Anda di halaman 1dari 1

Transistor

Transistor jenis BJT (NPN dan PNP) dan UJT (FET dan MOSFET) memiliki cara kerja yang
sama, namun dengan karakteristik yang berbeda. Berikut ini beberapa perbedaan antara
Transistor BJT dan UJT (FET)
1. Konversi: Transistor BJT mengkonversi arus menjadi arus, FET mengkonversi
tegangan menjadi arus
2. Arus input: BJT membutuhkan arus input, FET tidak membutuhkan arus input
3. Input/output: Hubungan input/output BJT adalah linear direpresentasikan oleh sebuah
garis lurus, namun hubungan input/output sebuah FET tidak linear untuk sinyal-sinyal
besar (bertegangan tinggi). Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya distorsi pada
sinyal-sinyal besar yang diumpankan ke sebuah FET
4. Kecepatan: FET dapat melaksanakan proses pensaklaran secara lebih cepat
dibandingkan BJT, namun demikian kedua jenis transistor ini dirasa cukup cepat
untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar aplikasi elektronik
5. Tegangan input: sebuah FET menjadi aktif ketika tegangan gate-sourcenya melampaui
suatu tegangan ambang. Tegangan gate dapat memiliki nilai yang berada dalam
kisaran antara tegangan ambang dan tegangan sumber, ketika FET dalam keadaan
aktif. Tegangan basis-emitor BJT akan selalu mendekati nilai 0,7 V, ketika BJT dalam
keadaan aktif, terlepas dari berapa besar arus inputnya
6. Resistor input: sebuah FET tidak membutuhkan sebuah resistor di depan terminal
gatenya. Hal ini dapat menjadikan rangkaian yang bersangkutan jauh lebih sederhana
7. Tahanan output: kebanyakan FET memiliki tahanan yang sangat rendah ketika berada
dalam keadaan aktif, biasanya kurang dari 1 Ohm. Hal ini membuat komponenkomponen ini sangat cocok untuk digunakan dalam rangkaian saklar transistor.

Anda mungkin juga menyukai