BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
maupun
saat
pelaksanaan
yang
akan
dilakukan
nantinya
(www.andykasipil.blogspot.com, 2012).
Pada umumnya RKS terdiri atas RKS administrasi dan RKS Teknis. RKS
Administratif terdiri dari persyaratan administrasi dan umum. Sedangkan RKS
Teknis terdiri dari RKS Arsitektural, RKS Struktural, dan RKS Mekanikal Elektrikal
(ME). Susunan daftar isi dalam sebuah dokumen RKS pada umumnya terdiri atas
pasal-pasal. Setiap pasal menjelaskan tentang definisi maupun kriteria persyaratan
tertentu (www.andykasipil.blogspot.com, 2012).
Dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, memuat persyaratan yang
berkaitan dengan pelaksana pembangunan, prinsip pembangunan, rencana anggaran
pelaksanaan, imbalan jasa/ honorarium, hingga pemeriksaan dan penyerahan
bangunan serta pemeliharaan bangunan. Muatan yang terdapat di dalamnya diantara
definisi, tugas, wewenang dan tanggung jawab, dasar hukum, maupun persyaratan
yang ditetapkan pihak perencana (www.andykasipil.blogspot.com, 2012).
Menurut Inayatul (2011), salah satu contoh dokumen RKS Administrasi dan
Umum, terdapat didalamnya beberapa Pasal yakni:
1) Pemberi Tugas
2) Tim Pelaksanaan Pembangunan
3) Dasar-Dasar Pelaksanaan
4) Sumber Pembiayaan
5) Prinsip Dasar Pembangunan
6) Etika Pembangunan
7) Persyaratan Kualifikasi Tim Pelaksana Pembangunan
67
8) Rencana Anggaran Pelaksanana
9) Jadwal Waktu Pelaksanaan
10) Pembayaran Biaya Pembangunan
11) Imbalan Jasa/ Honorarium
12) Pemeriksaan dan Penyerahan Bangunan
13) Masa Pemeliharaan
14) Penutup
Pada bagian Penutup, biasanya disebutkan bahwa persyaratan yang belum
termuat dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, akan diatur lebih lanjut
dalam dokumen lain sesuai dengan kesepakatan.
4.1.
68
Dalam penjelasan materi ini, saya akan paparkan beberapa hal yang termasuk
adalam RKS Arsitektural dan Struktural, serta RKS Mekanikal dan Elektrikal.
1)
RKS Arsitektural
RKS ini berisi tentang pekerjaan Arsitektur dan Pekerjaan Stuktur. Dalam
RKS Arsitektural juga dimuat standar yang digunakan baik untuk standar bahan
maupun pelaksanaan. Standar yang bisa digunakan pada Pekerjaan Arsitektur antara
lain:
a.
SNI 1991
b.
c.
d.
SNI S-03-1994-03
b.
SNI 03-6387-2000
c.
SNI S-04-1989-F
d.
SNI S-02-1994-04
PT-03-2000-C
Tata cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran Dinding
b.
c.
d.
e.
69
Yang termasuk Pekerjaan Arsitektur dan Pekerjaan Struktur diantaranya :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
b.
c.
Pekerjaan Landscaping :
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Fasade :
Lingkup Pekerjaan
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Spesifikasi Bahan
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan Bahan
Pengujian
Pelaksanaan Pekerjaan
70
2)
RKS Struktural
Dalam RKS Struktural juga dimuat standar apa saja yang digunakan dalam
pekerjaan struktural. Standar yang bisa digunakan pada Pekerjaan Struktur antara
lain:
a.
b.
c.
SK SNBI (1990),
d.
e.
f.
g.
h.
SNI 03-1974-1990
b.
SNI M-26-1990-F
c.
SNI 03-4146-1996
d.
SNI 07-2529-1991
e.
SK SNI M-62-1990-03
f.
SK SNI T-15-1990-03
g.
SK SNI S-04-1989-F
h.
SK SNI S-05-1989-F
i.
