Desember 2012
Audio
Video
Web
Lentur pada
balok
(1) Analisa
kapasitas
penampang
balok
bertulangan
rangkap
Gambar
Dapat
menghitung
kapasitas
penampang
suatu balok
persegi beton
bertulang dan
menentukan MR
dan Mn
penampang
balok
bertulangan
tekan dan tarik
(bertulangan
rangkap)
Media ajar
Presentasi
Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator
Topik
(pokok,
subpokok,
bahasan,
alokasi
waktu
Teks
Pertemuan ke
Metode
Evaluasi
dan
Penilaian
Tugas:
Menghitung
kapasitas
penampang
balok
persegi
beton
bertulang
bertulangan
rangkap
Metode
Ajar
(STAR)
Active
learning,
Problem
based
learning
Aktivitas
Mahasiswa
(1) Baca
bahan ajar
sebelum
kuliah
(2) Mencatat
penjelasan
contoh kasus
serta
penyelesaiann
ya
(3)
Mengerjakan
tugas yang
diberikan
Aktivitas
Dosen/Nama
Pengajar
(1)
Menjelaskan
materi kuliah
di depan kelas
(2)
memberikan
contoh kasus
dan
penyelesaiann
ya
(3) Memberi
tugas untuk
dikerjakan
Pengajar:
Dian Sestining
Ayu
Sumber
Ajar
Pustaka a,
b, c, d, e
II. 3.
Regangan dan tegangan yang terjadi ketika tercapai kondisi ultimit (balok
mencapai kegagalan struktur) dengan menganggap terjadi kompatibilitas
regangan yang terjadi antara beton dan baja tulangan.
Dengan notasi sebagai berikut:
fs
fs
= lebar balok
As
As
fs
fs
fc
Cs
Cc
Es
resultangaya
tegangan ekivalen
dalam
tegan
diagram tegangan
diagram
regangan
tegangan
yang telah
regangan
diidealisasi
aktual menjadi bilinier
fs
fy
fs
fy
Dengan adanya idealisasi di atas maka bila regangan baja (baik tulangan
tarik maupun tekan) sudah mencapai leleh yaitu sy maka tegangan baja
menjadi fs = fy, sehingga resultan gaya pada tulangan harus diubah
menjadi:
a. gaya tekan pada tulangan tekan bila telah leleh
C s As' f y
b. gaya tarik pada tulangan tarik bila telah leleh
T As f y
Dengan adanya kondisi leleh dan tidak leleh dari tulangan tekan maupun
tulangan tarik maka ada 4 kemungkinan terjadinya kondisi ultimit pada
balok dengan tulangan ganda yaitu:
1. tulangan tarik dan tekan sudah leleh
2. tulangan tarik leleh sedangkan tulangan tekan belum
3. tulangan tarik dan tulangan tekan belum leleh
4. tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh
Keadaan di atas yang paling sering terjadi adalah keadaan 1 dan 2
sedangkan keadaan 3 jarang terjadi dan keadaan 4 hampir tidak pernah
terjadi.
Untuk berbagai kondisi dari equilibrium gaya statis maka dapat disusun
(lihat gambar) :
Cc + Cs = T
Untuk perhitungan analisa balok tulangan ganda harus melalui kondisi 1
dulu, baru setelah dicek kelelehan ternyata terjadi kondisi yang lain maka
harus beralih ke kondisi yang lain itu.
Cara pengecekan kelelehan dilakukan sebagai berikut:
a. untuk regangan tulangan tekan
's 0 ,003
a 1 d '
c d'
0 ,003
c
a
s 0 ,003
d a
d c
0 ,003 1
c
a
bila
's y
f s' f y
bila
's y
f s s Es
bila
s y
belum leleh
fs f y
bila
s y
sudah leleh
belum leleh
sudah leleh
A
a
As' f y
0 ,85 f c' b
bila salah salah satu atau keduanya ternyata belum leleh, maka harus
perhitungan tinggi blok tekan harus diulangi dengan kondisi yang sesuai.
KONDISI 2
Tulangan tarik sudah leleh sedangkan tulangan tekan belum leleh,
sehingga equlibrium gaya statis menjadi:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f y
sehingga tinggi blok tekan dihitung dengan:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f y
a 1 d '
E s As f y
a
a 1 d '
As f y
a
maka nilai a dapat dihitung dengan rumus ABC dengan memakai rumus
plusnya saja:
B B 2 4 AC
2A
dengan :
A
'
= 0 ,85 f c b
'
= As 6001 d'
As' 600 As f y
Bila asumsi salah maka harus dilakukan asumsi ulang untuk kondisi yang
sesuai.Tapi keadaan salah asumsi yang kedua jarang sekali terjadi, jadi
biasanya maksimal kesalahan asumsi hanya terjadi satu kali.
KONDISI 3
Tulangan tarik belum leleh dan tulangan tekan juga belum leleh, sehingga
equlibrium gaya statis menjadi:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f s
a 1 d '
d a
E s As 0,003 1
Es
a
a
a 1 d '
d a
As 600 1
a
a
maka nilai a dapat dihitung dengan rumus ABC dengan memakai rumus
plusnya saja:
B B 2 4 AC
2A
dengan :
A
'
= 0 ,85 f c b
'
= As 600 As 600
'
= 6001 As d' As d
Bila asumsi salah maka harus dilakukan asumsi ulang untuk kondisi 4
yang merupakan kondisi terakhir (untuk masuk ke kondisi 4 hal ini jarang
terjadi)
KONDISI 4
Tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh,
sehingga equlibrium gaya statis menjadi:
1 d a
Es
a
1 d a
a
a
dengan :
B B 2 4 AC
2A
'
= 0 ,85 f c b
'
= 6001 As d' As d
As' f y As 600
300
600
d'
50
As'
2454.369261
'
0.013635385
As
4908.738521
0.02727077
under
Es
200000
fy
400
fc'
40
0.53
10200
Cs
981747.7042
1963495.408
96.24977493
<b 0.041851827
181.6033489
e's
0.002174024
ey
0.002 yielding
es
0.006911711
ey
0.002 yielding
comp. yielding
true
Mn
1081763362
Nmm
1081.763362
kNm
Kasus 2
b
300
600
d'
50
As'
3926.990817
'
0.021816616
As
4908.738521
0.02727077
under
Es
200000
fy
400
fc'
40
0.53
10200
Cs
1570796.327
1963495.408
38.49990997
72.64133957
's
0.00093506
0.021779279
0.002 yielding
comp. yielding
Mn
1091997989
1091.997989
not true
0.037229923
2356194.49
10200
392699.0817
-62439153.99
true
's fungsi
-26.5
0.001703592>
0.002
not yielding
s
Cs
1337997.936
Cc
625497.4722
Mn
1092018569
Nmm
1092.018569
kNm