LANDASAN TEORI
2.1
aktuator
dalam
suatu
plant,
menampilkan
dalam
bentuk
grafik,
komputer
ini
terhubung
dengan
sebuah
pengendali
seperti
Technology) ialah sistem terdistribusi yang digunakan untuk mengendalikan asetaset yang tersebar secara geografis, sering terpisah ribuan kilometer persegi
dimana kendali dan akuisisi data terpusat sangat penting bagi operasi sistem.
Menurut NIST sistem SCADA banyak digunakan pada sistem terdistribusi seperti
water distribution, oil pipe lines, electrical power grids, dan railway
transportation sistem.
SCADA software komersial yang tersedia di pasaran terbagi menjadi dua
jenis. Jenis pertama ialah software yang dibuat oleh vendor PLC seperti WinCC
oleh Simens, RS View oleh Allan Bradley dan Vijeo Look oleh Schneider.
Biasanya software jenis ini relatif mudah diterapkan dengan PLC merk sama,
namun cukup sulit untuk berhubungan dengan PLC merk lain. Jenis kedua adalah
SCADA software yang dibuat oleh perusahaan non vendor PLC seperti
Wonderware, Intellution dan Citect. Umumnya software jenis ini lebih fleksibel
untuk dihubungkan dengan merk PLC yang berbeda-beda.
Fitur-fitur yang harus ada pada suatu SCADA software untuk menjalankan
segala tugasnya adalah [2]:
1.
2.
Graphic Display
Berfungsi sebagai tampilan grafis untuk mempermudah pengamatan
operator dan dengan adanya animasi proses akan lebih jauh membantu.
10
3.
Alarm
Berfungsi untuk memberikan peringatan pada saat sistem dalam kondisi
abnormal, umumnya alarm ini dimasukan kedalam database untuk dicatat
sebagai history.
4.
Trends
Trend adalah grafis garis yang menggambarkan kondisi atau status suatu
peralatan, data sering mudah dibaca dalam bentuk trend daripada angka
biasa.
5.
RTU/PLC Interface
Adalah bagian program yang menghubungkan PLC dengan SCADA
software.
6.
Scalability/Expandability
Program SCADA harus dapat diperluas tanpa menggangu program lama
yang sudah ada.
7.
Access to data
Program memiliki akses pada data tertentu yang diinginkan.
8.
Database
Penyimpanan data kedalam database.
9.
Networking
Program ini dapat berjalan dalam suatu jaringan, baik pada LAN atau
internet.
10.
11
dan mengendalikan data. Sebelum mengenal SCADA dan OPC kita perlu
mengenal OLE terlebih dahulu. OLE adalah singkatan dari Object Linking and
Embedding, teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft untuk menghubungkan
(linking) beberapa program komputer agar dapat berbagi informasi, sehingga
informasi dari suatu program dapat dimasukkan sebagai informasi yang diolah di
program lain (embedding) tanpa menghilangkan program yang informasinya
dimasukkan tersebut.
OPC
(OLE
for
Processing
Platform
Communications jika mengacu pada revisi akronim OLE pada tahun 2011 adalah
pemanfaatan teknologi OLE pada proses kendali, berupa standar perangkat lunak
antar muka software interface yang memungkinkan program Windows untuk
berkomunikasi hardware device pada industri.
12
13
atau arus listrik. Sinyal inilah yang menyebabkan RTU dapat mengendalikan
equipment yang ada dalam arsitektur hardware ada istilah Supervisory Station
merupakan stasiun pengawas yang mengacu pada server dan software yang
fungsinya berkomunikasi dengan peralatan lapangan (RTU, PLC, dan sebagainya)
dan kemudian ke software HMI yang bekerja pada workstation komputer yang
didesain untuk keperluan teknis atau saintifik yang terletak di ruang kendali atau
di tempat lain.
14
2.1.1
2.4.
