Anda di halaman 1dari 35

STASIUN RADIO SMA N 1 TAMPAKSIRING

LAPORAN HASIL PENEMUAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


DIAJUKAN UNTUK USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL GURU

OLEH:
I WAYAN WIDIA, S.PD.M.Pd
NIP.19720405199702.1.002

SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRING


GIANYAR - BALI
2010

Halaman Pengesahan

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama

: Drs. I Gusti Made Puja Armaya, MM, M.Pd

NIP

: 19591205 198203 . 1. 012

Jabatan

: Kepala Sekolah

Menyatakan bahwa :
Nama

: I Wayan Widia, S.Pd, M.Pd

NIP.

: 197204051997021002

Tempat/ Tanggal Lahir

: Gianyar, 5 April 1972

Pangkat/golongan

: Pembina, IVa

Jabatan fungsional

: Guru Pembina

Unit Kerja

: SMA N 1 Tampaksiring

Alamat

: Jl. Pucak Tegeh Manukaya

Benar-benar telah menemukan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan


berupa stasiun radio pemancar dan telah digunakan di sekolah dalam kegiatan
belajar mengajar dan juga telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Menurut
penilaian kami penemuan teknologi tepat guna tersebut belum pernah dibuat
sebelumnya.

Tampaksiring, 26 Januari 2010


Pejabat Yang Mengesahkan :

Nama : Drs. I Gusti Made Puja Armaya, MM, M.Pd


NIP : 19591205 198203 . 1. 012

Halaman Pengesahan

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama

: Drs. I Gusti Made Puja Armaya, MM, M.Pd

NIP

: 19591205 198203 . 1. 012

Jabatan

: Kepala Sekolah

Menyatakan bahwa :
Nama

: I Wayan Widia, S.Pd, M.Pd

NIP.

: 197204051997021002

Tempat/ Tanggal Lahir

: Gianyar, 5 April 1972

Pangkat/golongan

: Pembina, IV/a, Tmt. 1 Oktober 2008

Jabatan fungsional

: Guru Pembina

Unit Kerja

: SMA N 1 Tampaksiring

Alamat

: Jl. Pucak Tegeh Manukaya

Benar-benar telah menemukan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan


berupa stasiun radio pemancar dan telah digunakan di sekolah dalam kegiatan belajar
mengajar dan juga telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Menurut penilaian kami
penemuan teknologi tepat guna tersebut belum pernah dibuat sebelumnya.

Mengesahkan
Kepala SMA N 1 Tampaksiring

Drs. I Gusti Made Puja Armaya, MM, M.Pd


19591205 198203 . 1. 012

Tampaksiring, 26 Januari 2010


Pencipta
Teknologi Tepat Guna

I Wayan Widia, S.Pd.M.Pd


Nip. 19720405199702.1.002

Menyetujui
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Gianyar

Drs. I Gusti Ngurah Wijana, M.M, M.Pd


Nip. 19581231198603.1.288

Halaman Pernyataan dari Penemu

Dengan ini saya menyatakan bahwa peralatan yang saya buat ini merupakan
hasil penemuan teknologi tepat guna hasil karya saya sendiri dan bukan
merupakan hasil menjiplak dari peralatan yang sudah ada sebelumnya.

Tampaksiring, 26 Januari 2010


Yang menyatakan :

I Wayan Widia, S.Pd, M.Pd


NIP.197204051997021002

Halaman Pernyataan dari Kepala Sekolah

Dengan ini saya menyatakan bahwa peralatan yang dibuat oleh saudara I Wayan Widia,
S.Pd.M.Pd tersebut merupakan hasil penemuan teknologi tepat guna hasil karya yang
bersangkutan dan bukan merupakan hasil menjiplak dari peralatan yang sudah ada
sebelumnya.

