Anda di halaman 1dari 14

STATES of BRAIN ACTIVITY-SLEEP, BRAIN WAVES, EPILEPSY,

PSYCHOSES

PAPER

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Human Anatomy and Phisiology ( HAP ) III

Oleh:
KELOMPOK 3
Mochammad Dwi Nurcahyono
Fajar Khalid N.
Lia Rosiati
Umbu De Tamu Ama
Emerensiana Ng Bulu

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2014

DAFTAR ISI
Halaman Cover

..............................................................................................

Daftar Isi

..............................................................................................

Daftar Gambar

..............................................................................................

Materi

..............................................................................................

Daftar Pustaka

..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1

.....................................................................................................

Gambar 1.2

.....................................................................................................

Gambar 1.3

.....................................................................................................

Gambar 1.4

.....................................................................................................

1. Pola Gelombang Otak


Otak terdiri dari miliaran neuron yang saling berhubungan satu sama lain. Kombinasi dari
berjuta juta neuron ini menghasilkan aktivitas elektrik yang sangat besar di dalam otak, yang
dapat dideteksi dengan menggunakan perlatan kedokteran yang sangat sensitif, seperti EEG.
Akitifitas elektrik hasil dari kombinasi neuron ini di sebut dengan gelombang otak, frekuensi
gelombang otak diukur dalam satuan hertz (Hz) atau perputaran per detik ( cycles per
second/cps) ( Richard, 2010 ).
Pola gelombang otak akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut.
Sebagai contoh, pola gelombang otak orang yang sedang tidur sangat berbeda dengan pola
gelombang otak orang yang sedang terjaga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, ada
lima pola gelombang otak manusia di mana setiap polanya membentuk kondisi mental yang
berbeda. Gelombang otak tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Pola Gelombang Otak

Gamma adalah gelombang otak pada rentang 20 Hz 100 Hz, Gelombang ini terjadi
dalam kondisi kesadaran penuh, saat seseorang mengalami aktivitas mental yang sangat
tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandinagan, perebutan kejuaraan, tampil di

muka umum, sangat panic, ketakutan, dan gugup.


Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya antara 12Hz 100Hz yang dihasilkan
dari proses berfikir secara sadar. Kita menggunakan gelombang beta untuk berfikir,
berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari hari. Pada saat ini, seseorang mengalami
aktivitas mental yang sadar, normal, aktif dan konsentrasi penuh. Gelombang ini sering
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu highbeta (> 19 Hz) yang overlap/transisi dengan
4

geteran gamma, lalu geteran beta (15 hz 18 hz) juga overlap/transisi dengan getaran

gamma, selanjutnya lowbeta (12hz-15hz).


Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta,
yaitu 8 12 Hz. Frekuensi ini merupakan frekuensi pengendali, penghubung, dan
melakukan aktivitas yang berpusat di sel thalamic ( electrical activity of thalamic
pacemaker cell). Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai .
gelombang ini terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksasi, mulai beristirahat
dengan tanda kedua mata mulai menutup, mulai mengantuk, atau suatu fase dari keadaan
sadar menjadi tak sadar ( bahwa sadar ), namun tetap sadar walaupun kelopak mata
tertutup. Kondisi ini merupakan saat penting bagi seoarang ahli hipnotis, untuk mulai
melakukan aktivitasnya memberikan sugesti kepada pasienya sesuai perintah yang
direncanakan kepada orang yang dihipnotis. Tahap awal meditasi ringan juga akan
memasukan fase gelombang alfa. Dalam kondisi alfa (alpha state), kita dapat melihat
gambaran mental secara sangat jelas dan merasakan sensasi dengan lima indrea. Apa
yanga terjadi atau terlihat, semuanya hanya ada dalam pikiran ,alfa adalah pintu gerbang
bahwa sadar. Frekuensi gelombang alfa, 8 Hz merupakan fase dan pintu gerbang kea lam
bawah sadar, masuk dari merupakan sadar menjadi tak sadar ( bawah sadar ) yaitu fase
gelombanga teta ( 4 Hz 8 Hz ). Biasanya kondisi di tingkatkan ini tidak berlangsung
lama, disbanding dengan tingkatan lainya ( gamma, beta, teta, dan delta), namun
merupakan kondisi ini merupakan bagian penting terutama bagi penderita ADHD, pada
saat melakukan latihan latihan dan pengobatan neurotherapy atau neurofeedback.
Pada tahun 60-an dan 70-an , gelomabang alfa sangat popular dan dinyatakan sebagai
gelombang otak paling, ytang merupakan kunci mencapai kesadaran yang tinggi. Seiring
dengan semakin banyaknya penelitian menggunakan alat alat yang lebih canggih, micro
technologi modern, gelombang alfa tak lagi menjadi gelomabang terpenting. Manfaat
gelombang alfa yang utama adalah sebagai jembatan penghubung antara antara pikiran
sadar dengfan bawah sadar. Gelomabang alfa memungkinkan kita untuk menyadari
keberadaan mimpi dan mencapai kondisi mediatasi terdalam yang kita sapai. Tanpa
gelombang alfa, tidak dapat mengingat saat terbangun dari mimpi, meditasi yang sangat