SK SNI T-15-1991-03
SK SNBI S-18-1990-03
71
b.
Pd-T-27-1990-03
c.
Pd-M-33-2000-03
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pekerjaan Baja,
h.
3)
b.
c.
Sistem Telepon
d.
Fire Alarm
e.
Penyaluran Petir
f.
Jaringan Komputer
g.
Pekerjaan Plumbing
h.
i.
j.
Pekerjaan Elevator
k.
72
a.
Lingkup Pekerjaan
b.
c.
Perancangan
d.
Pemasangan
e.
f.
Pengujian
g.
h.
Daftar Material
Lingkup Pekerjaan
b.
Gambar-gambar rencana
c.
d.
e.
f.
Pengujian
Lingkup Pekerjaan
b.
c.
Perancangan
d.
Pemasangan
e.
Pengujian
f.
akan menjadi acuan bagi tim pelaksana maupun kontraktor dalam menjalankan
tugasnya. Detail bahan yang termuat dalam RKS biasanya menyebutkan spesifikasi
tertentu bahkan menyebut merek dari bahan yang dikehendaki. Sehingga kontrol
akan lebih mudah dilakukan oleh owner dan perencana.
Adapun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada Gedung Mini Theater,
di Jalan Melati, Kepanjen Kidul, Kota Blitar adalah sebagai berikut.
73
BAB I
UMUM
1.
Uraian Proyek
Proyek pembanguanan adalah Pembangunan Gedung Mini Theater yang
dananya berasar dari pribadi. Proyek ini beralamat di Jl.Melati Kota Blitar.
2.
3.
Lingkup Pekerjaan
a)
Pekerjaan Persiapan
b)
c)
Pekerjaan Beton
d)
Pekerjaan Pasangan
e)
f)
Pekerjaan Kusen
g)
h)
i)
j)
Pekerjaan Pengecatan
4.
5.
74
6.
b)
7.
8.
9.
Pekerjaan persiapan
Bouwpalnk harus dibuat dari bahan kayu yang kuat dan lurus selama
pelaksanaan sedang berjalan. Bouwplank yang rusak segera diperbaiki,
serta permukaan papan bouwplank harus diketam agar permukaan
menjadi lurus dan tebal papan minimal 2,5 cm dan lebar 20 cm.
Peil 0.00 diambil tinggi dari titik duga dan merupakan bidang
persamaan ukuran
b)
Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksudkan dalam gambargambar, Spesifikasi Teknis serta Berita Acara Penjelasan.
75
11. Ukuran-ukuran :
Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan seperti
a)
dalamgambar .
Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang terdapat didalam gambar
b)
utama dengan ukuran yang terdapat didalam detail, maka yang mengikat
adalah ukuran yang berada didalam gambar skala terbesar (detail). Namun
kejadian tersebut harus dilaporkan segera kepada Kontraktor untuk
mendapat persetujuan yang akan dilaksanakan.
Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sebelum dan
c)
d)
e)
patok yang sudah ada diatas halaman proyek dan tanda patokan ini harus
dijaga dan terpelihara dengan baik.
Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku tetap dijaga dan diperhatikan
f)
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih yang tidak
mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahanbahan lain yang merusak bangunan, memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI-1970/ NI-3 pasal 10.
76
b)
Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan
disesuaikan dengan jenis pekerjaan beton, dapat ditentukan dengan ukuran
isi atau ukuran berat serta harus dilakukan dengan tepat.
2.
Pasir Pasang
a)
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen, harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-2
3.
b)
Butiran-butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
c)
d)
e)
Portland Cement
a)
b)
c)
d)
4.
Pasir Beton
a)
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang tercantum dalam PBI 1971/ NI-3.
b)
5.
b)
77
6.
c)
d)
Pekerjaan ini meliputi beton sloof, kolom praktis, beton ring balok untuk
pekerjaan beton bukan struktur, seperti yang ditunjukan dalam gambar.
b)
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah K-225
dan harus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971.
c)
d)
7.