15
mesin. HMI menampilkan data pada operator dan menyediakan input kendali
bagi operator dalam berbagai bentuk termasuk grafik, kematik, jendela, menu
pull-down, touch screen, dan lain sebagainya. HMI dapat berupa touch screen
device ataupun komputer itu sendiri. Secara umum HMI berfungsi untuk
memudahkan operator untuk melakukan pengawasan plant, pengendalian plant,
penanganan alarm dan sebagai akses ke historical data serta historical trend.
C. Master Terminal Unit (MTU)
MTU
berfungsi
menampilkan
data
pada
operator
melalui
HMI,
mengumpulkan data dari tempat yang jauh dan mengirimkan sinyal kendali ke
plant yang berjauhan. Kecepatan pengiriman data dari MTU ke plant jarak jauh
relatif rendah dan metode kendali umumnya open loop karena kemungkinan
terjadi waktu tunda dan flow interruption.
Berikut ini beberapa fungsi dasar dari suatu MTU:
a) Input/Output Task interface sistem SCADA dengan peralatan di plant.
b) Alarm Task mengatur semua tipe alarm.
c) Trends Task mengumpulkan data plant setiap waktu dan menggambarkan
dalam grafik.
d) Report Task memberikan laporan yang bersumber dari data plant.
e) Display Task menampilkan data yang diawasi dan dikendali operator.
D. Communication Sistem
Sistem komunikasi antara MTU denga RTU ataupun antara RTU dengan
Field device diantaranya berupa RS 232, private network (LAN/RS-485), switched
telephone network, leased line, Internet, wireless communication sistem, wireless
LAN, GSM network. radio modems.
16
berfungsi
mengirimkan
sinyal
kendali
pada
peralatan
yang
menjadi:
A.
SCADA dasar
SCADA dasar ini umumnya hanya terdiri dari sebuah RTU/PLC saja yang
digunakan untuk mengendalikan suatu plant dengan berbagai field device. Jumlah
17
MTU yang digunakan juga hanya satu buah. Contohnya car manufacturing robot,
room temperature control, water level control. Gambar 2.5 menunjukan blok
sederhananya.
Integrated SCADA
18
C.
Networked SCADA
dapat
dilihat
pada
Gambar
2.7.
Contohnya
power
sistem,
communication sistem.
2.1.3
mengkonfigurasi sistem. Kita bisa menempatkan sensor dan kendali di setiap titik
kritis di dalam proses. Seiring dengan teknologi SCADA yang semakin baik kita
bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat sehingga semakin
banyak hal yang bisa dipantau semakin detil operasi yang bisa dilihat dan
semuanya bekerja secara real time. Tidak peduli serumit apapun prosesnya kita
19
bisa melihat operasi proses dalam skala besar maupun kecil dan setidaknya bisa
melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan sekaligus meningkatkan
efisiensi.
Sistem SCADA memiliki banyak nilai lebih diantaranya:
a) Pengawasan (supervisory) plant dapat dilakukan secara langsung (real time)
melalui tampilan monitor.
b) Kecepatan dan kemudahan memperoleh informasi berkaitan dengan
kondisi/status sistem yang dipantau.
c) Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan lebih mudah
(tidak memerlukan banyak operator).
d) Dapat mengontrol plant secara real time dari jarak jauh.
e) Dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan/kerusakan sistem secara cepat.