dalam, atau seteah bermeditasi.


Theta adalah gelombang otak pada frekuensi 4 98 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran
bawah sadar. Gelombang ini terjadi saat seseorang mengalami keadaan tidak sadar atau
tidur ringan atau sangat mengantuk. Tanda tandanya napas mulai melambat, dalm dan

panjang, dibandingkan biasanya. Jika dalam keadaan sadar ( tidak tidur ), kondisi ini
masuk ke fase atau di bawah pengaruh trance, seperti kesurupan, hypnosis, meditasi
dalam, atau sedang menjalani kegiatan ritual agama atau mengalir tenaga psikoenergi
( prana, yoga, reiki, chi, atau chi kung),. Dalam kondisi yang sadar ( tidak tidur dan tidak
di bawah pengaruh hipnotis, kesurupan , atau epilepsy ), seorang anak yang normal (<
12 tahun ) masih dapat memiliki geteran frekuensi teta, namun akan hilang sedikit demi
sedikait setelah menjelang dewas ( kecuali pada saat menjelang tidur ). Emosi emosi
negative yang tidak teratasi dengan baik, setelah masuk pikiran bawah sadar, akhirnya
menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang. Namun bila kita
berhasil masuk kekondisi teta, akan engalami kondisi meditasi yang sangat dalam, semua
pengalaman meditasi yang selam ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi,
misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan dirasakan
didalam kondidi teta. Teta adalah puncak di adalam pengalaman puncak serta merasaka
sensasi AHA. Saat ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus

masuk ke kondisi teta agar dapat mencapai hasil maksimal.


Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1 4 Hz, dan
merupakan frekuensi dan pikiran tak sdar. Gelombang delta adalah geteran pusat saraf
( otak ) yang memiliki amplitude besar dan frekuensi yang rendah, biasanya < 3 Hz, yang
terjadi pada saat seseorang yang mengalami keadaaan tidur sangat lelap. Pada saat tidur
lelap ( deep sleep), otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat beristirahat
dan memulihkan kondisi fisik, kondisi ini disebut kondisi delta ( delta state). Pada orang
tertentu, dalm kondisi sadar, gelombang delta dapat muncul bersamaan dengan
gelombang lainya. Dalam keadaan itu, gelombang delta bertindak sebagai radar yang
mendasari kerja intuisi, empati , dan

tindakan yang bersifat instingtif. Delta juga

memberikan kebijakan kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat


dalam.Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang frofesinya bertujuan
mengarahkan dalam hal waktu dan ruang. Gelombang delta berfungsi sebagai sistem
peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya dan memungkinkan
untuk melihat informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Delta juga dapat
digunakan untuk kondisi berhati hati yang berlebihan. Sikap hati hati yang berlebihan,
atau lebih tetap disebut dengan kepekaan, sngat berguna mebaca kondisi emosi
lingkungan sekitar dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnjya.

