Anda di halaman 1dari 15

Buku 2 : RKPM

(Rencana Kegiatan Pembelajaran


Mingguan)
Modul Pembelajaran Pertemuan ke - 5
STRUKTUR BETON 1
Sem III / 2 SKS / TEORI / Kode PDTS 2111
Oleh
1. Agus Kurniawan, ST., MT.,
Ph.D
2. Dian Sestining Ayu, ST., MT

Didanai dengan Dana BOPTN P3-UGM


Tahun Anggaran 2012

Desember 2012

Audio

Video

Web

Lentur pada
balok
(1) Analisa
kapasitas
penampang
balok
bertulangan
rangkap

Gambar

Dapat
menghitung
kapasitas
penampang
suatu balok
persegi beton
bertulang dan
menentukan MR
dan Mn
penampang
balok
bertulangan
tekan dan tarik
(bertulangan
rangkap)

Media ajar
Presentasi

Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator

Topik
(pokok,
subpokok,
bahasan,
alokasi
waktu

Teks

Pertemuan ke

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Metode
Evaluasi
dan
Penilaian
Tugas:
Menghitung
kapasitas
penampang
balok
persegi
beton
bertulang
bertulangan
rangkap

Metode
Ajar
(STAR)
Active
learning,
Problem
based
learning

Aktivitas
Mahasiswa

(1) Baca
bahan ajar
sebelum
kuliah
(2) Mencatat
penjelasan
contoh kasus
serta
penyelesaiann
ya
(3)
Mengerjakan
tugas yang
diberikan

Aktivitas
Dosen/Nama
Pengajar
(1)
Menjelaskan
materi kuliah
di depan kelas
(2)
memberikan
contoh kasus
dan
penyelesaiann
ya
(3) Memberi
tugas untuk
dikerjakan

Pengajar:
Dian Sestining
Ayu

Sumber
Ajar

Pustaka a,
b, c, d, e

II. 3.

Analisa balok tulangan ganda

Regangan dan tegangan yang terjadi ketika tercapai kondisi ultimit (balok
mencapai kegagalan struktur) dengan menganggap terjadi kompatibilitas
regangan yang terjadi antara beton dan baja tulangan.
Dengan notasi sebagai berikut:
fs

fs

= lebar balok

= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik

= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan

As

= luas tulangan tarik

As

= luas tulangan tekan

= tinggi dari serat tekan terluar ke garis netral

= tinggi blok tekan beton ekivalen

fs

= tegangan tarik baja

fs

= tegangan tekan baja

fc

= kuat tekan beton

= regangan ultimit beton

= regangan tarik baja

= regangan tekan baja

Cs

= resultan gaya tekan baja tulangan

Cc

= resultan gaya tekan beton

= resultan gaya tarik baja tulangan

Es

= modulus elastis baja = 2.105 MPa

resultangaya
tegangan ekivalen
dalam
tegan

Masing-masing resultan gaya dalam yang terjadi pada keadaan ultimit


adalah sebagai berikut:
a. gaya tekan pada beton
C c 0 ,85 f c' ab

b. gaya tekan pada tulangan tekan


C s As' f s'

c. gaya tarik pada tulangan tarik


T As f s
pada desain balok maupun kolom maka tegangan baja diidealisasikan
dengan diagram bilinier untuk mempermudah perhitungan sebagai
berikut:

diagram tegangan
diagram
regangan
tegangan
yang telah
regangan
diidealisasi
aktual menjadi bilinier

fs

fy

fs

fy

Dengan adanya idealisasi di atas maka bila regangan baja (baik tulangan
tarik maupun tekan) sudah mencapai leleh yaitu sy maka tegangan baja
menjadi fs = fy, sehingga resultan gaya pada tulangan harus diubah
menjadi:
a. gaya tekan pada tulangan tekan bila telah leleh

C s As' f y
b. gaya tarik pada tulangan tarik bila telah leleh
T As f y

Dengan adanya kondisi leleh dan tidak leleh dari tulangan tekan maupun
tulangan tarik maka ada 4 kemungkinan terjadinya kondisi ultimit pada
balok dengan tulangan ganda yaitu:
1. tulangan tarik dan tekan sudah leleh
2. tulangan tarik leleh sedangkan tulangan tekan belum
3. tulangan tarik dan tulangan tekan belum leleh
4. tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh
Keadaan di atas yang paling sering terjadi adalah keadaan 1 dan 2
sedangkan keadaan 3 jarang terjadi dan keadaan 4 hampir tidak pernah
terjadi.
Untuk berbagai kondisi dari equilibrium gaya statis maka dapat disusun
(lihat gambar) :
Cc + Cs = T
Untuk perhitungan analisa balok tulangan ganda harus melalui kondisi 1
dulu, baru setelah dicek kelelehan ternyata terjadi kondisi yang lain maka
harus beralih ke kondisi yang lain itu.
Cara pengecekan kelelehan dilakukan sebagai berikut:
a. untuk regangan tulangan tekan

's 0 ,003

a 1 d '
c d'
0 ,003
c
a

b. untuk regangan tulangan tarik

s 0 ,003

d a
d c
0 ,003 1
c
a

tegangan pada tulangan dihitung dengan:


a. untuk tegangan tulangan tekan
f s' 's E s

bila

's y

f s' f y

bila

's y

f s s Es

bila

s y

belum leleh

fs f y

bila

s y

sudah leleh

belum leleh
sudah leleh

b. untuk tegangan tulangan tarik

Cara perhitungan kapasitas momen/lentur balok dari berbagai kondisi


adalah sebagai berikut:
KONDISI 1
Tulangan tarik dan tulangan tekan sudah leleh, sehingga equlibrium gaya
statis menjadi:
0 ,85 f c' ab As' f y As f y
sehingga tinggi blok tekan menjadi:

A
a

As' f y

0 ,85 f c' b

setelah dihitung blok tekan maka harus dicek dulu kelelehannya.


bila sudah leleh semua maka perhitungan dilanjutkan ke perhitungan
momen kapasitas balok nominal:

M n 0 ,85 f c' ab d 12 a As' f y d d '

bila salah salah satu atau keduanya ternyata belum leleh, maka harus
perhitungan tinggi blok tekan harus diulangi dengan kondisi yang sesuai.
KONDISI 2
Tulangan tarik sudah leleh sedangkan tulangan tekan belum leleh,
sehingga equlibrium gaya statis menjadi:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f y
sehingga tinggi blok tekan dihitung dengan:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f y

0 ,85 f c' ab As' 0 ,003

a 1 d '
E s As f y
a

karenaEs = 2.105 MPa maka

0 ,85 f c' ab As' 600

a 1 d '
As f y
a

kedua suku dikalikan dengan a maka


0 ,85 f c' a 2 b As' 600 a 1 d' As f y a
disusun menjadi persamaan kuadrat dalam a menjadi:

0 ,85 f c' ba 2 As' 600 As f y a As' 6001 d' 0

maka nilai a dapat dihitung dengan rumus ABC dengan memakai rumus
plusnya saja:

B B 2 4 AC
2A

dengan :
A

'
= 0 ,85 f c b

'
= As 6001 d'

As' 600 As f y

Bila asumsi kondisi 2 benar maka bisa dilanjutkan dengan perhitungan


berikut ini:
M n 0 ,85 f c' ab d 1 2 a As' f s' d d '

Bila asumsi salah maka harus dilakukan asumsi ulang untuk kondisi yang
sesuai.Tapi keadaan salah asumsi yang kedua jarang sekali terjadi, jadi
biasanya maksimal kesalahan asumsi hanya terjadi satu kali.
KONDISI 3
Tulangan tarik belum leleh dan tulangan tekan juga belum leleh, sehingga
equlibrium gaya statis menjadi:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f s

sehingga tinggi blok tekan dihitung dengan:


