Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

STRATIGRAFI ANALISIS
FASIES SUB MARINE

Disusun oleh :
1. Dominikus Judha

(410014065)

2. Sakila Gia Mentari

(410014066)

3. Novia Ribka Utami

(410014067)

4. Moh. Arie Junanto

(410014068)

5. Maulana Rafsanjani

(410014070)

6. Muslianda

(410014071)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2016
FASIES LAUT DALAM

(SUB MARINE FACIES)


1.1 Sistem Sedimen Klastik Laut Dalam
Pada awalnya karakteristik umum dari sistem klasifikasi laut dalam didasarkan pada
kejadian dari lapisan-lapisan batupasir dimana ukuran butir sedimennya akan menghalus
kearah atas. Lapisan dengan tekstur demikian menjadi terkenal sebagai turbidit laut dalam
(Kuenen,1957). Hal ini didasarkan dari hasil pengamatan pada sistem pengendapan arus
pekat (turbit) dimana ukuran butirnya semakin keatas semakin menghalus. Adanya perubahan
secara vertikal dalam fabrik (kemas) batuan ini kemudian dikenal sebagai Bouma Sequence
(Shanmugam, 2000). Saat ini telah diakui bahwa meskipun tidak semua siklus pengendapan
laut dalam memiliki fabrik seperti turbidit dari Bouma Sequence (Shanmugam, 2000), proses
yang mendukung adanya keterkaitan atau hubungan antara facies sedimen laut dalam dengan
geometrinya. Banyak contoh dari proses yang mendukung adanya keterkaitan ini. Salah satu
contoh yang menjadi perhatian para ahli stratigrafi adalah Singkapan Batupasir Ross yang
terdapat di Irlandia yang berumur Karbon dimana pada singkapan batuannya terlihat adanya
siklus (sekuen) yang meningkat dari perselingan mudstone (batulumpur) dan slump
(longsoran nendatan) yang terhubungkan dengan lapisan mudstone dan debris dan aliran
densitas yang tidak kohesif dari lidah turbidit yang bersifat pasiran.
Gambar 1 memperlihatkan adanya hubungan atau keterkaitan antara berbagai aliran
densitas yang berada di dalam air dan bagaimana sedimen diangkut (ditransport). Pada
gambar diperlihatkan bagaimana aliran yang kohesif berubah menjadi aliran yang bersifat
non-kohesif saat melewati daerah transisi dari aliran yang bersifat hybrid. Sedimen yang
berasal dari aliran yang berbeda genesanya akan sama dan akumulasi aliran sebagai
percampuran kedua material kohesif dan non kohesif. Untuk menyimpulkan pengangkutan
transportasi sedimen yang terlibat dalam aliran yang kohesif ke aliran non-kohesif hingga ke
aliran arus densitas yang bersifat turbit (pekat).
Aliran kohesif (Cohesive flows) mempunyai kekuatan matrik dan dibagi dalam ukuran
butir menjadi:

Anda mungkin juga menyukai