Namun dengan menggabungkan gelombang otak tersebut dengan kesedaran. Maka akan
tercipta keajiaban, bila seorang anak setelah beraktivitas, jadi memiliki gelombang delta yang
sangat aktif dan tidak terkendali sehingga membuatnya ekstra berhati hati. Berdasarkan
penyelidikan para ahli, seorang yang mengalmi gangguan otak balik kerusakan akibat benturan,
pendarahan otak, koma, menderita autesme, ADD, ADHAD, epilepsy, skizofrenia, ataupun
retardasi mental maka fase getaran yang terjadi akan di dominasi oleh gelombang delta, naming
demikian, apada saat berada dalam gelomabang delta, juga terjadi proses penyembuhan alami.
Hal ini hanya dimungkinkan jika berda pada saat tidur nyenyak dan tidak mengalami REM
(RAPID EYE MOVEMENT ) mata bergerak cepat ketika tidur ( Richard, 2010 ).

2. Fisiologi Tidur
Kebutuhan tidur-istirahat sama pentingnya dengan kebutuhan manusia yang lain
seperti makan dan minum, Kekurangan tidur selama 1,5 jam mengganggu prestasi kerja
hingga 30 persen. Kurang tidur dapat menjadi penyebab kecelakaan kerja, depresi dan
insomnia
Beristirahat

bukan

berarti

tidak

melakukan

aktivitas

sama

sekali.

Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat


istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari
perasaan gelisah. Jogging, bermain tenis, membaca, menjernihkan pikiran, semuanya
dapat menenangkan otot-otot disebut sbg istirahat
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi,perubahan proses fsiologis tubuh,dan
penurunan respons terhadap stimulus eksternal, Hampir 1/3 dari waktu kita,kita gunakan

Irama
sirkadian
berarti
untuk
tidur, Tidur
dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian
sebuah
siklus
yang
beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan
berlangsung sekitar 24
konsenterasi ( Ainul Yakin, 2013 ).
jam (dalam bahasa latin
circa berarti sekitar, dian
berarti satu hari atau 24
jam)
Irama sirkadian amat
peka terhadap rangsang
cahaya, disamping faktorfaktor lain yang juga
dapat mempengaruhi
7
Proses tidur juga
dipengaruhi oleh
mekanisme hutang tidur.

Irama Sirkadian & Hutang

Gambar 1.2 Irama Sirkadian & Hutang Tidur


Dua mekanisme yang mempengaruhi fisiologi tidur yaitu Sistem Aktivasi retikular (SAR)
dan Daerah Sinkronasi Bulbar (Bulbar Synchronizing region-BSR), mengaktivasi dan menekan
Sistem Saraf Pusat secara intermitten untuk mengontrol tidur dan terbangun. SAR berlokasi
pada batang atas teratas, terdiri dari sel khusus mengeluarkan katekolamin (Norepinefrin )
yang mempertahankan kewaspadaan dan terjaga. SAR menerima stimulus sensori visual,
auditori, nyeri dan taktil. BSR berlokasi pada Pons dan otak depan bagian tengah
mengeluarkan Serotonin

Tidur REM

Tahap Pratidur

NonREM
Tahap 1

NonREM
Tahap 2

NonREM
Tahap 3

NonREM
Tahap 4

Gambar 1.3 Fisiologi Tidur

Tidur REM

Tidur yang normal melibatkan 2 fase : 1.Pergerakan mata yang Tidak Cepat
(Nonrapid Eye Movement/NREM) 2. Pergerakan Mata yang Cepat (Rapid Eye

