Anda di halaman 1dari 61

AIN F.

SASARAN BELAJAR
LI.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Reproduksi Feminina Interna
LO 1.1 Makroskopis
LO 1.2 Mikroskopis
LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Menstruasi
LI.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid
LO 3.1 Definisi Kelainan Haid
LO 3.2 Epidemiologi Kelainan Haid
LO 3.3 Etiologi, Klasifikasi, dan Patofisiologi Kelainan Haid
LO 3.4 Manifestasi Klinik Kelainan Haid
LO 3.5 Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid
LO 3.6 Tatalaksana & Pencegahan Kelainan Haid
LO 3.7 Komplikasi Kelainan Haid
LO 3.8 Prognosis Kelainan Haid
LI.4 Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam tentang Istihadhah

LI.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Reproduksi Feminina Interna

LO 1.1 Makroskopis
UTERUS
Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria
disebelah anterior dan rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4
5 cm dengan berat sekitar 60 gram.
Bagian uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut
servik. Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar
rahim) Pinggir kanan / kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan
parametrium kanan / kiri.
Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi anteversi.
Servik uteri dibagi menjadi 2 bagian: pars vaginalis dan pars supravaginalis ;
dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.

Corpus uteri. Merupakan bagian terbesar uterus ; dibagian anterior menempel pada
vesika urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral
menempel pada berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum ( tuba
falopii ligamentum rotundum ligamentum ovarii proprium vasa uterina dan
ureter).

Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik
persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk
segitiga dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii
dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3
lapisan:
Serosa ( peritoneum visceralis)
Miometrium
Endometrium
Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami
hipertrofi.
Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah
kelenjar dan dilapisi dengan ciliated collumnar epithelium ; bentuk kelenjar dan
stroma bervariasi sesuai dengan siklus haid ; ketebalan pasca menstruasi dini 1 2
mm dan menjelang menstruasi 4 7 mm.

Letak Uterus :
1. Ante dan retrofleksi uteri
Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke
depan, disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retroflexio.
2. Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan,
disebut anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih ke
kanan, lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso
positio.
4. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar. Pembuluh darah uterus: A. uterine dan a. ovarica
LIGAMENTUM dan PENYANGGA UTERUS

LIGAMENTUM SACROUTERINA
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari permukaan postero-lateral
servik menuju permukaan anterior sacrum dan membentuk short hammock

Aspectus posterior uterus dan adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan
Ligamentum infundibulo pelvicum
LIGAMENTUM LATUM
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang
menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx
; 1/3 lateral tepi atas ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii
berjalan kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar
panggul disebut sebagai ligamentum Cardinale (Mackenrodt ).

Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan adneksa


1. Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral Ka. Ki. Dari pada uterus, meluas sampai ke
dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah olah menggantung pada tubae.
Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut
: parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterina, pembuluh lympha dan ureter.
2. Ligamentum rotundum
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini
melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. Terdiri dari jaringan otot polos
(identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam antefleksi.
Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan
luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum
ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat
ligamentum
ovarii
proprium.
4. Ligamentum cardinale
Kiri kanan dari cervix setinggi
ostium uteri internum ke dinding
panggul. Menghalangi pergerakan
ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterinum
Kiri kanan dari cervix sebelah
belakang ke sacrum mengelilingi
rectum.
6. Ligamentum vesico uterinum
Dari uterus ke kandung kencing.
VASKULARISASI UTERUS

Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
Arteria Uterina
Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus
melalui ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria
Uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah
bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding lateral uterus.
Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu
memperoleh perhatian saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.

Arteria Uterina dan arteri lain yang berhubungan ( catatan : pada ganbar ini arteria
ovarica sudah di transeksi pada titik keluarnya dari ligamentum suspensorium
ovarii )
Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah

cabang kecil yang masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan
sepanjang mesosalphynx.

Pasokan darah pada ovarium , tuba falopiii dan sisi kiri uterus. Terdapat
anastomosis pembuluh arteri uterina dan ovarica . Perhatikan adanya arteri dan
vena uterina yang menyilang ureter didekat servik
TUBA FALOPII. Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior
uterus kearah lateral dengan panjang masing-masing sekitar 8 14 cm. Saluran ini
menghubungan cavum uteri dengan cavum peritoneale.

Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian :


- Pars interstitialis (intramuralis) : bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus,
mulai pada ostium internum tubae.
- Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus, merupakan bagian
tuba yang lurus dan sempit
- Pars ampullaris : bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan
bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
- Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai umbai yang disebut fimbriae,
lubangnya disebut ostium abdominale tubae.

Penampang melintang Tuba falopii pada wanita dewasa


c = isthmus uteri b = ampulla a = fimbriae

Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan :


Lapisan serosa
Lapisan muskularis
Lapisan mucosa
Mukosa tuba dilapisi selapis sel kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia)
dan sebagian lain memiliki kelenjar.
OVARIUM. Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah
almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada
lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii.
Panjang kira-kira 2.5 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 3.0 cm.
Masing-masing memiliki permukaan medial dan lateral
Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang
bebas.
- Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum douglasi dan permukaan lateral
- Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat dengan
uterus (extremitas tubaria dan extremitas uterina)
- Pinggir yang menghadap ke muka (margo mesovaricus) melekat pada lembar
belakang lig. Latum dengan perantaraan mesovarium dan pinggir yang menghadap ke
belakang (margo liber).
Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut
fossa ovarica Waldeyeri.
Ligamentum penyangga ovarium adalah :
ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan
ligamentum Ovarii Proprium.

Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang
aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica.

Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada
testis.
Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut
medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.
Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil.
Masing-masing folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan
satu atau beberapa lapisan sel.
Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila
dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa.
Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi.
Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues
epithelium).
Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari
oosit.
Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa.
Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral
yang disebut sebagai antrum.
Folikel dgraf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat
dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.
Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit
dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi.
Ovarium terdiri dari bagian luar
Parametrium
Jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar lig. Latum disebut parametrium.
Bagian atas lig. Latum yang mengandung tuba disebut mesosalpinx dan bagian
caudalnya yang berhubungan dengan uterus disebut mesometrium.
Pada sisi depan lig. Latum berjalan lig. Teres uteri, pada permukaan belakang lig.
Ovarii proprium.
Mesovarium merupakan lipat peritoneum untuk ovarium dan terdapat antara
mesosalpinx dan mesometrium.
Lig. Suspensorium ovarii berjalan dari extremitas tubaria ovarii ke dinding panggul.
Pada parametrium ini berjalan ureter, a & v uterina.
Parametrium sebelah bawah yang menyelubungi a & v uterina lebih padat dari
jaringan sekitarnya disebut lig. Cardinale.
Perdarahan
Perdarahan alat reproduksi wanita berasal dari A. iliaca interna cabang dari A. iliaca
communis. A. iliaca interna ini kemudian akan bercabang menjadi A. hipogastrica dan
selanjutnya akan bercabang ke organ-organ:
1 Uterus: A. hipogastrica akan bercabang ke uterus menjadi A. uterina. A. uterine ini
kemudian akan berjalan kearah ovarium (A. uterine rr. Ovaiana) dan memperdarahi
ovarium dan akan memperdarahi tuba (A. uterina rr. Tuba)
2 Vagina: A. hipogastrica juga akan berjalan kea rah vagina dan memperdarahi vagina
sebagai (A. vaginalis)
3 Ovarium
Arteri
: Arteri uterina merupakan cabang arteri iliaca interna sedangkan arteri
ovarica cabang dariaorta abdominalis.

Vena
Aliran Lymfe
Persarafan
4

: Vena uterina
: Pembuluh lymfe mengikuti jalannya arteri dan bermuara ke nodi
iliaca interni dan paraaortci.
: Saraf simpatis dan parasimpatis berasal dari plexus hypogastricus
inferior.

Tuba Uterina
Arteria
Vena

: Arteri ovarica yang berasal dari aorta abdominalis setinggi VL 1


: Venae ovarica dextra bermuara ke vena cava inferior sedangkan vena
ovarica sinistra kevena renalis sinistra.Aliran
Aliran Limfe
: Pembuluh lymfe ovarium mengikuti arteri ovarica dan mengalirkan
limfe ke nodi paraaortici, setinggi VL1
Persarafan
: Persarafan ovarium berasal dari plexus ovarica dan mengikuti
perjalanan arteri ovarica
Uterus
Arteri
: Arteri uterina, sebagai cabang arteri iliaca interna
Venae
: Vena uterina mengikuti arteri uetrina dan bermuara ke dalam vena
iliaca interna.
Aliran lymfe
: Pembuluh lymfe dari fundus uteri berjalan bersama arteri ovarica dan
mengalirkan lymfeke nodi para aorticisetinggi vertebra L1.
Persarafan
: Saraf simpatis dan parasimpatis, berasal dari plexus hypogastricus
inferior.
LO 1.2 Mikroskopis
Ovarium
Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapisan epitel kuboid, yang juga disebut
epitel germinal. Jaringan ikat fibrosa akan membentuk kapsul tipis, albuginea tunika,
langsung di bawah epitel. Di sebelah dalam terdapat tunika albugenia (jaringan ikat
penyebab ovarium berwarna putih).
Seperti organ lain, ovarium dibagi menjadi korteks luar dan medula. Korteks
terdiri dari stroma jaringan ikat yang sangat selular di mana folikel ovarium yang
tertanam. Medula terdiri dari jaringan ikat longgar, yang berisi pembuluh darah dan
saraf. Jaringan dasar ovarium disebut stroma.

1.
2.
3.
4.

5.

Daerah korteks: mengandung banyak folikel telur yang masing-masing terdiri


dari sebuah oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Sel-sel folikel adalah oosit
beserta sel granulose yang mengelilinginya. Terdapat 3 macam folikel yaitu :
Folikel primordial : terdiri atas oosit primer yang berinti agak ke tepi yang dialapisi
sel folikel berbentuk pipih.
Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel granulose) berbentuk
kubus dan terjadi pembentukan zona pelusida. Adalah suatu lapisan glikoprotein yang
terdapat diantara oosit dan sel-sel granulose.
Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel granulose berbentuk kubus
berlapis banyak atau disebut staratum granulose.
Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum granulosanya bertambah
besar. Terdapat beberapa celah antrum diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat
stroma di luar stratum granulose membentuk theca intern(mengandung banyak
pembuluh darah) dan theca extern (banyak mengandung serat kolagen).
Folikel Graff : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit sudah siap
diovulasikan dari ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh beberapa lapis sel granulose
berada dalam suatu jorokan ke dalam stratum disebut cumulus ooforus. Sel-sel

granulose yang mengelilingi oosit disebut korona radiate.Antrum berisi liquor


follicul yang mengandung hormone esterogen.

Corpus luteum
Korpus luteum dibentuk oleh sel-sel granulosa dan sel teka setelah ovulasi
telah terjadi. Dinding folikel runtuh ke dalam struktur dilipat, yang merupakan
karakteristik untuk korpus luteum. Vaskularisasi meningkat dan jaringan jaringan ikat
yang terbentuk. Teka interna dan sel granulosa tiga dalam ukuran dan mulai
mengumpulkan lutein (Yang hormon merangsang proses ini Dimana hormon ini
diproduksi??) Dalam beberapa jam setelah ovulasi. Mereka sekarang disebut sel
granulosa lutein dan lutein teka sel dan menghasilkan progesteron dan estrogen.
Sekresi hormon dalam korpus luteum berhenti dalam waktu 14 hari setelah
ovulasi jika oosit tidak dibuahi. Dalam kasus ini, korpus luteum berdegenerasi
menjadi albicans corpus - jaringan parut keputihan dalam ovarium. Sekresi hormon
berlanjut selama 2-3 bulan setelah ovulasi jika terjadi pembuahan.

Oviduk
Berdasar struktur histology terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan
peritoneum.
Lapisan mukosa : tersusun atas epitel kolumnar tinggi bersilia dan sel-sel kelenjar

Lapisan otot : tersusun atas


Lapisan otot intrinsic yang tebal mukosa
Berkas otot menyerupai darah
Lapisan sub peritoneal adalah serabut seperti kisis-kisi dan pita.
Lapisan peritoneum :memungkinkan tuba uterine bergerak terhadap sekitarnya.

UTERUS
Saluran berdinding tebal, berfungsi untuk menyalurkan sperma ke tempat
fertilisasi, sebagai tempat terjadinya implantasi dan perkembangan embrio.
Dindingnya terdiri atas 3 lapis :
1. Endometrium (Mukosa) : bagian dalam dilapisi epitel selapis silindris bersilia dan
terdapat pula kelenjar uterus yang bermukosa dari permukaan.
2. Miometrium (dinding otot): terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga
lapisan otot tersebut adalah
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong
dengan banyak pembuluh darah.
Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.
3. Peritoneum : adalah serosa khas khas terdiri selapis sel mesotel yang ditunjang oleh
jaringan ikat tipis.

LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Menstruasi


SIKLUS OVARIUM
Fase Folikuler

1.
Siklus fungsi ovarium dengan
pematangan
folikel-folikel,
ovulasi,
formasi corpus luteum diatur oleh sistem
kelenjar hypothalamo-hipofise seperti
halnya dengan mekanisme intraovarial.
2.
Hypothalamus
memproduksi
gonadotropin-releasing hormones (GnRH)
3.
GnRH dibawa melalui sistem vena
portal menuju kelenjar hipofise anterior
4.
GnRH menyatu pada reseptor
spesifik yang menginduksi sekresi
luteotropic hormone (LH) dan folliclestimulating hormone (FSH)
5.
Pelepasan FSH dan LH bergantung
pada GnRH dan terjadi setiap 90 menit
(berkala)
6.
Selanjutnya FSH menstimulasi
pematangan folikel. Hanya satu folikel
yang matang sempurna.
Saat ovulasi
1.
Selanjutnya folikel menghasilkan
estrogen dan estrogen menekan produksi
FSH (negative feedback)
2.
Akibatnya beberapa folikel selain
satu folikel yang matur sempurna
mengalami atresia.
3.
Meningkatnya kadar estrogen
mensitmulasi sekresi LH sehingga kadar
LH melonjak di pertengahan siklus
(positive feedback)
4.
Kadar
LH
yang
tinggi
menyebabkan degenerasi kolagen folikel
ovulasi setelah 16-24 jam lonjakan LH
Fase luteal

Setelah 7-8 hari ovulasi,sel granulosa membesar,bervakuola dan berpigmen


kuning (lutein) korpus luteum

Corpus
sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada
untuk biosintesis progesteron

Terdapat 2 sel di korpus luteum

Luteinized granulosa cells : meningkatkan sekresi Progesteron

Luteinized theca cells : meningkatkan sekresi Estrogen

Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi

Progesteron

Mempersiapkan rahim untuk kehamilan (meningkatkan kelenjar sekretori


uterus dan menurunkan kontraksi uterus untuk mencegah expulsi pada ovum yang
tertanam

Meningkatkan sekresi mukosa tuba falopii untuk nutrisi ovum

Meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara


Estrogen:

Organ seks dan tubuh keseluruhan:mendorong perkembangan folikel,berperan


dalalm karakteristik seks sekunder, merangsang pertumbuhan uterus dan payudara

Tulang
:
mencegah
aktivitas
osteoklas,meningkatkan
matriks
tulang,merangsang penutupan epifisial plate,meningkatkan deposit calsium

Berperan dalam penyimpanan lemak dan pengaturan produksi kolesterol oleh


hati sehingga menurunkan resiko atherosklerosis

Meningkatkan vaskularisasi pada kulit sehingga kulit halus dan lembut

Keseimbangan elektrolit: meningkatkan retensi Na dan air

SIKLUS ENDOMETRIUM
Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:
1.
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Bila tidak terjadi
pembuahan sampai 2 hari sebelum akhir dari siklus bulanan maka corpus luteum akan
beregresi dan terbentuk jaringan parut (corpus albicans ) dengan berkurangnya
kapiler-kapiler dan diikuti menurunnya sekresi estrogen dan progesteron (involusi
endometrium sebesar 65% ) pembuluh darah endometrium melepaskan material
vasokonstriksi (Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta , dan
makrofag) vasospasme menyebabkan penurunan nutrisi endometrium inisiasi
nekrosis darah merembes ke lapisan pertama endometrium pendarahan
(hemoragik) meningkat cepat dalam 24-36 jam bagian nekrosis terpisah dari
endometrium deskuamasi peningkatan kontraksi uterus pengeluaran darah
menstruasi + deskuamasi pendarahan berhenti 4-7 hari setelah menstruasi .
Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan
jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari
2.
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Fase proliferasi ini
dapat berkisar 7-21 post ovulasi.Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi
dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14
dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3.
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Fase sekresi
biasanya tetap yaitu 14 hari. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan
janin ke rahim)

HORMON GONADOTROPIN

(LH)

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)


GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hypothalamus. GnRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hypophisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan-balik (feed back mechanism)
ke hypothalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Berikut ini merupakan fungsi dari GnRH :
Menstimulasi produksi folikel stimulating hormone (FSH) dan leutinizing hormone
Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh kelenjar hypophisis

(Wilson dan Price, 2005)


FSH (Folikel Stimulating Hormone)
FSH diproduksi oleh sel gonadotropin pada kelenjar hypophiisis, pada lobus anterior
(adenohypophisis). Sel target dari FSH adalah testis (tubulus semineferus) pada lakilaki dan ovarium pada perempuan. Fungsi dari FSH adalah :
Laki-laki

Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor testosterone pada


tubulus semineferus
Perempuan

Menstimulasi perumbuhan dan pematangan folikel

Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum


(Guyton and Hall, 1997)
LH (Leutinizing Hormone)
LH diproduksi oleh sel gonadotropin pada lobus anterior kelenjar hypophysis. Sel target
dari LH adalah tubulus semineferus testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan.
Fungsi LH adalah :
Laki-laki

Menstimulasi produksi sperma dalam proses spermatogenesis dengan cara


menstimulasi sel intersisial leydig pada testis untuk mensekresikan testosterone
Perempuan
Membentuk korpus luteum dari folikel yang telah pecah

Menstimulasi produksi progesteron oleh korpus luteum


(Guyton and Hall, 1997)

Sekresi LH dan FSH dikontrol oleh GnRH yang merupakan pusat control untuk basal
gonadotropin, masa ovulasi dan onset pubertas pada masing-masing individu. Proses
sekresi basal gonadotropin ini dipengaruhi oleh beberapa macam proses:
Episode sekresi (Episodic secretadon)
Pada pria dan wanita, proses sekresi LH dan FSH bersifat periodik, dimana terjadinya
secara bertahap dan pengeluarannya dikontrol oleh GnRH .

Umpan balik positif (Positive feedback)


Pada wanita selama siklus menstruasi estrogen memberikan umpan balik positif pada
kadar GnRH untuk mensekresi LH dan FSH dan peningkatan kadar estrogen selama
fase folikular merupakan stimulus dari LH dan FSH setelah pertengahan siklus,
sehingga ovum menjadi matang dan terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi hari ke 10-12 pada
siklus ovulasi setelah puncak kadar LH dan 24-36 jam setelah puncak estradiol.
Setelah hari ke-14 korpus luteurn akan mengalami involusi karena disebabkan oleh
penurunan estradiol dan progesteron sehingga terjadi proses menstruasi.
Umpan balik negatif (Negative Feedback)
Proses umpanbalik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin. Pada wanita
terjadinya kegagalan pernbentukan gonad primer dan proses menopause disebabkan
karena peningkatan kadar LH dan FSH yang dapat ditekan oleh terapi estrogen dalam
jangka waktu yang lama.
Tujuan pemeriksaan FSH dan LH adalah untuk melihat fungsi sekresi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus dan mekanisme fisiologis umpan balik dari organ target
yaitu testis dan ovarium. Kadar FSH akan meningkat pada hipogonadism, pubertas
prekoks, menopause, kegagalan diferensiasi testis, orchitis, seminoma, acromegalli,
sidroma Turner. Serta menurun pada keadaan insufisiensi hipotalamus, disfungsi
gonad, anovulasi, insufisiensi hipofise, dan tumor ovarium. Faktor yang
mempengaruhi kadarnya adalah obat-obatan seperti steroid, kontrasepsi oral,
progesteron, estrogen, dan testoteron.

Umpan balik positif dan negatif dalam pengaturan sekresi hormonal sistem HPO
Harga normal LH dan FSH bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin dan siklus ovulasi
pada pasien wanita. Kadarnya akan rendah sebelum pubertas dan jika sesudahnya akan
meningkat.
Berikut harga normal kadar hormon FSH dan LH pada pria dan wamita berdasarkan usia dan
keadaan.
Wanita (dlm rentang umur)
< 8 tahun
8 12 tahun
12 14 tahun
14 18 tahun

FSH (ng/L)
0,6 0,8
1,2 2,4
1,7 2,8
2,2 3,0

Dewasa
Midcycle
2,6 24
Kehamilan
Tak terdeteksi
Premenopause
1,1 5,3
Pasca menopause
11,0 66
(Disadur dari Greenspan dan Strewler, 1997)
HORMON SEKS STEROID
Progesteron
Progesteron merupakan produk yang dihasilkan oleh korpus luteum. Fungsi dari
progesteron itu sendiri adalah :
1 Menyiapkan endometrium untuk implantasi blastokist
Endometrium yang sudah dipengaruhi estrogen karena pengaruh progesteron
berubah menjadi desidua dengan timbunan glikogen yang makin bertambah yang
sangat penting sebagai bahan makanan dan menunjang ovum
2 Mencegah kontraksi otot-otot polos terutama uterus dan mencegah kontraktilitas
uterus secara spontan karena pengaruh oksitosin
3 Cervix uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup disertai dengan lendir yang
kental, sedikit, lekat, seluler dan banyak mengandung lekosit sehingga sukar dilalui
spermatozoa
4 Mempengaruhi tuba fallopi, dengan cara :
Glikogen dan vitamin C tertimbun banyak di dalam mukosa tuba falopii
Memperlemah gerakan peristaltik
5 Bersifat termogen, yaitu menaikkan suhu basal

6
7
8

Merangsang pertumbuhan asini dan lobuli glandula mammae pada fase luteal,
sedangkan estrogen akan mempengaruhi epitel saluran
Merangsang natriuresis dan menambah produksi aldosteron
Merangsang pusat pernafasan (medulla oblongata) sehingga terjadi peningkatan
proses respirasi

Estrogen
Estrogen memegang peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder
dan mempunyai pengaruh terhadap psikologi perkembangan kewanitaan. Efek utama
estrogen adalah pertumbuhan alat genital wanita dan kelenjar mamma. Vulva dan
vagina berkembang di bawah pengaruh estrogen. Hormone ini akan mempengaruhi
jaringan epitel, otot polos, dan merangsang pembuluh darah pada alat-alat tersebut.
Estrogen juga menyebabkan proliferasi epitel vagina, penimbunan glikogen dalam sel
epitel yang oleh basil doderlein diubah menjadi asam laktat sehingga menyebabkan pH
vagina menjadi rendah. (H. Wiknjosastro, 1984)
Disamping itu estrogen juga mempunyai fungsi sebagai berikut, yaitu :
1
Mempengaruhi hormone lain, seperti :
Menekan produksi hormone FSH dan menyebabkan sekresi LH
Merangsang pertumbuhan follikel didalam ovarium, sekalipun tidak ada FSH
2
Menimbulkan proliferasi dari endometrium baik kelenjarnya maupun stromanya
3
Mengubah uterus yang yang infantile menjadi mature
4
Merangsang pertumbuhan dan menambah aktifitas otot otot tuba fallopi
5
Cervix uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka disertai lendir yang bertambah
banyak, encer, alkalis dan aselluler dengan pH yang bertambah sehingga mudah
dilalui spermatozoa

Menyebabkan pertumbuhan sebagian lobuli alveoli dan saluran glandula mammae

Hormon-Hormon lain yang Berperan dalam Siklus Menstruasi Normal


Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1.
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2.
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH

3.
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
LI.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid
LO 3.1 Definisi Kelainan Haid
Ada sejumlah gangguan menstruasi yang berbeda. Masalah dapat berkisar dari berat,
haid yang menyakitkan dan ada yang tidak haid sama sekali. Ada banyak variasi
dalam pola menstruasi, namun pada wanita umum harus prihatin ketika haid datang
kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan terpisah, atau jika haid bertahan lebih dari
10 hari. Peristiwa tersebut dapat mengindikasikan masalah ovulasi atau kondisi medis
lainnya.
Siklus haid yang tidak teratur, yakni siklusnya tidak memiliki pola tertentu. Mungkin
pada awalnya siklus haid lebih dari 35 hari, namun kemudian akan timbul perdarahan
haid diluar siklus haid normal. Misalnya,siklusnya semula 35-40 hari tetapi bulan
berikutnya bisa tidak haid selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan
bisa mengalami haid lebih dari sekali. Contoh, bulan ini haid terjadi tanggal 10,
kemudian datang lagi pada tanggal 25 di bulan yang sama. Haid yang berlangsung
kurang dari 21 dikategorikan siklus pendek.
Baik siklus pendek maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidakberesan pada
sistim metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun sama,yaitu jadi lebih sulit hamil.
Pada siklus pendek, ibu mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang
sehingga sulit untuk dibuahi. Pada siklus panjang, hal ini menandakan sel telur jarang
sekali diproduksi atau ibu mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel
telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi.
LO 3.2 Epidemiologi Kelainan Haid
Umur memainkan peran penting dalam gangguan menstruasi. Gadis-gadis yang mulai
menstruasi pada usia 11 atau lebih muda berada pada risiko tinggi untuk sakit parah,
periode haid yang lebih lama, dan siklus menstruasi lebih lama. Antara 20-90% dari
gadis remaja mengeluh mengalami nyeri haid,dan 15% yang sudah parah. Remaja
dapat berkembang menjadi amenorese belum siklus ovulasi mereka menjadi teratur.
Wanita yang menjelang menopause (perimenopause) juga dapat melewati periode
haid. Episode pendarahan berat sesekali juga umum saat perimenopause.
Faktor risiko lain termasuk:
Berat badan, dapat meningkatkan risiko untuk dismenore dan amenore.
Merokok dan Penggunaan Alkohol. Perokok memiliki risiko50% lebih tinggi
daripada bukan perokok untuk nyeri haid. Alkohol tidak menyebabkan nyeri haid,
namun pada wanita dengan dismenore, konsumsi alkohol dapat memperpanjang rasa
sakit.
Stres. Stres fisik dan emosional dapat menghalangi pelepasan hormon LH,
menyebabkan amenore sementara. Masalah emosional, termasuk riwayat
penyalahgunaan seksual, mungkinmenjadi predisposisi dismenore.

Siklus dan aliran menstruasi. Siklus menstruasi lebih lama dan lebih berat dapat
menyebabkan dismenore.
Riwayat kehamilan. Wanita yang memiliki sering hamilmemiliki risiko lebih tinggi
untuk menorrhagia. Wanita yang belum hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
dismenore, sementara wanita yang pertama kali melahirkan diusia muda berisiko
rendah.
Nyeri panggul kronis. Banyak wanita merasa sakit kronis didaerah panggul. Nyeri ini
dapat disebabkan oleh alasan ginekologi (seperti fibroid, endometriosis, atau penyakit
radang panggul) atau penyebab non-ginekologi (seperti sindrom iritasiusus, sistitis
interstisial, atau diverticulitis).
Latihan dan penggunaan kontrasepsi oral dapat membantu melindungi terhadap
dismenore.
LO 3.3 Klasifikasi Kelainan Haid
Untuk memahami lebih mendalam tentang gangguan haid dan siklusnya sebaiknya
fisiologi haid dan siklusnya dimengerti lebih dahulu. Saat mulai haid dinamakan
menarche sedangkan saat berhentinya haid dinamakan menopause.Gangguan haid dan
siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
:
1.Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
a.Hipermenorea atau Menoragia
b.Hipomenorea
2.Kelainan siklus
a.Polimenorea
b.Oligomenorea
c.Amenorea
3.Perdarahan di luar haid
a. Metroragia
4.Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
a.Premenstrual tension (ketegangan prahaid)
b.Mastodinia
c.Mittelschremz (rasa nyeri pada ovulasi)
d.Dismenorea
LO 3.3 Etiologi, Klasifikasi, dan Patofisiologi Kelainan Haid
Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
HIPERMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dan lebih lama dari normal (>8 hari).
Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri
dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang

terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid


(endometrium shedding).
HIPOMENOREA
Merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dan lebih kurang dari biasanya. Sebabsebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah
miomektomi), pada gangguan endokrin, dll.
Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
Kelainan siklus
POLIMENOREA
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (< 21 hari).Perdarahan kurang
lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa disebut polimenorea atau epimenoragia.
Dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi
atau menjadi pendek masa luteal. Sebab lain kongesti ovarium karena peradangan,
endometriosis, dan sebagainya.
OLIGOMENOREA
Siklus haid lebih panjang, >35 hari. Apabila siklusnya >3 bulan disebuta menorea.
Perdarahan biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan
wanita tidak terganggu, fertilitas cukup baik.
Siklus haid biasanya dengan ovulatoar dengan masa proliferrasi lebih panjang dari
biasa.
AMENOREA
Adalah keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian amenorea primer dan amenorea sekunder.
1. Amenorea primer, apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah dapat haid, umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan
lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan kongenital, dan kelainan genetik.
2. Amenorea sekunder, apabila pernah mendapat haid, kemudian tidak pernah
dapat lagi, lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam
kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumortumor, penyakit infeksi, dll.

