Anda di halaman 1dari 2

Prosedur Tetap

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

No. Dokumen
Tanggal Terbit

SPO PRE ANESTESI


No. Revisi
Halaman
Ditetapkan
Direktur utama

Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesi


dan atau perawat anestesi di kamar operasi pada pasien yang
akan menjalani pembedahan.
1. Menentukan kondisi medis pasien termasuk status fisik
ASA sebelum dilakukan tindakan anesthesia dan sedasi
2. Merencanakan pengelolaan anesthesia dan sedasi sesuai
dengan kondisi pasien dan rencana pembedahan
3. Mempersiapkan pasien dalam kondisi optimal pada saat
menjalani tindakan anesthesia, sedasi, ataupun
pembedahan.
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992
tentang kesehatan
2. keputusan menteri Kesehatan RI No.
779/Menkes/SK/VII/2008 tentang standar pelayanan
anestesi di Rumah Sakit
1. Setiap pasien yang akan menjalani anesthesia dan sedasi
harus dilakukan penilain praanestesi
2. Penilaian praanestesia dilakukan oleh dokter spesialis
anesthesia setelah menerima konsultasi atau jadwal
tindakan yang membutuhkan anesthesia dan sedasi.
3. Pasien sebelum dilakukan konsultasi preanestesi, diarahkan
untuk dilakukan rekam jantung dan cek laboratorium (Hb,
Ht)
4. Pasien atau keluarga pasien sebelumnya diminta untuk
mempelajari dan mengisi formulir praanestesia dengan
dibantu oleh perawat, yang berisi antara lain:
a) Identitas pasien.
b) Riwayat kebiasaan, obat-obatan yang sedang
dikonsumsi, riwayat alergi, keluarga, penyakit pasien,
operasi dan riwayat anesthesia sebelumnya
5. Dokter anesthesia mempelajari rekam medis dan formulir
praanestesia yang telah diisi oleh pasien atau keluarga serta
hasil konsultasi yang tersedia terkait dengan resiko penyulit
dan rencana tindakan anesthesia dan sedasi yang akan
dilakukan.
6. Dokter anesthesia melakukan penilaian praanestesia
berdasarkan formulir.

TINDAKAN OPERASI MOW (MEDIS OPERASI WANITA)


No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Direktur Utama
Pengertian

Tujuan

Tindakan MOW adalah tindakan penutupan terhadap kedua


saluran telur kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak
dapat melewati saluran telur, dengan demikian sel telur tidak
dapat bertemu dengan sperma laki laki sehingga tidak terjadi
kehamilan.
Untuk membatasi kehamilan pada wanita dan menjalankan
program pemerintah mengenai dua anak cukup.

kebijakan
Prosedur
.1
.2
.3
.3
.3

1. Persiapan:
Set MOW
Set linen, mesin diatermi dan couter
mesin penghisap dan selang
Pisau no. 11 dan benang sesuai protocol dokter
transparandressing yang kecil
2. pelaksanaan
.1 pastikan bahwa pasien adalah benar pasien yang akan
dilakukan prosedur ini dengan memeriksa ulang
identitas pasien, persiapan operasi dan informed
consent.
.1 masukan pasien ke kamar operasi, siapkan untuk
pembiusan
.1 pasang plat couter dan pengikat kaki
.1 tim operasi cuci tangan
.1 memakai jas operasi dan sarung tangan steril
.1 siapkan instrument diatas meja mayo,

Anda mungkin juga menyukai

  • Bendungan ASI
    Bendungan ASI
    Dokumen4 halaman
    Bendungan ASI
    Dewa Lensun Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • Askeb Mastitis
    Askeb Mastitis
    Dokumen4 halaman
    Askeb Mastitis
    Dewa Lensun Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • Menimbang
    Menimbang
    Dokumen17 halaman
    Menimbang
    Dewa Lensun Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • Bab I - Ii
    Bab I - Ii
    Dokumen16 halaman
    Bab I - Ii
    Dewa Lensun Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • Btcls
    Btcls
    Dokumen12 halaman
    Btcls
    Dewa Lensun Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • Naskah Drama 2
    Naskah Drama 2
    Dokumen2 halaman
    Naskah Drama 2
    Dewa Lensun Ibrahim
    Belum ada peringkat