dari gejala klinis dan pengamatan selama berada di Sanatorium Dharmawangsa, berdasarkan
pedoman diagnosis PPDGJ-III pasien telah memenuhi kriteria untuk diagnosis relapse
skizophrenia paranoid. Pada pasien terdapat gejala positif (waham kejar dan referensi, halusinasi
auditorik, olfaktori, visual) dan gejala negatif (merenung, berdiam diri). Gejala telah muncul
selama kurang lebih 12 tahun dan pasien tidak mau meneruskan meminum obat saat sudah keluar
dari Sanatorium Dharmawangsa.
Pokok Masalah
Pada pasien meskipun waham yang pada awal mula ditemui sudah mulai berkurang, halusinasi
auditorik, olfaktori dan visual yang dimiliki masih menonjol. Masih dapat dilihat gejala negatif
pada pasien. Gejala-gejala yang timbul dapat menggangu fungsi sosial maupun okupasional
sehingga dapat menurunkan kualitas hidup secara menyeluruh. Pasien juga tidak mau
mengkonsumsi obat saat sudah keluar dari lingkungan perawatan.
Terapi
-
Farmakoterapi
Pada pasien ini masih ditemukan gejala positif seperti halusinasi dan waham maupun gejala
negatif oleh karena itu obat antipsikosis patut diberikan. Dalam kondisi ini pasien diberikan obat
antipsikosis atipikal karena selain dapat mengurangi gejala positif maupun negatif, obat-obatan
antipsikosis atipikal dapat meminimalisasikan efek samping yang mungkin timbul pada obat
antipsikosi lainnya yaitu extrapyramidal syndrome. Pada pasien ini diberikan 2 obat antipsikosis
atipikal yaitu Olanzapine dan Clozapine karena menurut penelitian kombinasi ini dapat
meningkatkan efikasi dari obat antipsikosis sehingga gejala yang timbul dapat jauh berkurang
dibandingkan hanya diberikan monoterapi dengan clozapine.
Selain itu pasien ini diberikan juga obat golongan SSRI yaitu frimania (lithium carnonate) oleh
karena pasien memiliki riwayat untuk percobaan bunuh diri dan dengan obat antidepresan ini
24
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
dapat mengembalikan mood dan afek yang normal pada pasien dan mengurangi resiko untuk
terjadinya percobaan bunuh diri yang berikutnya.
-
25
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
XIV. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A . Skema Perjalanan Gangguan
1976,
Pasien
Lahir
199
5,
1981,
orang tua
pasien
1990, SMP
pemakaian
ganja, dan BK pil
1998, Pasien
mulai ide
bunuh diri
1997
shabu+putau
(suntik
1993,
ganja
hidroproni
2002,
Halusinasi
auditorik
bakar..
2001,
halusinasi
auditorik
mati..
mati..
2004, masuk
SDW, rehab
B. Cuplikan Wawancara
26
2007,
masuk
SDW ke
dua
rehab.
Namun
2010,
Sekarang
pasien
dirawat untuk
ketiga kalinya
di SDW, dan
halusinasi ,
dan waham
VINCENT SURYOPRABOWO,
[07120060091]
27