(Sumber : Askep Gangguan Menstruasi)


Istilah kriptomenorea menunjuk kepada keadaan dimana tidak tampak adanya haid
karena darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi misal pada ginatresia
himenalis dll.
Perdarahan di luar haid
Yang dimaksud adalah perdarah yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan
tampak terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan yang menjadi
satu, yang pertama metroragia dan yang kedua menometroragia. Dapat disebabkan
karena kelainan organic pada alatgenital atau oleh kelainan fungsional.

Sebab-sebab organik
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebakan oleh kelainan pada :
Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, dll
Korpus uteri, seperti polip endometrium dll.
Tuba fallopi, seperti kehamilan ektopik terganggu dll.
Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium dll.
Sebab-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic
dinamakan perdarahan disfungsional. Dapat terjadi pada setiap umur antara
menarche dan menopause, tetapi lebih seringdijumpai pada masa permulaan
dan masa akhir fungsi ovarium.
Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
PREMENSTRUAL TENSION
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.
Etiologi
Etiologi premenstrual tension tidak jelas, akan tetapi mungkin satu faktor yang
memegang peranan ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan dan kadang-kadang
edema.
VICARIOUS MENSTRUATION
Istilah ini dipakai untuk kasus-kasus tertentu yang jarang dijumpai,dimana terjadi
perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid.
Vicarious menstruation dapat juga terjadi pada berbagai alat, seperti :lambung, usus,
paru-paru, mammae, dan kulit.
Penangan dapat dilakukan apabila pada alat yang berdarah ada kelainan yang dapat
diangkat atau diobati.
MITTLESCHMERZ
Mittleschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid,
pada saat ovulasi.
Hal ini terjadi karena pecahnyafolikelGraff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti
oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti
kehamilan ektopik yang pecah.
Diagnosa dibut berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak
mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah.
Penangananya umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
MASTALGIA
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid.Sebabnya
edema dan hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen.

Terapi biasanya terdiri atas pemberian deuretikum, sedang pada mastalgia keras
kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg perhari secara sublingual.
Bromokriptine dalam dosis kecil dapat mengurangi penderitaan.
DISMENOREA
Dismenorea (Nyeri haid) mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering
menyebabkan wanita wanita muda pergi kedokter untuk konsultasi dan pengobatan.
Gangguan ini bersifat subjektif, berat atau untensitasnya sukar dinilai.Penyakit ini
sudah lama dikenal, tetapi sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan
dengan memuaskan.
Dismenorea dibagi atas :
Dismenorea Primer (esensial, intrinsik, ideopatik), tidak terdapat hubungan dengan
kelainan ginekologik. Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat
genital yang nyata. Terjadi beberapa waktu setelah menarche, biasanya 12 bulan atau
lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan pertama setelah menarche umumnya
bersifat anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri, rasa nyeri timbul tidak
lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk
beberapa jam. Rasa nyeri ialah kejang berjangkit- jangkit, biasanya terdapat pada
perut bawah, tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan
rasa nyeri disertai dengan mual, sakit kepala, muntah dll.
Etiologi
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab disminorea primer,
tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Faktor penyebab dismenorea primer :
:
Faktor kejiwaan
Faktor Konstitusi
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Faktor Endokrin-Faktor alergi
Dismenorea Sekunder (Ekstrinsik, yang diperoleh, acquired) disebabkan oleh
kelainan ginekologik.
Biasanya baru muncul kemudian yaitu jika ada penyakit yangdatang kemudian.
Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti :
Infeksi rahim
Kista/polip
Tumor sekitar kandungan
Kelainan kedudukan rahim yang menetap
Ada juga yang disebut endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim,
sehingga apabila menjelang menstruasi, padasaat dinding rahim menebal, akan
dirasakan sakit yang luar biasa. Endometriosis bisa mengganggu kesuburan.

Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam:
1 Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid: Hipermenorea atau
menoragia dan Hipomenorea
2 Kelainan siklus: Polimenorea; Oligomenorea; Amenorea
3 Perdarahan di luar haid: Metroragia
4 Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid : Pre menstrual tension (ketegangan pra
haid); Mastodinia; Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) dan Dismenorea
1

Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid


a

Hipermenorea atau menoragia


Menorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya
disertai dengan pada siklus yang teratur. Menorrhagia biasanya berhubungan
dengan nocturrhagia yaitu suatu keadaan dimana menstruasi mempengaruhi pola
tidur wanita dimana waita harus mengganti pembalut pada tengah malam.
Menorrhagia juga berhubungan dengan kram selama haid yang tidak bisa
dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan,
pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

Etiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu,


1 Gangguan Pembekuan
Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands
berhubungan dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan
terhadap individu bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah
berhubungan dengan jumlah trombosit selama haid. Splenektomi terbukti
menurunkan kehilangan darah.
2

Disfunctional Uterine Bleeding (DUB)


Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung
secara simultan di seluruh endometrium serta jaringan endometrium yang terbentuk
oleh estrogen dan progesterone normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini
sering terganggu.
DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya
ovulasi, perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus
haid. Pada keadaan anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak
teratur sehingga sering disebut menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen
withdrawl bleeding, progesteron withdrawl bleeding, estrogen breakthrough
bleeding, progesterone breakthrough bleeding. Estrogen withdrawl bleeding terjadi
pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel yang matur atau
penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen.
Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi
semakin menebal namun akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur
endometrium karena tidak sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding
jumlah estrogen. Perdarahan biasanya bersifat spotting. Estrogen breakthrough
bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan amenorrhea namun secara
tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak.
Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan.
Progesteron withdrawl bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi

endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun bila kadar estrogen meningkat 1020 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak akan terjadi.
Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi
keseimbangan dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh
sedikit demi sedikit akibat struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat
menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama.
Pada keadaan progesteron withdrawl bleeding dan estrogen breakthrough
bleeding diberikan terapi progesteron sehingga tercapai keseimbangan jumlah
progesterone-estrogen. Progesterone bersifat antiestrogen dimana menstimulasi
perubahan estradiol menjadi estron sulfat yaitu bentuk tidak aktif estrogen.
Progesterone juga menghambat pembentukan reseptor estrogen. Estrogen juga
mencegah transkripsi onkogen yang dimediasi oleh estrogen.
Pada oligomenorrhea (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone
yang digunakan adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari.
Pada menorrhagia (estrogen breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan
progesteron withdrawl bleeding) progestin digunakan selama 10 hari hingga 2
minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu dihentikan secara tiba-tiba
dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat kuretase alami.
Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone
breakthrough bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia
karena dirangsang progesterone. Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen
terkonjugasi secara intra vena tiap 4 jam hingga perdarahan berhenti atau selama
24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada kapiler uterus. Semua terapi
estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding.
Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga
perdarahan dapat berhenti. Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin
vasopresin) digunakan untuk mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan
terutama pada penyakit von willebrands dan dapat diberikan intranasal maupun
intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan faktor von
willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam.
3

Gangguan pada organ dalam pelvis


Menorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis,
infeksi pelvis, polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD. Wanita
dengan perdarahan haid melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien
dengan adenomiosis mengalami perdarahan haid melebihi 800cc. Menorrhagia
pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus sedangkan pada
mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat,
permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus.

Gangguan medis lainnya


Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya
hipotiroid dan sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan
pasti. Dapat juga terjadi pada hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana
dapat menurunkan kualitas pembuluh darah. Menorrhagia dapat terjadi pada orang
asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat karena menyebabkan kualitas
miometrium yang jelek.
Terapi

Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki


anak, ukuran uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum
pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana, terapi hormon,
operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding endometrium
(endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi), atau fibroid
(miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter).
Dapat juga digunakan herbal yarrow, nettles purse, agrimony, ramuan cina,
ladies mantle, vervain dan raspbery merah yang diperkirakan dapat memperkuat
uterus. Vitex juga dianjurkan untuk mengobati menorrhea dan sindrom prementrual. Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang
hilang melalui perdarahan. Vitamin yang diberikan adalah vitamin A karena wanita
dengan lehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan
K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. Vitamin C, zinc dan bioflavinoids
dibutuhkan untuk memperkuat vena dan kapiler.
Prognosis
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.
b

Hipomenorea
Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit
(<30cc), kadang-kadang hanya berupa spotting. Dapat disebabkan oleh stenosis
pada himen, servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi kadang
memberikan keluhan ini. Hal ini juga dapat terjadi pada hipoplasia uteri dimana
jaringan endometrium sedikit.

Kelainan siklus
a Polimenorea
Kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus
lebih pendek dari 25 hari.
Etiologi
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek
atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering
dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21
hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan
infertilitas. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan
pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering
terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik
seperti TBC.
Terapi
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium
proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat
diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.
b

Oligomenorea

Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang.


Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya
berkurang.
Etiologi
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga
disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus,
dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih.
Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada
wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan
androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea
dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang
mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan
ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas. Oligomenorrhea yang
menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan
stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba
memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
Gejala
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari
35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita
dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi
penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit
kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami
kanker uterus.
Pengobatan
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada
oligomenorrhea dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati
menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan
gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea
sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal.
Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal.
Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan
alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress
emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid
lebih lanjut.
Prognosis
Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau
tanda dari keganasan.
c

Amenorea
Keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Dibagi atas amenorea primer (usia 18 tahun ke atas tidak dapat haid) dan
sekunder penderita pernah mendapat haid dan kemudian tidak haid lagi). Istilah
kriptomenorea merupakan keadaan dimana tidak tampak adanya haid karena

darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi, seperti pada himen yang
nggak berlubang, penutupan saluran servikis, dan lain-lain.
Klasifikasi
1 Amenorea Primer : jika seorang perempuan belum mengalami haid-haid
setelah usia 16 tahun tetapi telah terdapat tanda-tanda seks sekunder atau
tidak terjadi haid sampai 14 tahun tanpa adanya tanda-tanda seks sekunder.
Amenorrhea biasanya terjadi pada wanita muda dengan underweight atau
pada aktivitas berat dimana cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu
pelepasan hormon.
2

Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah


mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan. Amenorrhea
sekunder berarti telah terjadi haid, tetapi haid terhenti untuk masa tiga
siklus atau lebih dari enam bulan.

Fisiologis
Terjadi sebelum pubertas, dalam kehamilan, dalam masa laktasi maupun
dalam masa menopause, gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium,
kelainan kongenital, gangguan sistem hormonal, ketidakstabilan emosi, kurang
zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.
Etiologi
Amenorrhea dapat terjadi akibat gangguan pada komponen yang berperan
pada proses haid. Komponen tersebut antara lain:
Lingkungan
Kompartemen IV
o SSP
o Hipotalamus
Kompartemen III GnRH
o Hipofise anterior
Kompartemen II FSH LH
o Ovarium
Kompartemen I progesteron estrogen
o Uterus
Sebab-sebab pada amenorea primer dan sekunder :
1. Gangguan organik pusat
2. Gangguan kejiwaan : syok emosional, psikosis, pseudosiesis (hamil palsu)
3. Gangguan poros hipotalamus hipofisis : sindrom amenorea - galaktorea,
sindrom Stein - Leventhal, amenorea hipotalamik
4. Gangguan hipofisis: sindrom Sheehan, penyakit Simmonds, tumor
5. Gangguan gonad : Kelainan kongenital, Menopause prematur, penghentian
fungsi ovarium karena operasi, radiasi, radang dan sebagainya.
6. Gangguan glandula suprarenalis : Sindrom adrenogenital, Sindrom
crushing, penyakit Addison
7. Gangguan glandula tiroidea : Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme
8. Gangguan pankreas
9. Gangguan uterus dan vagina