2.1.4
20
21
Script. Tipe script ini relative mudah digunakan karena memanfaatkan struktur
high level language (seperti pada bahasa pemograman pascal) yang telah
22
disederhanakan
sehingga
orang
awam
bukan
programmer
juga
dapat
23
Jika ada kondisi lain yang dapat menyebabkan aksi yang lain maka logika
menjadi:
IF < kondisi > THEN < aksi >
ELSE IF < kondisi 2 > THEN < aksi 2 >
END IF;
END IF;
Penggunaan script akan lebih jelas terlihat saat memberikan animasi pada
objek di aplikasi, animasi sendiri adalah proses memberi nyawa dari objek-objek
yang telah digambar dan diberi tagname. Animasi ini penting karena akan
memudahkan operator dalam memahami, mengawasi dan mengendalikan prosesproses yang terjadi pada plant. Terdapat empat animasi yang terdiri dari:
1) Animasi diskrit. Pada animasi ini hanya ada dua kondisi dari objek yang
dimanipulasi, seperti warna isi objek berubah dari merah ke hijau. Peralatan
yang statusnya dapat ditampilkan dengan animasi diskrit seperti: tombol,
status on/off motor, limit switch.
2) Animasi analog. Animasi yang dilakukan dalam suatu range nilai tertentu
jangkauannya lebih luas dari animasi diskrit. Peralatan yang ditampilkan
kondisinya
atau
diubah
statusnya
ialah
peralatan
Analog
seperti
24
4) User input. Dengan In Touch juga dapat membuat suatu fitur user input
dimana pengguna dapat memasukan input pada program untuk melakukan
suatu aplikasi tertentu pada plant.
2.1.6
b)
c)
Modbus melakukan transfer data raw bits atau words tanpa membatasi jenis
vendor atau jenis merk pabrikan perangkat industri yang digunakan
Modbus memungkinkan adanya komunikasi dua jalur antar perangkat
yang terhubung ke jaringan yang sama misalnya suatu sistem yang mengukur
suhu dan kelembaban dan mengkomunikasikan hasilnya ke komputer (HMI).
Modbus sering digunakan untuk menghubungkan supervisory computer dengan
remote terminal unit (RTU) supervisory control dan (SCADA). Pabrikan atau
suplier besar maupun kecil, sistem integrator, end user, pengembang open source,
dan pihak yang berkepentingan lainnya dapat menjadi anggota Modbus. Beberapa
anggota yang menonjol adalah soft DELL sistems, precision digital corporation,
motor protection electronics, field server technologies dan masih banyak lagi.
25
Modbus RTU
Digunakan dalam komunikasi serial dan menggunakan representasi nilai
data biner yang dipadatkan sebagai protokol komunikasi. Format RTU mengikuti
request perintah transfer data dengan cyclic redundancy check checksum sebagai
mekanisme pemeriksaan kesalahan (error check) untuk memastikan kehandalan
data. Modbus RTU adalah implementasi yang paling umum dari semua versi
Modbus yang ada. Sebuah pesan Modbus RTU harus dikirimkan secara terus
menerus tanpa jeda antar karakter. Setiap pesan Modbus dibingkai atau dipisahkan
oleh periode-periode saat idle (tanpa komunikasi atau port komunikasi ditutup
atau OFF). Komunikasi melalui Modbus RTU sering dipakai dalam sistem
26
monitoring skala kecil dimana sensor-sensor dan komputer HMI letaknya tidak
sangat jauh.
B. Modbus ASCII
Protokol Modbus jenis ini digunakan pada komunikasi serial dan
memanfaatkan karakter ASCII dalam berkomunikasi di dalam satu protokol.
Format data ASCII menggunakan sebuah longitudinal redundancy check
checksum di dalam memeriksa kesalahan transfer data. Pesan data pada Modbus
ASCII dibingkai oleh tanda titik dua atau colon (':') dimuka dan diikuti oleh baris
baru (CR/LF). Komunikasi antar perangkat elektronik dengan komputer melalui
Protokol Modbus ASCII umumnya digunakan dalam jaringan telepon atau pun
Modem GSM apabila tidak tersedia infrastruktur jaringan yang memadai seperti
LAN atau jaringan Fiber Optic disana.
C. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
TCP/IP menjadi satu nama karena fungsinya selalu bergandengan satu
sama lain dalam komunikasi data. TCP/IP saat ini dipergunakan dalam banyak
jaringan komputer lokal (LAN) yang terhubung ke Internet karena memiliki sifat:
A. Merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan terpisah
dari perangkat keras komputer tertentu. Karena itu protokol ini banyak
didukung oleh vendor perangkat keras, sehingga TCP/IP merupakan
pemersatu perangkat keras komputer yang beragam merk begitu juga sebagai
pemersatu berbagai perangkat lunak yang beragam merk sehingga walau
memakai perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berlainan pada
jaringan komputer berbeda anda dan teman anda dapat berkomunikasi data
melalui Internet.
27
B. Berdiri sendiri dari perangkat keras jaringan apapun. Sifat ini memungkinkan
TCP/IP bergabung dengan banyak jaringan komputer. TCP/IP bisa beroperasi
melalui sebuah Ethernet, sebuah token ring, sebuah saluran dial up, sebuah
X25 dan secara virtual melalui berbagai media fisik transmisi data.
C. Bisa dijadikan alamat umum sehingga tiap perangkat yang memakai TCP/IP
akan memiliki sebuah alamat unik dalam sebuah jaringan komputer lokal, atau
dalam jaringan kumputer global seperti Internet.
D. Protokol ini distandarisasi dengan skala tinggi secara konsisten, dan bisa
memberikan servis kepada user-user di dunia.
D. Modbus Plus (Modbus+ or MB+)
Modbus Plus (Modbus + atau MB +) juga ada dan merupakan versi
ekstensi dari semua versi Modbus namun hanya eksklusif untuk SCHNEIDER
Electric saja. Modbus ini membutuhkan co prosesor khusus untuk menangani
rotasi token secara cepat seperti HDLC. Modbus jenis ini menggunakan kabel
twisted pair pada kecepatan 1 Mbit/s dan termasuk trafo isolasi di setiap node.
Antarmuka khusus diperlukan sebagai penghubung Modbus Plus ke computer,
biasanya menggunakan card ISA (SA85), bus PCI atau PCMCIA yang khusus
dibuat untuk MB+.
Setiap perangkat yang diinginkan untuk berkomunikasi via protokol
Modbus harus diberi alamat yang unik atau tidak boleh sama dengan alamat
perangkat lainnya. Dalam komunikasi serial dan jaringan MB+ hanya node yang
ditugaskan sebagai master saja yang dapat memulai perintah berbeda halnya
dengan Ethernet perangkat manapun dapat mengirimkan perintah Modbus
walaupun biasanya hanya satu perangkat master yang melakukannya. Perintah
28
Modbus berisi alamat Modbus perangkat yang ingin dituju atau yang ingin
diminta berkomunikasi perintah dasar pada Modbus dapat memerintahkan sebuah
RTU untuk mengubah nilai salah satu kendali, register atau membaca sebuah port
Input/Output serta sekaligus memerintahkan perangkat untuk mengirimkan
kembali satu atau lebih nilai yang terkandung dalam register yang diakses atau
dirubah tersebut.
2.2
29
30
berbagai jenis mesin atau proses melalui Analog atau Digital input/output
modules. PLC merupakan suatu alat pengontrol sistem secara logika berbasiskan
computer PC yang menjalankan intruksi-intruksi logika yang dapat melakukan
kendali terhadap rangkaian-rangkaian logika dari input, proses, yang kemudian
outputnya dapat melakukan suatu tujuan tertentu pada aplikasi yang bersifat
fisikal yang dapat diatur oleh suatu program dengan efesien, cepat dan handal.
PLC (programmable logic controller) yaitu kendali logika terprogram merupakan
suatu sistem atau piranti elektronik yang di rancang untuk dapat beroperasi secara
digital dengan menggunakan memori sebagai media penyimpanan instruksi
internal untuk menjalankan fungsi-fungsi logika, seperti fungsi pencacah, fungsi
urutan proses sekuensial, fungsi pewaktu, fungsi arimatika dan fungsi lainnya
dengan cara memprogramnya untuk mengontrol berbagai macam mesin,
mengendalikan sistem lampu dan memproses modul masukan atau keluaran baik
digital maupun analog. Program-program yang dibuat kemudian dimasukkan
dalam PLC melalui programmer atau monitor, pembuatan program dapat
menggunakan komputer sehingga dapat mempercepat hasil pekerjaan.
