PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan energi yang terus meningkat dan semakin
menipisnya cadangan minyak bumi memaksa manusia untuk mencari
sumber-sumber energi alternatif. Negara-negara maju juga telah bersaing dan
berlomba membuat terobosan-terobosan baru untuk mencari dan menggali
serta menciptakan teknologi baru yang dapat menggantikan minyak bumi
sebagai sumber energi.
Semakin menipisnya persediaan energi dan juga ketergantungan pada
salah satu jenis energi dimana hingga saat ini pemakaian bahan bakar minyak
sangat besar sekali dan hampir semua sektor kehidupan menggunakan bahan
bakar ini, sementara itu bahan bakar minyak merupakan komoditi ekspor
yang dominan untuk pendapatan negara.
Dalam upaya pencarian sumber energi baru sebaiknya memenuhi
syarat yaitu menghasilkan jumlah energi yang cukup besar, biaya ekonomis
dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu pencarian
tersebut diarahkan pada pemanfaatan energi matahari baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan panel sel surya yang dapat
merubah energi matahari menjadi energi listrik yang dinamakan solar cell.
Harapan untuk revolusi matahari telah beredar selama beberapa
decade lalu dengan gagasan bahwa suatu hari nanti kita semua akan
menggunakan listrik secara gratis dari sinar matahari. Ini adalah harapan
yang sangat menggiurkan karena pada saat hari yang cerah sinar matahari
akan melepaskan sekitar 1.000 watt energy per meter persegi. Jika kita bisa
mengumpulkan semua energy itu maka kita bisa menonton TV,
menghidupkan mesin cuci ataupun melakukan aktivitas dirumah yang
membutuhkan listrik dengan gratis tanpa harus membayar listrik ke PLN.
Solar cell yang anda lihat di atap atap rumah atau di tengah
tengah jalan tol biasanya disebut dengan photovoltaic (PV) sel seperti
namanya foto yang berarti cahaya dan volta yang berarti listrik. Solat cell
ini terbuat dari bahan khusus yaitu semikonduktor. Semikonduktor yang
sering digunakan pada saat ini adalah silicon. Solar cell terdiri dari minimal 2
lapisan semikonduktor yaitu satu lapisan yang mengandung muatan positif
dan yang lainnya muatan negative. Solar cell ini akan menangkap sinar
matahari yang terdiri dari partikel kecil dari energy foton matahari. Ketika
cukup foton yang diserap oleh lapisan negative dari solar sel maka electron
akan dibebaskan lari lapisan negative menuju kelapisan positif sehingga
menciptakan perbedaan tegangan. Dari perbedaan tegangan inilah akan
menghasilkan energy listrik kemudian energy listrik ini bisa disimpan di
dalam aki.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana instalasi solar cell ?
2. Bagaimana instalasi sumur bor ?
3. Bagaimana instalasi pembuatan kolam ikan ?
C. Tujuan
Menghasilkan pembelajaran fisika teoritik yang otentik.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa :
a. Dapat mengetahui pembelajaran fisika secara langsung atau nyata dan
pastinya lebih mudah dimengerti dibandingkan belajar dikelas.
b. Menambah wawasan mahasiswa mengenai solar cell dan pemasangan
instalansi istalansi lainnya seperti sumur bor, pembuatan kolam ikan
dan pemasangan kabel kabel yang berkaitan dengan kelistrikan.
c. Dapet pahala.
2. Bagi masyarakat :
a. Tempat pengajian atau balai warga tersebut terlihat rapi dan indah.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Solar Cell
Harapan untuk revolusi matahari telah beredar selama beberapa
decade lalu dengan gagasan bahwa suatu hari nanti kita semua akan
menggunakan listrik secara gratis dari sinar matahari. Ini adalah harapan
yang sangat menggiurkan karena pada saat hari yang cerah sinar matahari
akan melepaskan sekitar 1.000 watt energy per meter persegi. Jika kita bisa
mengumpulkan semua energy itu maka kita bisa menonton TV,
BAB III
METODE PELAKSANAAN EKSPERIMEN
1. Instalasi Solar cell
a. Dalam pemasangan solar cell, alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
1. Solar cell 200 WP
2. Tiang besi 4 meter
3. Aki
4. Saklar
5. Inverter
6. Charger Controller
b. Proses pemasangan solar cell.
Proses pemasangan solar cell, pertama kali dilakukan penggalian
lubang untuk menanam tiang
besi yang berfungsi sebagai
kaki yang nantinya di atas tiang
akan dipasang solar cell.
Kedalaman penggalian lubang
untuk tiang solar cell sekitar 1
meter. Selanjutnya, setelah
penggalian lubang untuk tiang solar cell, selanjutnya merakit atau
memasang solar cell ke tiang yang tingginya sekitar 4 meter.
foto disamping
merupakan proses pemasangan
solar cell terhadap tiang besi
yang tingginya berkisar 4
meter. Didalam pemasangan
tersebut, berupa baut baut
yang harus dipasang sangat
kencang, jika baut baut tersebut dipasang longgar akan mengakibatkan
solar cell bisa jatuh bila digunakan dalam waktu yang lama. Setelah
pemasangan baut baut, tahap selanjutnya yaitu memasang kabel kabel
atau menyambungkan beberapa kabel yang terdapat pada solar cell yang
nantinya akan disambungkan ke charger controller. Setelah memasang
kabel pada solar cell, solar cell yang telah dipasang diatas tiang besi akan
di tanah pada lubang yang telah digali tadi.
foto disamping
merupakan proses
pengangkatan atau pendirian
solar cell yang telah
dipasang pada tiang besi
yang nantinya akan ditanam
didalam tanah yang kedalamannya berkisar 1 meter. Dalam melakukan
proses mendirikan atau menanam solar cell butuh sekitar 15 orang untuk
mengangkatnya. Setelah ditanam, pada bagian luarnya akan di kasi
berupa campuran semen dan pasir agar solar cell tertanam dengan kuat
dan kokoh, yang bisa digunakan untuk waktu yang lama.
foto disamping merupakan foto solar cell yang sudah ditanam
didalam tanah. Tahap selanjutnya yaitu menanam kabel solar cell yang
kelebihan kedalam tanah agar tidak terjadi hal hal yang tidak
diinginkan. Ujung kabel solar cell tadi dipasang ke charger controller
yang dimana charger controller ini berfungsi sebagai pengontrol atau
pengaturan yang nantinya akan disambungkan ke aki.
10
2.
a.
4. 5 Pipa
3
4
antara lain :
1. Mata bor
2. Pipa bor
3. 3 Pipa 3 inci
inci
12
gambar
disamping
merupakan
gambar hasil
proses dalam
pengeboran,
terlihat pada
ujung bor
atau mata bor penuh dengan tanah liat yang umumnya tanah liat ini
banyak terdapat didalam tanah.
gambar disamping merupakan gambar motor listrik atau mesim air yang
sudah tersambung
dengan sumur yang
dibor tadi, motor listrik
ini bekerja secara
otomatis jika mesin ini
dinyalakan. Dari mesin
air, disambung lagi dengan pipa pipa yang nantinya akan dibuat kran
kran air sebanyak 3 buah, yang nantinya air yang tadi di dalam sumur
yang dibor tadi akan di tarik oleh mesin air, dari mesin air menuju ke kran
kran yang nantinya air tersebut keluar melalui kran kran tersebut,
yang sekaligus dibuat kran khusus untuk mengairi kolam ikan.
4. Besi
5. Kawat
6. Semen
7. Pasir
8. Batu kerikil
9. Ayakan
10. Ember
11. Bata
12. Gergaji
13. Triplex
14. Pancuran
15. Lampu kolam
16. Terpal
b. Proses pembuatan kolam ikan
Proses pembuatan kolam ikan dilakukan pengukuran dulu sesuai
rencana, setelah melakukan pengukuran, dilakukan penggalian hingga
rata dengan jalan, ya setidaknya lebih tinggi sedikit dari got, supaya pada
saat pembuangan air dilakukan bisa lancar.
Foto disamping merupakan proses penggalian untuk pembuatan kolam
ikan, yang nantinya akan digali
sampai rata dengan jalan.
Penggalian tersebut memakan
waktu yang cukup lama,
dikarenakan banyaknya akar
akar pohon didalam tanah
sehingga menghambat
pekerjaan, factor lainnya
kurangnya personil dalam penggalian lubang tersebut, mungkin karena
panas dan pas sekali bertepatan dengan bulan ramadhan, jadinya tenaga
agak berkurang. Pembuatan kolam ikan berdiameter berbentuk lingkaran.
Foto disamping merupakan galian yang sudah selesai untuk pembuatan
kolam ikan yang nantinya akan dibentuk kembali dengan besi yang sudah
dirangkai, itu digunakan sebagai pondasinya, yang akan dipasang ditepi
kolam berbentuk lingkaran, ini dilakukan agar lingkaran kolam terlihat
rapi. Dalam pembuatan pondasinya digunakan besi 6 yang nantinya akan
di cor dengan campuran pasir kasar dan semen. Agar corran terlihar rapi
14
digunakan
penyangga
15
Gambar diatas merupakan proses penyusunan batu bata tadi tidak lupa
didindingnya juga diberi celah atau bolongan kecil sekitar 10 cm dari
puncaknya, itu dibuat agar airnya tidak meluap atau penuh saat terjadi
hujan. Tidak hanya itu, pembuatan lubang juga untuk memasukkan
sambungan pipa yang nantinya pipa tersebut akan digunakan sebagai
celah untuk masuknya air atau untuk mengisi kolam dengan air.
Selanjutnya yaitu mengecor permukaan atau dasar kolam menggunakan
corran kasar, pada lapis selanjutnya dilapisi menggunakan terpal, setelah
dilapisi terpal, dicor lagi, berarti dua kali pengecoran, sehingga tingginya
kolam ikan dari dasarnya sampai ke atas sekitar 50 cm. tidak lupa untuk
membuat lubang lubang kecil pada dasar kolam yang akan berguna, jika
sewaktu waktu ingin menguras kolam ikan, yang air kurasannya bisa
langsung terbuang ke got, yang sudah dipasang pipa pembuangan yang di
sambung dari kolam ikan menuju ke pembuangan atau got menggunakan
pipa pipa paralon dengan ukuran 3 inci dengan panjang 1.60 meter.
Selanjutnya pembuatan kaki kaki untuk air mancurnya, pembuatan
sama seperti tiang kolam ikan, kakinya disini dibuat sebanyak 4 buah
yang nantinya akan dicor juga.
16
17
Gambar
disamping
merupakan
proses
penghalusan
dinding
kolam ikan
agar terlihat rapi dan bagus. Setelah penghalusannya semua selesai,
dilakukan lagi penghalusan atau dilapisi lagi menggunakan semen saja.
Setelah semua rata penghalusannya di tunggu hingga mongering, baru
bisa memasang air mancurnya di tengah tengah kolam ikan, tepat diatas
kaki kaki yang sudah dibuat tadi, setelah pemasangan air mancur,
dilakukan juga pemasangan kabel kabel ke air mancur, agar air mancur
bisa bergerak airnya melewati air mancur tersebut. Untuk mempercantik
kolam ikannya disaat malam hari, ditambahkan lampu- lampu LED di
pinggir pinggir kolam sekitar 3 buah.
18
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisis dan Pembahasan Solar Cell
Matahari merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berlimpah
diIndonesia. Dengan penyinaran matahari konstan sepanjang tahun selama 12
jam perhari, tentu ini merupakan salah satu sumber energi yang sangat potensial
19
planet bumi kita. Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari
panel surya, rangkaian kontroler pengisian (charger controller), dan aki. Panel
surya merupakan modul yang terdiri dari beberapa sel surya yang digabung
dalam hubungan seri dan parallel tergantung ukuran dan kapasitas yang
diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt.