10.Penyakit-penyakit umum
Penyakit yang dapat disertai amenorea Kelainan Kejiwaan
1 Psikosis: sering dijumpai bersama amenorea ialah penyakit yang disertai
depresi.
2 Anoreksia nervosa:Terutama ditemukan pada wanita muda yang menderita
gangguan emosional yang cukup berat. Penanganan anoreksia nervosa
harus dilakukan oleh ahli psikiatri. Jika berat badan bertambah, biasanya
haid dapat kembali dalam 3 bulan.
3 Pseudosiesis:adalah suatu keadaan dimana terdapat kumpulan tanda-tanda
kehamilan pada seorang wanita yang tidak hamil. Diagnosis dibuat dengan
menemukan uterus yang sebesar biasa pada pemeriksaan ginekologik dan
tes hamil yang negatif.
Gangguan Poros Hipotalamus-Hipofisis
Sindrom amenorea galaktorea: ditemukan amenorea, dan pada mamma
dapat dikeluarkan air susu. Dasarnya ialah gangguan endokrin berupa
gangguan produksi releasing factor dengan akibat menurunnya kafar FSH
dan LH dan gangguan produksi Prolacting Inhibiting Factor dengan akibat
peningkatan pengeluaran prolaktin. Dapat ditemukan setelah kehamilan,
disini masa laktasi menjadi jauh lebih panjang dari biasanya (sindrom
Chiari Frommel).Dapat juga ditemukan pada tumor hipofisis yang
memproduksi prolaktin (sindrom Forbes-Albright).
Sindrom Stein - Leventhal : terdiri dari amenorea, hirsutisme dan
pembesaran polikistik ovarium.
Amenorea hipotalamik
Gangguan Hipofisis
1 Insufisiensi hipofisis (Sindrom Sheehan dan Penyakit Simmonds).
Gejalanya adalah amenorea, hilangnya laktasi, hipotiroidea, atrofi alat-alat
genital dan sebagainya. Terapi terdiri atas pemberian hormon sebagai
subsitusi, antara lain kortison, bubuk tiroid, dan sebagainya.
2 Tumor Hipofisis
3 Kelainan kongenital pada Hipofisis
Gangguan Gonad
Disgenesis/ Agenesis ovarii (Sindrom Turner): Trias klsiknya :
infantilisme, webbed neck dan kubitus vagus. Penderita ini memiliki
genitalia eksterna wanita dengan klitoris agaj membesar pada beberapa
kasus, sehingga mereka dibesarkan sebagai wanita. Pola kromosom
kebanyakan 45XO, pada sebagian dalam bentuk 45-XO/46-XX; pada
sebagian dalam kelahiran bayi wanita. Selain trias, biasanya dijumpai
tubuh yang pendek tidak lebih dari 150cm, dada berbentuk perisai dengan
puting susu jauh ke lateral, payudara tidak berkembang, rambut ketiak dan
pubis sedikit atau tidak ada, amenorea, koarktasi atau stenosis aorta, batas
rambut belakang yang rendah, ruas tulang tangan dan kaki pendek,
osteoporosis, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, anomali
ginjal dan sebagainya.
Sindrom feminisasi Testikuler

Menopause prematur
Sindrom ovarium yang Tidak Peka (The insensitive ovary syndrome)
Tumor-tumor ovarium

Gangguan Glandula suprarenalis


1 Sindrom Adrenogenital: bersifat kongenital, akan tetapi dapat tumbuh
kemudian. Penyebabnya ialah hiperplasia adrenal. Biasanya bayi
dengan sindrom ini adalah bayi wanita, dengan pembesaran klitoris
dengan kadang-kadang hipospadia. Pada wanita yang lebih dewasa
terdapat amenorea, klitoris membesar, atrofi mamma dan
membesarnya suara.
2 Sindrom Crushing: pembuatan hormon glandula suprarenalis yang
berlebihan, terutama komponen kortikosteroid yang ada sangkut
pautnya dengan metabolisme karbohidrat, protein dan elektrolit.
Gejalanya ialah obesitas, moon face, amenorea, hirsutisme,
osteoporosis, hipertensi, striae terutama pada dinding perut.
3 Penyakit Addison
Gangguan Uterus dan vagina
1 Sindrom Asherman: terjadi karena destruksi endometrium serta
tumbuhnya sinekia pada dinding kavum uteri sebagai akibat kerokan
yang berlebihan, biasanya pada abortus atau postpartum.
2 Endometritis tuberkulosa: umumnya skunder pada penderita salpingitis
tuberkulosa. Terapi yang kausal terhadap tuberkulosis biasanya dapat
menyebabkan timbulnya haid lagi.
Amenorrhea pada atlet dengan latihan berlebih
Saat dilakukan latihan berlebih, dibutuhkan kalori yang banyak
sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan
hormon steroid seksual (estrogen & progesteron) tidak tercukupi. Pada
keadaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi
kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progeteron yang
memicu terjadinya amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih banyak
dihasilkan endorpin yang merupakan derifat morfin. Endorpin menyebabkan
penurunan GnRH sehingga estrogen dan progesteron menurun. Pada keadaan
stress berlebih, corticotropin releasing hormon dilepaskan, pada peningkatan
CRH, terjadi peningkatan opoid yang dapat menekan pemebentukan GnRH.
Terapi
Pada amenorea, tergantung dengan etiologinya. Secara umum dapat
diberikan hormon-hormon yang merangsang ovulasi, iradiasi dari ovarium dan
pengembalian keadaan umum, menyeimbangkan antara kerja-rekreasi dan
istirahat.
Pengelolaan & prognosa
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila
penyebab adalah kelainan genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut
beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, namun fertilitas
belum tentu dapat dipertahankan.

Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas.
Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat
menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya
amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat
insufisiensi hormon seperti osteoporosis.
3

Perdarahan di luar haid


Metroragia
Metrorrhagia adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada
hubungannya dengan haid namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita
sebagai haid walaupun berupa bercak.
Metrorrhagia dapat disebabkan oleh kehamilan seperti abortus ataupun
kehamilan ektopik dan dapat juga disebabkan oleh faktor luar kehamilan
seperti ovulasi, polip endometrium dan karsinoma serviks. Akhir-akhir ini,
estrogen eksogen menjadi penyebab tersering metrorrhagia. Terapi yang
diberikan tergantung etiologi.

Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid


a Pre menstrual tension (ketegangan pra haid)
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan
sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon
estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi
pada umur 30-40 tahun.
Gejala klinik
Gangguan emosional; gelisah, susah tidur; perut kembung, mual
muntah; payudara tegang dan sakit; terkadang merasa tertekan
Terapi
Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol); mengurangi
stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan fungsi ovulasi dengan
kontrasepsi oral, progestin; konsultasi dengan tenaga ahli, KIEM untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
b

Mastodinia
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
Sebab-sebab
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan
garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.

Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)


Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung
beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini
terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan
sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh perdarahan yang
berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang
pecah.

Dismenorea
Nyeri pada daearah panggul akibat menstruasi dan produksi zat
prostaglandin. Seringkali dimulai segera setelah mengalami haid pertama
(menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi, namun pada beberapa wanita
nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi.
Penyebab nyeri berasal dari otot rahim. Seperti semua otot lainnya,
otot rahim dapat berkontraksi dan relaksasi. Saat haid kontraksi lebih kuat.
Kontraksi yang terjadi adalah akibat suatu zat yang namanya prostaglandins .
Prostaglandins dibuat oleh lapisan dalam dari rahim. Sebelum menstruasi
terjadi zat ini meningkat danbegitu haid terjadi, tingkat prostaglandin
menurun. Hal ini dapat menjelaskan mengapa sakit cenderung berkurang
setelah beberapa hari pertama haid.
Dysmenorrhea terbagi jadi dua yaitu primer atau sekunder, primer
murni karena proses kontraksi rahim tanpa penyakit dasar sebagai penyebab.
Sedangkan dysmenorrhea sekunder disebabkan selain proses haid dan
produksi prostaglandin secara alami. Ciri khasnya nyeri haid tidak berkurang
pada hari-hari haid selanjutnya. Penyebab dysmenorrhea sekunder antara lain:
endometriosis dan fibroids (myoma)
Klasifikasi
Dismenorrhea primer (idiopatik)
Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak
menarche dan tidak ditemukan kelainan dari alat kandungan atau organ
lainnya. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita dan biasanya terasa
setelah mereka menarche dan berlanjut hingga usia pertengahan 20-an atau
hingga mereka memiliki anak. Sekitar 10% penderita dismenorrhea primer
tidak dapat mengikuti kegiatan sehari-hari. Gejala nya mulai terasa pada 1
atau 2 hari sebelum haid dan berakhir setelah haid dimulai. Biasanya nyeri
berakhir setelah diberi kompres panas atau oleh pemberian analgesik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus,
endotelin, prostaglandin, vasopressin dan kerusakan saraf perifer.
Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus.
Hiperaktivitas uterus terjadi pada endometriosis dan adenomiosis. Uterus
yang berkontraksi menyebabkan angina sehingga terjadilah nyeri.
Endotelin adalah uterotonin poten pada uterus yang tidak hamil.
Endotelin berperan menginduksi kontraksi otot polos pada perbatasan
dengan kelenjar endometrium. Tempat yang paling banyak mengandung
ikatan endotelin adala epitel kelenjar pada tempat tersebut. Endotelin
tersebut dapat menginduksi pelepasan PGF2 dan menginduksi kelenjar
lainnya untuk menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang
terjadi akibat kontraksi selanjutnya merangsang pelepasan endorpin dan
PGF2 sehingga akan menyebabkan disperistaltis lebih lanjut.
Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2 lebih
banyak daripada wanita normal. PGF2 adalah oksitoksi dan
vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus akan
menghasilkan nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid. Alasan
mengapa PGF2 lebih tinggi pada wanita tertentu belum diketahui dengan
pasti. Pada beberapa wanita, prostaglandin dapat mengakibatkan otot polos

dalam sistem gastrointestinal berkontraksi sehingga menyebabkan mual,


muntah dan diare.
Vasopresin merupakan vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium
berkontraksi. Pada hari pertama menstruasi,kadar vasopresin meningkat
pada wanita dengan dismenorrhea.
Kerusakan saraf perifer pada miometrium dan serviks oleh persalinan.
Hal ini menjelaskan mengapa pada wanita yang telah melahirkan
dismenorrhea dapat berkurang.
Dismenorrhea sekunder
Dismenorrhea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah menarche.
Biasanya disebabkan hal lain. Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap
haid namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklus.
Nyeri mungkin nyeri pada salah satu sisi abdomen.
Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan oleh endometriosis dimana
jaringan uterus tumbuh di luar uterus dan ini dapat terjadi pada wanita tua
maupun muda. Implan ini masih bereaksi terhadap estrogen dan
progesteron sehingga dapat meluruh sat haid. Hasil peluruhan bila jatuh ke
dalam rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan
nyeri. Endometriosis ditemukan pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun.
Dismenorrhea sekunder dapat juga disebabkan fibroid, penyakit radang
panggul; IUD; tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika urinaria; polip
uteri; inflmatory bowel desease; skar atau perlengketan akibat operasi
sebelumnya dan adenomiosis yaitu suatu keadaan dimana endometrium
tumbuh menembus miometrium.
Terapi
Dismenorrhea primer biasanya diobati oleh NSAID seperti ibuprofen
dan naproxen yang dapat mengurangi nyeri pada 64% penderita
dissmenorrhea primer. Pil kontrasepsi menghilangkan nyeri dan gejala lainnya
pada 90% penderita dengan menekan ovulasi dan jumlah perdarahan. Terapi
ini membutuhkan waktu 3 siklus untuk menghilangkan gejala. Kompres panas
juga dapat mengurangi nyeri.
Diagnosis dan penataan yang sekunder sesuia dengan penyebabnya.
Obat tertentu, yang disebut NSAIDs (non-steroidal anti-inflamation drug),
dapat memblokade tubuh untuk membuat prostaglandin. Sebagian besar
NSAIDs, seperti ibuprofen dan naproxen, dapat dibeli tanpa resep. NSAIDs
bekerja terbaik jika dimakan pada awal sakit mulai terasa. cukup dimakan pda
hari 1 dan 2 haid. Obat ini tidak boleh dimakan jika ada gangguan perdarahan,
kerusakan hati, gangguan lambung,
Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, juga bisa mengurangi rasa sakit
haid. Hormon yang terdapat pada kontrasepsi membantu mengontrol
pertumbuhan lapisan dalam rahim sehingga bisa mengurangi produksi
prostaglandin. Yang berarti lebih sedikit kram rahim, kurang aliran darah, dan
berkurangnya rasa sakit. Jika diperlukan, kontrasepsi dapat digunakan dengan
obat lain yang menurunkan tingkat estrogen atau menghentikan siklus haid.
Jika ada fibroids yang menyebabkan sakit, dilakukan operasi.
Laparoskopi dapat digunakan untuk mengobati endometriosis. Jaringan
tumbuh di luar rahim dapat dibuang dengan laparoskop. Untuk kasus yang

berat, histerektomi (pengangkatan rahim) dapat dilakukan. Hal ini biasanya


pilihan terakhir.
Pencegahan
Latihan aerobik, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang,
membantu memproduksi bahan alami yang dapat mem-blok rasa sakit.
Pakai kompress panas atau dingin pada daerah perut jika nyeri terasa.
Pastikan tidur yang cukup sebelum dan selama periode haid.
Orgasme dapat meringankan kram haid pada beberapa perempuan.
Latihan relaksasi atau Yoga, dapat membantu menanggulangi sakit.
Kelainan Kompartemen I: Kelainan saluran uterus
1. Sindrom Asherman
Pada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan ini terjadi akibat kuretase
postpartum berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin
memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai
keluhan lain seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea.
Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk
menghancurkan sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi
dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak
terarah. Setelah dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan
dengan memasang IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan
memasukan 3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari.
2. Mullerian anomali
Pada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan
lain, uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun
endometrium sangat sedikit.
Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan menggunakan teknik
vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan. Penundaan operasi
dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.
3. Insensitivitas Androgen (testicular feminization)
Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak
didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria
ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes. Pseudohermaprodit berarti
genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti
wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat
testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LH
Pada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu
mendapat sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris,
dan phallus mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara.
Kelainan Kompartemen II
1. Kelainan ovarium
Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40%
amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien
ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45X (50%), mosaik (25%), 46XX (25%). Wanita

dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46xx,
mosaik, 47 xxx ,dan 45x.
2. Sindrom Turner
Pada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk
menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel,
terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.
3. Kegagalan ovarium prematur
Sekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi
pada wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan
kelainan genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses
autoimun dimana folikel dihancurkan.
4. Efek radiasi dan kemoterapi
Efek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali
setelah bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga
terjadinya kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak
memberikan resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan
bahaya ketika di dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.
Kelainan Kompartemen III
Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior.
Gangguan dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon
yang membuat haid menjadi terganggu. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan
menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih
lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat
dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah operasi sangat
besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi
sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih
dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan
pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak.
Kelainan Kompartemen IV
Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak
langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat
menghambat lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada
penderita anoreksia nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan
ketegangan. Amenorrhea dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit
kronis (TBC), penyakit metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis,
kelainan gizi (obesitas dan underweight), kelainan hepar dan ginjal.

