Anda di halaman 1dari 28

Definisi Hipotesis

Macam Kekeliruan
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

- Alternatif Hipotesis dalam Menentukan Daerah


Kritis
- Menguji Rata-rata (Uji Dua Pihak)
- Menguji Rata-rata (Uji Satu Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Dua
Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua rata-rata (Uji Satu
Pihak)

HIPOTESIS
 Perumusan sementara mengenai suatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal itu yang dituntut


untuk melakukan pengecekannya

 MACAM KEKELIRUAN

keputusan

Ho benar

Ho salah

Terima Ho

Tepat

Salah jenis II ()

Tolak Ho

Salah jenis I ()

tepat

Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji


hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal sesungguhnya Ho itu benar.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar
Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal sesungguhnya Ho itu salah.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg salah

MACAM KEKELIRUAN
 Kekeliruan jenis I: adalah menolak hipotesis yang
seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan , :
peluang membuat kekeliruan Jenis I disebut juga
taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata ( = 0,01 atau
= 0,05 )
 Membacanya:
 = 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari tiap
100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang
seharusnya diterima. Atau kira-kira 96% yakin
bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang
salahnya/kekeliruan sebesar 5%

 Kekeliruan jenis II: adalah menerima hipotesis yang

seharusnya ditolak, dinamakan kekeliruan , :


peluang membuat kekeliruan jenis II

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS


 RUMUSKAN Ho YG SESUAI
 RUMUSKAN HIPOTESIS TANDINGANNYA (H1) YG





SESUAI
PILIH TARAF NYATA PENGUJIAN SEBESAR
PILIH UJI STATISTIK YG SESUAI DAN TENTUKAN
DAERAH KRITISNYA
HITUNG NILAI STATISTIK DR CONTOH ACAK
BERUKURAN n
BUAT KEPUTUSAN: TOLAK Ho JIKA STATISTIK
MEMPUNYAI NILAI DALAM DAERAH KRITIS, SELAIN
ITU TERIMA Ho

PENGUJIAN HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA


PENGUJIAN DUA ARAH
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI,
MAKA DAPAT DIBUAT PERUMUSAN HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT:
Ho : u = uo
H1
: u uo
PENGUJIAN SATU ARAH
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI
DENGAN MELIHAT SATU SISI SAJA
Ho : u <= uo

Versus

Ho : u > uo

Ho : u >= uo

Versus

Ho : u < uo

 Hipotesis lambangnya H atau Ho


 Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
 Pasangan H melawan A , menentukan kriteria
pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan
daerah penolakan hipotesis
 Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah
kritis
 Kalau yang diuji itu parameter (dalam
penggunaannya nanti dapat berarti rata-rata = ,
simpangan baku = , proporsi = dll) maka akan
terdapat hal-hal sbb:

PENGUJIAN PARAMETER
a. Hipotesis mengandung pengertian sama
1. H : = 0
2. H : = 0
A : = 1
A : 0
3. H : = 0
4. H : = 0
A : > 0
A : < 0
 Dengan 0 dan 1 adalah dua harga yang

diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan


pengujian sederhana lawan sederhana,
sedangkan lainnya pengujian sederhana
lawan komposit

Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah


kritis masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada tiap
ujung adalah . Karena adanya dua daerah penolakan ini, maka
pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak

Kriteria yang didapat : terima hipotesis H jika harga statistik yang


dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak

Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih


besar
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah .
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan

Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan


sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H

Untuk alternatif A yang mempunyai perumusan


lebih kecil
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah . Karena
adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan
uji satu pihak yaitu pihak kiri

Daerah

H
Luas = penolakan
(daerah kritis)

Daerah penerimaan
H

Kriteria yang digunakan : terima H jika statistik yang dihitung


berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dalam hal
lainnya ditolak

1. DIKETAHUI
 Untuk Hipotesis :

H : = 0
A : 0

 RUMUS

Z =

x o

 Ho diterima jika z1/2(1-) < z < z1/2(1-)


 Ho ditolak dalam hal lainnya

A. UJI PIHAK KANAN


1. DIKETAHUI

RUMUS UMUM

: H : 0
A : >0

KRITERIA

:Tolak H jika Z Z 0,5-


Terima H jika sebaliknya

 RUMUS UMUM : H : 1 = 2

A : 1 2

A. 1 = 2 =
 RUMUS STATISTIK

dan diketahui
x1 x 2

Z =

1
1
+
n1
n2

 KRITERIA : Terima H jika Z1/2(1- )<Z<Z1/2(1- )

Tolak H jika sebaliknya

B. 1 = 2 = tetapi tidak diketahui


x x

 RUMUS STATISTIK

t=

1
1
+
n1 n 2

 KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2 < t < t1-1/2

Tolak H jika sebaliknya

C. 1 2 dan kedua-duanya tidak

 RUMUS STATISTIK :

 KRITERIA :

Terima H jika

diketahui

x1 x 2

t =
( s1

n1

) + (s2

n2

w1t1 + w2t2 1 w1t1 + w2t2

t
w1 + w2
w1w2

Tolak H jika sebaliknya

d. Observasi berpasangan
 RUMUS UMUM : H : B = 0

A:B0
 RUMUS STATISTIK

:
t =

B
S

 KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2 < t < t1-1/2

Tolak H jika sebaliknya

a. Rumus umum untuk UJI PIHAK KANAN


 Bila 1 = 2, maka

rumus

H : 1 = 2
A : 1 2
Kriteria terima H jika t < t1-
tolak H jika t t1-
1 w1t1 + w2t2
 Bila 1 2, maka
t
w1 + w2
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya

b. Rumus umum untuk UJI PIHAK


KIRI
 Bila 1 = 2, maka

rumus
Kriteria
 Bila 1 2, maka

Kriteria

H : 1 2
A : 1 < 2
tolak H jika t - t1-
terima H jika t > - t1-
t1

( w1t1 + w 2 t 2 )
w1 + w 2

tolak H jika
terima H jika sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai