Anda di halaman 1dari 31

pH, Alkalinitas dan Asiditas

By ISRA SURYATI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Mahasiswa diharapkan dapat menginterpretasi data dan

menganalisa kualitas air baik air bersih maupun air buangan


sehingga mampu menentukan upaya pengelolaan kualitas
lingkungan yang terbaik

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mahasiswa mampu menjelaskan definisi pH, nilai pH dalam air, pengukuran pH,

metode dan prinsip pengukuran pH dan cara uji pH dalam sampel air
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan peranan alkalinitas
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi asiditas
Mahasiswa mampu menjelaskan metode dan prinsip pengukuran asiditas dan
alkalinitas
Mahasiswa mampu menjelasakan cara uji kadar alkalinitas dan asiditas dalam sampel
air
Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan pada analisa alkalinitas dan
pencegahannya

pH

DEFINISI
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau

basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda


pH digunakan untuk mengukur keasaman atau ke-basa-an air
pH = -log H
H merupakan ukuran konsentrasi ion H+ dalam air
semakin banyak ion H+ dalam air, semakin rendah pH air.
Data pH sangat diperlukan untuk mengetahui apakah air tersebut memenuhi
persyaratan tertentu, misalnya untuk air minum dipersyaratkan pH antara pH 6,5
8,5.

Nilai pH dalam air


pH air hujan 5.5-6.0.
pH perairan 6.5-8.5
Mempengaruhi proses biologi dan kimia dalam air

Nilai pH dalam air


Organisme air umumnya hidup dalam range pH = 6,5 8,0
di luar range tersebut dapat mempengaruhi sistem fisiologi

organisme air dan mempengaruhi reproduksi

Nilai pH dalam air


pH<5 merusak telur dan larva organisme air.
Hampir semua organisme air tidak dapat bertahan hidup

pada pH < 4 (kecuali beberapa bakteri dan alga).

Nilai pH dalam air


pH rendah dapat mendorong penguraian
senyawa/unsur toksik yang berbahaya bagi tumbuhan
dan hewan perairan

PENGUKURAN pH

Kertas
Lakmus
pH meter

kertas lakmus berubah menjadi merah bila


keasamannya tinggi
kertas lakmus berubah menjadi biru bila
keasamannya rendah.

alat elektronik yang digunakan untuk


mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari
cairan (meskipun probe khusus terkadang
digunakan untuk mengukur pH zat semipadat).

METODE DAN PRINSIP pH METER


Metode yang umum dipakai dalam

penentuan pH suatu larutan adalah


Electrode Potensiometri
Prinsip pengukuran pH
Eletroda gelas mempunyai

kemampuan untuk mengukur


konsentrasi H+ dalam air secara
potensiometeri.

CARA KERJA
Setiap pH meter yang akan digunakan untuk mengukur pH air harus dikalibrasi

terlebih dahulu dengan larutan buffer pH 4.0; pH 7.0; pH 9.0


Kalibrasi pH meter
Celupkan eletroda ke dalam larutan buffer 4,0

Setelah pH meter dinyalakan, atur pengatur suhu sesuai dengan suhu larutan buffer
Putar pengatur pH sehingga pembacaan menunjukkan nilai pH yang sesuai dengan

larutan buffer
Teruskan kalibrasi dengan buffer pH 7 dan pH 9

PENGUKURAN pH CONTOH AIR


Pengukuran pH contoh air
Masukkan kira-kira 150 ml sampel air ke dalam gelas kimia 250 ml
Ukur suhu sampel dengan thermometer, kemuian celupkan elektroda yang telah

dibersihkan ke dalam sampel


Putar pengatur suhu sesuai dengan suhu sampel,
Nyalakan pH meter, read out. pH meter akan menunjukan nilai pH sampel air
tersebut
Selama pemgukuran sampel air dikocok dengan menggunakan magnetic stirrer.
Setelah selesai pengukuran, matikan pH meter, kemudian bilas elektroda dengan
aquadest dan simpan dalam keadaan tercelup di dalam aquadest.

ALKALINITAS

DEFINISI
Alkalinitas merupakan penyangga(buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan

yang diukur dengan kandungan karbonat.


Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan
nilai pH larutan (Alaerts dan Ir. S. Sumetri. S).
Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air,
Secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas
pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida
dalam air. Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion hydrogen
sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan pH.

PERANAN ALKALINITAS
SISTEM PENYANGGA
KOAGULASI BAHAN KIMIA
PELUNAKAN AIR
PENGENDALIAN KOROSI

Kadar alkalinitas dengan tingkat kesadahan air haruslah seimbang.


Jika kadar alkalinitas terlalu tinggi dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan Mg2+

(kesadahan) maka air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada pipa.
Sebaliknya, bila kadar alkalinitasnya rendah dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada
dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa.
Pada air buangan, khususnya dari industri, kadar alkalinitas yang tinggi
menunjukkan adanya senyawa garam dari asam lemah seperti asam asetat,
propionate, amoniak dan sulfite.
Alkalinitas juga sebagai parameter pengontrol untuk anaerobic digestes dan instalasi
lumpur aktif

ASIDITAS

DEFINISI
Asiditas pada sistem air alami adalah kapasitas air untuk menetralisir OH Air asam biasanya tidak diperhitungkan, kecuali untuk kasus polusi berat.
Asiditas merupakan hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-, CO2, H2S,

protein, asam-asam lemak dan ion-ion logam asam, terutama Fe3+.


Asiditas lebih sukar ditentukan daripada alkalinitas, karena dua kontributor utama,
CO2 dan H2S, merupakan larutan volatil yang segera hilang dari sampel.

METODE DAN PRINSIP


Metode yang dapat digunakan dalam mengukur asiditas-alkalinitas

adalah Titrasi asam basa.


Prinsip
Asiditas atau alkalinitas dalam air dinetralkan dengan basa NaOH
atau asam HCl menggunakan indicator fenolftalin dan metal
orange.

CARA UJI ASIDITAS


Sampel air +
indikator
phenolphthalein

Titrasi dg NaOH
merah muda

+ Indikator Metil
Jingga

Titrasi dg HCl
orange/jingga
merah

CARA UJI ALKALINITAS


Sampel air + Indikator
phenolphtalein

Larutan tidak berwarna


OH- dan CO3-2 <<<

Larutan berwarna merah


lembayung

Titrasi dg HCl tidak


berwarna

Sumber: Santika 1984 dalam Aquarina, 2009

Gangguan

Gangguan pada analisa alkalinitas dan


pencegahannya

- Sabun dan lumpur


- Amoniak
- Karbondioksida

Pencegahan

- Titrasi dilakukan
perlahan
- Amoniak ikut
dianalisa /jgn
dihilangkan
- Lakukan pengocokan,
pengadukan dan
penyaringan

Asiditas dan alkalinitas sangat bergantung pada pH air.


Pengawasan keabsahan data dapat dilakukan ketentuan, yaitu:

1. asiditas sebagai H+ hanya ada dalam air pada pH <4,5;


2. asiditas sebagai CO2 hanya ada dalam air pada pH antara 4,5 8,3;
3. alkalinitas sebagai HCO3-, hanya ada dalam air pada pH 4,5 8,3;
4. alkalinitas sebagai CO32-, hanya ada dalam air pada pH >8,3;
5. alkalinitas sebagai hidroksida hanya ada dalam air pada pH lebih besar dari 10,5.

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai