Gambar 1.1
d. Layer 4: Lapisan granularis interna, terdiri dari sel neuron yang berbentuk bintang,
berukuran kecil, dengan akson yang pendek mencapai lapisan superficial.
e. Layer 5: Lamina ganglionaris, sel neuron granular dan merupakan sel neuron yang naik
mencapai lamina molekularis. Akson dari sel ini memasuki substansi alba.
f. Layer 6: Lamina Multiformis, sel-selnya berbentuk kumparan dengan sumbu panjang
tegak lurus terhadap permukaan kortek
Gambar 1.2
Gambar 1.3
a) Lobus frontalis
Lobus frontalis terletak di depan serebrum dan sulkus sentralis, dibawah tulang
frontal, bagian belakangnya dibatasi oleh sulkus sentralis, dibawah tulang frontal, bagian
belakangnya dibatasi oleh sulkus sentralis rolandi. Menurut Broadman pada lobus frontalis
ini terdapat beberapa area, yaitu :
Area 4 : merupakan area motorik primer, yang bertanggung jawab untuk proses
pergerakan/motorik.
Area 6 : merupakan area pre motorik yang mengatur gerakan motorik dan pre motorik
serta proses berfikir.
Area 8 : berpran dalam mengatur gerakan mata dan perubahan iklim.
Area 9,10, 11, 12 : merupakan area asosiasi frontalis.
b)
Lobus farietalis
Terletak dibelakang sulkus sentralis dan dibelakangi oleh karaco oksipitalis. Lobus ini
terletak dibawah tulang pariental. Menurut Broadman pada lobus parientalis ini terdapat area:
Area 3, 1, dan 2 : sebagai area sensorik primerArea 5 dan 7 : sebagai area asosiasi somato
sens dengan demikian fungsi utama lobus frontalis ini adalah untuk penerimaan dan
persepsi rangsangan sensoris.
c) Lobus oksipitalis
Terletak dibagian belakang dari serebro dan dibawah tulang oksipital. Menurut
Broadman pada lobus oksipitalis ini terdapat :
Area 17 : merupakan korteks visual primer
Area 18, 19 : merupakan area asosiasi visual. Letaknya sejajar dengan area 17 yang
meluas sampai permukaan lateral lobus oksipitalis. Dengan demikian fungsi utama lobus
d)
f) Area visualis: terdapat pada lobus posterior dan aspek medial hemisfer serebri di daerah
sulkus kalkaneus yang merupakan daerah penerima visual. Gangguan dalam ingatan untuk
peristiwa yang belum lama.
g)Insula of Reil: bagian serebrum yang membentuk dasar fisura silvii yang terdapat di antara
lobus frontalis, lobus parietalis, dan lobus oksipitalis. Bagian otak ini ditutupi oleh girus
temporalis dan girus frontalis inferior.
h)Girus singuli: bagian medial hemisfer, terletak di atas korpus kolosum.
BAB II
FUNGSI SPESIFIK CEREBRAL CORTEX
2.1 Korteks Motorik Primer (area 4, 6, dan 8)
Mengontrol gerakan volunter otot dan tulang pada sisi tubuh kontra lateral. Impulsnya
berjalan melalui akson-akson dalam traktus kortiko bulber dan kortiko spinal menuju
nukleinsaraf serebrospinal. Proyeksi motorik dari berbagai bagian tubuh terutama daerah
kaki terletak di atas, sedangkan daerah wajah bilateral terletak di bawah. Daerah unilateral
lain dari berbagai bagian tubuh akan mempunyai gambaran sesuai dengan tingkat
perbandingan ketrampilan. Apabila mempunyai ketrampilan yang tinggi akan mempunyai
gambaran yang luas.
a. Lesi area 4, akan mengakibatkan paralisi kontralateral dari kumpulan otot yang
dipersarafi.
b. Area 6 dan 8, pada perangsangan akan timbul gerakan mata dan kepala.
2.2 Korteks sensorik primer (area 3, 4, dan 5)
Merupakan penerima sensasi umum (area somesthesia) dan penerima serabut saraf
radiasi talamikus yang membawa impuls sensoris dari kulit, otot sendi, dan tendon di sisi
kontralateral. Apabila terjadi lesi pada daerah ini akan menimbulkan gangguan sensasi pada
sisi tubuh kontralateral. Pada bagian ini terdapat homonkulus (homonculus) sensorik yang
menggambarkan luas daerah proyeksi sensorik dari bagian-bagian tubuh di sisi tubuh
kontralateral. Luasnya daerah sensorik suatubagian tubuh pada daerah ini sebanding dengan
jumlah reseptor di bagian tubuh tersebut.
2.3 Korteks visual (penglihatan; area 17)
Terlatak di lobus oksipitalis pada fisura kalkarina. Apabila terjadi lesi iritatif akan
menimbulkan halusinasi visual, sedangkan lesi destruktif akan menimbulkan gangguan
lapangan pandang. Korteks ini menerima impuls dari radio optika.
5
BAB III
DAERAH ASOSIASI CEREBRAL CORTEX
3.1 Area Asosiasi
Korteks yang mempunyai hubungan dengan area sensorik mupun motorik,
dihubungkan oleh serabut asosiasi. Pada manusia penting untuk beraktivitas mental yang
tinggi, seperti berbicara, menuliskan kata-kata, dan sebagainya. Pada manusia terdapat 3
daerah asosiasi yang penting yaitu:
1) daerah frontal (di depan korteks motorik),
2) daerah temporal (antara girus temporalis superior dan korteks limbik), dan
3) daerah pariotooksipital (antara korteks somastetik dan korteks visual).
Kerusakan daerah asosiasi akan menimbulkan gangguan dengan gejala yang sesuai
dengan tempat kerusakan, misanya pada area 5 dan 7 akan menimbulkan astereognosis
(tidak mampu mengenali bentuk benda yang diletakkan di tangan dengan mata tertutup).
Hal ini karena area ini merupakan pusat asosiasi sensasi (indra) kulit.
3.2 Area Brodmann Pada Manusia
10 - Area Frontopolar
11 - Area Orbitofrontal
13 - Korteks Insularis
25 - Korteks Subgenualis
26 - Area Ektosplenialis
35 - Korteks Perirhinalis
37 - Gyrus Fusiformis
38 - Area Temporopolar
43 - Area subcentral
48 - Area Retrosubicularis
10
11
Gambar 3.1
DAFTAR PUSTAKA
12
13