Tampaksiring, 26 Januari 2010


Yang menyatakan :

Drs. I Gusti Made Puja Armaya, MM, M.Pd


Nip. 19591205 198203 . 1. 012

KATA PENGANTAR
Puji syukur peulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
RahmatNya sehingga pembuatan Teknologi Tepat Guna: STASIUN RADIO SMA N 1
TAMPAKSIRING dapat diselesaikan dan digunakan sesuai rencana.
Teknologi tepat guna ini secara khusus akan penulis gunakan untuk melayani
siswa dalam bidang pendidikan dan secara umum akan digunakan untuk melayani
masyarakat dalam pemberitaan masalah pendidikan dan masalah-masalah diluar dunia
pendidikan yang dipetik dari media massa maupun dunia maya internet. Teknologi tepat
guna ini selain untuk keperluan informasi dan komunikasi, juga digunakan untuk
memperoleh angka kredit guna memenuhi permohonan kenaikan pangkat golongan dari
IV/a ke IV/b.
Terselesaikannya pembuatan teknologi tepat guna ini tidak terlepas dari bantuan,
masukan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan yang baik
penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya
kepada:
1. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tampaksiring yang telah memberikan
ijin dan dukungan baik moral maupun finansial, sehingga pembuatan dan
penggunaan teknologi tepat guna ini dapat dilaksanakan sesuai perencanaan.
2. Guru-guru SMA Negeri 1 Tampaksiring yang telah memberikan dukungan
baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebut satu per
satu.
3. Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya pembuatan teknologi
tepat guna ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penemuan teknologi tepat guna ini masih banyak
kekurangannya oleh sebab itu untuk kesempurnaan teknologi tersebut masukan dan
saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan.

Tampaksiring, 26 Januari 2010


Penulis

I Wayan Widia, S.Pd.M.Pd

Daftar Isi
halaman
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................

ii

Daftar Gambar ......................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

A. Rasional ............................................................................................................ 1
B. Dasar .....................................................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
D. Manfaat .........................................................................................................

E. Ruang lingkup .........................................................................................................


3
BAB II RANCANGAN PRODUK TEKNOLOGI TEPAT GUNA .................

A. Fungsi dan Prinsip Kerja Teknologi Tepat Guna...........................................

B. Rancangan/desain Produk Teknologi Tepat Guna ........................................

BAB III PROSEDUR PEMBUATAN ...............................................................

A. Alat dan Bahan .7


B. Prosedur Pembuatan
7
BAB IV PENGGUNAAN PRODUK.

14

A. Cara Penggunaan ..

14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .. 17


A. KESIMPULAN ................................................................................................. 17
B. SARAN 17
Daftar Pustaka ..

18

Lampiran-lampiran ..............................................................................................

19

Daftar Gambar
No. Gambar

Halaman

Gambar 1. Gambar Rangkaian Pemancar radio pemancar FM..........................................


5
Gambar 2. Rangkaian Pemancar radio pemancar FM. 6
Gambar 3. Rangkaian Transistor penguat................................................................ 6
Gambar 4. Rangkaian penguat antena...................................................................... 6
Gambar 5. Gambar rangkaian pemancar................................................................... 8
Gambar 6. Gambar rangkaian penguat transistor....................................................... 8
Gambar 7. Gambar rangkaian penguat antena.....................................................
8
Gambar 8. Guru sedang merangkai rangkaian radio pemancar.................................. 9
Gambar 9. Guru merangkai rangkaian penguat............................................................9
Gambar 10. memasang kipas sebagai pendingin pada rangkaian penguat antena
10
Gambar 11. Memasang Cashing rangkaian pemancar radio.......................................10
Gambar 12 merakit antena dibantu oleh siswa....................................................... 11
Gambar 13 Menghubungkan kabel antena luar dengan rangkaian antena pada
pesawat radio......................................................................................... 12
Gambar 14. uji coba siaran....................................................................................... 12
Gambar 15 menaikan antena ketiang pemancar ................................................... 13
Gambar 16 penggunaan stasiun radio pemancar oleh guru dan siswa.. 14
Gambar 17. Siswa sedang melakukan siaran pada stasiun radio pemancar............ 15
Gambar 18. Mendengarkan siaran dari kawasan wisata artshop Tirta Empul
yang berjarak 1 km dari stasiun radio, siaran terdengar jernih ............ 15
Gambar 19. sosialisai Stasiun radio di Obyek wisata Tirta Empul sambil
mendengarkan radio............................................................................ 16
Gambar 20. Melakukan siaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan............ 16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Proses pembelajaran tidak hanya terjadi melalui tatap muka secara langsung
dilingkungan sekolah saja. Akan tetapi proses pembelajaran dapat terjadi tanpa melalui
tatap muka. Dewasa ini dengan pesatnya kemajuan teknologi seseorang dapat belajar
melalui dunia maya (internet), media massa televisi dan media cetak yang ada. Setiap
proses pembelajaran yang dilakukan ada sisi baik dan sisi buruknya. Seperti belajar
melalui media internet, untuk menikmati internet orang harus memfasilitasi diri dengan
computer yang dilengkapi dengan modem atau piranti untuk mengakses internet. Selain
itu orang harus duduk manis sambil meraba-raba mouse untuk menjelajah situs-situs
yang terkait. Demikian juga dengan media televisi, orang harus duduk manis di sofa
untuk menikmati acara siaran baik yang berbau pendidikan maupun non pendidikan
yang diangap penting.
Media yang canggih seperti televisi dan internet ada kelemahannya lalu dengan
media apa lagi kelemahan itu bisa ditutupi? Pertanyaan itu dapat dijawab dengan media
radio. Media radio dapat dinikmati tanpa harus dengan duduk dikursi, karena media
radio bersifat portable mudah dibawa kemana-mana.
Dari kondisi inilah penulis berupaya untuk membuat sebuah teknologi yang
dapat melengkapi media internet dan televisi yang dapat dimanfaatkan siswa dalam
belajarnya dan sekaligus dapat melayani masyarakat dalam pemberitaan dan hiburan.
Teknologi yang akan dibuat adalah sebuah pemancar radio FM yang akan
disebarluaskan dari sekolah oleh siswa dan guru dan dinikmati oleh siswa dan
masyarakat.

B. Dasar
Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan pembuatan teknologi
tepat guna Stasiun Radio SMA N 1 Tampaksiring adalah seperti berikut. 1) Adanya
ekstra jurnalistik disekolah yang dalam pemberitaannya harus menunggu sampai
menerbitkan majalah setiap tiga bulanan. 2) Adanya lomba-lomba sebagai pembawa
acara dalam suatu kegiatan atau pun yang diselenggarakan oleh stasiun-stasiun radio
dan televisi. 3) Di Kecamatan Tampaksiring belum ada pemancar Radio yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai media informasi dan komunikasi. 4) Tidak


tersedianya media pembelajaran fisika dalam pembelajaran materi gelombang
elektromagnetik, 5) Adanya tiang pemancar jardiknas yang bisa digandengkan sebagai
tempat untuk menaruh antena pemancar .

Demikian beberapa pertimbangan yang

menjadi dasar dalam pembuatan teknologi tepat guna yang berupa stasiun radio
pemancar.

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan teknologi tepat guna stasiun radio pemancar adalah
sebagai berikut.
1. Dapat membantu mempercepat pemberitaan yang diliput oleh peserta ekstra
jurnalitstik melalui media siaran.
2. SMA N 1 Tampaksiring memiliki sebuah pemancar radio yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk melatih keahlian dalam dunia siaran, dan
pemancra radio ini juga dapat dipakai melayani masyarakat dalam hal
pemberitaan dan hiburan.
3. Mempermudah dalam mencari contoh pengaplikasian materi gelombang
elektromagnetik sehingga penyampaian materi lebih menarik.
4. Memotivasi siswa untuk menyenangi dunia elektronika.