WOC AMENORE
Kelainan genetik
Kegagalan fungsi hipotalamus-hipofisis

Penyakit stress, obat-obatan, dl


Testikular feminization
hipogonadotropin

Disgenesis gonad
Siklus menstruasi terganggu
Ovarium gagal berkembang

FSH & LH

menggantikan ovarium
Tidak punyaTestis
uterus
Ovarium tidak
terangsang
Tidak terjadi siklus menstruas
Ovarium berupa jaringan pengikat

Tidak
dapat mengalami menstruasi
Estrogen & progesteron tidak
dihasilkan
Tidak terjadi menstruasi

Siklus menstruasi tidak terjadi


Amenore primer

Amenore sekunder

MK:terjadi
ansietas, nyeri, kerusakan integrita
Tanda seks sekunder tidak

MK: gangguan citra tubuh, harga diri rendah

WOC DISMENORE
Bila tidak terjadi kehamilan
Penyakit :endometriosis, inflamasi pelvis, adenomiosis, kista ovarium, kelainan otak
Regresi korpus luteum
Progesterone menurun
Dismenore sekunder
Labilisasi membrane lisosom (mudah pecah)

Nyeri haid

Enzim fosfolipase A2 meningkat

MK:nyeri
MK:Intoleran aktivitas
Hidrolisis senyawa fosfolipid

Terbentuk asam arakidonat


Meningkatkan sensitisasi & menurunkan ambang rasa sakit pada ujng saraf aferen nervus p
prostaglandin
PGE 2

PGF 2

PGE 2 & PGF 2 dalam darah meningkat

MK: intoleransi aktivitas

Miometrium terangsang
Meningkatkan kontraksi & disritmia uterus

iskemia

Dismenore primer

MK: nyeri

Nyeri haid

MK: ansietas

WOC PMS (PRE MENSTRUAL SINDROM)


Prolaktin

Gamma linoleic acid (GLA)

Estrogen dan progesteron

Proses kimia tubuh terganggu

Gangguan metabolism prostaglandin

Neurotransmitter otak terganggu

Metabolism vit.B6 (anti depresi) terganggu

Deficit vit. B6

Produksi serotonin terganggu

Pre menstrual sindrom


Serotonin

depresi

Kelemahan umum Nyeri payudara

acne

Mood labil

MK: gangguan integritas


MK: kulit
ansietas
MK: intoleransi aktivitas MK: nyeri

LO 3.4 Manifestasi Klinik Kelainan Haid


1. Perdarahan lebih banyak atau lebih sedikit dari normal
2. Perdarahan lebih lama atau lebih pendek dari normal

3. Nyeri hingga mengganggu aktivitas, perut keram , kembung.


4. Gejala lainnya seperti menstruasi pada umumnya yaitu gejala Pra
Menstruasi Syndrome (PMS) dan nyeri haid (Disminorhea)
PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai
sebelum atau saat menstruasi. Antara lain:

Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa


lelah.

Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.

Emosi menjadi labil. Biasanya kita mudah uring-uringan, sensitif, dan


perasaan-perasaan negatif lainnya.

Mengalami kram perut (dismenorrhoe).

Kepala nyeri.

Pingsan.

Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah


yang banyak.

Pinggang terasa pegal.

LO 3.5 Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid


Diagnosis
Anamnesa
Dokter akan menanyakan sejarah yang lengkap medis pasien. Informasi ini dapat
membantu menentukan apakah masalah menstruasi disebabkan oleh kondisi medis
lain. Sebagai contoh, non-menstruasi kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut
termasuk usus buntu, infeksi saluran kencing, kehamilan ektopik, dan sindrom iritasi
usus besar. Endometriosis dan fibroids dapat menyebabkan perdarahan berat dan
nyeri. Dokter mungkin bertanya pertanyaan-pertanyaan mengenai:
1. Pola siklus menstruasi - panjang waktu antara periode, jumlah hari yang periode
terakhir, jumlah hari perdarahan berat atau ringan
2. Kehadiran atau sejarah dari setiap kondisi medis yang mungkin menyebabkan
masalah haid
3. Setiap riwayat keluarga masalah haid
4. Sejarah nyeri panggul
5. Regular penggunaan obat (termasuk vitamin dan over-the-counter obat-obatan)
6. Diet sejarah, kafein termasuk dan asupan alcohol
7. Masa lalu atau sekarang menggunakan kontrasepsi
8. Setiap stres peristiwa terakhir

9. Riwayat seksual
10. Harian menstruasi. Sebuah buku harian menstruasi adalah cara yang membantu
untuk melacak perubahan dalam siklus menstruasi. Pasien dapat merekam saat
periode mereka mulai, berapa lama berlangsung, dan jumlah perdarahan dan
nyeri yang terjadi selama menstruasi.
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul adalah bagian standar diagnosis. Tes Pap dapat dilakukan
selama ujian ini.

Pemeriksaan luar ginelkologi


Pemeriksaan fisik umum
1. Kesan umum : tampak sakit, kompos mentis, anemia, ikterus.
2. Kesadaran komunikasi personal - tekanan darah nadi frekuensi nafas
suhu badan.
3. Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu ( kelenjar thyroid, kelenjar getah
bening leher dsb nya)
1. Banyak ahli ginekologi yang secara rutin memeriksa keadaan kelenjar tiroid
(pembesaran, pembengkakan, benjolan kecil)
2. Penyakit tiroid lebih sering mengenai wanita dan meningkat dengan semakin
bertambahnya usia.
3. Beberapa gangguan haid berkaitan dengan disfungsi tiroid.
Pemeriksaan khusus ginekologi
Inspeksi abdomen
1. Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan oleh
kehamilan atau tumor.
2. Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
3. Striae, jaringan parut, peristaltik.
Palpasi abdomen
1. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebih
dahulu.
2. Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
3. Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari- jari
dalam keadaan rapat yang dimulai dari bagian hipochondrium secara perlahanlahan dan kemudian diteruskan kesemua bagian abdomen dengantekanan yang
meningkat secara bertahap.
4. Melalui pemeriksaan ini ditentukan apakah : Terdapat defance muscular akibat
peritonitis atau rangsangan peritoneum yang lain.
5. Apakah ada rasa nyeri tekan atau nyeri lepas
6. Dengan tekanan yang agak kuat serta menggunakan sisi ulnar telapak tangan
kanan dilakukan pemeriksaan untuk mencari kelainan lain dalam cavum
abdomen.

7. Bila dijumpai adanya masa tumor dalam cavum abdomen, tentukan lebih lanjut
mengenai:
Perkusi abdomen
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat ditentukan apakah
pembesaran perut tersebut disebabkan oleh cairan bebas, udara (meteorismus) atau
tumor
Auskultasi abdomen
1. Penting untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan (dengan mencari denyut
jantung janin).
2. Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
3. Menentukan pulihnya bising usus pasca pembedahan
Genitalia eksterna
Inspeksi genitalia eksterna
Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
Keadaan vulva bagian luar:
- Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis
- Terdapat ulkus, pembengkakan.
Cairan yang keluar dari vulva: pus, darah, leucorrhoea
Pemeriksaan penunjang
1. Darah dan Tes Hormonal
Tes darah dapat membantu menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan
gangguan menstruasi. Tes darah juga dapat memeriksa follicle- stimulating
hormon, estrogen, dan tingkat prolaktin. Pasien yang memiliki menorrhagia
mungkin mendapatkan tes untuk gangguan perdarahan. Jika pasien kehilangan
banyak darah, mereka juga harus mendapatkan diuji untuk anemia.Pasien yang
memiliki amenore mungkin perlu untuk menerima tes hormon khusus. Uji
tantangan progestasional menggunakan progesteron oral atau disuntikkan untuk
menguji lapisan rahim fungsional (endometrium):
a. Perdarahan yang terjadi sampai 3 minggu setelah dosis progesteron
menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat estrogen yang normal tetapi
tidak berovulasi, terutama jika tiroid dan prolaktin tingkat normal. Dalam
kasus tersebut, dokter akan memeriksa stres, berat badan baru-baru ini, dan
setiap obat-obatan. Hasil tersebut juga bisa menyarankan ovarium polikistik
atau stres.
b. Kegagalan untuk berdarah bisa menunjukkan rahim yang abnormal yang
mencegah keluar atau estrogen tidak cukup. Dalam kasus tersebut, langkah
berikutnya mungkin untuk mengelola estrogen diikuti oleh progestin. Jika
perdarahan terjadi setelah itu, penyebab amenore berkaitan dengan kadar
estrogen rendah. Dokter kemudian akan memeriksa kegagalan ovarium,
anoreksia, atau penyebab lain dari estrogen rendah. Jika pendarahan tidak

terjadi, dokter akan memeriksa penghalang yang mencegah aliran


menstruasi.
USG
Teknik pencitraan yang sering digunakan untuk mendeteksi kondisi tertentu yang
dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Imaging dapat membantu mendiagnosa
fibroid, endometriosis, atau kelainan struktur pada organ reproduksi.
USG dan Sonohysterography.
USG adalah teknik pencitraan standar untuk mengevaluasi rahim dan indung telur,
fibroid mendeteksi, kista ovarium dan tumor, dan penghalang menemukan dalam
saluran kemih. Ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari
organ-organ. USG tidak membawa risiko dan menyebabkan ketidaknyamanan
sangat sedikit.
Sonohysterography transvaginal USG menggunakan bersama dengan garam
disuntikkan ke dalam rahim untuk meningkatkan visualisasi rahim.
Prosedur Diagnostik Lainnya
1. Histeroskopi.
Histeroskopi adalah prosedur yang dapat mendeteksi keberadaan fibroid, polip,
atau penyebab lain dari perdarahan. Ini mungkin akan ketinggalan kasus kanker
rahim, bagaimanapun, dan bukan merupakan pengganti lebih banyak prosedur
invasif, seperti dilatasi dan kuretase (D & C) atau biopsi endometrium, jika
kanker dicurigai.Hal ini dilakukan dalam suasana kantor dan tidak memerlukan
sayatan. Prosedur menggunakan tabung fleksibel atau kaku panjang yang disebut
hysteroscope, yang dimasukkan ke dalam vagina dan melalui leher rahim untuk
mencapai rahim. Sebuah sumber cahaya serat optik dan kamera kecil di tabung
memungkinkan dokter untuk melihat rongga. Rahim diisi dengan garam atau
karbon dioksida untuk mengembang rongga dan memberikan tampilan yang
lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan kram. Histeroskopi adalah non-invasif,
namun banyak wanita menemukan prosedur yang menyakitkan. Penggunaan
semprotan anestesi seperti lidokain dapat membantu dalam mencegah sakit dari
prosedur ini. Komplikasi lain termasuk penyerapan cairan yang berlebihan,
infeksi, dan perforasi uterus. Histeroskopi juga dilakukan sebagai bagian dari
prosedur bedah.
2. Laparoskopi
Diagnostik laparoskopi merupakan prosedur bedah invasif rendah, saat ini satusatunya metode definitif untuk mendiagnosa endometriosis, penyebab umum
dari dismenore. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati endometriosis.
Laparoskopi biasanya memerlukan anestesi umum, walaupun pasien bisa pulang
hari yang sama. Prosedur ini melibatkan menggembungkan perut dengan gas
melalui sayatan perut kecil. Sebuah tabung serat optik dilengkapi dengan lensa
kamera kecil (laparoskop) kemudian dimasukkan. Dokter menggunakan
laparoskop untuk melihat rahim, ovarium, tuba, dan peritoneum (selaput
panggul).

3. Biopsi endometrium.
Bila perdarahan berat atau abnormal terjadi, sebuah (rahim) biopsi endometrium
dapat dilakukan di kantor. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi sel-sel
abnormal, yang menunjukkan bahwa kanker dapat hadir. Hal ini juga dapat
membantu dokter menentukan pengobatan hormonal terbaik untuk digunakan.
Prosedur ini mungkin sering dilakukan tanpa anestesi, atau lokal anestesi
disuntikkan.
a. Pasien terletak di punggungnya dengan kaki di sanggurdi. Sebuah alat
(speculum) dimasukkan ke dalam vagina untuk terus terbuka dan
memungkinkan leher rahim untuk dilihat.
b. Serviks dibersihkan dengan cairan antiseptik dan kemudian digenggam
dengan instrumen (tenaculum) yang memegang rahim stabil. Sebuah
perangkat yang disebut dilator serviks mungkin diperlukan untuk
meregangkan kanalis servikalis jika ada sesak (stenosis). Sebuah tabung,
plastik kecil berongga kemudian lembut dilewatkan ke dalam rongga rahim.
c. Hisap lembut menghapus sampel lapisan. Sampel jaringan dan instrumen
dihapus. Spesialis yang disebut ahli patologi memeriksa sampel di bawah
mikroskop.
4. Dilatasi dan kuretase (D & C).
D dan C (dilatasi dan kuretase) adalah suatu prosedur dimana saluran vagina
lembut diadakan terbuka dengan spekulum, dan leher rahim membesar (melebar)
dengan batang logam. Sebuah kuret kemudian dilewatkan melalui kanalis
servikalis ke dalam rongga rahim di mana jaringan endometrium dikerok dan
dikumpulkan untuk pemeriksaan. Dilatasi dan kuretase (D & P) adalah prosedur
yang lebih invasive:
1. A D & C biasanya dilakukan dalam suasana rawat jalan sehingga pasien
dapat pulang pada hari yang sama, tetapi kadang-kadang memerlukan
anestesi umum. Ini mungkin perlu dilakukan di ruang operasi untuk
menyingkirkan kondisi serius atau mengobati beberapa yang kecil yang
dapat menyebabkan perdarahan.
2. Serviks (leher rahim) adalah berdilatasi (membuka).
3. Dokter bedah goresan lapisan dalam rahim dan leher rahim.
Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel pada jaringan tersebut dan
untuk meringankan perdarahan berat dalam beberapa kasus. A & C juga dapat
efektif dalam Scraping off polip endometrium kecil, tetapi tidak sangat berguna
bagi kebanyakan fibroid, yang cenderung lebih besar dan lebih melekat erat.
LO 3.6 Tatalaksana & Pencegahan Kelainan Haid
Edukasi
Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk
kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusimengenai cara hidup, pekerjaan,
kegiatan, dan lingkungan penderita. Salah satuinformasi yang perlu dibicarakan yaitu
mengenai makanan sehat (rendah lemak), istirahatyang cukup, dan olahraga mungkin
berguna, serta psikoterapi. Perlu juga dijelaskan kepada penderita supaya untuk tidak
1

merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga disarankankepada penderita untuk mengganti
pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan brayang nyaman dipakai dan tidak ketat.
Tujuannya untuk mengurangi gesekan sehinggamengurangi nyeri.
2

