Smaw Ok
Smaw Ok
2009
PRAKATA
Buku pedoman Mengelas dengan proses las busur manual ini digunakan
sebagai panduan kegiatan pelatihan untuk membentuk salah satu kompetensi
dasar las busur. Buku pedoman ini dapat digunakan untuk peserta diklat yang
ingin belajar las busur pada tingkat dasar.
Buku pedoman pelatihan ini disusun untuk digunakan dalam pelatihan
praktik dari peserta pelatihan tidak trampil pada cluster knalpot Kabupaten
Purbalingga dan cluster logam Kabupaten Boyolali dimana isinya mencakup
materi pelatihan khusus (dasar 3 hari) yang dirancang oleh SMK Tunas
Harapan Pati.
Judul buku petunjuk ini adalah :
DAFTAR ISI
Halaman judul...........................................................................................
Prakata......................................................................................................
Daftat isi....................................................................................................
Deskripsi...................................................................................................
Prasarat....................................................................................................
Petunjuk penggunaan modul....................................................................
Tujuan akhir..............................................................................................
Kompetensi...............................................................................................
Kegiatan belajar........................................................................................
K3 Keselamatan dan kesehatan kerja .....................................................
Pemeriksaan sambungan mesin las SMAW............................................
Pengelasan jalur-lajur las.........................................................................
Pengelasan sambungan tumpul I-joint.....................................................
Pengelasan sambungan sudut dalam......................................................
1
2
3
4
4
4
5
5
6
4
10
12
14
16
DESKRIPSI
Modul mengelas dengan proses las busur ini membahas dasar-dasar
pengetahuan las busur, praktik pengelasan dan pengetahuan tentang
pemeriksaan hasil pengelasan. Aspek-aspek yang dibahas meliputi prinsip
pengelasan busur, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), prosedur
pemasangan perlengkapan, distorsi dan pencegahannya, latihan
pengelasan jalur-jalur las, pengelasan kampuh I dan pengelasan sudut
dalam.
PRASYARAT
Modul ini akan mudah dikuasai oleh peserta yang telah menguasai
kompetensi mengelasa dengan las oksi asetilen. Kompetensi las asetilen
diperlukan dalam hal pembuatan rigi-rigi las tanpa bahan tambah. Secara
ditail pada proses pencairan logam terkait dengan lebar jalur las, kelurusan
dan gerakan-gerakan pengelasan.
TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari keseluruhan materi kegiatan ini peserta diklat
diharapkan :
1. menjelaskan prinsip-prinsip pengelasan dengan las busur manual, dan
prosedur pemasangan peralatan
2. peserta dapat menerapkan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3. peserta dapat melaksanakan pengelasan standar
KOMPETENSI
Kompetensi : mengelas dengan proses las busur
SUB KOMPETENSI
Mengidentifikasi,
mengklasifikasi dan
memilih penggunaan
elektroda las busur
Menyiapkan material
untuk pengelasan
UNJUK KERJA
menyebutkan
menjelaskan
elektroda
-
Mengidentifikasi
posisi pengelasan
Mengeset mesin las
dan
barang-barang
yang digunakan
Mengidentifikasi
metode pencegahan
distorsi
Mengelas
dengan
proses las TIG
Memeriksa
pengelasan
hasil
LINGKUP BELAJAR
Elektroda las busur manual
WAKTU (JAM)
2
memahami
persyaratan
pengelasan
menyiapkan
material
menggunakan perkakas dan
teknik dengan benar
menyebutkan
posisi
pengelasan secara umum
Mengidentifikasi mesin las
dan barang-barang yang
digunakan
berdasarkan
persyaratan pengelasan
Menentukan
pencegahan
distorsi
Posisi pengelasan
Melakukan
pengelasan
sesuai dengan standar yang
berlaku
Memeriksa secara visual
hasil
pengelasan
dibandingkan
dengan
standar yang berlaku
Pemeriksaan
pengelasan
dan
klasifikasi
hasil
KEGIATAN BELAJAR
1. Pengertian
Las busur menggunakan panas yang berasal dari proses loncatan listrik
karena jarak antara satu konduktor listrik ke lainnya. Loncatan listrik ini
terkonsentrasi secara terus menerus dan menimbulkan panas sebesar
6500O 7000O F. Panas ini mencairkan elektroda dan menyatu dengan
bahan dasar dalam kondisi fusi.
2. Elektroda
Elektroda las busur adalah elektroda batangan yang tergolong elektroda
terumpan (concumable electrode). Elektroda terdiri dari dua unsur, yaitu
kawat logam dan flux. Kawat berfungsi sebagai bahan pengisi/tambah,
sedang flux berfungsi sebagai pemantap busur, pelindung deposit logam
dari pengaruh udara luar, pengatur penggunaan dan sebagai sumber
paduan.
