PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidrosefalus adalah terjadinya penimbunan cairan selebropinalis pada
ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran
sutura-sutura
dan
ubun-ubun
yang
tertimbun.Insidensi
hidrosefalus
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang penyakit hidrosefalus
beserta pengobatan dan perawatannya.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian,etiologi,patofisiologi,manifestasi klinik, komplikasi
hidrosefalus
2. Mengetahui cara pengobatan atau penatalaksanaan medis hidrosefalus
3. Mengetahui tentang Asuhan Keperawatan pada anak Hidrosefalus
4. Menetukan diagnosa secara sistematis melalui pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
C. Ruang Lingkup
Makalah ini berisi tentang konsep dasar hidrosefalus beserta
komplikasi
penyakit
hidrosefalus,penatalaksanaan
1
keperawatan
pediatrik,keperawatan
anak
sakit,asuhan
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode narasi,adapun teknik
yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku,browsing
internet dan sumber lain untuk mendapatkan data dasar ilmiah yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan anak dengan hidrosefalus.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 4 Bab yang disusun secara sistematika dengan urutan
sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab IV Penutupan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep dasar penyakit
1. Pengertian
subarachnoid,atau
ruang
subdural.(Suriadi&Rita
Yuliani,2001)
Hidrosefalus
adalah
kelainan
patologis
otak
yang
mengakibatkan
adalah
keadaan
patologik
otak
yang
mengakibatkan
sistem
ventrikel,yang
mengakibatkan
dilatasi
positif
pada
ventrikel.(Wong,1996)
2. Klasifikasi
3. Etiologi
Penyebab hidrosefalus terbagi dua,yaitu :
1. Kongenital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim
(misalnya Malformasi Arnold-Chairi) atau infeksi intrauterine
Merupakan Hidrosephalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan,
sehingga ;
- Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil
- Terdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya
tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
2. Didapat : disebabkan oleh infeksi,tumor,malformasi
vaskuler,abses,kista intraventrikuler,meningitis,neoplasma,perdarahan
intraventrikuler,meningitis,stenosis aqueduktus,dan trauma serebri
Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan
penyebabnya adalah penyakit penyakit tertentu misalnya trauma,
TBC yang menyerang otak dimana pengobatannya tidak tuntas.
Pada hidrosefalus di dapat pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi
kemudian terganggu oleh sebab adanya peninggian tekanan
intrakranial.Sehingga perbedaan hidrosefalus kongenital dengan di
dapat terletak pada pembentukan otak dan pembentukan otak dan
kemungkinan prognosanya.
Penyebab sumbatan ;
Penyebab sumbatan aliran CSF yang sering terdapat pada bayi dan
anak anak ;
1. Kelainan congenital
2. Infeksi di sebabkan oleh perlengketan meningen akibat infeksi dapat
terjadi pelebaran ventrikel pada masa akut ( misal ; Meningitis )
3. Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat
aliran CSS. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan
ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma
yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III
4
disebabkan kraniofaringioma.
4. Perdarahan , misalnya perdarahan otak sebelum atau sesudah lahir.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga
terbagi dalam dua bagian yaitu :
1.) Hidrosefalus komunikan
Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid, sehingga
terdapat aliran bebas CSF dal;am sistem ventrikel sampai ke tempat
sumbatan.
2.) Hidrosefalus non komunikan
Apabila obstruksinya terdapat terdapat didalam sistem ventrikel sehingga
menghambat aliran bebas dari CSF.
Biasanya gangguan yang terjadi pada hidrosefalus kongenital adalah
pada sistem vertikal sehingga terjadi bentuk hidrosefalus non komunikan.
4. Patofisiologi
2.
Muntah
3.
4.
Iritabilitas
5.
Letargi atau keadaan lemah badan dan tidak ada dorongan untuk
melakukan kegiatan
6.
7.
Aktivitas kejang
BAYI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah olah di
atas iris.
9.
10.
1.
2.
Anoreksia
3. Ataksia atau bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan
mengalami kerusakan.
4.
5.
(TIK)
dan
bervariasi
berdasarkan
anak
dan
7.
8.
Strabismus
9.
usia
Perubahan pupil
6. Pemeriksaan Diagnostik
6
a. Pemindai
CT
cara
paling
baik
untuk
mendiagnosis
hidrosefalus
b. Pungsi langsung ke dalam ventrikel melalui fontanel anterior
untuk memantau tekanan CSS
c. Magnetik resonance imaging (MRI) dapat digunakan untuk
lesi kompleks
7. Penatalaksanaan Medis
8. Komplikasi
1) Peningkatan tekanan intrakranial
2) Kerusakan otak
3) Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksi
luka,nefritis,meningitis,ventrikulitis,abses otak.
4) Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
5) Hematomi subdural,peritonitis,abses abdomen,perforasi organ
6)
7)
8)
9)
Sosialisasi
1) Sudah dapat membedakan orang yang dikenalnya dengan yang
tidak dikenalnya
2) Jika bersama dengan orang yang belum dikenalnya bayi akan
merasa cemas.
3) Sudah bisa mengeluarkan suara em..em..em
4) Bayi biasanya cepat menangis jika terdapat hal-hal yang tidak
disenanginya akan tetapi akan cepat tertawa lagi.
Bahasa
1) Dapat menirukan suara bunyi atau kata-kata.
2) Menoleh kearah suara atau sumber bunyi.
3) Tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi semakin banyak.
4) Serta menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat
membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti ba-ba.
9
1.4Diagnosa Klinis :
Transimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi
dari pengumpulan cairan banormal. ( Transsimulasi terang )
Perkusi tengkorak kepala bayi akan menghasilkan bunyi Crakedpot
(Mercewens Sign)
Opthalmoscopy : Edema Pupil.
CT Scan Memperlihatkan (non invasive) type hidrocephalus dengan
nalisisi komputer.
Radiologi : Ditemukan Pelebaran sutura, erosi tulang intra cranial.
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
B.
C.
D.
E.
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
BAB IV
12
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bets,Cecily L.2002.Keperawatan Pediatri.Jakarta:EGC.
Suriadi,Rita.2001.Asuhan Keperawatan Pada Anak.Jakarta:EGC.
Wong,Donna L.2003.Pedoman Klinis Keperawatan
Pediatrik.Jakarta:EGC.
Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Buku kedokteran EGC, Jakarta.
DeVito EE, Salmond CH, Owler BK, Sahakian BJ, Pickard JD. 2007. Caudate
structural abnormalities in idiopathic normal pressure
hydrocephalus. Acta Neurol Scand 2007: 116: pages 328332.
Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan UGM.
2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: UGM Press.
http://www.ninds.nih.gov/disorders/hydrocephalus/hydrocephalus.htm
http://ns-nining.blogspot.com/2008/03/asuhan-keperawatan-anakdengan.html
http://moveamura.wordpress.com/medical-surgical-nursing/askephidrocephalus/
13