2.2.1 Sistem PLC
Dalam suatu sistem PLC secara umum terdapat 4 (empat) komponen bagian
utama yaitu:
1. Central Control Unit (CCU) atau Central Prosesing Unit (CPU)
2. Memori.
3. Programmer atau Monitor.
4. Input atau output modul.
31
32
33
34
Microcontroller
Semua Microcontroller dirancang untuk mengerjakan soal-soal kendali dan
35
microprocessor ini akan mempunyai 16 dan 32 jalur pintu cepat, demikian juga
microprocessor dengan 32 bit akan dapat memproses 16 bit dengan dengan 2 kali
lebih cepat begitu seterusnya, tetapi dalam praktek biasanya tidak dapat tepat 2
kali atau 4 kali sebab masih ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi
diantaranya adalah frekuensi kerja microprocessor tersebut.
Biasanya PLC besar memakai microprocessor 32 bit dengan clock speed
33 Mhz sampai 50 Mhz dan beberapa PLC yang kecil sudah bagus dengan
memakai microprocessor 8 bit dengan clock speed 4 Mhz, tetapi sekarang
kebanyakan PLC yang kecil sudah memakai microprocessor 16 bit dengan clock
speed 10 Mhz. IC microcontroller mengatur dan mengawasi semua operasi dalam
PLC dengan melaksanakan instruksi-instruksi program yang disimpan dalam
memori kemudian dijalankan untuk membuat output device dalam keadaan off
atau dalam keadaan on.
Dalam IC microcontroller sebuah jalur komunikasi dalam atau sistem bus
membawa informasi ke atau dari prosesor, memori dan unit masukan atau
keluaran, di bawah pengaturan dari CCU. Microcontroller merupakan otak dari
PLC dimana tugasnya menganalisa, memproses dan mengirim data.
B.
Memori
Ukuran CCU sangat penting sesuai dengan internal memori yang diperlukan
36
disimpan secara permanen dalam ROM (Read only Memory) disebut memori
hanya baca karena chip ini di rancang sehingga byte-byte yang tersimpan tidak
bisa diubah-ubah dengan cara apapun cuma bisa dibaca tidak bisa ditulis atau
dihapus. Kegunaan utama ROM dalam sistem CCU adalah menyediakan suatu
program yang disebut monitor dan operasi logic, program yang sudah di taruh
dalam sebuah ROM akan tetap bertahan ketika tidak ada lagi catu daya yang
diberikan.
ROM memiliki sistem operasi yang tetap dan pasti, program monitor atau
pembangkit karakter merupakan bagian penting dan banyak dipakai dalam
perancangan PLC. Perlu dibuat pola programnya tetapi untuk pemakaian dan
pembuatan program perlu di simpan dalam memori yang dapat di ubah-ubah dan
dihapus yang disebut RAM (random access memory) yang digunakan sebagai
memori baca atau tulis dimana untuk penyimpan sementara status dari fungsi
dalam yaitu pewaktu, pencacah, relay penanda serta diagram ladder, numerics dan
I/O masukannya hilang maka program juga akan hilang, oleh karena itu sebuah
RAM membutuhkan baterai cadangan atau battery back up supaya programnya
tidak hilang sewaktu masih dibutuhkan.
Selain ROM dan RAM ada beberapa memori yang sering di gunakan pada
beberapa CPU PLC, antara lain PROM, EPROM, EEPROM, dan NOVRAM.
Keterangan sebagai berikut:
1)
37
38
1.
Off difungsikan untuk mematikan PLC sehingga program yang di buat tidak
dapat di jalankan.
2.
Run di fungsikan untuk pengendalian suatu proses pada saat program dalam
kondisi di aktifkan.
3.
Monitor untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi pada PLC.
4.
standar IEC 61131-3, beberapa bahasa pemrograman yang digunakan pada PLC.
1)
Ladder Diagram
Ladder Diagram merupakan metode pemrograman PLC yang paling populer
karena PLC pertama yang diciptakan menggunakan bahasa ladder. Hal tersebut
dikarenakan PLC merupakan kelanjutan dari relay logic control, yang sebelumnya
juga menggunakan relay ladder logic. Istilah ladder digunakan karena bentuk
bahasa ini mirip dengan tangga (ladder).
39
Dari Gambar 2.15 tampak bahwa ladder diagram memiliki bentuk sama
dengan relay logic control. Ada bagian contact (input) dan coil (output). Anak
tangga (rung) berisi komponen-komponen pemrograman LD. Rung tersebut diapit
oleh power rail dan neutral rail, dua jalur yang dapat mengGambarkan aliran
program seperti layaknya aliran arus listrik. Komponen-komponen dasar ladder
diagram ialah contact/input, coil/output, timmer, counter.
Penggunaan istilah contact dan coil sebagai padanan kata dari input dan
output dikarenakan kedekatan ladder diagram dengan relay ladder logic
(rangkaian logika untuk sistem berbasis relay). Ada bermacam-macam contact
pada ladder diagram. Untuk contact jenis pertama ialah normal contact, yang
terdiri dari normally open contact dan normally close contact.
Istilah yang dipakai pada normal contact mengacu pada konsep NO dan
NC dari relay contact. Prinsip kerja contact ini sama persis dengan relay contact.
Demikian juga dengan normal coil yang mengadopsi relay coil. Gambar 2.16
berikut ini adalah ladder diagram normal contact dan normal coil.
40
menunjukkan urutan dari input atau output tersebut. Dengan menggunakan keduanya,
bisa disusun beberapa jenis gerbang logika yang umum. Perhatikan gerbang-gerbang
logika pada Gambar 2.17 dan Gambar 2.18.
41
dari PLC. Jadi dimanipulasi ialah alamat output, bukan peralatan output secara
fisik
2. Internal relay dapat digunakan sebagai perantara. Pada era relay, seluruh peralatan
input dan output akan dihubungkan dengan relay sebagai pengendali. Pada PLC,
sebagai gantinya diberikan relay virtual yang disebut internal relay. Perbedaan
internal relay dengan input (I) atau output (O) ialah tidak ada keharusan
menghubungkan alat fisik tertentu pada alamat ini. Sedang pada alamat input atau
output, pengguna harus benar-benar menghubungkan peralatan secara fisik.
3. Input dapat muncul berkali-kali, output hanya boleh muncul 1 kali. Seperti halnya
contact pada relay, contact di PLC dapat muncul berkali-kali dalam suatu ladder
diagram. Ini adalah salah satu kelebihan PLC dibanding relay, karena jumlah
contact maksimal yang umum beredar di pasaran ialah 4 contact saja. Sedang
jumlah maksimal contact pada PLC nyaris tak terbatas (hanya dibatasi oleh
ketersediaan memori PLC saja).
2) Function Chart
Penulisan program menggunakan function chart memiliki persamaan dengan
ladder diagram, yaitu kedua cara ini sama-sama digambarkan dalam bentuk
grafik. Penggambaran atau
42
3) Statement List
Pada statement list baris instruksi diberi nomor secara berurutan dan beraturan
untuk setiap instruksinya. Instruksi penulisan program dengan cara ini dapat
menggunakan singkatan-singkatan yang diambil dari hurup depan setiap
instruksi tersebut. Penulisan singkatan dalam program statement list ini
berbeda-beda pada setiap jenis dan merek PLC yang digunakan. Selain
singkatanyang dapat ditulis melalui statement list daapat ditulis juga alamat
instruksi, instruksi sendiri, operand atau maksud dari instruksi tersebut. Dalam
istilah lain penulisan cara ini disebut juga dengan istilah Mnemonic.