Penggunaan elektroda disesuaikan dengan keperluannya seperti
ditunjukkan pada tabel berikut :
Klasifikasi
AWS/ASTM
E 6010
E 6011
E 6012
E 6013
E 6020
E 6027
E 7014
E 7015
E 7016
E 7018
E 7024
E 7028
Jenis Fluks
Posisi
F, V, OH,
F, V, OH,
F, V, OH,
F, V, OH,
H-S, F
H-S, F
F, V, OH,
F, V, OH,
F, V, OH,
F, V, OH,
H-S, F
H-S, F
Jenis Listrik
H
H
H
H
H
H
H
H
DC+
AC / DC+
AC / DCAC
/ DC
AC / DC- / DC
AC / DC- / DC
AC / DC
DC+
AC / DC+
AC / DC+
AC / DC
AC / DC+
K3
Tujuan :
- Peserta dapat menyebutkan penyebab terjadinya gangguan kesehatan
dan kecelakaan kerja
- Peserta dapat menyebutkan alat pelindung diri
- Peserta dapat menggunakan alat pelindung diri
Bahan :
Peralatan dan Perkakas :
- 1 set alat keselamatan kerja
- 1 set alat las
Pekerjaan las busur manual adalah salah satu jenis pekerjaan pengelasan
yang cukup berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan dan
atau bahkan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Gangguan
kesehatan atau kecelakaan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. operator atau teknisi itu sendiri
2. mesin dan alat-alat las
3. lingkungan kerja.
Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Operator atau Teknisi
Operator atau teknisi merupakan subyek dalam kegiatan produksi.
Segala kegiatan yang dilakukannya dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan dan bahkan kecelakaan kerja baik yang menimpa
diri mereka maupun orang lain. Hal ini dapat terjadi mana kala operator
atau teknisi mengabaikan segala hal prosedur yang terkait dengan K3.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh operator atau
teknisi agar terhindar dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja
antara lain:
a. gunakan alat-alat keselamatan kerja sesuai dengan pekerjaannya
b. operasikan mesin atau alat-alat las sesuai dengan standar
operasional prosedure
c. kembalikan peralatan dan perlengkapan las dengan rapi sesuai
dengan tempatnya
d. Bekerjalah dengan cepat, tepat, akurat, dan selamat
e. Buanglah sampah pada tempatnya
f. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari sumber api
2. Mesin dan alat-alat las
Mesin dan alat-alat las dapat pula mengakibatkan terjadinya gangguan
pada kesehatan dan kecelakaan kerja. Sebagai contoh adalah instalasi
SMK Tunas Harapan Pati/Pelatihan Cluster Knalpot Purbalingga dan
Logam Boyolali 2009
Oleh Baud Widodo, S.Pd
listrik yang tidak baik pada mesin las, penempatan peralatan yang tidak
sesuai, pengoperasian mesin las dan alat-alat las yang tidak mengacu
pada SOP serta peralatan yang tidak memenuhi K3.
3. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang tidak kondusif sebagai tempat bekerja akan
menyebabkan terjadinya gangguan pada kesehatan dan terjadinya
kecelakaan kerja. Hal-hal tersebut antara lain :
a. Penerangan
b. ventilasi
c. tata ruang
Secara umum resiko yang dapat terjadi pada pekerjaan las busur manual
adalah sebagiberikut :
1. Kejutan listrik
2. Sinar las
3. Debu dan asap las
4. Luka bakar dan kebakaran
Penjelasan dari masalah di atas yaitu:
1. Kejutan listrik
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat. Akibat dari
kecelakaan ini dapat menyebabkan seseorang luka bakar, kebakaran
dan bahkan kematian.
Kecelakaan yang diakibatkan oleh kejutan listrik ini dapat dihindarkan
dengan cara :
a.
Gunakan
alat
keselamatan kerja las (sarung
tangan, pakaian kerja, dan sepatu
kerja) untuk menghindarkan kontak
langsung dengan listrik.
b.
Pasanglah
mesin las dengan benar
instalasi
c.
d.
Kontrol
setiap
saat
instalasi listrik yang terdapat di
tempat kerja
e.
sengatan listrik :
a. tarik penderita dengan benda kering yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik (karet, plastik, kayu dan sejenisnya) pada
bagian-bagian kain yang kering
b. penolong berdiri pada lantai yang bersifat konduktor (papan kayu
dan bersepatu karet)
c. bawalah ke rumah sakit dengan segera
10
2. Sinar las
Sinar las yang ditimbulkan dari proses pengelasan SMAW sangat
membahayakan bagi operator maupun pekerja lain yang berada pada
radius 10m. Sinar las tersebut mengandung tiga jenis sinar yang
membahayakan, yaitu :
a. Cahaya tampak
b. Sinar infra merah
c. Sinar ultra violet
Penjelasan :
a. Cahaya tampak
Cahaya tampak yang muncul dari sinar las memiliki kekuatan yang
dapat menyilaukan mata. Sinar ini masuk ke dalam mata dan
diteruskan oleh lensa dan kornea mata ke retina mata. Cahaya ini
akan mengakibatkan mata cepat lelah dan lama kelamaan akan
menjadikan sakit. Rasa lelah dan sakit ini sifatnya hanya sementara
tetapi dapat mengurangi kenyamanan dalam melihat dan
produktivitas kerja.
b. Sinar infra merah
Sinar infra merah tidak tampak oleh mata. Sinar ini muncul
bersamaan terjadinya sinar las yang menyilaukan. Dampak dari sinar
ini tidak segera terasa oleh mata dan tubuh kita yang terkena. Sifat
dari sinar ini adalah merusak dan dengan demikian sangat berbahaya
bagi kesehatan.
Pengaruh dari sinar ini adalah terjadinya pembengkakan pada
kelopak mata, dan pada gilirannya akan mengakibatkan penyakit
kornea dan kerabunan.
11
Hazard
Potential
UV-A
near UV
320-400
lowest
Cataracts
UV-B
mid UV
290-320
mid to high
UV-C
Far UV
190-290
highest
UV = (ultra violet)
Pencegahan dari bahaya ini adalah dengan :
a. memakai pelindung mata dan muka
ukuran kaca las seperti tabel di bawah :
AMPER
UKURAN
PENYARING
Sampai dengan 150 Amper
10
150 250 Amper
11
250 300 Amper
12
300 400 Amper
13
Lebih dari 400 Amper
14
b. memakai pakaian pelindung
SMK Tunas Harapan Pati/Pelatihan Cluster Knalpot Purbalingga dan
Logam Boyolali 2009
Oleh Baud Widodo, S.Pd
12
13
14
Tujuan :
-
Bahan :
Peralatan dan Perkakas :
- Kunci pas
- Obeng
- Volt meter
- Isolasi
- 1 set pelindung diri
Alat utama las busur manual yaitu
:
1. kabel tenaga (kabel power)
2. kabel massa
3. penjepit massa
4. mesin las
5. kabel elektroda
6. penjepit elekroda
15
16
Tujuan :
Bahan :
1.
gunakan
alat-alat
keselamatan kerja las
2.
periksa instalasi listrik las
busur manual
3.
periksa instalasi las (kabel
elektroda, kabel masa, penjepit elektroda
dan penjepit massa)
4.
pasanglah kabel massa dan
kabel elektroda sesuai dengan kebutuhan
dengan berpedoman pada tabel berikut :
Polaritas
AC
DC +
DC
5.
Penempatan
Kabel
Elekt. Massa
NA
NA
+
Distribus
Panas
Elekt. Massa
2/3
1/3
1/3
2/3
Penembusan
Sedang
Dangkal
Dalam
17
6.
berilah
garis-garis
jalur
pengelasan pada benda kerja dengan
penggores
18
110
80
7.
atur
arus
pengelasan
berdasarkan daftar tabel berikut
140
DIAMETER ELEKTRODA
170
50
20
1/16 Inchi
5/64 Inchi
3/32 Inchi
1/8 Inchi
5/32 Inchi
3/16 Inchi
1/4 Inchi
200
8.
OFF
OFF
1,5 mm
2,0 mm
2,5 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
6,4 mm
BESAR ARUS
20 40 Amper
30 60 Amper
40 80 Amper
70 120 Amper
120 170 Amper
140 240 Amper
200 350 Amper
OFF
9.
lakukan
percobaan
penyalaan pada benda yang tidak
terpakai untuk pengelasan dengan teknik
goresan
10.
setabilkan
jarak
busur
terhadap benda kerja 0,8 x diameter
elektroda.
11.
jika arus yang dikehendaki
sesuai, hentikan percobaan penyalaan
dan lakukan pengelasan pada benda
kerja.
12.
lakukan pengelasan pada
benda kerja jalur pertama.
13.
perhatikan lebar cairan las +
10mm dan kelurusan hasil pengelasan
terhadap garis yang dibentuk
14.
gerakan elektroda lurus
beraturan.
15.
19
Tujuan :
Bahan :
1.
20
7.
8.
21
Tujuan :
Bahan :
benda
kerja
22
mm)
1. tempatkan benda kerja pada
posisi 1F seperti gambar di
samping pada meja las
2. buat las ikat pada benda kerja
dengan meja las
Meja las
700
0
90
700
3
2
1 2mm
1
ELEKTRODA
700
Hasil pengelasan
gambar di samping
akan
seperti
23
24
Contoh format pengujian visual hasil pengelas TIG (pelelehan dan I joint)
seperti di bawah :
PEMERIKSAAN VISUAL
Lebar jalur las
Tinggi jalur las
Sambungan jalur las
Overlap
Porosity
Terak terperangkap
Porosity
Bekas gerinda
Bekas pukulan
Percikan terak
STANDAR
Hasil Pemeriksaan *)
Remidi
Ukuran
L/TL
L/TL
5 mm : +1mm, -0mm
1 mm
Berpadu dan sama rata.
Beda
ketinggian
sambungan
maksimal
0,5mm
90 % rata dan halus
90% lurus
Maksimum
0,1
mm,
panjang maksimum 10%
dari
panjang
lasan
150mm
Tidak ada overlap
Maksimal 2 buah
Maksimal 2mm2
Tidak ada porosity
Tidak ada bekas gerinda
Tidak ada bekas pukulan
Tidak ada percikan terak
Skor **)
Keterangan :
L
= Lulus
TL
= Tidak Lulus
25