Besi Beton
a)
Besi beton yang digunakan mutu U-24 dan seterusnya tergantung yang
ditentukan. Yang penting harus dinyatakan oleh tes Laboratorium resmi dan
sah.
b)
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/ lemak, asam, alkali dan
bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).
c)
8.
Bata Merah
78
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera dalam NI-10
atau dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a)
Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas.
b)
Ukuran yang digunakan : panjang 23 cm, lebar 11,5 cm, tebal 5,2 cm atau
panjang 23 cm, lebar 11cm, tebal 5 cm.
c)
d)
Warna
Satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna penampang harus
sama merata kemerah-merahan.
e)
Bentuk.
Bidang-bidangnya harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau bersudut
90 derajat. Bidangnya tidak boleh retak-retak
BAB III
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi dinding-dinding
79
bangunan, luar dan dalam, tangga-tangga dan seluruh detail yang disebutkan/
ditujukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Kontraktor.
1.2.
2)
Pasir agar bersih, tajam dan harus bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir
yang akan digunakan terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan
diameter lobang sebesar 10 mm.
3)
1.3.
Adukan/ Campuran
Adukan Plesteran 1 PC : 3 Ps dilaksanakan untuk :
1)
Semua pasangan bata diatas sloof diatas lantai. Pada semua dinding yang
berhubungan dengan air.
2)
Pasangan bata kedua sisi saluran dan bata sebagai pondasi serta tempattempat lainnya yang diperlukan seperti pasangan dinding.
3)
4)
1.4.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebagian besar dinding dari batu bata merah, dengan menggunakan aduk
campuran 1 PC : 6 pasir.
Untuk semua dinding luar maupun dalam, dilantai dasar maupun lantai
tingkat , mulai dari permukaan sloof/ balok sampai ketinggian 30 cm, diatas
permukaan lantai toilet daerah basah dan daerah lain yang sesuai dengan
80
gambar, digunakan adukan rapat air dengan campuran 1 PC : 3 Ps. Batu bata
merah yang digunakan batu bata lokal dengan kwalitas terbaik yang disetujui
Kontraktor. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau
drum hingga penuh.
Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/ siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan. Pemasangan dinding
dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya,
diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding bata batu yang luasnya lebih besar 9 m2 harus ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 15/15 cm, jarak
antara kolom 3 - 3.5 m.
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton 8 mm, jarak 40 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian
yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali
ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi 5 %.bata
yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
Pasangan batu bata merah untuk dinding batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 (satu) batu finish adalah 25 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat rapi dan benar-benar tegak lurus.
Pasal 2
Pekerjaan Besi
1.
1.1.
81
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil
baik dan rapi. Pekerjaan ini meliputi antara lain :
1)Pengadaan dan pemasangan begel-begel tulangan, klem-klem pipa, pelat
klem sambungan, tangga besi, pintu besi, angker.
2)Pemasangan pada bidang beton dikaitkan dengan pada angker-angker beton
atau ditanam dalam beton sebelumnya pengecoran plat / balok lantai.
Besi diameter 6 mm sebagai penggantung harus lurus, tidak boleh bekas
tekukan dan tidak berkarat. Setelah rangka plafond selesai dipasang, besibesi penggantung harus dicat meni besi.
1.2.
Syarat-syarat Pelaksanaan
1)Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar dan kondisi dilapangan. Seluruh pekerjaan dipabrik harus
merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus
dilakukan dengan ketetapan sedemikian rupa sehingga semua komponen
dapat dipasang dengan tepat dilapangan.
2)Pemimpin Proyek / Kontraktor mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan
dipabrik pada saat dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang tidak boleh
dikirim kelapangan sebelum diperiksa dan disetujui Kontraktor.
3)Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau
spesifikasi ini akan ditolak dan bila demikian harus diperbaiki dengan
segera tanpa tambahan biaya.
4)Gambar kerja (Shop Drawing).