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan teknologi tepat guna Stasiun Radio Pemancar SMA
Negeri 1 Tampaksiring adalah sebagai berikut.
1. Bagi sekolah, dapat memanfaatkan stasiun radio pemancar tersebut untuk
menyampaikan informasi tentang pendidikan dan non pendidikan kepada siswa
dan masyarakat.
2. Bagi guru, stasiun radio pemancar ini dapat digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran dan juga dapat membantu dalam penyampaian materi pelajaran
yang dinikmati oleh siswa setelah pulang sekolah.
3. Bagi siswa, stasiun radio pemancar ini dapat digunakan untuk melatih diri
sebagai penyiar dalam menyampaikan sebuah informasi baik yang bersifat
pendidikan maupun hiburan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

4. Masyarakat Tampaksiring dan sekitarnya, stasiun radio ini dapat dimanfaatkan


untuk menyampaiakan dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.

E. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup pelaksanaan dan pemanfaatan stasiun radio pemancar ini adalah
di SMA Negeri 1 Tampaksiring dan daerah-daerah di sekitar kecamatan Tampaksiring
yang dapat dijangkau oleh siaran Radio Taksu. SMA Negeri 1 Tampaksiring digunakan
sebagai

tempat stasiun radio,

sedangkan

daerah-daerah

disekitar

kecamatan

Tampaksiring digunakan sebagai tempat menagkap siaran radio. Materi siaran yang
disiarkan terbatas pada tujuan pendidikan dan hiburan yang ditujukan untuk keperluan
siswa dan masyarakat umum, dan bukan untuk tujuan komersial seperti penyampaian
iklan.

BAB II
RANCANGAN PRODUK TEKNOLOGI TEPAT GUNA
C. Fungsi dan Prinsip Kerja Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna ini berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi
tentang pendidikan kepada masyarakat dalam bentuk media suara yang mudah
dinikmati sambil melakukan aktivitas yang lain.
Prinsip

kerja

pemancar

radio

ini

adalah

memanfaatkan

gelombang

elekromagnetik khususnya gelombang radio. Gelombang radio dapat dibangkitkan oleh


gelombang bunyi yang diubah oleh sebuah rangkaian radio pemancar menjadi
gelombang elektromagnetik, kemudian getaran gelombang elektromagnetik itu
diperkuat dengan tiga buah penguat yaitu penguat dasar, penguat medium, dan penguat
akhir untuk dipancarkan dengan sebuah rangkaian antena pemancar FM. Gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan dengan antena FM ini kemudian ditangkap dengan
radio FM.

D. Rancangan/desain Produk Teknologi Tepat Guna


Pemancar FM yang dibuat merupakan rangkaian Pemancar FM tipe S-083 dari
Saturn. Rangkaian S-083 hanya menghasilkan daya kurang lebih 1 Watt. Dengan sedikit
modifikasi, penyederhanaan dan penambahan booster akan didapatkan daya akhir 12
Watt. Rangkaian S-083 terdiri atas 3 bagian, yakni bagian osilator, Penyangga tingkat
pertama (Buffer 1) dan Penyangga tingkat kedua (buffer 2). Setelah dicoba, osilator S083 hasilnya cukup memuaskan, selain stabil osilator tersebut menghasilkan sinyal yang
kuat. Karena itu bagian osilator dipakai tanpa modifikasi. Transistor di Tingkat
penyangga pertama (Buffer 1) menggunakan transistor C930. Untuk keperluan itu nilai
hambatan yang digunakan 10KOhm, untuk memberi bias yang sesuai bagi transistor
C930. Pada kaki kolektor transistor penyangga menggunakan trimmer C8 bernilai 560pF untuk mempermudah penalaan. Transistor di Tingkat penyangga kedua (Buffer 2)
menggunakan C930, dan kapastor pada kolektornya menggunakan trimmer C11 bernilai
5-60 pF. Pada keluaran tingkat kedua diberi tambahan induktor dan kapasitor yang
berfungsi sebagai penyesuai impedansi, sehingga Impedansi keluaran dari penyangga
tingkat akhir yang kurang lebih 380 Ohm dirubah menjadi 50 Ohm. Kemudian
dihubungkan dengan exciter dan nyalakan catu daya dan putar kedua trimmer (C8 dan