Namun pada kegiatan kali ini, solar cell yang digunakan 200 WP, dan dibagi dua
menjadi 100 watt dan 100 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energy listrik
yang proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.
Rangkaian controller pengisian aki dalam sel surya itu merupakan rangkaian
elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur
tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan
turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya
sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila
berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi
pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik.
Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu
akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan
menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian kontroler pengisian itu
sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini
sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran. Memang harga kontroler itu cukup
mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya
dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap pakai. Jadi, sistem sel surya dalam
bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan
bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis
menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit
yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik
fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka
dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik
yang optimal. Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu
harus diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi,
untuk mendapatkan energi listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus
dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah
21
22
campuran silicon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran
akhir (terbuat dari logam tipis) untuk mengirim electron ke perabot listrik. Cara
kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor diode.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semikonduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh
perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi
perubahan sigma gaya gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semikonduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat
disalurkan kesaluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.
2. Analisis dan Pembahasan Instalasi Sumur Bor dan Pengairan Kolam
Ikan
Dalam proses instalasi sumur bor, mungkin yang dibahas hanya
mengapa pada keluaran air air kran jika dinyalakan satu saja air yang keluar
deras, namun jika dinyalakan ketiga tiganya, air yang keluar cenderung
berkurang dan jika kran yang digunakan untuk mengairi kolam ikan dinyalakan,
kran yang ketiga tidak mengeluarkan air tapi pada kran yang pertama dan kedua
keluar air, namun tetap saja air yang keluar tetap kecil. Dalam sistem pengairan
atau sistem kerja dari keluaran air air ini menggunakan teori dari fluida, kenapa
fluida ? karena fluida adalah zat yang dapat mengalir dari satu tempat ketempat
yang lain dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika
ditekan. Terlihat pada bentuk kran kran air besarnya berbeda beda, sehingga
tarikannya. Jika yang hanya satu kran yang dibuka, air yang keluar deras, jelas
saja, karena air yang keluar ditidak terbagi bagi, sama halnya dengan hukum
kirkhoff, jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar, kita
ganti arusnya menjadi air, terlihat kan jika kita menyalakan ketiga kran, air yang
keluar cenderung berkurang dari keluaran satu kran, itu karena airnya terbagi
bagi. Dan kenapa jika menyalakan kran untuk mengairi kolam ikan, kran yang
ketiga mati, sama halnya bunyi hukum kirchoff 2 yaitu jumlah beda potensial
pada rangkaian tertutup sama dengan nol, anggap saja kran kran tadi sebagai
rangkaian listrik, berarti pada kran 3 tidak keluar air, bisa saja beda potensialnya
sama dengan nol.
23
Contoh teori lainnya dalam pemasangan instalasi pada pipa pipa air kran
yaitu Hukum Bernoulli . hukum Bernoulli ini menjelaskan tentang konsep dasar
aliran fluida (zat cair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat
cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas
tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida
tersebut, yang contohnya terjadi pada kran ketiga tidak keluar air saat kran untuk
mengairi kolam ikan di nyalakan.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua
bentuk persamaan bernoulli, yang pertama berlaku untuk aliran taktermampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan (compressible flow).
Namun dalam kasus pemasangan pipa pipa kran air ini terdalap pada
aliran tak-termampatkan yang pengertiannya adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di
sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai
jenis minyak, emulsi, dll.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan :
1. Solar cell merupakan alat yang akan sangat berguna untuk pemerataan
listrik ke daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau saluran transmisi
PLN.
2. Pembuatan sumur dengan bor merupakan cara yang efisien dan cepat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit
Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit
Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga
www.wikipedia.com (diakses pada tanggal 25 juni 2016, pukul 09.14 WIB)
http://atophysics.wordpress.com (diakses pada tanggal 25 juni 2016, pukul 12.11
WIB)
www.file-edu.com (diakses pada tanggal 25 juni 2016, pukul 13.04 WIB)
25
26