5)Setiap pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar
kerja yang menunjukan detai-detail lengkap dari semua komponen,
panjang serta ukuran las, jumlah serta ukuran baut-baut serta detail-detail
lain yang lazim diperlukan untuk pabrikasi.
6)Ukuran-ukuran.
7)Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
82
Pasal 3
Pekerjaan Pondasi dan Beton
1.
Pekerjaan Pondasi
83
2.
Pekerjaan Beton
2)
2)
3)
2.3. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan ini disyaratkan menggunakan mutu
beton K 250.
2.4. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan ini disyaratkan menggunakan mesin
molen dan pemadatan beton pada waktu pengecoran harus dilakukan secra
sempurna menggunakan vibrator sehingga hasil pengecoran tidak ada yang
keropos.
2.5. Pengangkutan dan Pengadukan
84
Waktu pengangkutan harus diperhatikan sehingga waktu antara pengadukan
dan pengecoran tidak lebih dari satu jam. Dengan demikian perbedaan waktu
antara pengadukan dan pengecoran tidak terlalu boleh terlalu lama.
2.6. Untuk bidang-bidang yang vertikal, ketinggian beton yang akan dicor
maksimum 150 cm.
2.7. Pengecoran beton
1)
2)
3)
Beton yang tidak dapat dipakai atau mengeras, Kotoran-kotoran beton itu
harus disingkirkan.
4)
Cetakan
yang
akan
dipakai
dibuat
sedemikian
rupa
sehingga
3)
= 48 jam
b.
= 7 hari
c.
= 21 hari
85
Dengan pertimbangan lain cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan
Kontraktor
2.9. Pembesian
1)
Bahan material ukuran dan ukuran batang semua baja tulangan harus
baru dengan mutu baja U 24 sesuai dengan SI untuk beton dan harus
disetujui oleh Kontraktor.Diameter tulangan baja beton harus sesuai
dengan gambar bila kemudian karena keadaan lapangan harus diadakan
penggantian / penyesuaian diameter terlebih dahulu harus disetujui oleh
Kontraktor.
2)
3)
4)
a.
Footpelat.
b.
Kolom konstruksi.
c.
Sloof.
d.
Balok.
b.
Kolom Praktis
= 15 x 15 cm
Tulangan
= 4 10 mm
Beugel
= 6 - 15 cm
Kolom utama
= 25 x 50 cm
86
c.
d.
e.
f.
Tulangan
= 10 22 mm
Beugel
= 10 - 15 cm
Balok induk
= 25 x 50 cm
Tulangan
= 10 - 15 cm
Beugel
= 10 - 15 cm
Balok anak
= 25 x 40 cm
Tulangan
= 7 22 mm
Beugel
= 10 - 15 cm
Sloof
= 15 x 20 cm
Tulangan
= 4 10 mm
Beugel
= 6 - 15 cm
Balok Kopel
= 25 x 50 cm
Tulangan
= 6 22 mm
Beugel
= 10 - 15 cm
2)
3)
4)
5)
87
1)
2)
Neut beton.
3)
Portland Cemen
2)
Pasir beton
3)
4)
5)
Besi Beton
6)
2)
Kualitas pekerjaan.
3)
4)
Pembesian
Pembuatan tulangan untuk batang-batang yang lurus atau dibengkokkan,
sambungan dan kait-kait dan pembuatan sengkang-sengkang harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantung pada PBI-1971 dan SK.SNI.T.T15.1991-03.
5)
88
tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Pimpinan
Proyek/Kontraktor.
6)
Pengecoran beton.
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya, bebas dari kotorankotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
89
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
16)
17)
18)
19)
20)
Contoh Bahan.
21)
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contohcontoh material : besi, koral / split, pasir, PC untuk mendapat persetujuan
dari Kontraktor Kontraktor.
22)
23)
24)
25)
Beberapa bahan tertentu harus masih dalam kotak / kemasan aslinya yang
masih tersegel dan berlabel pabriknya.