C11) pada penyangga secara bergantian sampai didapatkan daya paling besar dan SWR
paling kecil. Kalau rangkaian exciter bekerja dengan baik, akan didapatkan daya kurang
lebih 0,25 Watt.Sampai tahap ini exciter sudah siap pakai. Untuk mendapatkan daya
yang lebih besar lagi digunakan rangkaian booster 12 Watt, sehingga jarak jangkauan
pancaran meningkat sampai 7 kali lipat. Rangkaian booster 12 Watt, terdiri dari dua
tingkat penguat transistor yang masing-masing bekerja pada kelas C, masing-masing
input dan output penguat transistor ini diberi rangkaian penyesuai impedansi. Penguatan
tingkat pertama memakai transistor C1970. Rangkaian Penguatan ini mempunyai
penguatan daya 9,2dB (8 kali), sehingga dari exciter berdaya 0,25 W seharusnya bisa
dihasilkan daya 2 W. Penguatan tingkat kedua memakai transistor C1971. Rangkaian
Penguat ini mempunyai penguatan daya 10dB (10 kali). Sehingga daya dari tingkat
pertama yang 1,75 W bisa diperkuat menjadi 17,5 W. Pada kenyataannya daya dari
penguatan tingkat kedua hanya mencapai 12,5 Watt. Hal ini disebabkan adanya
kerugian dari rangkaian matching network dan keterbatasan dari transistor C1971.
Karena panas yang dihasilkan kedua transistor cukup besar maka jangan lupa
memasang pendinginan yang cukup. Setelah booster selesai dirangkai selanjutnya
booster dapat dicoba dan ditala, dengan merangkai exciter, booster, SWR & Power
Meter dan Dummy Load. Sebelum catu daya dinyalakan, semua trimmer pada booster
diputar pada posisi tengah. Pastikan catu daya yang dipakai dapat memberikan arus
lebih dari 3 Ampere. Amati power meter. Power meter seharusnya menunjukkan daya
beberapa watt. Putar trimmer pada booster dimulai dari bagian input sampai didapatkan
daya paling besar. Gambar rancangan produk teknologi tepat guna radio pemancar ini
adalah tampak seperti gambar berikut.

Gambar 1. Gambar Rangkaian Pemancar radio pemancar FM

Gambar 2. Rangkaian Pemancar radio pemancar FM

Gambar 3. Rangkaian Transistor penguat

Gambar 4. Rangkaian penguat antena.

BAB III
PROSEDUR PEMBUATAN
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan rangkaian radio
pemnacar ini adalah sebagai berikut.
1. Satu set obeng, tang potong, tang kombinasi, pinset, palu, gergaji, pisau (cuter),
solder, arpus, pasta sorder, multitester, taspen.
2. komponen-komponen elektronika seperti:
a. papan PCB tempat rangkaian (chasis)
b. booster
c. osilator S-083
d. Transistor C930
e. transistor 2SC2782
f. transistor 2SC1946
g. kawat tembaga 0,8mm
h. Kapasitor 33pF
i. Kondensator variabel
j. Resistor
k. trimmer C8 bernilai 5-60pF
l. catu daya
m. rangkaian booster 12 Watt
n. kipas

D. Prosedur Pembuatan
1. Menyiapkan gambar rangkaian pemancar radio, rangkaian penguat, dan
rangkaian penguat antena. Adapun gambar rangkaian tersebut adalah tampak
seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5. Gambar rangkaian pemancar

Gambar 6. Gambar rangkaian penguat transistor

Gambar 7. Gambar rangkaian penguat antena

Setelah tersedia gambar rangkaian langkah selanjutnya adalah menyiapkan


komponen-komponen yang diperlukan dalam rangkaian tersebut. Langkah pertama
adalah membuat chasis sebagai tempat dudukan komponen, kemudian memasang
komponen tersebut pada tempat yang sesuai. Gambar di bawah merupakan kegiatan
memasang komponen pada papan rangkaian (chasis).

Gambar 8. Guru sedang merangkai rangkaian radio pemancar

Gambar 9. Guru merangkai rangkaian penguat

Gambar 10. memasang kipas sebagai pendingin pada rangkaian penguat antena

Gambar 11. Memasang Cashing rangkaian pemancar radio

Setelah rangkaian radio beserta penguat boster transistor dan penguat antena
selesai dirakit dan sudah ditutup dengan chasing langkah selanjutnya adalah
menyingkrunkan dengan antena pemancar sesuai frekuensi radio yang dipancarkan.
Frekuensi radio pemancar yang dibuat adalah Radio FM dengan frekuensi 98.00 M.Hz,
dan antenanya pun distel agar nyinkrun dengan frekuensi tersebut. Berikut adalah
gambar merangkai antena luar.

Gambar 12 merakit antena dibantu oleh siswa


Setelah selesai merakit antena luar kemudian diadakan uji coba untuk memastikan
bahwa rangkaian pemancar radio berfungsi dan mau nyinkrun dengan rangkaian antena
pemancar. Antena luar dihubungkan dengan kabel RG-58 ke rangkaian antena pada
pesawat, tampak seperti gambar berikut.

Gambar 13 Menghubungkan kabel antena luar dengan rangkaian antena pada


pesawat radio

Uji coba siaran dilakukan dengan menyetel trimer sehingga didapatkan daya
pancar yang maksimum. Berikut adalah kegiatan uji coba siaran dengan mendengarkan
langsung hasilnya melalui headset.

Gambar 14. uji coba siaran

Setelah didapatkan daya pancar yang maksimum dan antara pesawat dengan
antena mau nyinkrun maka dilakukan penaikan antena ke tiang pemancar. Berikut
adalah kegiatan menaikan antena ke tiang pemancar.

Gambar 15 menaikan antena ketiang pemancar

BAB IV
PENGGUNAAN PRODUK
B. Cara Penggunaan
1. Langkah pertama penggunaan produk pemancar radio adalah pastikan bahwa
antena sudah terhubung ke pesawat, hal ini dilakukan untuk menghindari
terbakarnya penguat antena yang tidak terhubung ke antena luar. Disamping itu
juga pastikan input suara sudah terhubung melalui colokan input. Input suara
bisa disalurkan melalui ampliplayer baru kemudian ke pesawat radio.

Gambar 16 penggunaan stasiun radio pemancar oleh guru dan siswa


2. Pasang sumber tegangan ke sumber tegangan PLN, kemudian nyalakan catu
daya, nyalakan input suara bisa dari komputer, dan mix yang dihubungkan ke
ampliplayer maka siaran sudah terdengar. Berikut adalah pemakaian pemancar
radio oleh siswa untuk menyiarkan sebuah berita.

Gambar 17. Siswa sedang melakukan siaran pada stasiun radio pemancar
3. Pastikan bahwa apa yang disampaikan melalui pesawat radio pemancar dapat
menyebar dengan cara menagkap siaran tersebut dari berbagai penjuru. Berikut
adalah kegiatan menangkap siaran radio dari berbagai lokasi di daerah
Tampaksiring yang disaksikan oleh warga.

Gambar 18. Mendengarkan siaran dari kawasan wisata artshop Tirta Empul yang
berjarak 1 km dari stasiun radio, siaran terdengar jernih.

Gambar 19. sosialisai Stasiun radio di Obyek wisata Tirta Empul sambil
mendengarkan radio
4. Siswa melakukan siaran sesuai jadwal yang telah disepakati, dan materi siaran
dikemas dan diedit oleh guru sebelum disiarkan. Berikut adalah pergantian
jadwal siaran.

Gambar 20. Melakukan siaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

B. KESIMPULAN
Kasimpulan yang dapat ditarik dari uraian tentang pembuatan teknologi tepat
guna pemancar radio adalah sebagai berikut.
1. Teknologi tepat guna stasiun radio pemancar dapat diwujudkan dengan biaya
murah dan dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan.
2. Stasiun radio pemancar dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk melatih
kemampuan berbicara sebagai penyiar.
3. SMA N 1 Tampaksiring khususnya dan Kecamatan Tampaksiring memiliki
sebuah stasiun pemancar yang sudah dimanfaatkan oleh siswa dan masyarakat
sebagai media informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan.