Kuratif:
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer.
Halini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan
hilangnyasebagian saraf pada akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan
obat anti peradangan non-steroid (misalnyaibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat
ini bekerja dengan menekan aktivitascyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis
prostaglandin. Obat ini akan sangatefektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan
dilanjutkan sampai hari 1-2menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
1 Istirahat yang cukup
2 Olah raga yang teratur (terutama berjalan)
3 Pemijatan
4 Yoga
5 Orgasme pada aktivitas seksual
6 Kompres hangat di daerah perut.Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan
obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah
teratasi
a

Pemberian obat analgesik


Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikansebagai terapi
simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat di tempattidur dan kompres panas pada
perut bawah untuk mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat
kombinasi aspirin,fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara
lainnovalgin, ponstan, acetaminophendan sebagainya.
b

Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk
membuktikan bahwa gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan
penderita melakukan pekerjaan penting waktu haid tanpagangguan. Tujuan ini dapat dicapai
dengan memberikan salah satu jenis pilkombinasi kontrasepsiGejala juga bisa dikurangi
dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jikanyeri terus dirasakan dan
mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosisrendah yang mengandung
estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.Pemberian kedua obat tersebut
dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur)dan mengurangi pembentukan
prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnyadismenore. Jika obat ini juga tidak
efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnyalaparoskopi).Jika dismenore sangat
berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimanalapisan rahim dibakar
atau diuapkan dengan alat pemanas.Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada
penyebabnya
Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang berbeda diresepkan untuk gangguan menstruasi:

Obat Penghilang Gejala Sakit Umum untuk Kram


Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat anti-inflammatory drugs
(NSAID) blok prostaglandin, zat yang meningkatkan kontraksi rahim. Mereka adalah obat
penghilang rasa sakit yang efektif yang juga membantu mengontrol faktor-faktor inflamasi
yang mungkin bertanggung jawab untuk perdarahan menstruasi berat. Aspirin adalah AINS
yang paling umum, namun ada puluhan orang lain tersedia di atas meja atau dengan resep.
Di antara NSAID yang paling efektif untuk gangguan menstruasi adalah ibuprofen (seperti
Advil, Motrin, dan Midol PMS), naproxen (seperti Aleve), dan asam mefenamat (Ponstel).
Penggunaan jangka panjang OAINS sehari-hari pun dapat meningkatkan risiko untuk
perdarahan GI dan bisul, serta serangan jantung dan stroke.
Acetaminophen. Acetaminophen (Tylenol) merupakan alternatif yang baik untuk
NSAID, terutama ketika masalah perut, borok, atau reaksi alergi melarang penggunaan
mereka. Beberapa produk (Pamprin, Premsyn) menggabungkan acetaminophen dengan obat
lain, seperti diuretik, untuk mengurangi kembung. Ada sedikit bukti untuk menunjukkan
apakah mereka lebih atau kurang efektif daripada NSAID atau penghilang rasa sakit ringan.
Pengobatan untuk Gangguan Menstruasi
a Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen, atau
asetaminofen dapat membantu memberikan bantuan nyeri untuk kram.
b Kontrasepsi oral dapat membantu mengatur periode menstruasi dan mengurangi
pendarahan berat. Baru terus-kontrasepsi oral dosis mengurangi atau menghilangkan
periode menstruasi. LNG-IUS (Mirena), perangkat progesteron intrauterin, sering
direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk pendarahan berat
c Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis kadang-kadang digunakan untuk
mengobati perdarahan berat berat.
d Ablasi endometrial adalah pilihan bedah. Dalam beberapa kasus, histerektomi dapat
dipertimbangkan.
Progestin
Progestin (progesteron alami baik progestogen atau sintetis) yang digunakan oleh
wanita dengan tidak teratur atau dilewati periode untuk mengembalikan siklus teratur. Karena
itu, mereka juga dapat membantu nyeri haid. Mereka juga mengurangi perdarahan berat dan
dapat melindungi rahim dan kanker ovarium. Progestin kontrasepsi hanya mungkin pilihan
yang baik untuk wanita yang tidak kandidat untuk kontrasepsi oral yang mengandung
estrogen, seperti wanita perokok di atas usia 35.
Progestin dapat disampaikan dalam berbagai bentuk.
a Progesteron oral.
Pengobatan jangka pendek perdarahan anovulatory mungkin melibatkan kursus 21hari progesteron oral pada hari 5-26. Medroksiprogesteron oral (Provera) telah
menunjukkan manfaat dalam mengobati pasien dengan nyeri panggul kronis (tetapi
tidak mereka yang menderita nyeri karena endometriosis, penyakit primer
dysmenorrheal, atau kronis inflamasi aktif panggul).
b Levonorgestrel-Melepaskan Sistem intrauterine (LNG-IUS).
Sebuah alat intrauterine (IUD) yang melepaskan progestin dapat sangat bermanfaat
untuk gangguan menstruasi, terlepas dari efek kontrasepsinya. Di Amerika Serikat,
sistem AKDR-intrauterin, juga disebut LNG-IUS, dijual di bawah nama merek
Mirena. LNG-IUS telah terbukti untuk mengurangi perdarahan berat dan nyeri pada
banyak perempuan yang menderita menorrhagia dan dismenore.

Banyak dokter sekarang merekomendasikan LNG-IUS sebagai pengobatan lini


pertama untuk perdarahan menstruasi berat berat, terutama bagi perempuan yang menghadapi
histerektomi (pengangkatan rahim) atau operasi konservatif seperti ablasi endometrium
(kerusakan lapisan endometrium). Perangkat ini dianggap pilihan jangka panjang yang baik,
terutama bagi wanita yang mungkin menginginkan kehamilan berikutnya. Penelitian juga
menunjukkan bahwa wanita yang memilih LNG-IUS adalah sebagai puas dengan kualitas
hidup mereka sebagai orang-orang yang memilih operasi.
LNG-IUS tetap di tempat di rahim dan melepaskan progestin levonorgestrel hingga 5
tahun. Progestin dirilis oleh IUD terutama mempengaruhi rahim dan leher rahim, dan
sehingga menyebabkan efek samping yang lebih sedikit luas daripada pil progestin lakukan.
(Namun, IUD utama lainnya - T Tembaga - dapat meningkatkan perdarahan.)
Setelah LNG-IUS dimasukkan, periode tuil mungkin terjadi selama 3 pertama - 6 bulan
sebagai lapisan rahim gudang. Shedding ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur
dan perdarahan ringan (spotting) antara siklus menstruasi. Akhirnya, LNG-IUS hasil dalam
periode yang lebih singkat, dengan sedikit atau tidak ada aliran darah. Bagi banyak wanita,
LNG-IUS benar-benar berhenti menstruasi.
Efek samping yang umum termasuk kram, jerawat, nyeri punggung, nyeri payudara, sakit
kepala, perubahan mood, dan mual. LNG-IUS dapat meningkatkan risiko untuk kista indung
telur, tetapi kista seperti biasanya tidak menyebabkan gejala dan mengatasi sendiri. Wanita
yang memiliki riwayat penyakit radang panggul atau yang memiliki infeksi panggul serius
tidak harus menggunakan LNG-IUS. Karena risiko yang terkait dengan infeksi panggul,
dokter menyarankan bahwa perempuan yang menggunakan LNG-IUS berada dalam
hubungan monogami yang stabil. LNG-IUS tidak melindungi terhadap penyakit menular
seksual.
c Suntikan (Depo-Provera).
Depo-Provera menggunakan progestin yang disebut medroksiprogesteron.
Kebanyakan wanita yang menggunakan Depo-Provera berhenti menstruasi sama
sekali setelah satu tahun. Depo-Provera mungkin bermanfaat untuk wanita dengan
perdarahan berat, atau nyeri karena endometriosis. Wanita yang akhirnya ingin
memiliki anak harus menyadari bahwa Depo-Provera dapat menyebabkan infertilitas
gigih untuk hingga 22 bulan setelah suntikan terakhir, meskipun rata-rata adalah 10
bulan.
Kenaikan berat badan dapat menjadi masalah, terutama pada wanita yang sudah
kelebihan berat badan. Perempuan tidak harus menggunakan Depo-Provera jika mereka
memiliki riwayat penyakit hati, pembekuan darah, stroke, atau kanker organ reproduksi.
Jangka panjang (lebih dari 2 tahun) penggunaan Depo-Provera dapat menyebabkan hilangnya
kepadatan tulang. Karena itu, Depo-Provera tidak boleh digunakan selama lebih dari 2 tahun.
GnRH Agonis
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis digunakan pada kesempatan untuk
mengobati menorrhagia yang berat bagi wanita yang menginginkan kehamilan di masa
depan. GnRH agonis blok pelepasan hormon reproduksi LH (luteinizing hormone) dan FSH
(folikel-stimulating hormone). Akibatnya, ovarium berhenti berovulasi dan tidak lagi
memproduksi estrogen. GnRH agonis termasuk goserelin (Zoladex), buserelin, suntikan
bulanan leuprolid (depot Lupron), dan semprot hidung, Nafarelin (Synarel). Obat tersebut
dapat digunakan sendiri atau dalam persiapan untuk prosedur yang digunakan untuk
menghancurkan lapisan rahim. Mereka umumnya tidak cocok untuk penggunaan jangka
panjang.
Umumnya efek samping yang dilaporkan, yang dapat parah pada beberapa wanita,
termasuk gejala seperti menopause. Gejala ini meliputi hot flashes, keringat malam,

perubahan dalam vagina, perubahan berat badan, dan depresi. Efek samping bervariasi dalam
intensitas tergantung pada agonis GnRH. Mereka mungkin lebih intens dengan leuprolid dan
bertahan setelah obat dihentikan.
Perhatian yang paling penting adalah osteoporosis mungkin dari hilangnya estrogen.
Perempuan biasanya tidak harus mengambil obat ini selama lebih dari 6 bulan. Tambahkan
kembali terapi, yang memberikan dosis estrogen dan progestin yang cukup tinggi untuk
mempertahankan kepadatan tulang tetapi terlalu rendah untuk mengimbangi efek
menguntungkan dari agonis GnRH, dapat digunakan.
Perawatan GnRH digunakan sendiri tidak mencegah kehamilan. Selain itu, jika
seorang wanita menjadi hamil pada saat digunakan, ada beberapa risiko cacat lahir. Wanita
yang mengambil agonis GnRH harus menggunakan non hormonal metode pengendalian
kelahiran, seperti diafragma, penutup serviks, atau kondom sementara di perawatan.
Danazol
Danazol (Danocrine) adalah zat sintetik yang menyerupai hormon laki-laki. Ini
menekan estrogen, dan karena menstruasi, dan kadang-kadang digunakan (kadang-kadang
dalam kombinasi dengan kontrasepsi oral) untuk membantu mencegah perdarahan berat. Hal
ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang, dan karena efek samping yang
masculinizing hanya digunakan dalam kasus yang jarang. Agonis GnRH telah banyak
menggantikan penggunaan danazol.
Efek samping yang merugikan termasuk rambut wajah, mendalamkan suara, berat badan,
jerawat, dan ukuran payudara berkurang. Danazol juga dapat meningkatkan risiko kadar
kolesterol tidak sehat dan dapat menyebabkan cacat lahir.
Operasi
Wanita dengan perdarahan menstruasi berat, dismenore, atau keduanya memiliki
pilihan medis dan bedah tersedia bagi mereka. Kebanyakan prosedur menghilangkan atau
secara signifikan mempengaruhi kemungkinan untuk melahirkan anak, namun. Histerektomi
menghapus seluruh rahim sementara ablasi endometrial menghancurkan lapisan rahim.
Bagi beberapa wanita, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan hormon ini
membuktikan menjadi alternatif medis yang baik untuk operasi. AKDR-sistem intrauterin,
atau LNG-IUS (Mirena), semakin banyak digunakan sebagai pengganti operasi untuk
mengobati perdarahan menstruasi berat. Studi telah menemukan LNG-IUS untuk bekerja
sama seperti ablasi. Wanita harus yakin untuk meminta dokter mereka tentang semua pilihan
medis sebelum menjalani prosedur pembedahan.
Endometrial Ablation
Pada ablasi endometrium, seluruh lapisan rahim (endometrium) dihapus atau dihancurkan.
Bagi kebanyakan wanita, prosedur ini menghentikan aliran menstruasi bulanan. Pada
beberapa wanita, menstruasi tidak berhenti tetapi berkurang secara signifikan.
Calon. Ablasi endometrial tidak sesuai untuk wanita yang:
a Telah melalui menopause
b Baru saja hamil
c Apakah ingin memiliki anak di masa depan
d Memiliki kondisi tertentu ginekologi seperti kanker rahim, hiperplasia endometrium,
infeksi rahim, atau endometrium yang terlalu tipis
Pertimbangan.
Ablasi endometrial secara signifikan mengurangi kemungkinan seorang wanita akan
menjadi hamil. Namun, kehamilan masih dapat terjadi dan prosedur ini meningkatkan risiko