NonREM
Tahap 2

NonREM
Tahap 3

Movement/REM). Selama NREM, seseorang yang tidur mengalami kemajuan melalui 4


tahapan selama siklus tidur . Tidur yang dangkal dan seorang lebih mudah terbangun
merupakan karakteristik dari tahap 1 dan 2 Tahap 3 dan 4 melibatkan tidur yang dalam,
disebut tidur gelombang rendah, dan seseorang sulit terbangun. Tidur REM merupakan
fase pada akhir tiap siklus tidur 90 menit ( Ainul Yakin, 2013 ).
Karakteristik tahapan siklus tidur dari bacan di atas ada dua tahapan siklus yaitu
(Nonrapid Eye Movement/NREM) dan (Rapid Eye Movement/REM). Tahapan NREM
ada 4 tahapan yaitu :
Tahap 1 : NREM
Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur
Tahap berakhir beberapa menit
Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap
tanda-tanda vital dan metabolisme.
Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara
Ketika terbangun, seseorang seperti telah melamun.
Tahap 2 : NREM
Tahap 2 merupakan periode tidur bersuara
Kemajuan relaksasi
Untuk terbangun masih relatif mudah
Tahap berakhir 10 hingga 20 menit
Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
Tahap 3 : NREM
Tahap 3 meliputi tahap awal dari tidur yang dalam
Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak
Otot-otot dalam keadaan santai penuh
Tanda-tanda vital menurun tapi tetap teratur
Tahap berakhir 5 hingga 30 menit
Tahap 4 : NREM
Tahap 4 merupakan tahap tidur terdalam
Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur
Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi

malam yang seimbang pada tahap ini


Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam terjaga
Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi

Sedangkan tahapan REM ada beberapa proses antara lain :

Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM. Mimpi
yang kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain.

Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur.

Hal ini dicirikan dengan respons otonom dari pergerakan mata yang cepat,
fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi
tekanan darah

Terjadi penurunan tonus otot skelet

Peningkatan sekresi lambung

Sangat sulit sekali dibangunkan

Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata-rata 20 menit.

Ketika kita tidur itu ternyata ada manfaatnya dan manfaatnya itu ada 4 yaitu :
a. Diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin
b. Perbaikan dan homeostatik (mengembalikan keseimbangan fungsi-fungsi
normal tubuh)
c. Pengaturan suhu dan cadangan energi normal
d. Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif ( Ainul Yakin, 2013 ).

10

3. Abnormalitas Gelombang Otak

Gambar 1.4 Pola Gelombang Epilepsi

11

Epilepsi ditandai dengan kegiatan berlebihan dan tak terkendali dari sebagian atau
seluruh susunan sara pusat. Orang yang mempunyai kencenderungan epilepsi mengalami
serangan bila tingkat basal eksitabilitas system sarafnya (atau bagian yang peka terhadap
keadaan epileptic) meningkat di atas suatu ambang kritis tertentu. Tetapi, selama tingkat
eksitabilitas dipertahankan di bawah ambang ini, tidak terjadi seragan

Ada dua jenis epilepsy yang penting yaitu epilepsy grand mal dan epilepsy petit mal.
1. Epilepsy Grand Mal
Epilepsy Grand Mal. Epilepsy grand mal ditandai dengan pencetusan neuron yang luar
biasa yang berasal didalam mesensefalik system pengaktivasi retikularis. Ini kemudian menyebar
keseluran susunan saraf pusat, ke korteks,ke bagian-bagian obat lebih dalam dan bahkan ke
dalam medulla spinalis untuk menyebabkan konvulasi tonik umum di seluruh tubuh di ikuti pada
akhir serangan tersebut dengan kontraksi otot bergangti-ganti yang disebut konvulasi tonikklonik. Serangan grand mal berlangsung dari beberapa detik sampai selama 3 sampai 4 menit
dan di tandai oleh depresi pascakejang pada seluruh sisten saraf; orang tersebut tetap stupor
selama 1 sampai bermenit-menit setelah serangang berakhir dan kemudian sering tetap lelah
sekali salama berjam-jam sesudah itu.
Rekaman tegah gambar 37-4 melukiskan suatu elektroensefalogram yang khas dari
hamper tiap daera korteks selama suatu serangan grand mal. Ini melukiskan bahwa pencetusan
sinkron bervoltasi tinggi terjadi di seluruh korteks dan mempunyai periodesitas yang hampir
sama seperti gelombang alfa normal. Lagipula, jenis pencetusan yang sam dari kedua sisi otak
pada waktu yang sama, yang melukiskan bahwa asal kelainan tersebut adalah di dalam pusatpusat otak yang lebih rendah yang mengatur kegiatan korteks serebri dan bukan bukan di dalam
korteks serebri itu sendiri.
Pada binatang percobaan atau bahkan pada manusia, serangan grand mal dapat dimulai
dengan memberikan stimulan saraf, seperti obat metrazol, atau mereka dapat disebabkan oleh
hipoklikemia karena insulin atau dengan mengalirkan arus listrik bolak-balik langsung melalui