C. SARAN
Saran yang dapat disampaikan dalam pembuatan dan penggunaan teknologi
tepat guna terutama yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik adalah sebagai
berikut
1. Dalam proses pembuatan stasiun radio pemancar hendaknya mempertimbangkan
bahan-bahan yang akan digunakan mudah dijangkau atau tidak, sehingga tidak
terhambat karena ketidak tersediaan alat./bahan yang akan digunakan.
2. Teknologi tepat guna yang dibuat hendaknya mempertimbangkan kaitannya
dengan pelayanan kepada siswa khususnya dan masyarakat umumnya, baik pada
bidang pendidikan maupun non pendidikan.
3. Bagi guru-guru yang ingin membuat tekgnologi tepat guna berupa stasiun radio
pemancar

hendaknya

memperhatikan

kelangsungan

pengelolaan

pemanfaatan teknologi tersebut sehingga tidak putus ditengah jalan.

dan

Daftar Pustaka
Dodi Mawardi. 2008. Dunia Radio. http://dodimawardi.wordpress.com
Redi Panuju. 2005. Nalar Jurnalistik, Dasarnya Dasar Jurnalistik: Bayumedia
Publising
Sumardjo Suyono. 1996. Pengetahuan dan Praktek Elektronika. Solo: C.V Bintang
Pelajar
Tim Penyusun Fisika. 2008. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara
Zamroni. 2005. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum

Lampiran Foto-foto Pembuatan dan Penggunaan teknologi tepat guna stasiun radio
pemancar.

Gambar 1.Rangkaian pemancar

Gambar 2 Rangkaian penguat transistor

Gambar 3. Rangkaian penguat antena

Gambar 4. Guru sedang merangkai rangkaian radio pemancar

Gambar 4. Guru merangkai rangkaian penguat

Gambar 5. memasang kipas sebagai pendingin pada rangkaian penguat antena

Gambar 6. Memasang Cashing rangkaian pemancar radio

Gambar 7. merakit antena dibantu oleh siswa

Gambar 8. Menghubungkan kabel antena luar dengan rangkaian antena pada


pesawat radio

Gambar 9. uji coba siaran

Gambar 10. Menaikan antena ketiang pemancar

Gambar 11. Penggunaan stasiun radio pemancar oleh guru dan siswa

Gambar. 12 Siswa melakukan siaran dengan stasiun radio pemancar

Gambar 13. Sosialisasi keberadaan stasiun radio pemancar kepada masyarakat


sambil mendengarkan siaran dari kawasan wisata artshop Tirta Empul yang
berjarak 1 km dari stasiun radio, siaran terdengar jernih.

Gambar 14. Siswa bersama guru melakukan sosialisasi dan pemasangan brosur
keberadaan stasiun radio sambil mendengarkan siaran.

Gambar 15. Guru dan siswa sedang mendengrkan siaran dari kawasan Istana
Presiden Tampaksiring Bali

Gambar. 16 Foto-foto siswa saat melakukan siaran

Biodata Penemu
Nama
NIP.
Tempat/ Tanggal Lahir
Pangkat/golongan
Jabatan fungsional
Unit Kerja
Alamat
Alamat Rumah
No. Tlp Rumah
No. Hp.
Nama Istri
Pekerjaan

: I Wayan Widia, S.Pd, M.Pd


: 197204051997021002
: Gianyar, 5 April 1972
: Pembina, IV/a, Tmt. 1 Oktober 2008
: Guru Pembina
: SMA N 1 Tampaksiring
: Jl. Pucak Tegeh Manukaya
: Lingkungan Sengguan Bitera Gianyar
: (0361) 948596
: 081805387909
: Desak Putu Sukarini,A.Md,Ak
: PNS

Tampaksiring, 26 Januari 2010


Penulis

I Wayan Widia, S.Pd.M.Pd

Anda mungkin juga menyukai