Tabel 2.1 Statement list atau Mnemonic
43
Merasakan kehadiran dari setiap sinyal input dalam terminal input sinyal
input memberitahu switch dan sensor apa dan yang mana yang digunakan
atau sinyal lain dalam keadaan off atau on di dalam proses pengendalian.
2.
Mengubah sinyal input yang dalam keadaan high atau on pada Optocoupler
atau optoisolator kedalam bentuk ground yang dapat digunakan pada IC
microcontroller jika tidak ada sinyal input yang diubahkan maka di
indikasikan sebagai off.
44
3.
4.
Sirkuit elektronika module input membuat sinyal output yang bisa dirasa dan
dimengerti CCU dari PLC.
45
46
Contohnya sebuah paket berat 1 kg mengirimkan sinyal input sebesar 5 mA. Jika
sebuah paket dengan 10 kg ditimbang sinyal input akan meningkat mencapai 14
miliamper.
Sinyal analog diubah di dalam input ke sinyal digital lewat analog ke
digital (A/D) converter. Banyak analog input modul tersedia dengan 8 saluran.
Perkembangan terbaru adalah analog input gabungan dan output modul. Beberapa
pabrik dapat memberikan analog modul gabungan dengan 4 input dan 2 output
pada satu modul. Modul ini mengolah sinyal analog dari perangkat luar (sensor)
ke sinyal Digital. Sinyal input yang bisa diolah berupa arus dan atau tegangan
seperti : 4 hingga 20 mA, 0 hingga 5 Volt DC, 0 hingga 10 Volt DC, -10 hingga
+10 Volt DC.
PLC mempunyai kemampuan untuk membaca signal analog yang
berbeda-beda
sebagai
nilai
numerik
yang
berbeda-beda.
Hal
tersebut
47
2.2.5
48
Semua simbol diatas dikenal dengan Bit, ini berarti bahwa peralatan yang
diwakili oleh simbol-simbol tersebut akan bekerja hanya pada dua keadaan yaitu
ON atau OFF, logika 1 atau logika 0.
49
Sensor
Sensor adalah transducer yang berfungsi untuk mengolah variasi gerak,
panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik.
Sensor sendiri adalah komponen penting pada berbagai peralatan. Sensor juga
berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi dan juga untuk mengetahui magnitude.
Transducer sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere.
Bentuk perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi
kedalam bentuk energi lain. Energi yang diolah bertujuan untuk menunjang
kinerja piranti yang menggunakan sensor itu sendiri. Sensor sendiri sering
digunakan dalam proses pendeteksi untuk proses pengukuran. Sensor yang sering
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya atau
sinar, sensor suhu, serta sensor tekanan. Bermacam-macam transducer yang
diperlukan untuk mantransformasi bermaca-macam variabel dinamik dalam
sistem kendali proses ke listrik analog menghasilkan bermacam-macam
50
karakteristik
sinyal
resultan.
Pengkondisi
sinyal
digunakan
untuk
51
52
Dalam loop ini 4 mA merupakan nilai terendah dari rentang pengukuran dan
20mA mewakili nilai tertinggi. Jika tegangan 2 kawat pemancar ditetapkan
sebesar 15 sampai 24 VDC maka tegangan terendah adalah tegangan minimum
yang diperlukan untuk menjamin operasi pemancar yang tepat. Tegangan tinggi
adalah tegangan maksimum transmitter dapat menahan dan beroperasi dengan
spesifikasi yang dinyatakan tanpa terjadi kerusakan atau konsekuensi yang
merugikan. Resistor Penerima R dalam kenyataanya jauh lebih mudah untuk
mengukur tegangan daripada mengukur arus. Oleh karena itu banyak loop sirkuit
saat menggunakan Resistor penerima untuk mengubah arus menjadi tegangan.