0 ,85 f c' ab As' f s' As f s

0 ,85 f c' ab As' 0 ,003

a 1 d '
d a
E s As 0,003 1
Es
a
a

karenaEs = 2.105 MPa maka

0 ,85 f c' ab As' 600

a 1 d '
d a
As 600 1
a
a

kedua suku dikalikan dengan a maka


0 ,85 f c' a 2 b As' 600 a 1 d' As 600 1 d a

disusun menjadi persamaan kuadrat dalam a menjadi:


0 ,85 f c' ba 2 As' 600 As 600 a As' 6001 d' As 6001 d 0

maka nilai a dapat dihitung dengan rumus ABC dengan memakai rumus
plusnya saja:

B B 2 4 AC
2A

dengan :
A

'
= 0 ,85 f c b

'
= As 600 As 600

'
= 6001 As d' As d

Bila asumsi kondisi 3 benar maka bisa dilanjutkan dengan perhitungan


berikut ini:
M n 0 ,85 f c' ab d 1 2 a As' f s' d d '

Bila asumsi salah maka harus dilakukan asumsi ulang untuk kondisi 4
yang merupakan kondisi terakhir (untuk masuk ke kondisi 4 hal ini jarang
terjadi)
KONDISI 4
Tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh,
sehingga equlibrium gaya statis menjadi:

0 ,85 f c' ab As' f y As f s


sehingga tinggi blok tekan dihitung dengan:

0 ,85 f c' ab As' f y As f s

0 ,85 f c' ab As' f y As 0,003

1 d a
Es
a

karenaEs = 2.105 MPa maka

0 ,85 f c' ab As' f y As 600

1 d a
a

kedua suku dikalikan dengan a maka


0 ,85 f c' a 2 b As' f y a As 600 1 d a
disusun menjadi persamaan kuadrat dalam a menjadi:

0 ,85 f c' ba 2 As' f y As 600 a As 6001 d 0


maka nilai a dapat dihitung dengan rumus ABC dengan memakai rumus
plusnya saja:

a
dengan :

B B 2 4 AC
2A

'
= 0 ,85 f c b

'
= 6001 As d' As d

As' f y As 600

Bila asumsi kondisi 4 benar maka bisa dilanjutkan dengan perhitungan


berikut ini:

M n 0 ,85 f c' ab d 12 a As' f y d d '

Bila asumsi salah maka kemungkinan besar ada kesalahan perhitungan


pada kondisi-kondisi yang ditinjau.
Bila sudah didapat momen kapasitas sesuai dengan kondisi yang ada
maka dapat dihitung momen tahanan/momen resistan:
M R M n
dengan untuk lentur balok sebesar 0,8
M R 0 ,8M n
Contoh soal:
Kasus 1
b

300

600

d'

50

As'

2454.369261

'

0.013635385

As

4908.738521

0.02727077

under
Es

200000

fy

400

fc'

40

0.53

perhitungan untuk leleh semua


Cc

10200

Cs

981747.7042

1963495.408

96.24977493

<b 0.041851827

181.6033489

e's

0.002174024

ey

0.002 yielding

es

0.006911711

ey

0.002 yielding

comp. yielding

true

Mn

1081763362

Nmm

1081.763362

kNm

Kasus 2
b

300

600

d'

50

As'

3926.990817

'

0.021816616

As

4908.738521

0.02727077

under
Es

200000

fy

400

fc'

40

0.53

perhitungan untuk leleh semua


Cc

10200

Cs

1570796.327

1963495.408

38.49990997

72.64133957

's

0.00093506

0.002 not yielding

0.021779279

0.002 yielding

comp. yielding
Mn

1091997989
1091.997989

not true

0.037229923

comp. not yielding


Cs

2356194.49

10200

392699.0817

-62439153.99

true
's fungsi

-26.5

a=61.32328159, c=115.7043049, 's

0.001703592>

0.002

not yielding
s
Cs

1337997.936

Cc

625497.4722

Mn

1092018569

Nmm

1092.018569

kNm

0.012556897<y 0.002 yielding

Anda mungkin juga menyukai