Value-for-Money-Audit N
Value-for-Money-Audit N
KELOMPOK 10 :
ARIF MUNANDAR
(F1316020)
RANI RAHARDINA
(F1316082)
YURIKA PRASTIKA S.
(F1316110)
organisasi
dalam
mengelola
sistem
informasi,
prosedur
b.
Melakukan pengadaan SDM, mutu & jumlah sesuai kebutuhan pada biaya terendah
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Pada audit ekonomi & efisiensi, ukuran output idealnya dispesifikasikan oleh organisasi
yang bersangutan & ukuran tersebut digunakan untuk mengukur kinerja manajer.
Auditor harus mampu menilai apakah output telah dihasilkan dengan biaya yang lebih
rendah atau apakah biaya yang terjadi dapat menghasilkan output yang lebih besar.
Untuk mengetahui apakah organisasi menghasilkan output yang optimal dengan sumber
daya yang dimilikinya, auditor dapat membandingkan output yang telah dicapai pada
periode yang bersangkutan dengan:
Menilai tujuan program (baru/sedang berjalan) apakah sudah memadai & tepat;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Menilai apakah SPM sudah cukup memadai untuk mengukur, melaporkan, &
memantau tingkat efektivitas program;
j.
Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah & dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program.
2.
3. Performance Review
Pekerjaan yang dilakukan untuk menilai secara obyektif VFM yang dicapai oleh klien
& membandingkannya dengan kriteria (pembanding) yang valid.
Penilaian terhadap kinerja klien dapat dilakukan dengan membandingkan hasil yang
dicapai dengan kinerja masa Ialu, target yang ditetapkan sebelumnya atau kinerja
organisasi sejenis lainnya.
Prasyarat pelaksanaan proses audit kinerja pada organisasi sektor publik:
1.
2.
Hubungan akuntanbilitas antara auditee (subordinate) & audit recipent (otoritas yang
lebih tinggi)
3.
4.
Pengujian & evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi tanggung jawab auditee
oleh auditor untuk audit recipent.
Auditor sebagai pihak pertama memegang peran utama dalam audit kinerja karena:
1.
dapat mengakses informasi keuangan & informasi manajemen dari organisasi yang
diaudit,
2.
Auditee sebagai pihak kedua terdiri dari manajemen atau pekerja organisasi yang
bertanggungjawab kepada recipent.
Recipent mrp pihak ke-3 yg menerima laporan yg terdiri dr bbrp kelompok al: tingkatan
yg lebih tinggi dlm organisasi yg sama, dewan komisaris, stockholder, masy, & investor
scr individual/kelompok.
Untuk menjadi profesional auditor sektor publik diperlukan beberapa syarat:
1. Seorang auditor harus telah diakui dapat melakukan pemeriksaan (audit);
a. Mempunyai pemahaman tentang akun yang ada, sesuai dengan peraturan yang
berlaku serta mentaati perundangan.
b. Auditor telah diakui kemampuannya dalam melakukan praktik audit.
c. Auditor harus dapat memahami apakah klien telah memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki secara ekonomis, efisien, & efektif.
2. Seorang auditor harus mematuhi kode etik yang berlaku.
3. Seorang auditor harus dapat melakukan audit dengan bertggungjawab, karena
terdorong oleh kesadaran bahwa audit yang akan dilaksanakannya pada organisasi
sektor publik, terutama untuk memenuhi kepentingan masyrarakat
Dua prosedur utama praktik auditing terhadap kinerja organisasi secara komprehensif:
2.
3.
4.
Pelaksanaan diawasi & dievaluasi secara reguler dengan kriteria memadai sehingga
varian dapat dideteksi & dikoreksi tepat pada waktunya.
Special Studies
Telaah yang diarahkan untuk mencapai kesesuaian terhadap spesifikasi tertentu sesuai
dengan permintaan.
Contoh special studies mungkin dilaksanakan untuk:
1. Penelitian tentang dugaan terjadinya kesalahan/kecurangan,
2. Menilai kecukupan pengendalian internal dalam SIM atau SIA yang diterapkan,
3. Konsultasi menjadi berkaitan dengan masalah keuangan khusus atau kinerja,
4. Mengevaluasi penggunaan dana untuk kegiatan investasi yang mungkin berpengaruh
terhadap operasi organisasi di masa yang akan datang.
Standar Audit Pemerintahan (SAP) Tahun 1995
Pedoman audit kinerja terhadap lembaga pemerintahan di Indonesia adalah SAP yang
dikeluarkan BPK tahun 1995.
SAP merupakan standar melakukan audit atas kegiatan pemerintah meliputi pelaksanaan
APBN/APBD, pelaksanaan anggaran tahunan BUMN/BUMD, serta kegiatan yayasan
yang didirikan oleh pemerintah, BUMN/BUMD atau badan hukum lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan keuangan negara atau yang menerima bantuan
pemerintah.
Standar audit kinerja terhadap lembaga pemerintah menurut SAP adalah:
1. Standar Umum
a. Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki
kecakapan profesional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.
2.
Ketepatan Waktu. menerbitkan laporan yang dapat digunakan secara tepat waktu
oleh manajemen & pihak lain yang berkepentingan.
3.
terhadap
peraturan
perundangan
&
penyalahgunaan
wewenang
g. Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan melanggar/melawan
hukum
h. Pengendalian manajemen
i. Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab
j. Hasil/prestasi kerja yang patut dihargai
Penyajian Laporan, lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas & ringkas
sepanjang hal ini dimungkinkan.
5.
2. Ketetapan No. XI/MPR/1 998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih & Bebas
KKN, maka peran & fungsi pengawasan & pemeriksaan menjadi sangat strategis.
Tap MPR tersebut menggariskan bahwa perlu untuk "memberdayakan pengawasan oleh
lembaga negara, politik & kemasyarakatan & meningkatkan keterbukaan pemerintah
dalam pengelolaan keuangan negara untuk menghilangkan KKN"
Untuk meningkatkan pengawasan & pemeriksaan dalam rangka memberantas praktik
KKN, pemerintah bersama DPR kemudian mengesahkan UU 28/1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih & Bebas dari KKN.
Reposisi Lembaga Pemeriksa
Keleluasaan pemda dalam pengelolaan keuangan daerah memungkinkan terjadi
perpindahan penyelewengan & KKN dari pusat ke daerah, sehingga perlu optimalisasi
fungsi pengawasan oleh DPRD.
Kelemahan audit pemerintahan di Indonesia:
1. Kelemahan yang bersifat inherent, yaitu
a. tak tersedianya performance indicator yang memadai untuk mengukur kinerja
pemda karena output berupa pelayanan publik yang tak mudah diukur
b. belum adanya Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah yang baku
2. Kelemahan bersifat structural, yaitu terkait dengan masalah struktur lembaga
pemeriksa pemerintah pusat & daerah di Indonesia.
Permasalahan: banyaknya