12

otak. Lagi pula, bahkan setelah transeksi batang otok tetap di atas mesensefalon, suatu serangan
grand mal yang khas dapat di timbulkan pada bagian batang otok transeksi tersebut.
Oleh karena itu, agaknya suatu serangan grand mal disebabkan oleh berlebihannya
eksitabilitas instriksik neuron-neuron yang menyusun bagian mesesefalon system pengaktivasi
retikularis atau oleh karena suatu kelainan lintasan neuron setempat. Pencetusan sinkron dari
daerah ini dapat disebabkan oleh sirkuit reverberasi setempat.
Orang mungkin bertanya; apa yang menghentikan serangan grand mal setelah suatu
waktu tertentu? Ini didunga di sebabkan oleh (1) kelelahan neuron-neuron dalam mencetuskan
serangan tersebut dan (2) inhibisi aktif oleh sruktur-sruktur otak tertentu. Stupor dan kelelahan
yang terjadi setalah suatu serangan grand mal berakhir dianggap disebabkan oleh kelelahan hebat
neuro-neuron setelah kegiatan hebat mereka selama serangan grand mal.
2. Epilepsi petit mal
Epilepsi petit mal. Epilepsy petit mala berhubungan erat dengan epilepsy grand mal
dalam hal bahwa hamper sangat pasti ia berasal dari dalam system pengaktivasi retikularis
batang otak. Ia ditandai dengan ketidak sadaran selama 3 sampai 30 detik selama mana orang
tersebut mengalami beberapa kontraksi otot seperti kedutan (twitch), biasanya didaerah kepalaterutama kedipan mata; ini di ikuti dengan kembalinya kesadaran dan di mulainya kembali
kegiatan sebelumnya. Penderita mungkin mengalami 1 serangan seperti itu selama berbulanbulan, atau kadang-kadang mungkin ia mengalami rangkai serangan yang cepat, 1 mengikuti
lainnya. Tetapi, perjalanan biasa serangan petit mal muncul pada akhir masa kanak-kanak dan
kemudian lenyap seluruhnya pada usia 30.
Pola gelombangan otak dalam epilepsy petit mal dilukiskan oleh rekaman atas gambar
37-4, yang ditandai dengan pola spike dan dome. Bagian spike dari rekaman ini hamper identik
dengan spike yang terjadi pada epilepsy grand mal, tetapi pada bagian dome jelas berbeda. Spike
dan dome tersebut dapat di rekam diatas seluruh korteks serebri. Yang melukiskan bahwa
serangan tersebut berasal dari dalam system pengaktivasi rektikularis otak. ( Guyton, 2004 ).

13

DAFTAR PUSTAKA
Guyton. (2004). Text Book of Medical Phisiology 11th Editio. Elsevier, Philadelpha
Jhon Gibson. ( 2002 ). Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat, EGC, Jakarta
Salam, Ainul Yakin. (2013). Handout Fundamentam of Nursing 3 Kebutuhan Tidur
Istirahat.STIKes Widyagama Husada. Malang
Claporth, Richard. (2010). Dahsyatnya Bahaya Aktivasi Otak Tengah. Crasindo. Jakarta
http://klipingpengetahuan.blogspot.com/2011/04/empat-kategori-pola-gelombang-otak.html
http://cushidupsehat.blogspot.com/2014/08/epilepsi-atau-ayan-penyakit-saraf.html

14

Anda mungkin juga menyukai