komplikasi, termasuk keguguran. Wanita yang memiliki prosedur ini harus berkomitmen
untuk tidak menjadi hamil dan untuk menggunakan kontrol kelahiran. Sterilisasi setelah
ablasi adalah pilihan lain.
Perhatian utama dari ablasi endometrium adalah bahwa hal itu dapat menunda atau
membuat lebih sulit untuk mendiagnosis kanker rahim di masa depan. (Perdarahan
postmenopause atau perdarahan vagina yang tidak teratur bisa jadi merupakan tanda adanya
kanker rahim.) Perempuan yang telah ablasi endometrium masih memiliki rahim dan leher
rahim, dan harus terus memiliki Pap smear rutin dan pemeriksaan panggul.
Endometrial Ablation Jenis.
Ablasi endometrial digunakan yang akan dilakukan di ruang operasi menggunakan
Electrosurgery dengan resectoscope (sebuah hysteroscope dengan loop kawat dipanaskan
atau bola rol.) Laser ablasi adalah prosedur lain yang lebih tua. Jenis ablasi endometrium
sebagian besar telah digantikan oleh jenis baru dari prosedur yang tidak menggunakan suatu
resectoscope.
Prosedur baru dapat dilakukan baik di ruang operasi atau kantor dokter. Mereka termasuk:
a Frekuensi radio. Sistem NovaSure menggunakan probe jaring elektroda yang
memancarkan energi elektromagnetik untuk menghancurkan lapisan.
b Dipanaskan cairan. Dalam sistem HydroThermAblator, larutan garam dimasukkan ke
dalam rahim dengan hysteroscope dan dipanaskan sampai lapisan ini hancur. Dalam
metode balon termal, balon yang dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope
diisi dengan cairan dipanaskan dan diperluas sampai menyentuh dan menghancurkan
endometrium.
c Pembekuan. Cryoablation menggunakan nitrogen cair untuk membekukan lapisan
rahim.
d Microwave. Ablasi endometrium microwave berlaku sangat rendah daya gelombang
mikro untuk rahim.
Komplikasi.
Komplikasi ablasi endometrial dapat mencakup perforasi dari cedera, rahim dengan usus,
perdarahan, atau infeksi. Jika cairan dipanaskan digunakan dalam prosedur, mungkin bocor
dan menyebabkan luka bakar. Namun, secara umum, risiko komplikasi sangat rendah.
Hampir semua wanita telah mengurangi aliran menstruasi setelah ablasi endometrium, dan
hampir setengah dari perempuan memiliki periode mereka berhenti. Beberapa wanita,
bagaimanapun, dapat terus memiliki masalah pendarahan dan akhirnya memutuskan untuk
memiliki histerektom
Penatalaksanaan secara nonfarmakologis
Terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihandalam pengobatan
diminore primer adalah:
1 Kompres hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan bulibulipanas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas
daribuli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan
akanterjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang
atauhilang (Perry & Potter,(2005).
Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan
aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan
mempercepat penyembuhan.Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk

mengatasi atau mengurangi nyeri,dimana panas dapat meredakan iskemia dengan


menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan
nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan
aliran menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis.Menurut Price & Wilson (2005),
kompres hangat sebagai metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot.
Panas dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh
darah dan dapat meningkatkan aliran darah Kompres hangat adalah metode yang digunakan
untuk meredakan nyeri dengan cara menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang
ditempelkan pada sisi perut kiri dan kanan.
2

Olahraga
Olah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim
menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin
alami dapat meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan
prostaglandin,selain itu mampu menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak
yang berfungsi meredakan rasa sakit (Sadoso, 1998)
2

Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkohol


Kebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada
perokok berat dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan
peningkatan volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat
didalam alkohol dapat mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi
cairan yang memperparah breast discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan
kebiasaan tersebut, diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga dysmenorrhea tidak
terjadi (Medicastore,2004).
3

Pengaturan diet
Cara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi
makanan yang banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buahbuahan, ikan, daging, dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk
metabolisme estrogen
LO 3.7 Komplikasi Kelainan Haid
1 Anemia
Menorrhagia adalah penyebab paling umum dari anemia (penurunan sel darah merah)
pada wanita premenopause. Sebuah kehilangan darah lebih dari 80mL (sekitar tiga sendok
makan) per siklus menstruasi akhirnya dapat menyebabkan anemia. Kebanyakan kasus
anemia ringan. Namun demikian, bahkan anemia ringan dapat mengurangi transpor oksigen
dalam darah, menyebabkan kelelahan dan kapasitas fisik berkurang. Moderat sampai berat
anemia bisa menyebabkan sesak napas, denyut jantung yang cepat, ringan, sakit kepala,
dering di telinga (tinnitus), lekas marah, kulit pucat, gelisah sindrom kaki, dan kebingungan
mental. Masalah jantung dapat terjadi pada anemia berkepanjangan dan berat yang tidak
diobati.
2

Osteoporosis
Amenore yang disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen meningkatkan risiko
osteopenia (penurunan kepadatan tulang) dan osteoporosis (keropos tulang yang lebih parah
yang meningkatkan risiko patah tulang). Kondisi yang berhubungan dengan tingkat estrogen
yang rendah meliputi gangguan makan, tumor hipofisis, dan kegagalan ovarium prematur.

Karena pertumbuhan tulang pada puncaknya pada masa remaja dan dewasa muda, kehilangan
kepadatan tulang pada saat itu sangat berbahaya, dan diagnosis dini dan pengobatan sangat
penting untuk kesehatan jangka panjang.

Osteoporosis sebagai komplikasi dari kelainan menstruasi


Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya kepadatan tulang yang
progresif, penipisan jaringan tulang, dan peningkatan kerentanan terhadap patah tulang.
Osteoporosis dapat disebabkan oleh penyakit, kekurangan makanan atau hormon, atau usia
lanjut. Olahraga teratur dan suplemen vitamin dan mineral dapat mengurangi dan bahkan
hilangnya kebalikan dari kepadatan tulang.
3

Infertilitas
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan perdarahan berat, seperti kelainan ovulasi,
fibroid, atau endometriosis, merupakan kontributor penting untuk infertilitas. Banyak kondisi
yang menyebabkan amenore, seperti kelainan ovulasi dan sindrom ovarium polikistik, juga
dapat menyebabkan kemandulan. Menstruasi yang tidak teratur dari setiap penyebab dapat
membuat lebih sulit untuk hamil. Kadang-kadang mengobati kondisi yang mendasari dapat
mengembalikan kesuburan. Dalam kasus lain, perawatan kesuburan khusus yang
menggunakan teknologi reproduksi yang dibantu mungkin bermanfaat.
4

Kualitas Hidup
Gangguan menstruasi, terutama nyeri dan perdarahan berat, dapat mempengaruhi
produktivitas sekolah dan bekerja dan kegiatan sosial.
LO 3.8 Prognosis Kelainan Haid
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.
LI.4 Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam tentang Istihadhah
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam diadukan oleh Hamnah
radhiallahu anha tentang istihadlah yang menimpanya, beliau berkata : Yang
demikian hanyalah satu gangguan/dorongan dari setan.
Atau dalam riwayat Shahihain dari hadits Fathimah bintu Abi Hubaisy, beliau
mengatakan tentang istihadlah : Yang demikian itu hanyalah darah dari urat bukan
haid.
Hal ini menunjukkan bahwa istihadlah tidak sama dengan haid yang sifatnya
alami, artinya mesti dialami oleh setiap wanita yang normal sebagai salah satu tanda

1.
2.
3.
4.

baligh. Namun istihadlah adalah satu penyakit yang menimpa kaum hawa dari
perbuatannya syaithan yang berjalan di tubuh anak Adam seperti jalannya darah.
Syaithan ingin memberikan keraguan terhadap anak Adam dalam pelaksanaan
ibadahnya dengan segala cara. Kata Al Imam As Shanani dalam Subulus Salam
(1/159) : Makna sabda Nabi : (Yang demikian hanyalah satu dorongan/gangguan
dari syaithan) adalah syaithan mendapatkan jalan untuk membuat kerancuan
terhadapnya dalam perkara agamanya, masa sucinya dan shalatnya hingga syaithan
menjadikannya lupa terhadap kebiasaan haidnya.
Al Imam As Shanani melanjutkan : Hal ini tidak menafikkan sabda Nabi
yang mengatakan bahwa darah istihadlah dari urat yang dinamakan aadzil karena
dimungkinkan syaithan mendorong urat tersebut hingga terpancar darah darinya.
(Subulus Salam 1/159)
Keberadaan darah istihadlah bersama darah haid merupakan suatu masalah
yang rumit, kata Ibnu Taimiyyah, hingga harus dibedakan antara keduanya. Caranya
bisa dengan adat (kebiasaan haid) atau dengan tamyiz (membedakan sifat darah).
Perbedaan antara darah istihadlah dengan darah haid adalah darah haid
merupakan darah alami, biasa dialami wanita normal dan keluarnya dari rahim
sedangkan darah istihadlah keluar karena pecahnya urat, sifatnya tidak alami (tidak mesti
dialami setiap wanita) dan keluarnya dari urat yang ada di sisi rahim. Ada perbedaan lain
dari sifat darah haid bila dibandingkan dengan darah istihadlah :
Perbedaan warna. Darah haid umumnya hitam sedangkan darah istihadlah umumnya
merah segar.
Kelunakan dan kerasnya. Darah haid sifatnya keras sedangkan istihadlah lunak.
Kekentalannya. Darah istihadlah mengental sedangkan darah haid sebaliknya.
Aromanya. Darah haid beraroma tidak sedap/busuk.
Darah Istihadah Menurut Penjelasan Ilmu Fiqh
Menurut Ustaz Sulaiman Endut dalam bukunya yang berjudul Asas-asas Fardhu Ain
mengatakan
bahwa
:
Darah istihadhah ialah darah penyakit yang keluar dari faraj perempuan. Darah ini
bukanlah merupakan darah haid atau darah nifas. Ia adalah sejenis darah penyakit.
Seseorang perempuan yang ketika didatangi darah istihadhah, wajib berpuasa,
bersembahyang dan boleh mengerjakan ibadah lain sama seperti orang lain yang
tidak
didatangi
haid
dan
nifas.
Rumusan yang dapat dibuat berdasarkan pendapat di atas, istihadah merupakan darah
yang keluar bukan pada masa haid dan nifas. Darah istihadah disifatkan sebagai darah
penyakit. Untuk mengetahui darah istihadah ialah darah yang keluar dari rahim
perempuan yang melebihi (15 hari dan malamnya) atau kurang (24 jam) dari
tempoh
haid
dan
nifas.
Dari
Aisyah
ra
berkata
:
Fatimah Binti Abi Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW dan berkata : Wahai
Rasulullah, aku telah beristihadhah, oleh itu aku tidak suci, maka adakah aku perlu
meninggalkan solat? Sabda Rasulullah SAW : Tidak, itu hanyalah darah penyakit dan
bukan darah haid. Ketika kedatangan haid hendaklah engkau meninggalkan solat,
dan apabila kadarnya telah berlalu, maka hendaklah engkau membasuh darah yang
berada pada diri engkau dan hendaklah engkau bersolat. (Riwayat Al-Bukhari)

Darah ini membatalkan wuduk tetapi tidak mewajibkan wanita tersebut mandi hadas dan
tidak wajib meninggalkan solat serta puasa. Oleh itu wanita yang keluar darah
tersebut hendaklah membasuhnya, mengikat atau membalut tempat keluarnya dan
hendaklah berwuduk setiap kali hendak solat fardhu.
Faktor

Istihadhah

Wanita yang mengeluarkan darah istihadhah adalah disebabkan kestabilan kesihatan


tubuh badan yang terganggu atau stamina tubuh tidak terjamin yang disebabkan oleh
kerosakkan organ-organ atau kelenjar-kelenjar yang berada dipersekitaran rahimnya.
Kadang kala boleh juga disebabkan oleh gangguan emosi wanita tersebut.
Darah istihadhah ini mengalir secara berterusan dan kadang kala ia berlarutan sehingga
beberapa minggu. Jika keadaan sebegini berterusan, maka lebih baik mendapatkan
rawatan dan nasihat doktor dengan segera untuk mengetahui apa puncanya.
Ciri-ciri Istihadhah
1. Wanita umur sembilan tahun yang mengeluarkan darah.
2. Wanita yang keluar darah melebihi batasan haid sebanyak 15 hari dan malamnya.
Atau wanita yang mengeluarkan darah kurang dari 24 jam atau satu hari dan
malamnya.
3. Wanita yang mengeluarkan darah melebihi batasan masa nifas sebanyak 60 hari dan
malamnya.
4. Wanita didatangi darah sebanyak dua kali yang diselangi dengan masa suci kurang
dari 15 hari dan malamnya.
Hukum Istihadhah
1. Tidak wajib mandi ketika ingin mengerjakan solat wajib ataupun sunat pada bila-bila
masa. Kecuali satu kali ketika haidnya sudah berhenti.
2. Orang Istihadhah wajib berwuduk setiap kali hendak mengerjakan solat.
3. Hendaklah ia membasuh kemaluannya sebelum berwuduk dan kemudian ia menutup
kemaluannya dengan sehelai kain atau kapas untuk menahan atau mengurangi najis
daripada terus keluar. Jika cara ini tidak berjaya menahan darah istihadhah, maka
hendaklah ia menyumbat atau mengikat kemaluannya supaya tidak bocor.
4. Tidak menjadi halangan bagi suami yang ingin menjimak isterinya ketika istihadhah.
Ini merupakan pendapat mejoriti para ulamak, kerana ia tidak mempunyai satu
dalilpun yang mengharamkannya.

5. Hukum wanita istihadhah sama sepertimana wanita yang suci daripada haid dan nifas.
wanita istihadhah boleh mengerjakan solat, puasa, tawaf, membaca Al-Quran,
menyertuh Al-Quran dan sebagainya.
Diriwayatkan oleh Aisyah, dia berkata : Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa
kepada Rasulullah. Ummu Habibah berkata: sesungguhnya saya terkena darah
penyakit? Rasulullah berkata: itu hanya darah, mandi dan sholatlah. Maka Ummu
Habibah mandi setiap akan melaksanakan sholat. Al-Laits bin Said berkata:Ibu
Syibah tidak menyebutkan bahwa Rasulullah menyuruh Ummu Habibah binti Jahsy
untuk mandi setiap kali mau melaksanakan sholat, akan tetapi itu hanyalah perbuatan
Ummu Habibah sendiri.
(HR.Muslim 63/334)
Haid
Definisi Haid.
Haid secara bahasa bermakna mengalir.
Adapun secara istilah, Al-Bahuti berkata, Dia adalah darah kebiasaan wanita yang
berasal dari dasar rahim, pada waktu-waktu tertentu. (Ar-Raudh Al-Murbi -Hasyiah
Ibni Qasim-: 1/370) Dan sebagian ulama ada yang menambahkan definisinya: Bukan
dikarenakan sebab melahirkan.

Ciri-Ciri Darah Haid.


Dia adalah darah tebal yang keluar dari rahim, berwarna hitam lagi busuk baunya, dan
setelah keluar tetap dalam keadaan cair.

Najisnya Darah Haid.


