: RESSA FELINDA
NPM
: 1502090172
JURUSAN SYARIAH
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH
KELAS B
LAPORAN OBSERVASI
HUKUM RUJU YANG TERJADI DI DESA BUMIEMAS (DUSUN
II)
TAHUN 2016
Nama Mahasiswa
: Ressa Felinda
NPM
: 1502090172
Prodi
: Hesy
Kelas
:B
Tempat Observasi
Waktu Pelaksanaan
Jumat-Sabtu
25-26
November
2016
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Mahasiswa
Ressa Felinda
NPM. 1502090172
agama
Islam,
pelaksanaan
pernikahan
memiliki
mengenal,
mengetahui
bagaimana
agamanya,
dasar
untuk
menerima
atau
meminang
dengan
terpaksa
tersebut.
Bisa
jadi
yang
keadaan
senang
maupun
susah.
Namun,
kasus
penulis
mengadakan
observasi dengan
B. Pembahasan
Mengenai pembahasan yang dipaparkan di sini, adalah
seputar pengertian rujuk dan hukum rujuk.
1. Pengertian Rujuk
Secara lughawi ruju atau rajah berarti kembali.
Sedangkan definisinya menurut al-Mahalli ialah kembali
ke dalam hubungan perkawinan dari cerai yang bukan
bain, selama dalam masa iddah.1
Sebagaimana perkawinan itu adalah suatu perbuatan yang
disuruh
oleh
agama,
maka
ruju
setelah
terjadinya
Artinya: Dan apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu
mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka
dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan
cara yang ma'ruf (pula).
Di Desa Bumiemas Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur, tepatnya di Dusun Balongrejo, penulis
melakukan observasi dengan Bapak Suwadi dan Ibu Sukeri
yang pernah bercerai namun rujuk kembali. Observasi
dilaksanakan
untuk
melihat
bagaimana
masyarakat
sedabgka
dia
telah
digauli
selama
dalam
Artinya: apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya,
Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah
mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang
saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu
tegakkan kesaksian itu karena Allah.
Rujuk yang terjadi antara Bapak Suwadi dengan Ibu
Sukeri dilaksanakan tanpa adanya saksi. Rujuk dilakukan
antara dua orang saja dengan alasan pribadi. Kebanyakan
masyarakat Desa Bumiemas bermahzab Syafii, maka
dengan
hal
mendatangkan
ini,
sesuai
saksi
saat
dengan
ketentuan,
pelaksanaan
rujuk
maka
tidak
diwajibkan.
Berdasarkan pendapat yang mensyaratkan adanya
saksi dalam ruju itu, maka ucapan ruju tidak boleh
menggunakan lafaz kinayah, karena penggunaan lafaz
kinayah memerlukan adanya niat, sedangkan saksi yang
hadir tidak akan tahu niat dalam hati itu.2
Pendapat lain yang berlaku di kalangan jumhur
ulama, ruju itu tidak perlu dipersaksikan, karena ruju itu
2 Ibid., hal. 146
di
atas
bukanlah
untuk
wajib.
Berdasarkan
ditalak,
terus
putus
pertalian
antara
keduanya.
2) Istri yang tertentu. Kalau suami yang menalak
beberapa istrinya, kemudian ia ruju kepada salah
seorang dari mereka dengan tidak ditentukan siapa
yang dirujukkan, rujuknya itu tidak sah.
b. Suami. Rujuk itu dilakukan oleh suami atas kehendaknya
sendiri artinya bukan dipaksa.
c. Saksi. Para ulama berselisih paham, apakah saksi itu
wajib menjadi rukun atau sunnat. Sebagian mengatakan
wajib, sedangkan yang lain mengatakan tidak wajib,
melainkan sunat.
d. Sighat (lafadz). Sighat ada dua, yaitu:
1) Terang-terangan, misalnya dikatakan, Saya kembali
kepada istri saya, atau Saya rujuk kepadamu.
2) Melalui sindiran, misalnya Saya pegang engkau,
atau menikah engkau, dan sebagainya.
3) Dengan perbuatan: Ada ikhtilaf di kalangan ulama
atas hukum rujuk dengan perbuatan.3
3 Beni Ahmad Saebani. Fiqh Munakahat. (Bandung: Pustaka Setia,
2001)., hal. 102
masih
berada
mempertimbangkan
dalam
masa
persetujuan
istri,
iddah,
tanpa
berdasarkan
firman Allah:
Artinya: Dan suami-suami mereka lebih berhak meruju
mereka (istri-istri) dalam masa menanti (Iddah) itu. (QS.
al-Baqarah: 228)
Fuqaha juga sependapat bahwa sesudah terjadinya
pergaulan (campur) terhadap istri merupakan syarat
talak raji. Namun mereka berbeda pendapat tentang
saksi, apakah menjadi syarat sahnya ruju atau tidak,
dan mereka juga berbeda pendapat, apakah ruju dapat
disahkan dengan pergaulan (campur).4
4 Abdul Rahman Ghozali. Fiqh Munakahat. (Jakarta: Kencana, 2003).,
hal. 290
mengakibatkan
halalnya
penggaulan,
karena
bahwa
untuk
perkawinan
ini
tidak
Rifaah
menceraikan
istrinya,
Kemudian
Abdurrahman
berpaling
Maka
Rifaah
(suaminya
yang
kaitan
ini
fuqaha
berselisih
pendapat
seorang
perempuan
dengan
syarat
dan
tidak
berakibat
halalnya
perempuan
bahwa
pernikahan
tersebut
fuqaha
lain
berpendapat
bahwa
C. Kesimpulan
Secara
lughawi
ruju
atau
rajah
berarti
kembali.
Desa
Bumiemas
yang
pernah
melaksanakan
karena
memang
notabene
bermahzab
masyarakat
Syafii
yang
Desa
Bumiemas
menjelaskan
LAMPIRAN
bahwa