26)
27)
90
28)
29)
30)
Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x
24 jam setelah pengecoran.
31)
32)
Pasal 4
Pekerjaan Lantai
1.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang baik.
2)
Pekerjaan sub lantai beton ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar sebagai dasar dari lantai finishing keramik.
Sub lantai menggunakan lantai kerja Patlaan Bata dengan pengisi antar
bata pasir halus.
2)
91
3)
4)
Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas akan tetapi
dibutuhkan untuk menyelesaikan/ penggantian dalam pekerjaan ini harus
baru, kualitas terbaik dari sejenisnya dan harus disetujui oleh Kontraktor.
Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, tanah yang akan di-sub
lantai harus dipadatkan sehingga terdapat permukaan yang rata dan untuk
memperoleh daya dukung tanah yang maksimal, dipergunakan alat
timbris.
2)
Pasir urug dibawah lantai diisyaratkan harus keras, bersih dan bebas
alkali, asam maupun bahan organik lainnya. Tebal yang diisyaratkan 10
cm atau setebal sesuai dengan gambar dan disiram dengan air kemudian
ditimbris untuk memperoleh kepadatan yang maksimal.
3)
4)
Untuk pasangan diatas plat beton (lantai tingkat) diberi lapisan plester
(screed) campuran 1 PC : 3 pasir setebal 3 cm dengan memperhatikan
kemiringan lantai. Sub lantai dari rabat beton dilakukan pemerataan
sehingga benar-benar rata dengan kemiringan lantai yang diisyaratkan.
5)
Contoh bahan
Sebelum dilakukan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contohcontoh material, untuk mendapatkan persetujuan dari Pimpinan Proyek/
Kontraktor. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pimpinan Proyek/
Kontraktor akan dipakai sebagai standard pedoman untuk memeriksa
atau menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site. Kontraktor
diwajibkan membuat tempat penyimpanan yang telah disetujui oleh
Kontraktor.
6)
92
Material/bahan yang harus didatangkan ketempat pekerjaan harus
berkualitas baik dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu masih dalam
kantong/kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup kering tidak
lembab dan bersih, sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
7)
2.
2)
: Keramik lantai
Ukuran
: 30 x 30,
Merk
:Atas persetujuan
Ketebalan
:Minimum 0.8 cm
Daya serap
: Max 1%
Kekerasan
93
Kekuatan tekanan
Mutu
Chimical Resistance
Warna
:Ditentukan kemudian
2)
Sebelum dipasang tegel keramik terlebih dahulu diberi lapisan pasir halus
setebal 3 cm diatas beton tumbuk/ rabat beton, namun terlebih dahulu
rabat beton dan plat lantai disiram dengan air hingga jenuh, kemudian
dilanjutkan dengan bubuk PC yang langsung ditempelkan pada keramik
tersebut.
3)
4)
b.
94
1)
2)
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
3)
4)
5)
6)
Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk akan diambil oleh
Pimpinan Proyek/ Kontraktor.
7)
8)
Alas dari lantai keramik adalah lantai beton tumbuk dengan ketebalan 5
cm sesuai dengan gambar.
9)
10)
11)
12)
95
bahan pengisi berwarna/grout semen berwarna, warna sesuai petunjuk
dari Kontraktor.
13)
14)
15)
Contoh bahan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus memberikan contohcontoh
material,
keramik
untuk
mendapatkan
persetujuan
dari
17)
96
diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas
pekerjaan.
Pasal 5
Pekerjaan Dinding
1. Plesteran Dinding
1.1.
Lingkup Pekerjaan
1)
2)
1.2.
Syarat-syarat Pelaksanaan
1)
2)
Pasangan bata yang selesai harus terus menerus dibasahi selama 14 hari.
Untuk itu plesteran transraam dilakukan pada kedua sisi luar dan dalam.
3)
4)
5)
97
6)
7)
8)
9)
Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 2
cm, kecuali ditetapkan lain.
10)
Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar, maupun tegak
lurus.