Dalam diagram diatas nilai R adalah 250 Ohm. Arus yang mengalir disitu
menghasilkan tegangan yang mudah diukur denan input Analog dari controller.
Untuk 250 Ohm ressitor tegangan akan bernilai 1 VDC di 4 mA loop saat itu dan
5VDC di 20 mA. Resistor penerima paling umum digunakan dalam satu loop 420mA adalah 250 Ohm, namun juga tergantung dari aplikasi tertentu, resistensi
dari 100 Ohm sampai 750 Ohm dapat digunakan.
2.3.1
sensing element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan
oleh controller. Sinyal untuk mentransmisikan ini ada dua macam yaitu pneumatic
dan electric. Sistem transmisi pneumatic adalah transmisi menggunakan udara
53
bukan berapa besar differential pressure. Semakin baru teknologi yang digunakan
maka semakin bagus juga performa dari transmitter
tersebut. Untuk
54
yaitu bisa adjust seberapa persen besar kecilnya nilai tekanan. Dari tekanan
tersebut sudah bisa terlihat keluarannya memiliki tekanan. Tekanan itulah yang
akan dikirim melalui tubing transmission ke control room. Jika control room
masih pneumatic maka digunakan instrument-instrument pneumatic yang
ukurannya besar dan masih kuno. Jika sistem kendalinya sudah elektrik maka
digunakan converter P/I pressure to Electric untuk dikirimkan ke DCS.
Selanjutnya dari control sistem, sinyal akan dikirim ke lapangan untuk
mengontrol sesuatu misalnya valve. Jika menggunakan sistem kendali elektrik dan
transmisi pneumatic, maka harus ada converter I/P (Electric to Pressure). Jika
sistem control menggunakan pneumatic, tinggal diputar-putar saja controllernya
maka sinyal langsung ditransmisi ke lapangan dan menggerakkan valve.
B. Transmitter Electric
Pada transmisi elektrik, cara kerjanya lebih simple. Jalur transmisi sudah
menggunakan kabel. Dari transmitter dikirim ke control room dengan kabel.
Control sistem yang digunakan pada sistem elektrik biasanya DCS. Sebelum
masuk DCS jalur transmisi tersebut masuk ke panel box sebagai interkoneksi
antara lapangan dengan control room. Dengan DCS semua bisa dikendali melalui
layar monitor. Sistemnya sudah terintegrasi dan memiliki respon yang cepat.
2.3.2
Transmitter Temperature
55
56
b)
c)
Stabil pada temperatur yang tinggi, karena jenis logam platina lebih stabil
dari pada jenis logam yang lainnya.
d)
b)
c)
Respon waktu awal yang sedikit lama (0,5 s/d 5 detik, tergantung kondisi
penggunaannya).
57
d)
dimana :
58
2.3.3
Voltage Transformer
59
60
b)
c)
Memiliki 2 kelas, yaitu kelas proteksi (3P, 6P) dan kelas pengukuran (0,1; 0,2;
0,5;1;3).
2.3.4
Current Transformer
61
Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa
besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder.
Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang
mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran
arusnya diambil sebagai input data masukan peralatan pengaman jaringan. Trafo
Arus (Current Transformator)
melakukan pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer
(TET, TT dan TM) yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari
besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti
untuk keperluan pengukuran dan proteksi.
A. Fungsi Trafo Arus
Fungsi dari trafo arus adalah:
a) Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer
menjadi besaran sekunder untuk keperluan pengukuran sistem metering dan
proteksi
b) Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, sebagai
pengamanan terhadap manusia atau operator yang melakukan pengukuran.
c) Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1 Amp dan 5 Amp
Secara fungsi trafo arus dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Trafo arus pengukuran
Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada
daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% - 120% arus nominalnya tergantung dari
kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus untuk
62