Darah haid adalah najis berdasarkan firman Allah Taala, Mereka bertanya
kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran (najis). (QS.
Al-Baqarah: 222). Adapun dari As-Sunnah, maka Rasulullah bersabda tentang
pakaian yang terkena darah haid, Hendaknya dia mengeruknya lalu menggosoknya
dengan air lalu menyiramnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Asma` bintu Abi
Bakr) Dan ini jelas menunjukkan najisnya. Dan An-Nawawi menukil ijma kaum
muslimin akan najisnya darah haid.

Penentuan Masa Haid.


Ada dua perkara yang dijadikan sandaran dalam menentukan masa haid:
1. Adat. Yaitu lama biasanya darah haid keluar dari seorang wanita setiap bulannya.
Misalnya kalau setiap bulan darah haidnya keluar selama 7 hari, maka berarti adat

haidnya 7 hari. Kalau biasanya haid keluar setiap akhir bulan selama sekitar 5 atau 6
hari, maka berarti adat dia setiap akhir bulan berkisar antara 5 atau 6 hari. Demikian
seterusnya.
Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kepada Fathimah binti
Jahsy, akan tetapi tinggalkanlah shalat selama hari-hari yang biasanya kamu
haid pada hari-hari itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah)
2.Tamyiz. Yaitu dengan memperhatikan darah yang keluar dari kemaluannya. Kalau
yang keluar sesuai dengan ciri-ciri haid yang telah disebutkan di atas maka berarti dia
sekarang terkena haid. Tapi kalau tidak sesuai dengan ciri-ciri haid maka berarti dia
tetap suci walaupun ada darah yang keluar. Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu
alaihi wasallam- kepada Fathimah binti Abi Hubaisy yang terkena istihadhah, Itu
hanyalah urat yang pecah dan bukan darah haid. Kalau darah haid sudah datang
maka tinggalkanlah shalat dan kalau dia sudah berlalu maka cucilah darah darimu
lalu shalatlah. (HR. Al-Bukhari no. 306 dan Muslim no. 333)

Tanda Datang dan Selesainya Haid.


Datangnya haid ditandai dengan keluarnya darah hitam lagi busuk, pada waktu-waktu
yang biasanya dia haid di situ.
Adapun selesainya haid, maka bisa diketahui dengan dua cara:
1. Keluarnya al-qashshah al-baidha`, yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluannya
di akhir masa adat haid.
Aisyah -radhiallahu anha- berkata kepada para wanita, Janganlah kalian tergesagesa (mandi suci) sampai kalian melihat al-qashshah al-baidha`, yang dia
maksudkan adalah tanda suci dari haid. (HR. Malik hal. 59 dan Abdurrazzaq: 1/302)
2. Dengan al-jufuf, yaitu seorang wanita meletakkan kain katun atau yang
semacamnya ke dalam kemaluannya, kalau kainnya kering maka berarti dia telah suci.

Durasi Minimal dan Maksimal Masa Haid.


Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan
masa atau lamanya haid. Ada sekitar enam atau tujuh pendapat dalam hal ini.
Ibnu Al-Mundzir berkata, Ada sekelompok ulama yang berpendapat bahwa masa
haid itu tidak mempunyai batasan berapa hari minimal atau maksimalnya.
Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas dan menjadi pilihan Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al Quran, Sunnah dan logika.
Selesai ucapan Asy-Syaikh.

Jadi, tidak ada durasi minimal dan maksimal masa haid, akan tetapi semua ini
dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Dalilnya adalah firman Allah
Taala, Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah
suatu kotoran, oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di
waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci (QS. Al
Baqarah:
222).
Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian,
bukan berlalunya sehari semalam, atau tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini
menunjukkan bahwa illat (alasan) hukum (larangan menjauhui istri) adalah haid,
yakni
ada
atau
tidaknya.
Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci (tidak haid) tidak berlaku
lagi hukum-hukum haid tersebut. Ini adalah pendapat Ali bin Abi Thalib, Imam
Malik, Maimun bin Mihran, Al-Auzai dan Daud Azh-Zhahiri, serta dikuatkan pula
oleh Imam Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiah dan Ibnu Rajab.

Usia Minimal dan Maksimal Wanita Terkena Haid.


Tidak ada keterangan dari Al-Kitab dan As-Sunnah dalam masalah ini, maka yang
benarnya dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Kapan ada darah yang
keluar dari kemaluannya pada masa-masa yang biasanya dia haid di situ dan ciricirinya adalah darah haid, maka itu dihukumi sebagai haid, berapapun usia wanita
tersebut.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin berkata, Usia haid biasanya antara 12 sampai
50 tahun. Dan kemungkinan seorang wanita sudah mendapatkan haid sebelum usia 12
tahun, atau masih mendapatkan haid sesudah usia 50 tahun. Itu semua tergantung
pada kondisi, lingkungan dan iklim yang mempengaruhinya. Para ulama, berbeda
pendapat tentang apakah ada batasan tertentu bagi usia haid, di mana seorang wanita
tidak mendapatkan haid sebelum atau sesudah usia tersebut.
1

Istihadhah
a Makna Istihadhah
Istihadhah ialah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama
sekali atau berhenti sebentar sehari atau dua hari dalam sebulan.
b. Kondisi wanita mustahadhah
1. Sebelum mengalami istihadhah,
Dia mempunyai haid yang jelas waktunya.Dalam kodisi ini hendaklah dia
berpedoman kepada jadwal haidnya yang telah diketahui sebelumnya.Maka pada masa itu
dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid.Adapun selain masa tersebut
merupakan istihadhah yang berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.
Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan,
tiba-tiba mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus menerus.Maka masa haidnya
dihitung enam hari pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan istihadhah.
Berdasarkan hadits Aisyah bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi saw,

Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah
aku meninggalkan shalat? Nabi saw menjawab, Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun
tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah
dan lakukan shalat. (HR. Al-Bukhari).
2. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah,
Karena istihadhah tersebut terus menerus terjadi padanya mulai dari saat pertama kali
dia mendapatkan darah.Dalam kondisi ini hendaknya dia melakukan tamyiz (pembedaan),
seperti jika darahnya berwarna hitam, atau kental, atau berbau maka yang terjadi adalah haid
dan berlaku baginya hukum-hukum haid.Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah
istihadhah dan berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.
Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah itu keluar
terus menerus, akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya berwarna
hitam kemudian setelah itu berwarna merah, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan
darahnya kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan
berbau darah haid tetapi setelah itu tidak berbau. Maka haidnya yaitu darah yang berwarna
hitam (pada kasus pertama), darah kental (pada kasus kedua) dan darah yang berbau (pada
kasus ketiga).Sedangkan selain hal tersebut, dianggap sebagai darah istihadhah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:
Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui. Jika demikian
maka tinggalkan shalat. Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena
itu darah penyakit. (HR. Abu Dawud, an-Nasa`Abu dan dinyatakan shahih oleh Ibnu
Hibban dan al-Hakim).
3. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat
darahnya.
Seperti jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus menerus mulai dari saat pertama
kali melihat darah sementara darahnya memiliki satu sifat saja atau berubah-ubah dan tidak
mungkin dianggap sebagai darah haid. Dalam kondisi ini, hendaklah ia mengambil kebiasaan
kaum wanita pada umumnya. Maka masa haidnya adalah enam atau tujuh hari pada setiap
bulan dihitung mulai dari saat pertama kali mendapati darah.Sedang selebihnya merupakan
istihadhah.
Misalnya seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal lima dan darah
itu keluar terus menerus tanpa dapat dibedakan secara tepat mana yang darah haid baik
melalui warna ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan dihitung selama
enam hari atau tujuh hari dimulai dari tanggal lima tersebut.
Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy bahwa ia berkata kepada Nabi saw,
Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadhah yang deras sekali. Lalu
bagaimana pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa?
Beliau bersabda, Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan
meletakkannya pada farji, karena hal itu dapat menyerap darah. Hamnah berkata, Darahnya
lebih banyak dari itu. Nabi saw pun bersabda, Ini hanyalah salah satu usikan setan. Maka
hitunglah haidmu enam atau tujuh hari menurut ilmu Allah Taala, lalu mandilah sampai kamu
merasa telah bersih dan suci, kemudian shalatlah selama 24 atau 23 hari, dan puasalah. (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan at-Tirmidzi hadits ini shahih,
sedang menurut al-Bukhari hasan).
c. Hukum-hukum istihadhah

Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan
kapan sebagai darah istihadhah.Jika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya
hukum-hukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku pun
hukum-hukum istihadhah.
Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka.Adapun hukum-hukum
istihadhah seperti halnya hukum-hukum keadaan suci. Tidak ada perbedaan antara wanita
mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:
1. Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy.

.


Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat. (Hr. Al-Bukhari)
Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat
yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak
tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.
2. Ketika hendak berwudhu,
Membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas (atau pembalut)
pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada
Hamnah. Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu dapat
menyerap darah. Hamnah berkata, Darahnya lebih banyak dari itu. Nabi bersabda,
Gunakan kain. Kata Hamnah, Darahnya masih banyak pula. Nabi pun bersabda, Maka
pakailah penahan.
Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa
hukumnya. Karena sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:



.


Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk
setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas. (HR. Ahmad dan
Ibnu Majah).
3. Jima (senggama).
Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila ditinggalkan
tidak dikhawatirkan menyebabkan zina.Yang benar adalah boleh secara mutlak.Karena ada
banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada zaman nabi,
sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima dengan mereka. FirmanNya,
Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid (Al-Baqarah: 222).
Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari
sitri. Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jima pun tentu lebih
boleh. Dan tidak benar jima wanita mustahadhah dikiaskan dengan jima wanita haid, karena
keduanya tidak sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab,
mengkiaskan sesuatu dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.
(Rujukan: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin).

2 Haid (Menstruasi)
Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu sebab dan pada waktuwaktu tertentu.
1 Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang wanita melihat pada
dirinya darah haid maka ia telah dianggap haid, walaupun belum berusia 9 tahun atau
berusia di atas 50 tahun.
2 Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang wanita melihat darah
kebiasaan tersebut bukan karena luka dan sebagainya maka darah itu adalah darah haid
tanpa diukur dengan masa tertentu. Kecuali jika haid itu berlanjut dan tidak berhenti atau
berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.
3 Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan wanita, maka terdapat
dua kemungkinan ; bila itu terjadi dalam masa haid dan ia menganggapnya sebagai
daraah haid yang ia kenal, maka itu berarti darah haid, dan bila terjadi diluar kebiasaan
waktu haid dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka darah itu
tidak ada hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit (yang dimaafkan).
4.3 Tata Cara Bersuci Dari Haid Dan Junub
Cara mandi bagi wanita yang sudah selesai haidnya atau telah berjunub adalah sama
dengan cara laki-laki mandi junub, hanya bagi wanita tidak wajib atasnya melepas ikatan atau
kepangan (jalinan) rambutnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ummu Salamah ra.
berikut ini: "Seorang wanita berkata kepada Rasulullah SAW: "Sesungguhnya aku adalah
orang yang mengikat rambut kepalaku. Apakah aku (harus) membuka ikatan rambut ku untuk
mandi janabat." Rasulullah menjawab: "Sungguh cukup bagimu menuang mengguyur) atas
kepalamu tiga tuangan dengan air kemudian engkau siram seluruh badanmu, maka sungguh
dengan berbuat demikian) engkau telah bersuci." {HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi dan dia
berkata hadits ini adalah hasan shahih). Dalam riwayat lain hadits ini dari jalan Abdurrazaq
dengan lafadz: "Apakah aku harus (harus) melepaskannya (ikatan rambutku) untuk mandi
janabat?" disunahkan bagi wanita apabila mandi dari haid atau nifas memakai kapas yang
ditaruh padanya minyak wangi lalu digunakan untuk membersihkan bekas darah agar tidak
meninggalkan bau.
Tidaklah mandi haid atau junub dinamakan mandi syari, kecuali dengan dua hal:
1. Niat
Karena dengan niat terbedakan dari kebiasan dengan ibadah, dalilnya hadits Umar bin
Khaththab radhiallahu anhu: "bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya."{HR. Al-Jamaah}
Maknanya adalah bahwasanya sahnya amalan itu dengan niat, amal tanpa niat tidak dianggap
syari.Yang perlu diingat bahwa niat adalah amalan hati bukan amalan lisan, jadi tidak perlu
diucapkan.
Membersihkan seluruh anggota badan (mandi) dalam mengamalkan firman Allah SWT: "Dan
apabila kalian junub maka mandilah. {Al-Maidah :6}
Dan juga firman Allah SWT:

"Mereka bertanya kepadamu tentang haid , katakanlah haid itu kotoran yang menyakitkan)
maka dari itu jauhkanlah diri kalian dari wanita (istri) yang sedang haiddan janganlah engkau
mendekati mereka, sampai mereka bersuci (mandi)." {Al-Baqarah : 222}
Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah
1 mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.
2 lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas menggsok kemaluan
tersebut digosokan ke bumi.
3 kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh mengakhirkan kedua
kaki (dalam berwudhu tidak mencuci kaki)sampai mandi selesaibaru kemudian mencuci
kedua kaki.
4 membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya dengan jari-jemari.
5 setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.
6 kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh lalu bagian kiri
sambil membersihkan kedua ketiak, telinga bagian dalam, pusar dan jari jemari kaki serta
menggosok bagian tubuh yang mungkin digosok.
7 selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak mencucinya tatkala
berwudhu)
8 membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan boleh dengan
handuk atau lainnya)
DAFTAR PUSTAKA
Eroschenko V, et al. 2014. Atlas Histologi DiFiore dengan Korelasi Fungsional edisi 11.
Jakarta:EGC
FKUI, Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi, 5TH Ed.
Jakarta: EGC
Ganong, 2014, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
http://www.ustaznoramin.com/2011/03/darah-istihadah-menurut-penjelasan-ilmu.html
diakses 29 September 2016 jam 23.35
Netter, FH. (2014). Atlas of Human Anatomy. 6th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier
Pawlina, W. (2016). Histology A Text and Atlas. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
Price A, et al. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Vol. 2.
Jakarta: EGC
Sherwood, L. (2016). Human Physiology from Cells to Systems. 9th Ed. Boston: Cengage
Learning

Anda mungkin juga menyukai