11)
12)
Untuk bidang yang kedap air/pasangan dinding batu bata yang dekat
dengan tanah (diatas sloof), semua pasangan dinding batu bata yang
dekat dengan tanah (diatas sloof), semua pasangan dinding batu bata
diberi transram dengan adukan 1 PC : 3 ps dengan ketinggian 30 cm dari
permukaan lantai dan 150 cm permukaan lantai untuk kamar mandi,
WC/Toilet dan daerah basah lainnya (dapur, pantry).
13)
Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata,
tidak tegak lurus, bengkok adanya pecahan atau retak, keropos, maka
bagian tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki oleh Kontraktor.
14)
15)
98
16)
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contohcontoh material untuk mendapatkan persetujuan dari Pimpinan
Proyek/Kontraktor.
17)
18)
19)
20)
21)
22)
Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak, hilang,
Kontraktor
diharuskan
mengganti
dengan
persetujuan
Pimpinan
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
alat-alat bantu, dan alat-alat angkut yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan plesteran ini sesuai dengan gambar dan uraian lokasi yang telah
ditentukan, antara lain beton plat, balok sesuai tanggal dan yang lainnya yang
tidak terlindung (expose) baik exterior/interior. Untuk finishing beton
expose,
sebelum
diperhalus/afwerking
permukaan
beton
perlu
99
2.2.
Persyaratan Bahan
1) Bahan plester ini adalah Portland Cemen pasir dan air dengan
perbandingan 1 PC : 4 pasir.
2) Portland Cement, pasir dan air.
Pasal 6
Pekerjaan Langit-Langit
1. Langit-langit Gypsum dan Kalsiboard
1.1.
Lingkup Pekerjaan
1)
2)
3)
4)
5)
1.2.
Persyaratan Bahan
1)
2)
3)
Tepi, sudut tiap potongan setelah pemotongan adalah harus rapi dan
lurus.
100
4)
5)
6)
1.3.
1)
2)
3)
Pasal 7
Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
1.
Pekerjaan Kouen
2)
3)
101
4)
5)
6)
1.2.
Persyaratan Bahan
1)
2)
3)
1.3.
Syarat-syarat Pelaksanaan
1)
2)
3)
4)
Kusen yang akan dipasang bahan finishing harus rata dan di waterpass.
5)
Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi. Kontraktor
wajib menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk bagian detail
tertentu pada Kontraktor untuk persetujuan.
6)
102
7)
8)
Pasal 8
Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Pekerjaan Instalasi Listrik
1.1.
2)
3)
instalasi-instalasi
lainnya
termasuk
pengurusan
1.2.
Umum
103
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam
ukuran dan type yang sesuai dengan gambar rencana (NYA,NYM,NYY),
kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standar SII atau
SPLN. Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus dites dengan
pengujian-pengujian sebagai berikut :
a. Test insulasi
b. Test kotinuitas
c. Test pantahan
2)
Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus
memenuhi peraturan PUIL/ LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan
harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan
jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6 mm2 ke atas haruslah terbuat
secara dipilin (stranded), instalasi ini tidak boleh memakai kabel
dengan penampang lebih kecil dari 2.5 mm2.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari tipe :
NYFGBY.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan,
beton dll) harus berada didalam conduit PVC class AW yang
disesuaikan dengan ukurannya, EGA kabel trech dan harus diklem.
b. Splice/ Pencabangan
104
Tidak
diperkenankan
adanya
splice,
pencabangan
ataupun
Penyambungan
kabel
tembaga
harus
mempergunakan
105
timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus dari
ukuran yang sesuai.
2)
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal blok harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang
ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja dan unsur teknis
komponen lampu itu sendiri.
3)
4)
Box terbuat dari plat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar tahan karat,
kemudian difinish dengan cat akhir oven warna putih.
5)
Ballast harus jenis 1 Low Ballast dan harus juga digunakan single lamp
ballast (satu ballast untuk satu lampu flourentscent).
6)
Armature lampu down light terdiri dari dudukan dimana dudukan harus
dari bahan allumunium silicon alloy atau dari moulded plastic. Lubanglubang ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk
mencegah masuknya serangga.
2.2.
Saklar Dinding
Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe rocker dengan
rating 250 volt, 10 ampere, singgle gang, double gangs atau saklar hotel.
2.3.
106
1)
Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari
35 mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
2)
Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada junction box dengan
menggunakan baut atau ditanamkan dalam dinding.
2.4.
Kabel Instansi
1)
Pada umumnya kabel instansi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM).
Kabel harus mempunyai penampang minimal 2.5 mm2.
2)
2.5.
a. Fasa 1
: Merah
b. Fasa 2
: Kuning
c. Fasa 3
: Hitam
d. Netral
: Biru
e. Tanda (ground)
: Hijau-kuning
Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC klas
AW atau GIP.
2)
Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus
sesuai satu dengan yang lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter.
3)
2.6.
Testing / Pengujian.
Testing dilakukan dengan disaksikan oleh Kontraktor yang di syahkan oleh
lembaga yang berwenang, pengujian tersebut meliputi :
1)
2)
3)
4)
Tes kontinuitas
107
Kotak Zekring berisi beberapa group zekring, tergantung dari fase yang ada.
2.8. Persyaratan-persyaratan lain :
1)
2)
3)
4)
5)
Pasal 9
Pekerjaan Tanah
1. Galian Tanah untuk Pondasi Bangunan
1.1 Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau
samapai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang
baik, dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk.
1.2
1.3
Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbun harus diangkat langsung
ketempat yang direncanakan yang disetujui Kontraktor. Sedangkan hasil galian
yang tidak dapat dipaki untuk penimbunan harus disingkirkan ketempat yang
disetujui Kontraktor
Pasal 10
Pekerjaan Pengecatan
1.
Cat Tembok
Pengecatan dengan cat tembok digunakan untuk bidang-bidang
108
a) Tembok dalam dan luar bangunan termasuk kolom-kolom beton.
b) Plafond Gypsum datar untuk semua ruangan kecuali ruang theater.
Pasal 11
Pekerjaan Waterproofing
Spesifikasi ini mencakup waterproofing membrane non exposed.
Metode pelaksanaan:
1. Kebersihan lokasi harus bersih dan rata /halus
2. Lokasi dibersihkan terlebih dahulu dari debu, pasir, bekas adukan semen, tanah,
oli dan kerikil
3. Pemasngan plamir lokasi yang sudah dibersihkan
4. Pengeringan plamir untuk lokasi terbuka 2-3 jam dan lokasi tertutup 3-5 jam
5. Pemasangan waterproofing membrane dengan cara di bakar (torch on) dan
penyusunan overlapping denagan jarak 5 cm (lajur perlajut)
6. Waterproofing membrane torch - on harus di pasang sesuai instruksi dari pabrik
dan spesifikasi tertulis oleh aplikator yang telah berpengalaman dalam
bidangnya dan disetujui oleh perusahaan yang sudah di tunjuk sebagai
applicator
Pasal 12
Pekerjaan Lain-Lain
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1.
Pekerjaan taman
2.
3.
Pemertaan tanah sisa galian, pembersihan sisa adukan setempat seperti semen
pasir yang sudah mngeras dan dibuat pada tempat yang ditentukan
pengawas/Kontraktor.
4.
Pekerjaan lainnya yang perlu dikerjakan agar pada waktu penyerahan pekerjaan
keseluruhan tidak ada lagi pos-pos pekerjaan yang belum rapi atau bersih.
109
BAB IV
PENUTUP
Apabila di dalam RKS ini tidak tercantum uraian, pengaturan dan ketentuan,
yang merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan akan dijelaskan
pada pelaksanaan pekerjaan dan semua tambahan atas yang ditanda tangani Gugus
tugas pengadaan Barang/Jasa dan merupakan pedoman dalam proses pelaksanaan
berikutnya.